Anda di halaman 1dari 29

MATRIKS

MATRIKS
1. DEFINISI
Matriks adalah himpunan bilangan skalar (riil/kompleks) yang
disusun secara empat persegi panjang (menurut baris dan
kolom)
Bentuk umum
A=(aij) ,i= 1,2,...m
J=1,2,...m
a11 a12……a1n baris 1
a21 a22…..a2n baris 2

Am1 am2…amn baris m


 

Kolom n
Kolom 2
Kolom 1
Matriks di atas mempunyai m buah baris dan n buah kolom
maka dikatakan ukuran matriks tersebut adalah (mxn).
Kesamaan Dua Matriks

1 2 4 1 2 4
A= B= A=B
2 1 3 2 1 3

1 2 2 2 1 2
C= D= C≠D
2 1 3 2 1 3

1 2 4 x 2 4
E= F= E = F jika x = 1
2 2 2 2 2 2

2 2 2 ?2 2? 2?
G= 4 5 6
H= ?4 5? 6? G=H
9 0 7 ?9 0? 7?
Contoh:
• Tentukan nilai x,y,z,w dari persamaan matriks berikut ini:

• x+y=3 2z+w=5
• x- y=1 z- w=4
• Sehingga x=2, y=1, z=3, w=-1
2. Operasi pada Matriks
a. Penjumlahan / Pengurangan
Syarat = kedua matriks tersebut berukuran sama

b. Perkalian skalar terhadap matriks


Jika λ suatu skalar dari A=(aij) maka λ A diperoleh dengan mengalikan semua
elemen matriks A dengan λ
:
c. Perkalian Matriks
Dua buah matriks A&B dapat dikalikan jika:
Jumlah kolom matriks pertama (A) sama dengan jumlah baris matriks kedua (B).
Contoh:

Jika A,B,C adalah matriks-matriks yang memenuhi syarat-syarat


yang di perlukan, maka:
 A(B+C)=AB+AC
 A(BC)=(AB).C
 Perkalian matriks tidak komutatif = AB≠BA tetapi ada beberapa
matriks yang berlaku AB=BA
 Bila AB=AC , belum tentu B=C
 Bila AB=0(matriks nol)
Maka kemungkinan-kemungkinan:
1. A=0 & B=0
2. A=0 atau B=0
3. A≠B dan B≠0
d. Transpose
4 5
A= 4 2 6 7
AT = A’ = 2 3
5 3 -9 7
6 -9
7 7
Definisi:
Transpose mariks A adalah matriks AT dimana kolomnya adalah
baris dari A, baris-barisnya adalah kolom-kolom dari A.
[AT]ij = [A]ji nxm

Jika A adalah matriks m x n, maka matriks transpose AT berukuran ……


Sifat-sifat transpose matriks
1. Transpose dari A transpose adalah A:

(AT )T = A
A AT (AT)T = A

Contoh:
4 5
4 5
2 3
2 3 4 2 6 7
6 -9
6 -9 5 3 -9 7
7 7
7 7

2. (A+B)T = AT + BT

3. (kA)T = k(A) T untuk skalar k

4. (AB)T = BT AT
e. Jenis Matriks Khusus
1. Matriks bujur sangkar
Adalah suatu matriks dengan banyaknya baris sama dengan
banyaknya kolom

0 1 2
2 0 
 1  , 1 3 - 1

 2

2 1 0 
2x2 3x3
elemen diagonal utama
1 0 0
0 2 0

0 0 4
4. Matriks Identitas
Adalah matriks diagonal yang elemen diagonal utamanya semua=1
Contoh: 1 0 0
0 1 0  I 3

0 0 1 
5. Matriks Skalar
Adalah matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utama=K
Contoh: 2 0 0
0 2 0 
 
0 0 2
6. Matriks Segitiga Bawah
Adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen diatas diagonal utama=0
Contoh:
1 0 0 
 2 2 0
 
1 1 3
7. Matriks Segitiga Atas
Adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen dibawah diagonal
utama=0
Contoh: 2 5 2
0 4 4
 
