MK 218315
3 SKS
1
Sistem Penilaian
UTS 20%
UAS 40%
Tugas 15%
Presentasi/Pengamatan 10%
Kehadiran 15%
Konversi Nilai
80 - 100 A
68 - 79 B
56 67 C
45 - 55 D
0 - 44 E
2
Silabus :
Bab I Matriks dan Operasinya
Bab II Determinan Matriks
Bab III Sistem Persamaan Linear
Bab IV Vektor di Bidang dan di Ruang
Bab V Ruang Vektor
Bab VI Ruang Hasil Kali Dalam
Bab VII Transformasi Linear
Bab VIII Ruang Eigen
3
REFERENSI :
Anton, S. Aljabar Linier Elementer 2. Jakarta :
Erlangga
4
1. Matriks dan Operasinya
5
1. Matriks dan Jenisnya
Notasi Matriks
Kolom kedua
6
Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama
A dan B dikatakan sama (notasi A = B)
jika
Jenis-jenis Matriks
Matriks bujur sangkar (persegi)
Matriks yang jumlah baris dan jumlah
kolomnya adalah sama (n x n)
Contoh :
2 1 0
B 1 2 1
0 1 2
7
Matriks segi tiga
Ada dua jenis, yaitu matriks segitiga atas dan
bawah.
5 9 3
E 0 1 7
0 0 8
Matriks segi tiga bawah
Matriks yang semua unsur diatas unsur diagonal
pada kolom yang bersesuaian adalah nol.
2 0 0
F 5 1 0
3 0 2
8
Matriks Diagonal
Matriks diagonal dimana setiap unsur yang bukan
merupakan unsur diagonal adalah nol.
3 0 0
D 0 2 0
0 0 1
9
Transpose Matriks
Matriks transpose diperoleh dengan menukar
baris matriks menjadi kolom seletak, atau sebaliknya.
Notasi At (hasil transpose matriks A)
Contoh :
2 1
2 3 -1
maka A 1 - 2
t
A 3 -2
-1 0
0
Jika matriks A = At maka matriks A dinamakan
matriks Simetri.
Contoh : 2 1
A
1 3
10
2. Operasi Matriks
2. Perkalian Matriks
11
Penjumlahan Matriks
Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan
Contoh
a.
a b e f ae b f
+ g
c
d h
c g d h
b.
1 2 5 6 6 8
+
3
4 7 8 10 12
12
Perkalian Matriks
Perkalian Skalar dengan Matriks
Contoh :
p q k p k q
=
k k r k s
r s
Perkalian Matriks dengan Matriks
Misalkan A berordo pxq dan B berordo mxn
Syarat : A X B haruslah q = m
hasil perkalian AB berordo pxn
B X A haruslah n = p
hasil perkalian BA berordo mxq
Contoh :
Diketahui
p s
a b c
A dan B q
e f 2 x 3 t
d r u 3 x 2
13
Maka hasil kali A dan B adalah :
p s
a b c ap+bq+cr as+bt+cu
AB q t
d e f 2 x3 r u dp+eq+fr ds+et+fu 2x2
3 x 2
14
Contoh :
Diketahui matriks :
2 1
A 3 -2
-1
0
Tentukan
a. A At
b. At A
15
Jawab :
2 3 -1
A
t
1 -2 0
maka
2 1 2 3 5 4 -2
-1
AA 3 1 - 2 4 13 -3
t
-2
0
-1 -2 -3 1
0
sedangkan
2 1
2 3 -1 14 -4
A A
t
3 -2
1 -2 0 -4 5
-1 0
16
Operasi Baris Elementer (OBE)
Operasi baris elementer meliputi :
1. Pertukaran Baris
2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol
3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan
konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris
yang lain.
Contoh : OBE 1
- 3 - 2 -1 1 2 3
A 1 2 3 b1 b2 ~ - 3 -2 -1
0 2 4 0 2 4
Baris pertama (b1) ditukar
dengan baris ke-2 (b2)
17
OBE ke-2
4 -4 0 -4 1 -1 0 -1
7
A 0 2 1 7 b1 ~ 0 2 1
2 - 1 1 3 2 - 1 1 3
OBE ke-3
1 -1 0 -1 1 -1 0 -1
A 0 2 1 7 2b1 b3 ~ 0 2 1 7
2 - 1 1 3 0 1 1 5
18
Beberapa definisi yang perlu diketahui :
1 1 1 3
B 0 0 3 1
0 0 0 0
19
Sifat matriks hasil OBE :
1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1
(dinamakan satu utama).
2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah
memuat 1 utama yang lebih ke kanan.
3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol),
maka ia diletakkan pada baris paling bawah.
4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur
yang lainnya adalah nol.
20
Contoh :
Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari
1 -1 0 -1
A 0 2 1 7
2 -1 3
1
Jawab :
1 -1 0 -1
A ~ 2b1 b3 0 2 1 7
0 1 5
1
1 -1 0 -1
~ b2 b3 0 1 1 5
0 2 1 7
21
1 -1 0 -1
A~ 2b2 b3 0 1 1 5
0 0 -3
-1
1 -1 0 -1
b3 ~ 0 1 1 5
0 0 1 3
1 -1 0 -1
b3 b2 ~ 0 1 0 2
0 3
0 1
1 0 0 1
b2 b1 0 1 0 2
0 3
0 1
22
Perhatikan hasil OBE tadi :
1 0 0 1
0 1 0 2
0
0 1 3
Setiap baris mempunyai satu utama.
Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah
baris lebih sedikit dari jumlah kolom
(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)
23
Invers Matriks
Misalkan A adalah matriks bujur sangkar.
B dinamakan invers dari A jika dipenuhi
A B = I dan B A = I
Sebaliknya, A juga dinamakan invers dari B.
Notasi A = B-1
Cara menentukan invers suatu matriks A adalah
OBE
A| I ~ I | A
1
24
Contoh :
Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari :
3 2 1
A 1 1 0
2 2 1
Jawab :
3 2 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 0 b1b2 3 2 1 1 0 0
2 2 1 0 0 1 ~ 2 2 1 0 0 1
1 1 0 0 1 0
-3b1+b2
0 -1 -1 1 -3 0
2b1+b3 0 0 1 0 2 1
25
1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0
-b2
0 1 1 1 3 0 0 1 1 -1 3 0
0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1
1 1 0 0 1 0
-b3+ b2 0 1 0 -1 1 -1
0 0 1 0 2 1
1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1
-b2+ b1
0 0 1 0 2 1
26
Perhatikan bahwa :
3 2 1 1 0 1
A 1 1 0 1
A 1 1 1
dan
2 2 1 0 2 1
maka
2 1 0 1 0 1
1
A A 1 2 1 1 1 1
0 1 2 0 2 1
1 0 0
0 1 0
0 0 1
27
Berikut ini adalah sifat-sifat matriks invers :
i. (A-1)-1 = A
ii. Jika A, B dapat dibalik atau memiliki invers
maka (A . B)-1 = B-1 . A-1
1 1
iii. Misal k Riil maka (kA)-1 = A
k
28
Latihan
Diketahui
3 0
, 4 1 dan 1 4 2
A 1 2 B C
1 1 0 2 3 1 5
29
Untuk Soal no. 5 7, Diketahui :
2 1 0 3 2 0
D1 2 1 dan E 0 1 0
0 1 2 4 4 1
5. Tentukan : D + E2 (dimana E2 = EE)
6. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A,
B, C, D, dan E
7. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)
30