Anda di halaman 1dari 12

NAMA : HERMAN SUPARDI

MAPEL : MATEMATIKA
UNIT KERJA : UPT SMAN 3 BONE

LK. 2.2 Menentukan Solusi

N Solusi yang
Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Penentuan Solusi Analisis Alternatif Solusi
o. Relevan
1 Masalah yang akan diselesaikan:  Guru senang Focu pada Solusi/ Yang akan Munculkan verbalnya
Motivasi belajar siswa yang tiasa dituangkan dalam rencana aksi
masih rendah.
memberikan Berdasarkan kajian literatur,
 Guru senang tiasa motivasi dan alternatif solusi:
memberikan motivasi dan dukungan
kepada siswa. Menurut Witri Lestari (2017), terdapat
dukungan kepada siswa. hubungan positif antara kemampuan
Masa depan adalah milik Masa depan adalah
milik mereka yang awal peserta didik dengan hasil
mereka yang menyiapkan hari belajarnya. Dengan asumsi bahwa
ini. menyiapkan hari
ini. peserta didik yang menjadi subjek
 Guru harus tepat didalam penelitian adalah peserta didik yang
 Guru harus
pemilihan model mempunyai IQ di atas rata-rata,
tepat didalam sehingga mereka tidak mengalami
pembelajaran (sesuai
pemilihan kesulitan dalam menerima pelajaran
karakteristik materi dan
model, berikutnya. Dengan demikian perhatian
siswa) yang guru dapat diarahkan pada kemampuan
pendekatan,
membangkitkan minat awal peserta didik, sebelum materi
dan metode
dan keaktifan siswa. pelajaran disampaikan. Kemampuan
pembelajaran awal peserta didik penting untuk
 Guru menggunakan
yang yang diketahui guru sebelum ia mulai dengan
media pembelajaran
sesuai dengan pembelajarannya, karena dengan
berbasis teknologi. demikian dapat diketahui: a) apakah
karakteristik
 Guru dan orang tua peserta didik telah mempunyai atau
siswa dan
berkolaborasi untuk pengetahuan yang merupakan prasyarat
materi ajar (prerequisite) untuk mengikuti
memantau perkembangan
sehingga pembelajaran; b) sejauh mana peserta
anak.
menumbuhkan didik telah mengetahui materi apa yang
 Ciptakan suasana kelas yang akan disajikan.
kondusif, kompetitif dan motivasi
aktifitas yang melibatkan belajar siswa
dalam Menurut Syef Harapit (2018):
seluruh siswa dalam kelas
 Melakukan ice breaking. pembelajaran 1. Pembelajaran Model Problem
 Pemberian penghargaan matematika. Based Learning (PBL) memiliki
untuk memotivasi Model peran dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah
 Hindari penggunaan ancaman pembelajaran peserta didik.
dan komentar buruk yang akan 2. Pembelajaran Model Problem
 Menumbuhkan rasa digunakan Based Learning (PBL) memiliki
empati pada siswa. adalah PBL, peran dalam meningkatkan motivasi
 Guru perlu melakukan pendekatan peserta didik dalam belajar.
pengembangan diri.
saintifik
 Melakukan evaluasi dengan metode Menurut Martin, Samsuri,Pujiastuti,
pembelajaran secara berkala. Hendrayana, (2021:3). Bahan ajar e-
diskusi modul pada materi dimensi tiga
kelompok dan digunakan sebagai salah satu alternatif
penugasa, untuk meningkatkan minat belajar siswa
 Guru perlu dalam pembelajaran matematika
melakukan
pengembangan Menurut Ardiansyah (2022) Hasil
diri, penelitian terhadap 20 peserta didik
memaksimalkan menunjukkan bahwa penggunaan
penggunaan platform quizizz secara keseluruhan
media dapat meningkatkan minat belajar yang
pembelajaran dimiliki peserta didik sebesar 66%.
(power point, Hasil tersebut menunjukkan bahwa
qizizz, wordwall, minat dan pemahaman konsep jarak
e-modul, dan dalam ruang (dimensi tiga) peserta didik
LKPD berbasis berada pada kategori baik.
HOTS) untuk
meningkatkan Menurut (Oktiani, 2017), guru
motivasi siswa yang kreatif dapat
dan melakukan memanfaatkan segala yang ada
refleksi diawal agar interaksi belajar
pembelajaran mengajar dapat berlangsung
untuk mengetahui dengan menyenangkan dan
karakteristik membuat peserta didik
siswa. termotivasi untuk mengikuti
 Guru harus pembelajaran. Guru dapat
mengoptimalkan kreativitasnya
melakukan
memotivasi peserta didik baik
pendekatan
dari dalam maupun dari luar. Dari
personal terhadap
dalam misalnya guru harus
siswa dan
pandai menjadi pribadi yang
berkolaborasi
dengan orang tua dekat dengan peserta didik.
untuk memantau Sedangkan dari luar misalnya
perkembangan guru dapat memilih metode yang
belajar anak. tepat dan menggunakan media
Hasil kolaborasi yang sesuai sehingga peserta
diharapkan akan didik termotivasi untuk belajar
meningkatkan
motivasi belajar Menurut Rofiatu Nisa dan Eli
siswa yang dapat Fatmawati (2020), bentuk kerja sama
dilihat dari orang tua dan guru dalam meningkatkan
perubahan sikap motivasi belajar peserta didik yaitu
anak kearah yang antara lain: saling bertukar informasi
lebih baik. baik secara langsung maupun tidak
langsung; adanya buku penghubung;
pengajian dilakukan secara rutin sebulan
sekali. Upaya yang dilakukan guru dan
orang tua dalam melakukan kerja sama
untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yaitu memberikan
pelayanan yang terbaik kepada orang
tua peserta didik, menyamakan persepsi
dan nilai-nilai yang ditanamkan
madrasah dengan nilai-nilai yang
diajarkan orang tua dengan melakukan
komunikasi diawal pertemuan dan
memberikan kesempatan kepada orang
tua peserta didik untuk terlibat.
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibti
da

Hasil Wawancara Pakar


Dr. Muhammad Darwis M,
M.Pd
1. Guru senang tiasa
memberikan motivasi dan
dukungan kepada siswa.
Masa depan adalah milik mereka
yang menyiapkan hari ini.
2. Guru harus tepat didalam
pemilihan model
pembelajaran yang
membangkitkan minat dan
keaktifan siswa.
3. Gunakan media pembelajaran
berbasis teknologi
4. Pemberian penghargaan untuk
memotivasi siswa
5. Hindari penggunaan ancaman dan
komentar buruk pada siswa
6. Guru perlu mengetahui
karakteristik siswa
7. Menumbuhkan rasa empati
pada siswa.
8. Guru perlu melakukan
pengembangan diri.
Hasil Wawancara Guru/ Rekan
sejawat
Arismawati, S.Pd., M.Pd.
1. Gunakan media belajar berbasis IT
yang sesuai karakteristik materi.
2. Guru menciptakan suasana kelas
yang kondusif
3. Guru antusias dalam mengajar.
4. Guru menciptakan kondisi
kelas yang kompetitif.
5. Melakukan ice breaking.
6. Guru menciptakan aktifitas yang
melibatkan seluruh siswa dalam
kelas
7. Guru dan orang tua
berkolaborasi untuk
memantau perkembangan
anak.
Melakukan evaluasi pembelajaran
secara berkala.
2. Masalah yang akan diselesaikan:  Dengan melakukan Berdasarkan kajian literatur,
Kurangnya pengetahuan materi apersepsi, maka alternatif solusi:
prasyarat dalam pembelajaran. guru dapat
mengetahui
 Melakukan apersepsi di awal kesiapan siswa Menurut Ruseffendi, (2004: 10)
pembelajaran untuk untuk belajar, keberhasilan peserta didik dalam suatu
mempelajari dan memahami mempermudah pelajaran atau pendidikan juga
karakteristik siswa. mempertimbangka tergantung dari kesiapan anak. Kesiapan
 Penanaman konsep harus n informasi, anak ini ada dua macam, perkembangan
membantu mentalnya sudah siap dan pengetahuan
matang. mengenang prasyaratnya sudah dimiliki. Peserta
 Menggunakan model, pengalaman didik belum bisa mengerti berhitung
metode dan pendekatan belajar, proses bila ia belum dapat memahami hukum
yang sesuai dengan berpikir, dan kekekalan banyaknya (perkembangan
karakteristik siswa dan memotivasi siswa. mentalnya belum siap) dan ia tidak akan
Selain itu kegiatan mengerti persamaan kuadrat bila ia
materi. apersepsi dapat belum mengerti persamaan linier
 Mengajak siswa untuk membantu guru (pengetahuan prasyarat belum ada).”
ikut aktif dalam dalam mengetahui
pembelajaran dengan karakteristik siswa Menurut Muchlishin, (2010)
mengunakan model sehingga kemampuan awal matematika adalah
pemahaman konsep suatu kesanggupan yang dimiliki oleh
pembelajaran yang
dapat terlaksana peserta didik baik alami maupun yang
kontekstual, media yang dengan baik dipelajari untuk melaksanakan suatu
mudah didapatkan seperti sebelum tindakan tertentu secara historis dimana
power point, quizizz, dan melanjutkan materi mereka memberikan respon yang positif
alat peraga kubus, balok, pembelajaran. atau negatif terhadap objek tersebut
limas, dll.  Menumbuhkan rasa dengan menggunakan penalaran dan
empati dan cara-cara berpikir logis, analitis,
 Menumbuhkan rasa sistematis, kritis, kreatif, dan inovatif
mengajak siswa
empati pada siswa. untuk ikut aktif serta menekankan pada penguasaan
dalam konsep dan algoritma disamping
pembelajaran kemampuan pemecahan masalah.Oleh
dengan karena itu. Sebelum guru memberikan
mengunakan model materi yang baru, terlebih dahulu guru
pembelajaran yang harus mengetahui apakah siswa sudah
kontekstual, media memahami konsep dasar sebelumnya
yang mudah atau tidak. Seorang guru harus
didapatkan seperti menanyakan atau mendeteksi
power point, pengetahuan dasar pada peserta didik
quizizz, dan alat sebagai langkah awal untuk
peraga kubus, mempelajari, menyelesaikan dan
balok, limas, dll. memperbaiki permasalahan yang terjadi
di dalam kelas
Menurut Witri Lestari, (2017) hasil
penelitian membuktikan bahwa
kemampuan awal mempunyai pengaruh
kuat terhadap hasil belajar, oleh karena
itu untuk mengembangkan kemampuan
awal peserta didik harus lebih
meningkatkan porsi belajar matematika
dan banyak membaca di luar sekolah
sebagai bekal pengetahuan awal. Guru
sebagai unsur terdepan dalam
pembelajaran harus memperhatikan
strategi apa yang harus dilakukan dan
karakteristik peserta didik. Selain itu,
kemampuan awal peserta didik penting
untuk diketahui guru sebelum ia
memulai pembelajaran, karena dengan
mengetahui kemampuan awal, maka
dapat diketahui: a) apakah peserta didik
telah mempunyai atau pengetahuan
yang merupakan prasyarat (prerequisite)
untuk mengikuti pembelajaran, b)
sejauh mana peserta didik telah
mengetahui materi apa yang akan
disajikan.

