Anda di halaman 1dari 9

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Nama : Zamzam
NPM : 2290224950973

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD IT Al -Kautsar Makassar


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Dengan suasana yang berbeda dan penggunaan model
pembelajaran Problem based learning (PBL) mampu
meningkatkan keaktifan belajar siswa
Penulis Zamzam, S.Pd.
Tanggal 23 Desember 2022
Situasi: A. Latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta
belakang masalah, mengapa didik mampu menerima dan paham terhadap kegiatan
praktik ini penting untuk pembelajaran yang telah dilaksnakan. Dalam proses
dibagikan, apa yang menjadi pembelajaran, guru harus dapat menyampaikan materi
peran dan tanggung jawab yang menarik agar dapat dipahami dan dimengerti
anda dalam praktik ini. peserta didik sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
Guru diharapkan mampu memberikan materidengan
metode yang menyenangkan, sehingga proses
pembelajaran bisa bermakna dan peserta didik dapat
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Keterbatasan dan lemahnya kreatifitas guru dalam
merencanakan pembelajaran, membuat media
pembelajaran dan mengelola kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran yang yang bervariasi
dan sesuai denga karakteristik peserta didik di kelas
menjadi penyebab kurangnya kekatifan siswa dalam
belajar.

Selama ini pembelajaran di kelas berlangsung secara


konvensional dan masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah Dn
penugasan menjadi pilihan utama strategi belajar.
Padahal proses pembelajaran yang cenderung teacher
centered ini tidak bisa memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengkonstruk pengetahuan dan
mengungkapkan kreasi berpikirnya, sehingga peserta
didik menjadi pasif untuk mengikuti pembelajaran.
pembelajaran di kelas. Padahal harapannya
pembelajaran itu seharusnya berpusat pada peserta
didik (student centered) karena peserta didik akan lebih
cepat paham terhadap suatu materi ketika mereka
dilibatkan langsung pada pembelajaran. Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh guru diperoleh informasi
bahwa peserta didik cenderung kurang aktif dan kurang
termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di
kelas. Hal ini ditandai dengan peserta didik yang sering
bercanda tanpa menghiraukan guru, peserta didik
bermain gawai ketika pembelajaran berlangsung,
melakukan aktifitas lain dan bahkan peserta didik tidur
saat guru sedang menjelaskan di depan kelas. Rendahnya
motivasi belajar tentunya akan berpengaruh pada
pencapaian kompetensi peserta didik, hal ini juga dapat
menyebabkan rendahnya pemahaman konsep peserta
didik. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan
pemahaman konsep, diperlukan suatu model
pembelajaran yang mampu membuat peserta didik
mengkonstruk pengetahuannya sendiri agar peserta
didik lebih termotivasi untuk mengikuti serangkaian
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran akan jauh lebih baik jika
peserta didik dihadapkan dengan masalah kimia yang
ada di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sampai saat
ini ternyata masih belum sesuai yag diharapkan karena
pemahaman konsep yang masih sering mengecewakan.
Sering peserta didik merasa materi kimia adalah sesuatu
yang kurang menarik karena terlalu abstrak dan sulit
untuk dipelajari. Hal inilah yang menyebabkan
pemahaman peserta didik terhadap suatu materi kimia
menjadi sangat rendah dan bingung ketika dihadapkan
pada dunia nyata. Agar upaya tersebut berhasil maka
harus dipilih model pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi peserta didik serta lingkungan
belajar, peserta didik dapat aktif, interaktif, dan kreatif
dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya


dapat membantu proses analisis peserta didik. Salah satu
model pembelajaran yang dapat mengaktifkan serta
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang
beragam yaitu model PBL (Problem Based Learning).