0 0 1 

8. Matriks Simetris
Adalah matriks yang transfosenya sama dengan dirinya sendiri.(A=AT).
Contoh: 1 2 0  1 2 0 
A  2 1 4  A T  2 1 4
0 4 3 0 4 3
9. Matriks Anti Simetris
Adalah matriks yang transfosenya adalah negatifnya.
Contoh:

0 1 - 1 - 2  0 -1 1 2
- 1 0 3 - 4 T  1 0 - 3 4 
A ,A 
1 -3 0 1   -1 3 0  1
   
2 4 1 0   2  4 1 0
10. Matriks Hermitian
Adalah matriks yang transpose hermitiannya sama dengan dirinya sendiri

 3 2  i T  3 2  i
Contoh:
A  ,A   
2  i 4  2  i 4 
11. Matriks Invers
Misal A(nxn), B(nxn) dan berlaku AB=BA=I maka dikatakan B
invers dari A→B=A-1 atau A invers dari B→A=B-1
Contoh: 1 2 3  6 - 2  3
A  1 3 3 , B   1 1 0 
1 2 4  1 0 1 
AxB  BxA  I
12. Matriks Komutatif
Jika A dan B matriks-matriks bujur sangkar dan berlaku
AB=BA, maka A dan B dikatakan berkomutatif satu sama lain.
Contoh: 2 1  3 1
A  ,B  
 1 2  1 3
2 1  3 1 7 5
AxB       
1 2 1 3 5 7 
3 1 2 1  7 5
BxA       
1 3 1 2   5 7 
1a. Hij : Penukaran baris ke i dengan baris ke j
contoh
contoh
g. Matriks Ekivalen
 
Dua matriks A dan B dikatakan ekivalen(A ~B) jika matriks yang satu dapat
di peroleh dari matriks yang lain dengan transformasi baris dan atau
kolom.
Contoh:

Adalah ekivalen karena:


h. Matriks Eselon
Setiap matriks yang bukan matriks nol dapat dirubah
menjadi matriks eselon dengan menggunakan
“Transformasi Baris Elementer”.

Matriks yang elemen-elemen diagonal utama = 1 dan


dibawah diagonal utama = 0 disebut
“ Matriks Eselon“.

Matriks yang elemen-elemen diagonal utama = 1, dan


selain diagonal utama = 0 disebut
“ Matriks Eselon tereduksi“.
Kondisi-kondisi matriks bentuk eselon baris dan eselon
baris tereduksi:
Ya Tidak
1. Elemen pertama yang tidak 1 0 2 4 1 0 2 4
nol adalah 1 (satu utama) 0 1 3 6 0 3 1 6
0 0 1 0 0 0 1 0

2. Satu utama baris berikutnya 1 0 2 4 1 0 2 4


berada lebih kanan dari baris 0 1 0 1 0 0 1 6
sebelumnya 0 0 1 6 0 1 0 1

3. Baris nol berada di paling


bawah 1 0 2 4 1 0 2 4
0 1 6 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 6 0
4. Elemen di atas satu utama
nol semua ( eselon baris 0 0 1 0 0 0 1 0 2 4
0 0 0 1 0 0 0 1 3 6
tereduksi )
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 1
Matriks dalam bentuk eselon baris (eb) dan
eselon baris tereduksi (ebt)
Matriks yang memenuhi kondisi 1, 2, 3 disebut matriks
berbentuk eselon baris.
Jika matriks memenuhi kondisi 1, 2, 3, 4, maka matriks dalam
bentuk eselon baris tereduksi.

* * * * * * 1 utama
* * * * Sembarang nilai
*
* * Nol

eselon baris. eselon baris tereduksi


i. Rank Matriks
Setiap matriks dapat dijadikan matriks
eselon atau matriks eselon tereduksi dengan
menggunakan transformasi baris elementer.

Jumlah elemen satu terkiri pada matriks


eselon atau jumlah baris yang tidak sama
dengan nol (tidak dapat di nol kan) pada
matriks eselon disebut Rank Matriks.
Tentukan rank matriks di bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai