BAHAN AJAR

Determinan Matriks Ordo 3 x 3

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis sifat-sifat determinan 3.4.1 Menentukan determinan matriks

dan invers matriks 2x2 dan 3x3 3.4.2 Menganalisis sifat-sifat
determinan matriks
3.4.3 Menentukan invers matriks

4.4 Menyelesaikan masalah yang 4.4.1 Memecahkan masalah yang

berkaitan dengan determinan dan berkaitan dengan determinan
invers matriks berordo 2x2 dan 3x3 matriks
4.4.2 Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan invers matriks

Oleh:
PETA KONSEP
 DETERMINAN MATRIKS

Determinan matriks A di definisikan sebagai selisih antara perkalian elemen elemen

pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal samping (sekunder).
Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau|A|. Nilai dari determinan suatu
matriks berupa bilangan real.

Misalkan matriks A diberikan sebagai

[ ]
a11 a 12 a13
A = a21 a 22 a23
a31 a 32 a33

Nilai dari determinan dari matriks A bisa ditulis det A, atau | A| ditentukan dengan rumus:

a. Cara 1: Menggunakan Metode Kofaktor

Determinan suatu matriks merupakan jumlah perkalian elemen-elemen dari
sebuah baris (kolom) dengan kofaktor-kofaktor yang bersesuaian. Dapat
dirumuskan:
n
det A = ∑ aij Aij dengan i sebarang, diekspansikan menurut baris ke-i.
j=1
n
det A = ∑ aij Aij dengan j sebarang, diekspansikan menurut kolom ke-j.
j=1
Dengan melakukan ekspansi menurut baris ke-i , didapat rumus:
1. Untuk Ekspansi baris ke 1

2. Untuk ekspansi baris ke-2

3. Untuk ekspansi baris ke-3

 Dengan melakukan ekspansi menurut kolom ke-j , didapat rumus:

1. Untuk ekspansi kolom ke-1

2. Untuk ekspansi kolom ke-2

3. Untuk ekspansi kolom ke-3

Untuk mencari det A dengan metode kofaktor cukup menggunakan satu ekspansi
saja, misalnya ekspansi baris ke-1.

b. Cara 2: Menggunakan Metode Sarrus

Untuk mencari determinan dari matriks persegi berordo 3 x 3, akan digunakan
suatu metode yang dinamakan metode Sarrus. Adapun langkah-langkah yang harus
di lakukan untuk mencari determinan matriks berordo 3 x 3 dengan metode Sarrus
adalah sebagai berikut:
1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua matriks A di sebelah kanan
tanda determinan.
2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dan diagonal
lain yang sejajar dengan diagonal utama (lihat gambar). Nyatakan jumlah hasil
kali tersebut dengan Du

3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder dan

diagonal lain yang sejajar dengan diagonal sekunder (lihat gambar). Nyatakan
jumlah hasil harga tersebut dengan Ds.
4. Sesuai dengan definisi determinan matriks maka determinan dari matriks A
adalah selisih antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.

Keempat langkah di atas dapat juga dinyatakan sebagai berikut.

Setelah didapat nilai determinan dari matriks dan adjoint , maka invers matriks
dapat ditentukan.

Contoh:
Diketahui matriks:

[ ]
−3 4 2
A= 2 1 3
1 0 −1
Tentukan nilai determinan matriks A dengan menggunakan dua cara di atas
(dengan metode kofaktor dan Kaidah Sarrus), kemudian tentukan invers dari
matriks dengan menggunakan adjoint !
Alternatif Penyelesaian:
 Menentukan determinan matriks A dengan menggunakan kofaktor
Pilih salah satu dari tiga rumus di atas. Sebagai contoh di pilih rumus no 1),
yaitu:
 Dengan mensubstitusikan elemen-elemen matriks yang bersesuaian
dengan rumus tersebut didapat:

 Menentukan determinan matriks A dengan menggunakan cara sarrus

Dengan menggunakan dua cara yang berbeda untuk menghitung

determinan matriks A di atas ternyata didapatkan nilai determinan A =
| A|= 21
 SIFAT-SIFAT DETERMINAN MATRIKS

Jika A adalah sebarang matriks bujursangkar, maka det A = det At

Contoh:

Tinjaulah matriks A berikut,

Transpos matriks A adalah,

(i)

(ii)

Dari (i) dan (ii) diperoleh bahwa det A = det At

Jika A dan B adalah dua matriks berukuran n x n, dan k adalah sebarang skalar, maka
1. det (A + B) det A + det B
2. det (kA) = kn det A

Contoh:
Tinjaulah matriks-matriks berikut,
 (i)

(ii)
det A + det B = (-1) + (-20) = -21 (iii)

=(−1 )(−35−0 )−(2 )(−35−0 )+(6 )(−55+35)=−15 (iv)

Dari (iii) dan (iv) diperoleh bahwa det (A + B)  de A + det B

Sekarang ambil k = 5 dan kalikan k dengan matriks A, maka akan diperoleh,

(v)
Karena matriks A adalah matriks berukuran 3 x 3, maka
kn det A = 53 (-1) = -125 (vi)
Dari (v) dan (vi) diperoleh bahwa det (5A) = 53 . det A = 125 det A = -125.
Jika A dan B adalah matriks bujursangkar yang ukurannya sama, maka det (AB) = det A
det B

Contoh:
Tinjau matriks-matriks berikut,

= (1)  (3) + (0)

(i)

= (3)  (1)  (4)

(ii)
 = (3)  (1) + (22)

(iii)

Dari (i) dan (ii) diperoleh,

(det A)(det B) = 3(-130) = - 390 (iv)

sedangkan dari (iii) dan (iv) diperoleh,

det (AB) = (det A)(det B)

Determinan Matriks Satuan

Matriks bujur sangkar yang semua komponen pada diagonal utamanya 1 dan
komponen lainnya nol dinamakan matriks satuan yang diberi simbol I. Matriks semacam ini
determinannya adalah hasil kali semua komponen pada diagonal utamanya, jadi det I = 1.
Contoh:
Matriks-matriks satuan berikut, determinannya sama dengan satu.

Sebuah matriks bujursangkar A dapat dibalik (mempunyai invers) jika det A  0

Bukti:
Jika A dapat dibalik maka AA1 = I . Jika kita ambil determinannya, maka
det (AA-1 ) = det I = 1 (i)

Menurut teorema III.6,

det (AA-1 ) = (det A)(det A-1 ) (ii)

Dari (i) dan (ii) diperoleh, (det A)(det A-1 ) = 1, dengan demikian det A  0.
jika A dapat dibalik, maka

Bukti:

Dari bukti teorema di atas, diperoleh (det A)(det A-1 ) = 1. Karena det A  0, maka

Contoh:

Tinjaulah matriks-matriks berikut,

 det A = 0 karena kolom pertama dan ketiga matriks A sebanding (kolom pertama dua kali
kolom ketiga), jadi menurut di atas, matriks A tidak dapat dibalik (tidak mempunyai
invers).

Karena det B = 1  0, maka menurut teorema di atas, matriks B dapat dibalik

(mempunyai inver).

Berdasarkan hubungan , maka . Untuk

mengetahui apakah harga determinan B ini benar, akan kita hitung B dengan cara
-1 -1

OBE, kemudian kita tentukan det B-1 dengan cara ekspansi kofaktor.

O13 O12(-
 1)


O21(4) O12(-
 1)
O31(6) 
O32(-
 2)

O1(-1)
O13(2)


O2(-1)
O23(-
O3(-1)
4)

Jadi didapatkan

Jadi benar bahwa