PBL adalah model pembelajaran yang memperkenalkan


masalah di awal pembelajaran, masalah tersebut
kemudian digunakan sebagai bahan untuk memotivasi
sekaligus menyampaikan konsep kepada peserta didik.
PBL menggunakan masalah otentik sebagai konteks
untuk penyelidikan mendalam tentang apa yang peserta
didik butuhkan dan apa yang harus diketahui (Ramlawati
dkk. 2017). PBL adalah model pembelajaran yang dapat
memberi tantangan baru pada peserta didik untuk
bekerja secara kolaboratif dalam kelompok untuk
mencari solusi atas masalah kontekstual yang nyata serta
dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
tingkat tinggi. Selain itu, model pembelajaran ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
lebih aktif berkreasi dalam mengeksplor
pengetahuannya sehingga meningkatkan kepercayaan
diri peserta didik dalam belajar baik secara mandiri
maupun kelompok.

B. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Praktik ini penting dibagikan karena dengan
menerapkan model pembelajaran inovatif problem based
learning yang berpusat pada peserta didik (student
centered learning) akan berdampak pada peningkatan
keaktifan peserta didik untuk belajarmandiri secara
berkelompok dalam menemukan konsep materi
pembelajaran yang diharapkan dan juga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan
meningkatnya kekatifan siswa selam pembelajaran ini
akan menjadikan peserta didik merasa senang dalam
belajaryang akhirnya akan berdampak pada
kebermaknaan proses pembelajaran dan juga
keberhasilan proses belajar peserta didik tersebut.
C. Peran dan Tanggung jawab
Peran dan tanggung jawab saya pada best practice ini
adalah sebagai seorang pendidik (guru) kelas, harus bisa
meningkatkan keberhasilan belajar peserta didik sesuai
dengan tujuan pembelajaran, dengan kompetensi yang
dipelajarinya dan tetap dengan dilandasi karakter
religius, karakter budaya lokal dan karakter kebangsaan.
Tantangan : Tantangan yang dihadapi adalah:
Apa saja yang menjadi 1) Kemampuan pendidik dalam membuat
tantangan untuk mencapai perencanaan pembelajaran menyesuaikan
tujuan tersebut? Siapa saja dengan karakteristik peserta didik di kelasnya
yang terlibat, dan juga materi yang akan diajarkan
2) Penguasaan materi dari konsep faktual hingga
metakognitif dan kemampuan guru untuk
memberikan pertanyaan pemantik yang mampu
membuat peserta didik berpikir kritis dan dan
juga memfasilitasi peserta didik ketika ada
masalah yang sulit dipecahkan.
3) Kemampuan pendidik dalam memberikan
kalimat yang memancing keaktifan siswa
4) Kemampuan pendidik dalam bidang teknologi
utuk memfasilitasi peserta didik sesuai gaya
belajarnya (misal dalam entuk modul yang
menarik, power point dan juga video
pembelajaran)
5) Kemampuan pengelolaan waktu yang terbatas
untuk memaksimalkan proses pembelajaran.

Yang terlibat
1) Kepala sekolah, yang memberikan izin dan
supervisi pembelajaran
2) Dosen pembimbing dan guru pamong
yang senantiasa memberikan bimbingan,
masukan dan arahan dalam melaksanakan PPL
3) Rekan sejawat, sebagai dokumentator
(kameramen) dan observer
4) Peserta didik kelas 6 SD IT Al – Kautsar
5) pengawas, guru, dan pakar sebagai narasumber
dalam mengumpulkan informasi terkait
penyebab dan solusi dari masalah yang saya
alami.
Aksi : a. Langkah untuk menghadapi tantangan:
Langkah-langkah apa yang 1) Membuat perencanaan desain dan perangkat
dilakukan untuk menghadapi pembelajaran kontekstual yang menarik dan
tantangan tersebut/ strategi berpusat pada pesesrta didik
apa yang digunakan/ 2) Selalu meng-upgrade pengetahuan sehingga
bagaimana prosesnya, siapa menguasai materi yang akan diajarkan dari
saja yang terlibat / Apa saja faktual hingga metakognitif
sumber daya atau materi yang 3) Mempelajari mengenai high other tingking skill
diperlukan untuk dan indikator yang mencakup kemampuan HOTS,
melaksanakan strategi ini berpikir kritis untuk kemudian diterapkan pada
perangkat pembelajaran yang sudah
direncanakan
4) Membuat media pembelajaran yang menarik
dengan menggunakan aplikasi canva dan belajar
menggunakan platform online yang tentunya
akan menarik perhatian peserta didik
5) Mengkonsultasikan desain dan perangkat
pembelajaran pada dosen pembimbing dan juga
guru pamong kemudian merevisi sesuai dengan
saran dan arahan dari beliau.
6) Kreatif dan inovatif dalam menggunakan sumber
daya yang ada untuk bisa mengakomodir
kebutuhan belajar peserta didik
7) Melakukan kesepakan pembelajaran (termask
dlam penentuan waktu) agar pengguanaan waktu
untuk kegiatan belajar lebih efektif.
8) Memperbaiki manajemen waktu agar kegiatan
pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
b. Strategi
1) Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat
untuk penyusunan perangkat dan instrumen yang
akan digunakan saat pembelajaran.
2) Memaksimalkan pesran aktif peserta didik dalam
proses pembelajaran di dalam kelas
3) Mendorong dan mengaktifkan peserta didik
dalam bentuk permainan dan pemberian reward
yang berupa pujian, penghargaan atau barang.
c. Proses
1) Menyusun desain pembelajaran yang
dilaksanakan
2) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
dibutuhkan meliputi RPP, bahan ajar, media ajar,
LKPD dan instrumen penilaian di flatform yang
digunakan
3) Menerapkan LKPD dna bahan ajar yang sudah
disiapkan dalam platform yang digunakan pada
saat proses pembelajaran
4) Memberi kesempatan peserta didik untuk aktif
dalam proses pembelajaran
5) Menanyakan kondisi peserta didik untuk
memberikan semangat
6) Memberikan apersepsi pada peserta didik, agar
mereka dapat mempunyai imajinasi mengenai
materi yang akan dipelajari, sehingga mereka aka
lebih siap dan paham pada materi tersebut.
7) Memberikan pertanyaan pemantik pada peserta
didik, mulai pertanyaan faktual hingga
metakognitif untuk untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis pada peserta didik
8) Memberikan semangat kebangsaan melalui lagu
nasional
9) Melakukan pembiasaan literasi
10)Membimbing peserta didik baik secara individu
maupun kelompok selama proses pembelajaran
dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan
permasalahan dalam LKPD guna menemukan
konsep materi pelajaran yang diharapkan. Dalam
hal ini peserta didik belajar untuk meningkatkan
berliterasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan
komunikatif.
11)Melakukan observasi sikap dan keterampilan
selam proses pembelajaran
12)Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
di depan kelasnyayang nantinya akan ditanggapi
oleh temannya.
13)Mengevaluasi hasil diskusi kelompok peserta
didik dengan menggunakan lembar evaluasi serat
memberikan penguatan terhadap konsep yang
telah ditemukan secara mandiri oleh peserta
didik sehingga pembelajaran terasa lebih
bermakna
14)Memberikan reward pada kelompok terbaik dan
peserta didik teraktif untuk meningkatan
keaktifan siswa dalam belajar
15)Melakukan refleksi masing-masing peserta didik
terkait proses pembelajaran yang telah dilakukan
16)Mengevaluasi penguasaan materi HOTS, berpikir
kritis peserta didik, dan angket siswa.

d. Yang terlibat
1) Rekan sejawat yang senantiasa memberikan
masukan dan ide-ide selama pelaksanaan aksi
PPL
2) Peserta didik kelas 6 SD IT Al -Kautsar

e. Sumber daya yang dimiliki


1) Input peserta didik yang memilikigaya belajar
yang beraneka ragam
2) Kemamuan untuk meningkatakan peran aktif
peserta didikselama proses pembelajaran
3) Kemauan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna kepada peserta didik
4) Rekan sejawat yag aktif mendukung
5) Saran dan prasarana yang mendukung untuk
melaksnakan aksi
Refleksi Hasil dan dampak a. Dampak aksi
Bagaimana dampak dari aksi 1) Peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses
dari Langkah-langkah yang pembelajaran
dilakukan? Apakah hasilnya 2) Peserta didik tidak bosan dalam mengikuti
efektif? Atau tidak efektif? pembelajaran
Mengapa? Bagaimana respon 3) Pembelajaran lebih menyenangkan, aktif dan
orang lain terkait dengan bermakna untuk peserta didik
strategi yang dilakukan, Apa 4) Peserta didik semakin tertantang untuk bertanya,
yang menjadi faktor bersemangat dan kreatif dalam belajar
keberhasilan atau 5) Motivasi belajar peserta didik menjadi meningkat
ketidakberhasilan dari strategi 6) Keberhasilan peserta didik dalm belajar menjadi
yang dilakukan? Apa meningkat
pembelajaran dari 7) Peserta didik percaya diri dan berani dalam
keseluruhan proses tersebut mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
dengan baik.
8) Pembelajaran berpusat pada peserta didik dapat
terlaksana dengan baik.

b. Hasil efektif
1) Kekatifan peserta didik meningkat
2) Kemampuan berpikir kritis meningkat

c. Hasil tidak efektif


Melepas ketergantungan terhadap internet
Penyebab: dengan segala kemudahan yang
diperoleh peserta didik di dalam belajar melalui
hp membuat peserta didik kurang efektif dalam
mengeksplorasi alternatif-alternatif solusi
d. Respon orang lain:
1) mendukung pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang memfasilitasi untuk
dapatmengkonstruk pengetahuannya sendiri.
2) Mendukung proses pembelajaran yang inovatif,
menarik dan kreatif serta penggunaan teknologi
di dlamnya.
3) Mendukung pembuatan media pembelajaran
yang disesuaikan dengan karakter peserta didik
di kelas.

e. Faktor pendukung keberhasilan


1) Mendukung manajemen sekolah, melalui
kebijakan dan juga jadwal pelajaran yang bisa
mendukung pengembangan kemampuan literasi,
berpikir kritis, dan kemampuan 4C.
2) Keuletan dan kesabran pendidik dalam
melakukan inovasi pelaksnaan proses
pembelajaran.
3) Keseriusan pendidik dalam menerapkan
pembelajaran sesuai rencana
4) Peserta didik yang konsisten dan mempunyai
komitmen untuk terus belajar
5) Saran dan prasaran sekolah yang mendukung
proses pembelajaran

f. Faktor ketidakberhasilan
1) Masih adanya pendidik yang mengajar dengan
model pembelaran yang berpusat pada guru
dengan metode ceramah
2) Masih adanya pendidik yang tidak merencanakan
pembelajaran yang dilakukan
3) Pendidik tidak kreatif dan inovatif dalam
memanfaatkan teknologi utuk pembelajaran

g. Pembelajran yang bisa diambil


1) Bahwa peserta didik adalah bukan selembar
kertas kosong yang bisa diisi tulisan oleh guru.
Bahwa peserta didik sudah memiliki kemampuan,
bakat dan minatnya masing-masing serta tugas
guru adalah meningkatkan dan mengasah
kemampuan, bakat dan minat peserta didik
tersebut melaluiproses pembelajaran. Karena
selama pembelajaran peserta didik akan
berproses untuk meningkatkan kemampuan
berkolaborasi, berkomunikasi, kreatif dan
berpikir kritis dalm sebuah diskusi
kelompokyang pada akhirnya memberikan
pengalaman yang bermakna untuk membekali
diri mereka dalam mencaai tujuan hidupnya.
2) Langkah-langkah pembelajaran problem based
learning mampu membuat peserta didik belajar
aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat
optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini
dibuktikan dengan kemampuan peserta didik
dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan
peserta didik dapat menguasai materi yang akan
dipresentasikan
3) Melalui pembelajaran problem based learning
pesrta didik dituntut belajar secara kolaboratif
dan membuat suatu karya sehingga peserta didik
lebih antusias dalam belajar.
4) Guru meningkatkan kemampuannya dalam
mengembangkan dan menyajikan materi serta
dalam mengelola kelas dengan menerapkan
pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil
pembelajaran terus meningkat.
5) Guru yang belum menerapkan model
pembelajaran problem based learning dapat
menerapkan model tersebut dalam proses
pembelajarandengan variasi pembelajaran yang
menarik sehingga dapat meningkatkan perhatian,
keaktifan, peserta didik untuk memahami materi
yang disajikan.
Bukti share best practice di blog

Anda mungkin juga menyukai