Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MATRIKS DALAM

KEHIDUPAN SEHARI HARI

Oleh :

1. Egi Aprialni
2. Wida Sriwahyuni
3. Tiwi Oktaviani
4. Robin Adam

Kelas : XI IPA 6

SMAN 1 PAGADEN
2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam
kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sallallahualaihiwasallam,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaiakan
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada bapak maupun ibu guru
matematika yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat
dengan baik dan lancar dalam menulis makalah ini.
Selanjutnya kami mohon khususnya para pembaca pada umumnya bila ada
kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa maupun
kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan dating.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
Materi matriks
Bab III Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang


apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya
kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua
persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari
hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model
ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau
ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan.
Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup
ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-
variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik ditemukan dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang bernama Arthur
Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti persamaan linier
dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik dianggap sebagai sebuah
permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun 1925 matrik
digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik digunakan dalam
berbagai bidang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian atau definisi matriks serta bagaimana pengertian determinan dan
invers matriks?
2. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan permasalahan pada matriks?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks, dan pengertian determinan dan
invers matriks.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada
matriks.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MATRIKS
a. Definisi Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara khusus
dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang dan bujur
sangkar dimana panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom dan baris yang
ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) dan [ ].
b. Simbol Matriks
Pada umumnya simbol matriks berbentuk | |, [ ], ( ). Secara umum sebuah
matriks dapat ditulis :

a11 a12 a1 j a1n


a a 22 a2 j a 2 n
21

Amxn =
ai1 ai 2 aij ain


a m1 am2 a mj a mn

Matriks juga dapat dinyatakan sebagai: Amxn = [aij]mxn


Dimana: aij = elemen atau unsur matriks
i = 1,2,3,...m, indeks baris
j = 1,2,3,...n, indeks kolom
c. Bentuk-Bentuk Matriks
1. Ordo 2 x 1 mengandung pengertian 2 baris dan 1 kolom.

a
Misalnya:
b

2. Ordo 2 x 2 mengandung pengertian 2 baris dan 2 kolom.

a b
Misalnya:
c d

3. Ordo 3 x 3 mengandung pengertian 3 baris dan 3 kolom.

a b c
f
Misalnya: d e
g h i
B. JENIS-JENIS MATRIKS
Jenis matriks dapat dibedakan berdasarkan susunan elemen matriks dan
berdasarkan sifat operasi dari matriksnya.
a. Berdasarkan Susuna Elemen Matriks
Berdasarkan susunan elemen matriks, ada beberapa jenis matriks yaitu:
1. Matriks kuadrat/bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana
jumlah baris (m) sama dengan jumlah kolom (n) atau m = n.

1 2 3
2 3
Contoh: A = , B = 6 5 4
1 4
7 8 9

2. Matriks nol (null matrix) adalah matriks dimana semua elemenya


mempunyai nilai nol (0).

0 0 0
0 0
Contoh: A = , B = 0 0 0
0 0
0 0 0

3. Matriks diagonal (diagonal matrix) adalah matriks dimana semua


elemen diluar diagonal utamanya adalah nol (0) dan minimal ada satu
elemen pada diagonal utamanya bukan nol.

1 0 0
3 0
Contoh: A = 0 , B = 0 0 0
5
0 0 9

4. Matriks kesatuan/identitas (unit matrix, identity matriix) adalah matriks


dimana semua elemen pada diagonal utamanya bernilai satu dan elemen
diluar diagonal utama bernilai nol.

1 0 0
1 0
Contoh: A = 0 , B = 0 1 0
1
0 0 1

5. Matriks skalar (scalar matrix) adalah matriks diagonal dimana elemen


pada diagonal utamanya bernilai sama tetapi bukan satu atau nol.

5 0 0
4 0
Contoh: A = 0 , B = 0 5 0
4
0 0 5

6. Matriks tridiaonal (tridiagonal matrix) adalah matriks diagonal dimana


elemen sebelah kiri dan kanan diagonal utamanya bernilai tidak sama
dengan nol (0).
5 2 0
2
Contoh: A = 2 5
0 2 5

7. Matriks segitiga bawah (lower triangular matrix, L) adalah matriks


diagonal mana elemen disebelah kiri (bawah) diagonal utama ada yang
bernilai tidak sama dengan nol.

1 0 0
1 0
Contoh: L = 2 , L = 2 3 0
1

4 3 5

8. Matriks segitiga atas (upper triangular matrix, U) adalah matriks diagonal


dimana elemen sebelah kanan (atas) diagonal utama ada yang bernilai
tidak sama dengan nol.

5 3 2
1 2
Contoh: U = 0 , U = 0 4 1
3
0 0 5

9. Matriks simetris (symmertic matrix) adalah matriks bujur sangkar dimana


elemen ke aij sama dengan ke aij atau (aij= aij) untuk semua i dan j.

2 1 5
2 , berlaku sifat AT = A
Contoh: U = 1 4
5 2 2

10. Matriks miring (skew matrix) adalah matriks bujur sangkar dimana elemen
ke aij sama dengan aji atau (aij = -aji) untuk semua i dan j tetapi elemen
diagonal utama tidak semuanya bernilai nol.

7 5 6
4 , berlaku sifat MT = -M
Contoh: M = 5 0
6 4 2

11. Matriks miring simetris (skew-symmetric matrix) adalah matriks bujur


sangkar dimana elemen ke aij sama dengan aij atau (aij = -aji) untuk semua
i dan dan semua elemen diagonal utama bernilai nol.

0 5 6
4 , berlaku sifat MT = -M
Contoh: M = 5 0
6 4 0

b. Berdasarkan Sifat Operasi Matriks


Berdasarkan sifat operasi matriks, ada beberapa jenis matriks yaitu:
1. Matriks singular (singular matrix) adalah matriks yang determinannya
bernilai nol.
2 3 2
2 4
Contoh: A = 2 , B = 4 1 5
4

0 0 0

2. Matriks non singular (non singular matrix) adalah matriks yang


determinannya bernilai tidak sama dengan nol.

2 2 1
4 5
Contoh: A = 1 , B = 1 2 2
2
2 1 2

3. Matriks hermit (hermit matrix) adalah matriks bujur sangkar yang


transpose conjugate-nya sama dengan matriks itu sendiri atau M T = M
dimana M = conjugate kompleks matriks M.

1 1 i 2 1 1 i 2
i , i
Contoh: M = 1 i 3 M = 1 i 3
2 i 0 2 i 0

1 1 i 2
i = M
M
T
= 1 i 3
2 i 0

4. Matriks hermit miring (skew hermit matrix) adalah matriks bujur sangkar
yang transpose conjugate-nya sama dengan negatif matriks itu sendiri atau
M = -M.
T

i 1 i 2 i 1 i 2
i , i
Contoh: M = 1 i 3i M = 1 i 3i
2 i 0 2 i 0

1 1 i 2
i = -M
M
T
= 1 i 3i
2 i 0

5. Matriks uniter (uniter matrix) adalah matriks bujur sangkar yang


transposenya sama dengan invers conjugate-nya atau MT = M atau
T

1
M M T = MM = I.

0 i 0 i 0 i
Contoh: M= i , = dan MT=
0 M
i

0 i 0
0 i 0 i i 2 0 1 0
= = =
0 i 0 1
T
M M
i 0 i 2 0

6. Matriks ortogonal (orthogonal matrix) adalah matriks bujur sangkar yang


transposenya sama dengan inversnya atau MT = M-1 atau MTM=I.
1 1 1 1
2 2 2 2
Contoh: M = 1 T

1 , dan M = 1 1
2 2 2 2

1 1 1 1
2 2 2 2 1 0
MT M =
1 = 0 1 = I
1 1 1
2 2 2 2

7. Matriks normal (normal matrix) adalah matriks bujur sangkar yang


mempunyai sifat: M M T = M T .

1 2 i 1 2 i
Contoh: M = , dan =
2 i 1 M
2 i 1

1 2 i
T
=
M
2 i 1

1 2 i 1 2 i
MM T
=M T
M
2 i 1 2 i
1

1 2 i 1 2 i 2 4 2i
= =
2 i 1 2 i
1 4 2i
2

1 2 i
=2 = 2M T

2 i 1

8. Matriks involunter (involunter matriks) adalah matriks yang jika dikalikan


dengan matriks itu sendiri akan menghasilakan matriks identitas atau M2 =
I.