Hasil Wawancara Pakar


Dr. Muhammad Darwis M,
M.Pd.
1. Melakukan apersepsi di setiap
awal pembelajaran
2. Memahami karakteristik
setiap siswa
3. Menggunakan model, metode
dan pendekatan yang sesuai
dengan karakteristik siswa
dan materi.
4. Menumbuhkan rasa empati
pada siswa.
Hasil Wawancara Pakar Guru/
Rekan Sejawat
Arismawati, S.Pd., M.Pd.
1. Penanaman konsep harus
matang
2. Gunakan model pembelajaran
yang kontekstual.
3. Ajak siswa untuk ikut aktif
dalam pembelajaran.
Gunakan media yang mudah
didapatkan seperti power point,
quizizz, dan alat peraga kubus,
balok, limas, dll.
3. Masalah yang akan diselesaikan:  Guru perlu Berdasarkan kajian literatur,
Pembelajaran berbasis HOTS memahami alternatif solusi:
belum maksimal. tingkatan
taksonomi Menurut Wayan Widana (2017), dalam
 Guru belajar untuk memahami Bloom, aspek penulisan soal HOTS, dibutuhkan
tingkatan taksonomi Bloom kognitif pada penguasaan materi ajar, keterampilan
dan aspek kognitif pada level level HOTS, dan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan
HOTS. materi jarak titik kreativitas guru dalam memilih stimulus
 Guru harus mampu dalam ruang soal sesuai dengan situasi dan kondisi
menganalisis KD yang dapat agar mampu daerah di sekitar satuan pendidikan.
dibuatkan soal HOTS, menganalisis Berikut dipaparkan langkah-langkah
menyusun kisi-kisi soal, KD, meyusun penyusunan soal-soal HOTS.
memilih stimulus yang menarik kisi-kisi soal, a. Menganalisis KD yang dapat
dan kontekstual, dan menulis memilih
stimulus yang dibuat soal-soal HOTS
butir pertanyaan pada
kartu soal sesuai dengan kisi- kontekstual dan b. Menyusun kisi-kisi soal
kisi soal. menyusun c. Memilih stimulus yang
 Guru harus menguasai asessement menarik dan kontekstua
berbasis HOTS. d. Menulis butir pertanyaan
materi ajar, keterampilan
 Membiasakan
sesuai dengan kisi-kisi soal
dalam menulis soal literasi
(kontruksi soal), dan matematika e. Membuat pedoman penskoran
kreativitas guru dalam kepada siswa (rubrik) atau kunci jawaban
memilih stimulus soal dengan
sesuai dengan situasi dan merancang RPP Menurut Purwasi, Fitriana (2020) dari
dan assesment hasil penelitian dan pengembangan yang
kondisi daerah di sekitar berbasis HOTS. dilakukan menghasilkan LKPD berbasis
satuan Pendidikan  Guru harus HOTS yang telah memenuhi aspek
 Guru harus terampil dalam me valid, praktis dan efektif dan dapat
terampil dalam memilih, milih, memfasilitasi siswa dalam melatih
memanfaatkan dan memanfaatkan dan kemampuan berpikir tingkat tingginya
mengembangkan model, mengembangkan pada materi jarak dalam ruang (dimensi
metode, media, sumber belajar model, metode, tiga).
yang mendukung media, dan
tujuan pembelajaran berbasis  pedekatan yang Menurut Silvi Efriska Natalia (2016),
HOTS yaitu membentuk mendukung tujuan peranan guru dalam mengembangkan
perilaku saintifik, sosial serta pembelajaran kepercayaan diri anak yaitu guru
mengembangkan rasa berbasis HOTS membantu anak dalam memecahkan
keingintahuan siswa. yaitu membentuk masalah yang anak hadapi, memberikan
 Guru menerapkan empati perilaku saintifik, dorongan kepada anak ketika anak
kognitif atau empati intelektual sosial serta merasa pesimis, menyemangati anak
pada siswa. mengembangkan serta guru juga dapat menjadi contoh
 Guru memberikan afirmasi rasa keingintahuan hingga anak lebih merasa yakin dan
siswa. Model berani dalam menyelesaikan tugas atau
positif pada siswa disetiap
pembelajaran yang aktivitasnya.
pembelajaran, mendorong
akan digunakan
siswa untuk memiliki cita-cita
adalah PBL, Hasil Wawancara Pakar:
dan bayangan masa depan
metode Prof. DR. Usman Mulbar,
memancing soal, M.Pd.
pendekatan
kontekstual,
1. Penyusunan RPP berbasis
dengan media pembelajaran HOTS
pembelajaran 2. Membiasakan literasi matematika
power point yang kepada siswa. dengan merancang
ditayangkan di penilaian terukur dengan Soal
smartboard. Model HOTS.
 Guru menerapkan 3. Guru harus
empati kognitif terampil dalam memilih,
atau empati memanfaatkan dan
intelektual dan mengembangkan metode, model,
memberikan media, sumber belajar yang
afirmasi positif mendukung
pada siswa tujuan pembelajaran berbasis HO
disetiap TS yaitu membentuk perilaku
pembelajaran, saintifik, sosial serta
mendorong siswa mengembangkan rasa
untuk memiliki keingintahuan siswa.
cita-cita dan 4. Guru sangat perlu
bayangan masa memiliki rasa empati
depan.
pada siswa dan secara
konsisten melakukan
pengembangan diri.
Hasil Wawancara Guru/ Rekan
Sejawat:
Arismawati, S.Pd., M.Pd.
1. Guru perlu menanamkan
rasa percaya diri siswa
dalam mengerjakan soal.
2. Guru harus mampu menganalisis
KD yang dapat dibuatkan soal
HOTS, menyusun kisi-kisi soal,
memilih stimulus yang menarik dan
kontekstual, dan menulis butir
pertanyaan pada kartu soal sesuai
dengan kisi-kisi soal.
Menyiapkan LKPD berbasis
HOTS
4. Masalah yang akan diselesaikan:  Guru perlu Berdasarkan kajian literatur,  Materi ajar Jarak titik dalam ruang
Guru belum mengoptimalkan melakukan alternatif solusi:  Model yang akan digunakan PBL
pemanfaatan teknologi/ inovasi
dalam pembelajaran.
pengembang  Metode diskusi kelompok dan penugasa
an diri Menurut Martinus Tekege (2017),  Pedekatan Saintifik
media pembelajaran merupakan salah
 Berkolaborasi dengan guru dalam  Media Pembelajaran Power point dan video pembelajaran
satu sarana penyalur pesan dan
lain dalam pengadaan/ pemanfaatan informasi belajar. Media pembelajaran  Alat Pembelajaran: LCD Proyektor, Laptop, Android, FD,
pemanfaatan media teknologi yang dirancang secara baik, sangat Smartboard.
pembelajaran berbasis inovasi membantu peserta didik dalam  Bahan Pembelajaran: e-Modul, LKPD
TIK, seperti power point, pada mencerna dan memahami materi  Aplikasi pembelajaran: WhatsApp, Wordwall, Quizziz,
pelajaran. Perkembangan teknologi Youtube.
google slide, quizizz, pembelajara
wordwall, caanva,
informasi di globalisasi dan informasi  Sumber Buku
n saat ini, memacu perkembangan media
smartboard, dll. Kasmina dan Toali, 2018. Matematika untuk
matematika, pembelajaran semakin maju pula.
 Guru menyiapkan rencana SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
seperti power Penggunaan Teknologi Informasi dan
pelaksanaan pembelajaran Komunikasi (TIK) sebagai media Kasmina, 2020. X-Press UN Matematika
point, google
secara matang. pembelajaran sudah merupakan suatu SMA/MA 2020. Jakarta: Erlangga
slide, quizizz,
 Melakukan pengembangan tuntutan. Walaupun perancangan media Youtube
wordwall, berbasis TIK memerlukan keahlian
diri bagi guru dalam a. https://www.youtube.com/watch?
caanva, khusus, bukan berarti media tersebut
pemanfaatan teknologi v=1X_rmu-_O20
smartboard, dihindari dan ditinggalkan.
adalah suatu keharusan. Matematika Pak Anton. Konsep Dasar
dll.
 Menumbuhkan rasa empati Menurut Islahiyah, H Pujiastuti, A Matematika - Dimensi Tiga (Bagian 1) Jarak
 Guru
dan memahami diharapkan Mutaqin (2021) guru sangat titik ke titik). Diakses tanggal 10 Agustus
karakteristik setiap siswa. bersinergi membutuhkan adanya bahan ajar
interaktif seperti e-modul dan
2022
 Guru perlu memperhatikan dengan rekan diharapkan isi modul tidak hanya dapat b. https://www.youtube.com/watch?
tujuan pembelajaran, sejawat dalam menambah pengetahuan siswa namun v=3KZd1ouW4cw
keefektifan media, mengoptimalk juga mengarahkan ke pembelajaran I-Math Tutorial. CARA MUDAH Menghitung Jarak Titik ke
kemampuan siswa, an berbasis pemecahan masalah agar siswa Garis Pada KUBUS (Dimensi Tiga).
ketersediaan sarana pemanfaatan lebih memahami matematika secara
prasarana, kualitas media, mendalam. siswa sangat mengharapkan
teknologi adanya bahan ajar yang dapat di akses
biaya, fleksibilitas, inovatif dalam dengan smartphone agar mudah di
kemampuan menggunakan, pembelajaran pelajari dimanapun dan kapanpun,
dan alokasi waktu yang
secara kontinu. modul dibuat semenarik mungkin dan
tersedia. mudah untuk di pahami, penjelasannya
 Membiasakan
tidak hanya huruf dan angka namun
literasi digital juga menyajikan gambar kartun agar
kepada siswa tidak jenuh ketika membacanya.
dengan
membuat RPP Menurut Raqjabul Azhar (2017) hasil
dengan media belajar siswa yang menggunakan media
pembelajaran interaktif lebih tinggi
dan assesment
daripada siswa yang menggunakan
berbasis media pembelajaran buku teks atau
digital, seperti pembelajaran secara konvensional.
power point,
google slide, Menurut Mawardi (2019), RPP adalah
langkah awal guru dalam
quizizz,
mengembangkan pembelajaran. RPP
wordwall, yang bermutu sangat berpengaruh
caanva, terhadap pelaksanaan pembelajaran
smartboard, yang bermutu. Untuk itu, sudah
dll. semestinya guru memiliki kompetensi
keguruan yang memadai, sehinga
perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik dan bermutu, dalam rangka
pencapaian kompetensi peserta didik
yang diharapkan, sebagaimana yang
telah dirumuskan dalam kerangka dasar
kurikulum. Kompetensi adalah
pemilikan, penguasaan, keterampilan
dan kemampuan yang dituntut oleh
jabatan seseorang. Dalam jabatan
sebagai guru, maka guru yang
berkompetensi adalah guru yang
memiliki dan menguasai hakikat
pembelajaran, serta memiliki
keterampilan yang memadai dalam
mengelola pembelajaran, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
tindak lanjut hasil evaluasi untuk
perbaikan pembelajaran

Hasil Wawancara Pakar:


Prof. DR. Usman Mulbar,
M.Pd.
1. Berkolaborasi dengan guru
lain dalam pengadaan media
pembelajaran berbasis TIK
2. Guru menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran
secara matang.
3. Melakukan pengembangan
diri bagi guru dalam
pemanfaatan teknologi adalah
suatu keharusan.
4. Menumbuhkan rasa empati dan
memahami karakteristik setiap
siswa.
5. Dalam pembuatan media
pembelajaran, guru perlu
memperhatikan
tujuan pembelajaran,
keefektifan media, kemampuan
peserta didik, ketersediaan sarana
dan prasarana, kualitas media,
biaya, fleksibilitas, dan kemampuan
menggunakannya serta alokasi
waktu yang tersedia.
Hasil Wawancara Guru:
Abdul Rahman, S.Pd.
Berdasarkan pengalaman saya
pemanfaatan media
pembelajaran interaktif berbasis
IT dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Misalnya
memanfaatkan classpoint, sway,
quizizz, canva, dsb. Pemberian
ice breaking di sela-sela
pembelajaran juga biasanya
ditunggu-tunggu siswa untuk
menyegarkan kembali daya
konsentrasi siswa. Reward bagi
siswa saat pembelajaran juga
dapat dijadikan sebagai pemantik
meningkatnya minat belajar
siswa.

Anda mungkin juga menyukai