DEFINISI MATRIKS :
Bentuk umum :
Contoh :
2 5 − 4
B=
− 1 6 7
a1.3 = - 4
a 2.2 = 6
1.1.2. KESAMAAN MATRIKS
Dua matriks dikatakan sama jika, keduanya mempunyai ordo yang sama dan elemen-
elemen yang seletak juga sama.
Contoh :
A = B
2 − 3 6 9
5 4 = 3 − 3
5 4
3a − 4 − 12 − 4
a. = − 5
2b − 5 9
3a = -12 ; a = -12/3 ; a = -4
2b = 9 ; b = 9/2 ; b = 4,5
−1 6a − 1 − 1 3b + 2
4a + 5 =
b 3 2a 3
4a + 5 = 2a ; 4a – 2a = -5 ; 2a = -5 ; a = -5/2
6a – 1 = 3b + 2
6(-5/2) – 1 = 3b + 2
-15 – 1 = 3b + 2
-16 = 3b + 2
-3b = 18
b = -6
1.2 JENIS-JENIS MATRIKS
Contoh :
3 1
A= adalah matriks bujursangkar berukuran 2
4 2
Contoh : 1 0 0
0 0 3
Contoh : 1 0 0
0 1 0
0 0 1
I3 = Sifat-sifat matriks identitas :
1. A*I=A
2. I*A=A
(5) MATRIKS SKALAR; adalah matriks diagonal yang semua elemennya sama
tetapi bukan nol atau satu.
Contoh : 4 0 0
A = 0 4 0
0 0 4
Contoh : 1 0 0 0
4 2 0 0
A=
1 2 3 0
1 3 2 1
Contoh : 1 3 2 1
0 1 2 3
A=
0 0 4 0
0 0 0 1
(8) MATRIKS SIMETRIS; matriks bujursangkar yang elemennya simetris secara
diagonal. Dapat juga dikatakan bahwa matriks simetris adalah matriks yang
transposenya sama dengan dirinya sendiri.
Contoh :
1 2 0 1 2 0
A = dan A = T
2 3 1 2 3 1
0 1 1 0 1 1
(9) MATRIKS ASIMETRIS; adalah matriks yang trnsposenya adalah negatif dari
matriks tersebut. Maka AT=-A dan aij=-aij, elemen diagonal utamanya = 0
0 -1 3 0
Contoh : 0 1 -3 0
-1 0 4 2 1 0 -4 -2
A = maka AT =
3 -4 0 -1 -3 4 0 1
0 2 1 0 0 -2 -1 0
1 1
Contoh :
2 1 3 1
A= dan B = berkomutatif, karena
1 2 1 3
2 1 7 5
AB = 3 1
=
1 2 1 3 5 7
Sedangkan :
BA = 3 1 2 1 = 7 5
1 3 1 2 5 7
yang idempotent.
Secara umum bila p bilangan asli (bulat positif) terkecil sehingga berlaku AAA
-2 -1 -3
1 1 3 1 1 3 1 1 3
Karena A3 = 5 2 6 5 2 6 5 2 6
-2 -1 -3 -2 -1 -3 -2 -1 -3
0 0 0 1 1 3
= 3 3 9 5 2 6
-1 -1 -3 -2 -1 -3
0 0 0
= 0 0 0 = 0
0 0 0
1.3 OPERASI PADA MATRIKS
Contoh :
3 1 0 2 1 0 2
A= B= C= maka :
4 2 1 3 1 0 5
3 1 0 2 3+0 1+2 3 3
A+B = + = =
4 2 1 3 4+1 2+3 5 5
3 1 1 0 2
A+C = +
4 2 1 0 5
A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan B
mempunyai ukuran yang tidak sama.
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij ) maka matriks kA=(kaij ) yaitu
suatu matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A
dengan k. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau
dibelakang matriks. Misalnya [C]= k[A]= [A]k dan (cij ) = (kaij )
Contoh :
1 2 3 2* 1 2*2 2* 3 2 4 6
A= maka 2A = =
0 -1 5 2* 0 2*-1 2*5 0 -2 10
(1) K(A+B) = kA + kB
(2) (k + 𝑘 ′ ) A = kA + k’A
AxB= 3 2 1 * 1
= (3*3) + (2*1) + (1*0) = 11
0
MATRIKS EKIVALEN
Dua buah matriks A dan B disebut ekuivalen (A~B) apabila salah satunya dapat
diperoleh dari yang lain dengan transformasi-transformasi elementer terhadap baris
dan kolom. Kalau transformasi elementer hanya terjadi pada baris saja disebut
ELEMENTER BARIS, sedangkan jika transformasi terjadi pada kolom saja disebut
ELEMENTER KOLOM.
Contoh :
2 3 1 4 1 0
A= dan B=
4 1 0 2 3 1
A dan B adalah ekivalen baris karena jika kita mempertukarkan baris ke-1
dengan baris ke-2 pada matriks A atau H12(A), maka akan didapat matriks B.
Karena : B = H12(A).
TRANSPOSE MATRIKS
Jika diketahui suatu matriks A=aij berukuran mxn maka transpose dari A
adalah matriks AT =nxm yang didapat dari A dengan menuliskan baris ke-i dari A
sebagai kolom ke-i dari AT.
(i) (A+B)T = AT + BT
(ii) (AT)T = A
(iii) k(AT) = (kA)T
(iv) (AB)T = BT AT
MATRIKS ELEMENTER
1 0 0 0 1 0
I3 = 0 1 0 H12(I) = 1 0 0
0 0 1 0 0 1
0 0 1
H31(I) =
0 1 0
1 0 0
0 1 0
K12(I) =
1 0 0
0 0 1
1.4 OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
Yang dimaksud dengan transformasi pada baris atau kolom suatu matriks A
adalah sebagai berikut.
1. Penukaran tempat baris ke-i dan baris ke-j atau penukaran kolom ke-i dan
kolom ke-j dan ditulis Hij(A) untuk transformasi baris dan Kij(A) untuk
transformasi kolom.
Contoh :
a. Penukaran baris
1 2 0 2 3 1
A = 2 3 1 H12(A) 1 2 0
0 1 1 0 1 1
b. Penukaran kolom
1 2 0 1 0 2
A = 2 3 1 K23(A) 2 1 3
0 1 1 0 1 1
1 2 0 1 2 0 1 2 0
2 3 1
A= H2(-2)(A) = -4 -6 -2 K3(1/2)(A)= 2 3 1/2
0 1 1 0 1 1 0 1 1/2
3. Menambah kolom ke-i dengan k kali kolom ke-j, ditulis Kij(k)(A) dan
menambah baris ke-i dengan h kali baris ke-j, ditulis Hij(h)(A).
Contoh :
1 2 0 1 2 0
A = H23(-1)(A)
2 3 1 2 2 0
H2 + (-1*H3)
0 1 1 0 1 1
1 2 2
K31(2)(A)
2 3 5
K3 + (2*K1)
0 1 1
1.5 LATIHAN DAN TUGAS