2 1
5 5
Contoh: M = 1
2
5 5

2 1 2 1
5 5 5 5 1 0
M2= M.M = 1
2 = 0 =I
2 1 1
5 5 5 5

9. Matriks idempotent (idempotent matrix) adalah matriks yang jika dikalikan


dengan matriks itu sendiri akan menghasilkan matriks asal M2= M.

2 2 4
4
Contoh: M = 1 3
1 2 3
2 2 4 2 2 4 2 2 4
4 1 4 = 1
4 =
M = 1
2 3 3 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
M
10. Matriks nilpotent (nilpotent matrix) adalah matriks yang jika dikalikan
dengan matriks itu sendiri akan menghasilkan matriks nol atau MP = 0,
untuk p = bilangan bulat positif > 2.

1 1 3
6
Contoh: M = 5 2
2 1 3

1 1 3 1 1 3 1 1 3
6 5 6 5 6
M = 5
3 2 2 2
2 1 3 2 1 3 2 1 3

0 0 0
0
M 3 = 0 0
0 0 0

11. Matriks elementer (elementary matrix) adalah matriks hasil transformasi


elementer terhadap matriks kesatuan (I).

1 0 0
0
Contoh: I = 0 1
0 0 1

Transformasi elementer I12,I3(k),dan I23(k):

0 1 0
0
I12 = 1 0
0 0 1

1 0 0
0
I3(k) = 0 1
0 0 k

1 0 0
k
I23(k) = 0 1
0 0 1

Keterangan:
I12=b12 (baris 1 ditukar dengan baris 2)
I3(k)=b3(k)=k xb3 (baris 3 dikali dengan k)
I23(k)=b2+k x b3 (baris 2 + baris 3 dikali k)
MATERI MATRIK
Suatu perusahaan boneka memiliki 2 pabrik di bandung dan di cirebon pabrik
tersebut menjual macam macam boneka dengan berbagai jenis ukuran yaitu
besar , sedang, Kecil di pabrik bandung produk jenis boneka Doraemon besar
sebanyak 140 doarem on sedang 160 doraemon kecil 200 . Produk Jenis Besar
sebanyak 120 hello kity sedang 140 , Hello Kitty Kecil 180 Produk Boneka
Jenis Tedy Bear Sebanyak 200 , Tedy Bear Sedang 220 , Tedy Bear Kecil 240 ,
Produk Jenis Keropy Besar Sebanyak 160 , Keropy Sedang 180, Keropy Kecil
200 Sedangkan Di Cirebon Produk Boneka Doraemin Sebanyak 120
doaremon sedang 140 doraemon kecil 160 . Produk Jenis Hello Kitty Besar
sebanyak 140 hello kity sedang 180 , Hello Kitty Kecil 200. Produk Boneka
Jenis Tedy Bear Besar Sebanyak 180 , Tedy Bear Sedang 200 , Tedy Bear
Kecil 220 , Produk Jenis Keropy Besar Sebanyak 160 , Keropy Sedang 120,
Keropy Kecil 240.
PERMASALAHAN
1. Tulislah Matriks Produk Dengan Ordo 4 x 3 untuk masing masing Pabrik
( B untuk Bandung C Untuk Cirebon ) Dengan Kolom DHTK dan Dengan
Banyaknya Ukuran Jenis Produk.
PEMBAHASAN
BANDUNG

Ukuran Jenis
D H T K
B 140 120 200 160
S 160 140 220 180
K 200 180 240 200
CIREBON
Ukuran Jenis
D H T K
B 120 140 180 160
S 140 180 200 220
K 160 200 220 240.0

140 120 200 160 120 140 180 160

B 160 140 220 180 C 140 180 200 220


200 180 240 200 160 200 220 240

2. PERMASALAHAN
Gunakan Matrik Dari Poin Satu Untuk Menentukan banyaknya boneka yang
telah di produksi oleh pabrik di bandung dan Pabrik di Cirebon
PEMBAHASAN
Dari matrik yang diperoleh dari point satu kita dapat hitung banyaknya boneka
yang telah diproduksi oleh pabrik di bandung yaitu poduksi Boneka Doraemon
seluruhnya sebanyak 500 Boneka Hello Kitty Sebanyak 440 Boneka Tedy
Bear sebanyak 660 dan boneka Kerropy Sebanyak 540
Selanjutnya banyak boneka yang telah di produksi oleh pabrik di bandung
yaitu produksi doraemon seluruhnya sebanyak 420 , boneka hello kitty
sebanyak 520 boneka tedy bear 600 dan boneka keropy 620
3. PERMASALAHAN
Gunakan perkalian sekalar untuk menentukan berapa banyak boneka dari
masing masing jenis ukuran yang akan diproduksi di bandung dan
dicirebon jika perkiraan peningkatan produksinya adalah 5 %
PEMBAHASAN
Diketahui perkiraan peningkatan produksinya adalah 5% = 0,05 Jika N
adalah banyak produksi boneka bulan kemarin maka banyak produksi pada
bulan ini adalah n + 0,05 = 1,05 n sehingga matrik produk pada bulan
depan ditentukan dengan menggunakan perkalian skalar

140 120 200 160 147 126 210 168

B =
160 140 220 180 168 1147 231 189
200 180 240 200 210 189 252 210

120 140 180 160 126 147 189 168

C 140 180 200 220 = 147 189 210 231


160 200 220 240 168 210 231 252

4. PERMASALAHAN
Berapa total banyak boneka yang diproduksi oleh kedua pabrik pada bulan
depan untuk setiap jenis boneka ?

PEMBAHASAN
Untuk menentukan banyaknya total boneka yang diproduksi oleh Kedua
Pabrik Kita Jumlahkan Matriks B dengan C Seperti Berikut :

140 120 200 160 120 140 180 160

B+C 160 140 220 180 + 140 180 200 220


200 180 240 200 160 200 220 240

260 260 380 320

= 300 320 420 400


360 380 460 440

Jadi Perkiraan Boneka yang akan di produksi oleh 2 pabrik pada bulan depan
seluruhnya 4300 Boneka .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara
khusus dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang
dan bujur sangkar dimana panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom dan
baris yang ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) dan [ ].
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan
dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah
matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun
tidak. Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa
atau persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Diatas juga telah dijeleskan macam-macam matriks, aljabar
matriks, nilai eigen dan vektor eigen serta penerapan matriks dalam ilmu
fisika. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua
persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk
mencari hubungan antara variabel-variabelnya.
B. Saran
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak
disukai oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak
siswa yang tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam
benak mereka matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk
dimengerti bahkan membosankan.
Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena
matematika merupakansalah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang
sangat perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke
-21 yangditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan
siapdan kepiawaian berpikir logis yang dikembangakan dalam
pelajaranmatematika sangat diperlukan.
Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan
IPTEK yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya
manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan
pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus
mendapat perhatian yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara
sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang
tepat bagi upaya peningkatan kualitas sumberdaya manussia adalah
pendidikan.
Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara
lain melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutupelajaran yang
melibatkan MBS, Pakem, serta peran serta masyarakat (PSM).Dalam
kaitannya dengan Pakem, guru dituntut untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, danmenyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk
semua mata pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Ruminta.2009.Matriks Persamaan Linier dan Pemograman Linier.
Bandung:Rekayasa Sains.
http://feriantoraharjo.files.wordpress.com/2009/09/05_eigen_value.pdf
Diakses pada tanggal: 30-11-2013 pukul: 13:45
http://xprashp.wordpress.com/2010/10/31/analisis-vektor-dengan-pendekatan-matriks/
diakses pada tanggal 01-12-2013 pukul 14:07
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/contoh-soal-matriks-pengertian-jenis-
jenis-sifat-operasi-invers-jawaban-notasi-dan-ordo-penjumlahan-pengurangan-
perkalian-transpose-skalar-determinan-matematika.html
diakses pada tanggal 01-12-2013 pukul 14:07
http://ghose-smkitpesat.blogspot.com/2012/02/matriks.html
http://paradoks77.blogspot.com/2011/08/nilai-eigen-dan-vektor-eigen.html
http://achidayat.lecture.ub.ac.id/2012/12/nilai-eigen-teori-dan-interpretasinya-dalam-
analisa-forex/
diakses pada tanggal 04 12 2013 pukul 22:04

Anda mungkin juga menyukai