Anda di halaman 1dari 12

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi ( DEBISAH PUTRA, SE )

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
No Eksplorasi alternatif solusi
akan masalah solusi
diselesaikan
1 Siswa tidak Metode Kajian Literatur Berdasarkan kajian
termotivasi pembelajaran yang 1. Menurut Killen dalam ( 2010 literatur dan
dalam kegiatan diberikan oleh :23 ) . Model Pembelajaran wawancara yang sudah
pembelajaran guru tidak inovatif Langsung atau Direct Instruction dilakukan dapat
dan kreatif efektif saat berhadapan dengan disimpulkan bahwa
siswa bermotivasi rendah dan alternatif solusi dari
dengan siswa kesulitan belajar. masalah Siswa Tidak
Model ini merujuk pada berbagai termotivasi dalam
teknik pembelajaran ekspositori ( kegiatan
pemindahan pengetahuan dari pembelajaran dengan
guru kepada siswa secara menggunakan Model
langsung, dan dapat menuntun Pembelajaran
siswa dalam mempelajari suatu Langsung ( Direct
materi yang bersifat prosedural Instruction ) :
misalnya melalui ceramah, 1. Menurut Killen
demonstrasi, dan tanya jawab ) dalam ( 2010 : 23 )
yang melibatkan seluruh kelas . Model pembelajaran
Pendekatan dalam model langsung ( Direct
pembelajaran ini berpusat pada Instruction ) dapat
guru, dalam hal ini guru didefenisikan
menyampaikan isi materi pelajaran sebagai model
dalam format yang sangat pembelajaran
terstruktur, mengarahkan kegiatan dimana guru
pada peserta didik dan mentransformasikan
mempertahankan fokus informasi dan
pencapaian akademik. ketrampilan secara
langsung kepada
2. Menurut Nurhadi ( 2003 : 13 ) peserta didik,
CTL ( Contextual Teaching and pemnbelajaran
Learning ) . Konsep model berorientasi pada
pembelajaran CTL ini efektif tujuan dan
untuk meningkatkan motivasi distrukturkan oleh
siswa dalam belajar. Guru yang guru.
menghadirkan dunia nyata Kelebihan :
kedalam kelas dan mendorong 1. Guru dapat
siswa membuat hubungan antara mengandalkan
pengetahuan yang dimilikinya materi dan informasi
dengan penerapannya dalam dalam pembelajaran
kehidupan mereka sehari-hari, sehinga guru dapat
sementara siswa memperoleh fokus mengenai apa
pengetahuan dan ketrampilan dari yang dicapai oleh
konteks yang terbatas, sedikit demi siswa.
sedikit, dan dari proses
mengkonstruksi sendiri, sebagai 2. Model pembelajaran
bekal untuk memecahkan masalah ini eferktif dalam
dalam kehidupannya sebagai kelas yang besar
anggota masyarakat. ataupun kecil
3. Dapat mengarahkan
3. Menurut Pepkin ( 2004:1 ) siswa yang kurang
Model pembelajaran Problem aktif dalam
Solving, efektif untuk pembelajaran untuk
menstimulus agar siswa aktif di tetap berprestasi
kelas. Ketika dihadapkan dengan 4. Model pembelajaran
suatu pertanyaan, siswa dapat ini seperti ceramah
melakukan ketrampilan dan mungkin model
memecahkan masalah untuk ini cocok untuk
memilih dan mengembangkan siswa yang kurang
tanggapannya. Tidak hanya suka membaca.
dengan cara menghafal tapi Kelemahan :
berpikir, ketrampilan memecahkan 1. Guru sulit
masalah memperluas proses mengetahui tingkat
berpikir. Problem Solving pada kemampuan dari
pembelajaran berpusat pada siswa siswa dalam
sehingga pembelajaran lebih aktif. menerima materi
tersebut
4. Menurut Barbara J.Duch 2. Siswa sulit untuk
91996 ) , Problem based mengembangkan
Learning ( PBl ) adalah satu ketrampilannya
model yang ditandai dengan karena model ini
penggunaan masalah yang ada gurulah yang paling
didunia nyata untuk melatih siswa aktif
lebih berfikir kritis dan terampil 3. Jika guru tidak siap
memecahkan masalah, dan dengan pembelajaran
memperoleh pengetahuan tentang atau kurang
konsep penting tentang apa yang di memahami materi
pelajari ( Wijayanto, 2019 : 15 ) yang akan
disampaikan maka
pembelajaran akan
Wawancara terhambat karena
1. Guru Penggerak SMAN 1 guru menjadi pusat
Teluk Kuantan : Deni Diana, dalam model
S.Sos, M.Pd pembelajaran ini
A. Menggunakan model
pembelajaran yang 2. Menurut ( Mulyana
menyenangkan bagi siswa : 2006 :102 )
B. Dengan model Pembelajaran
pembelajaran pemecahan kontesktual (
masalah dapat Contextual
membiasakan siswa untuk Teaching and
diajak berpikir Learning ) atau CTL
menyelesaikan masalah merupakan konsep
dari berbagai sudut pembelajaran yang
pandang menekankan pada
keterkaitan antara
2. Waka Kurikulum : Linda materi pembelajaran
Purwanti, S.Pd dengan dunia
1. Pengunaan model kehidupan siswa
pembelajaran yang sesuai secara nyata,
dengan keadaan di sehingga siswa
kelas/kebutuhan mata mampu
pelajaran menghubungkan dan
2. Penggunaan media ajar yang menerapkan
tepat dan sesuai kompetensi dalam
3. Adanya keterikatan antara kehidupan sehari-
materi pelajaran dengan hari.
kehidupan sehari-hari Kekuatan :
sehingga materi yang 1. Pembelajaran lebih
dijarkan sesuai dengan tujuan bermakna, artinya
pembelajaran. siswa melakukan
sendiri kegiatan yang
berhubungan dengan
materi yang ada
sehingga siswa dapat
memahaminya
sendiri.
2. Pembelajaran lebih
produktif dan
menumbuhkan
penguatan konsep
kepada siswa karena
pembelajaran CTL
menuntut siswa
menemukan sendiri
bukan menghafal
3. Menumbuhkan
keberanian siswa
untuk
mengemukakan
pendapat tentang
materi yang
dipelajari.
4. Menumbuhkan rasa
ingin tahu tentang
materi yang
dipelajari dengan
bertanya kepada
guru
5. Menumbuhkan
kemampuan dalam
bekerjasama dengan
teman yang lain
untuk memecahkan
masalah yang ada
6. Siswa dapat
membuat
kesimpulan sendiri
dalam kegiatan
pembelajaran
Kelemahan :
1. Bagi siswa yang
tidak dapat
mengikuti
pembelajaran, tidak
dapat mengetahui
dan pengalaman
yang sama dengan
teman lainya.
2. Perasaaan khawatir
pada anggota
kelompok akan
hilangnya
karakteristik siswa
karena harus
menyesuaikan
dengan kelompok.

3.Menurut Pepkin (
2004 :1 ) Model
pembelajaran Problem
Solving adalah suatu
model pembelajaran
yang melakukan
pemusatan pada
pengajaran dan
ketrampilan
memecahkan masalah,
yang diikuti dengan
penguatan ketrampilan.
Kelebihan :
1. Model ini dapat
membuat pendidikan
di sekolah menjadi
lebih relevan dengan
kehidupan.
2. Problem belajar
mengajar melalui
pemecahan masalah
dapat membiasakan
para siswa
menghadapi dan
memecahkan
masalah secara
terampil
3. Model ini dapat
merangsang
pengembangan
kemampuan berpikir
siswa secara kreatif
dan menyeluruh.
Kelemahan :
Mengubah kebiasaan
siswa belajar dengan
mendengarkan dan
meminta informasi dari
guru, menjadi belajar
dengan banyak berpikir
memecahkan
permasalahan sendiri
aatau kelompok, yang
kadang-kadang
memerlukan sumber
belajar, merupakan
kesulitan tersendiri
bagi siswa.

5. Menurut Barbara
J.Duch :1996 ) ,
Problem based
Learning ( PBl )
adalah satu model yang
ditandai dengan
penggunaan masalah
yang ada didunia nyata
untuk melatih siswa
lebih berfikir kritis dan
terampil memecahkan
masalah, dan
memperoleh
pengetahuan tentang
konsep penting tentang
apa yang di pelajari (
Wijayanto, 2019 : 15 )
Kekuatan :
1. Menantang
kemampuan siswa
serta memberikan
kepuasan untuk
menemukan
pengetahuan baru
bagi siswa
2. Meningkatkan
motivasi dan
aktivitas
pembelajaran siswa
3. Membantu siswa
dalam mentransfer
pengetahuan siswa
untuk memahami
masalah dunia nyata
4. Membatu siswa
untuk
mengembangkan
pengetahuan barunya
dan bertanggung
jawab dalam
pembelajaran yag
mereka lakukan

Kelemahan :
1. Manakala siswa
tidak memiliki niat
atau tidak
mempunyai
kepercayaan bahwa
masalah yang
dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka
mereka merasa
engan untuk
mencobanya
2. Untuk sebagian
siswa beranggapan
bahwa tanpa
pemahaman
mengenai materi
yang diperlukan
untuk menyelesaikan
masalah mengapa
mereka harus
berusaha untuk
memecahkan
masalah yang sedang
dipelajari, maka
mereka akan belajar
apa yang mereka
ingin pelajari
2 Kemampuan Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan kajian
dasar memaksimalkan literatur dan
numerasi pelaksanaan 1.Metode Pembelajaran GASING wawancara yang sudah
siswa yang metode latihan -Menurut ( Wiyanti & dilakukan dapat
masih yang Wahyuningsih, 2013 ) untuk disimpulkan bahwa
rendah menyenangkan meningkatkan numerasi siswa alternatif solusi dari
metode GASING Efektif membuat masalah Kemampuan
siswa belajar easy, fun, and Numerasi siswa yang
enjoyable. Gampang ( easy ) dapat masih rendah dengan
diartikan ketika siswa belajar, menggunakan :
siswa dikenalkan dengan logika 1. Metode GASING
matematika yang mudah dipelajari adalah suatu metode
dan diingat, Asyik ( fun ) bearti pembelajaran dengan
selama proses pembelajaran siswa langkah demi langkah
mempunyai keinginan untuk yang membuat siswa
belajar tanpa adanya paksaan, menguasai materi
menyenangkan dapat diartikan numerasi secara
adanya kepuasan dalam proses gampang, asyik dan
belajar karena mengunakan alat menyenangkan :
peraga dan permainan Kekuatan :
a. Membuat materi
- Menurut ( Wildan &Trissiana, numerasi menjadi
2014 ) Berdasarkan hasil lebih gampang, asyik
penelitian yang dilakukan pada dan menyenangkan
siswa, diperoleh peningkatan karena dalam
kemampuan belajar numerasi lebih mengerjakan soal-
optimal setelah diterapkan soal tidak harus
pembelajaran GASING, lima menghafal rumus.
tahap pembelajaran GASING : b. Waktu yang
1. Dialog sederhana digunakan lebih
2. Berimajinasi dan berfantasi efektif dan efesien,
3. Menyajikan contoh soal karena apabila
yang relevan mengunakan rumus
4. Menyajikan materi secara konvensional, soal-
mendalam soal umumnya harus
5. Memberikan variasi soal dapat diselesaikan
oleh siswa dalam
2.Menurut ( Kamsinah, 2008 ) . waktu yang cukup
Melalui penerapan metode Drill lama.
siswa lebih aktif dan termotivasi c. Dengan metode
dalam belajar, cara mengajar GASING, siswa
dengan memberikan latihan secara dapat menyelesaikan
berulang-ulang terhadap apa yang soal-soal dalam
telah diajarkan guru sehingga waktu relatif Efektif
memperoleh pengetahuan dan lebih cepat
ketrampilan tertentu, langkah-
langkah yang dilakukan guru Kelemahan :
dalam menetapkan metode Drill : Saat ulangan dengan
A. Perencanaan : membuat soal berupa soal essay , jika
siswa tidak
dan kunci jawaban , dalam menyertakan
membuat soal disesuaikan perhitungan dengan
dengan tingkat kesulitan materi, rumus, maka hasil
yaitu mudah, sedang dan sulit. jawabannya benar,
B. Pelaksanaan : Siswa diberikan akan tetapi dinyatakan
soal yang telah disiapkan. Soal salah.
diberikan sebelum pembelajaran
dimulai. 2. Roestiyah, N.K,
C. Evaluasi : Guru mengevaluasi menjelaskan bahwa
sejauh mana perkembangan metode Drill adalah
peserta didik suatu cara mengajar
dimana siswa
3.Menurut ( Erman Suherman melaksanakan kegiatan
Ar, dkk.,2001 : 182 ) latihan, agar siswa
Menggunakan metode permainan, memiliki ketangkasan
siswa akan lebih menyenangkan atau ketrampilan yang
dan menggemari materi lebih tinggi dari apa
pembelajaran berbasis numerasi yang dipelajari
Kekuatan :
4.Pembelajaran Berbasis Proyek a. Bahan yang
atau Project Based Learning ( diberikan secara
PjBL ) adalah model pembelajaran teratur dan langkah
yang menggunakan demi langkah akan
proyek/kegiatan sebagai media. melekat pada diri
Peserta didik melakukan siswa dan benar-
eksplorasi, penilaian, interprestasi, benar menjadi
sintesis, dan informasi untuk miliknya
menghasilkan berbagai bentuk b. Adanya pengawasan
hasil belajar ( Daryanto, 2014 : 23 bimbingan dan
) koreksi yang segera
diberikan oleh guru
memungkinkan
II. Wawancara siswa untuk segera
1. (Waka Kurikulum SMK melakukan
Negeri 1 Benai : Linda perbaikan terhadap
Purwanti, S.Pd ) kesalahan-
a. Gunakan media pembelajaran kesalahannya.
yang menarik siswa dalam Dengan demikian
pembelajaran berbasis juga akan
numerasi menghemat waktu
b. Rumus-rumus hitungan belajarnya
jangan hanya dihafal tapi c. Pengetahuan atau
dipahami ketrampilan siap
c. Gunakan metode yang telah terbentuk
pembelajaran yang membuat sewaktu-waktu dapat
siswa tidak jenuh dengan digunakan dalam
menghitung keperluan sehari-hari
baik untuk keperluan
studi maupun untuk
2. Guru Matematika SMK bekal hidup di
Negeri 1 Benai : Enita Roza, masyarakat kelak.
S.Pd ) Kekurangan :
a. Jadikan pembelajaran a. Dapat membentuk
berbasis numerasi kebiasaan yang kaku
menyenangkan b. Respon yang
b. Dalam penyampaian materi terbentuk secara
guru mengajak siswa untuk otomatis akan
terlibat mempengaruhi
c. Gunakan media pembelajaran tindakan yang
yang disesuaikan dengan bersifat irrasional,
materi numerasi rutinitas serta tidak
menggunakan akal.

3. Menurut (
Saefudin, 2012 :
Sutikno , 2014 )
Metode Permainan
adalah suatu macam
bentuk aktivitas
permainan untuk
menciptakan suasana
menyenangkan, serius
tetapi santai sehingga
siswa akan belajar
dengan gembira.
Kekuatan :
1. Permainan
mengutamakan
gagasan dan minat
siswa sehingga
diberi kesempatan
untuk menyalurkan
gagasan dan minat
mereka dalam suatu
permainan.
2. Permainan dapat
menciptakan kondisi
ideal untuk
mempelajari dan
meningkatkan mutu
pembelajaran. Selain
siswa dapat
mempelajari
pelajaran tertentu
dalam permainan ,
siswa juga
memperoleh
kesenangan selama
belajar.
3. Hal yang pokok bagi
pembelajaran
melalui permainan
adalah rasa memiliki
Kelemahan :
1. Permainan dalam
pembelajaran
memerlukan
keterlibatan dan
intervensi guru yang
peka dan
berpengetahuan
karerna penggunaan
permainan dalam
pembelajaran perlu
pengondisian siswa
dan kesiapan yang
lebih cermat.
2. Pembelajaran
dengan permainan
memerlukan waktu
yang lebih banyak.

4.Pembelajaran
Berbasis Proyek atau
Project Based
Learning ( PjBL )
adalah model
pembelajaran yang
menggunakan
proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta
didik melakukan
eksplorasi, penilaian,
interprestasi, sintesis,
dan informasi untuk
menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar (
Daryanto, 2014 : 23 ).

Kekuatan :
1. Memotivasi siswa
dengan
melibatkannya di
dalam pembelajaran
2. Menyediakan
kesempatan
pembelajaran
berbagai disiplin
ilmu
3. Membantu
keterkaitan hidup
diluar sekolah
4. Membuat peserta
didik lebih aktif dan
berhasil
memecahkan
problem-problem
yanga da

Kekurangan :
1. Memerlukan banyak
waktu untuk
menyelesaikan
masalah
2. Membutukan biaya
yang sangat banyak
3. Ada kemungkinan
peserta didik ada
yang kurang aktif
dalam kerja
kelompok, sehingga
dikhwatirkan peserta
didik tidak bisa
memahami topik
secara keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai