Oleh :
1. Egi Aprialni
2. Wida Sriwahyuni
3. Tiwi Oktaviani
4. Robin Adam
Kelas : XI IPA 6
SMAN 1 PAGADEN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam
kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sallallahualaihiwasallam,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaiakan
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada bapak maupun ibu guru
matematika yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat
dengan baik dan lancar dalam menulis makalah ini.
Selanjutnya kami mohon khususnya para pembaca pada umumnya bila ada
kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa maupun
kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan dating.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
Materi matriks
Bab III Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian atau definisi matriks serta bagaimana pengertian determinan dan
invers matriks?
2. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan permasalahan pada matriks?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks, dan pengertian determinan dan
invers matriks.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada
matriks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MATRIKS
a. Definisi Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara khusus
dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang dan bujur
sangkar dimana panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom dan baris yang
ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) dan [ ].
b. Simbol Matriks
Pada umumnya simbol matriks berbentuk | |, [ ], ( ). Secara umum sebuah
matriks dapat ditulis :
a
Misalnya:
b
a b
Misalnya:
c d
a b c
f
Misalnya: d e
g h i
B. JENIS-JENIS MATRIKS
Jenis matriks dapat dibedakan berdasarkan susunan elemen matriks dan
berdasarkan sifat operasi dari matriksnya.
a. Berdasarkan Susuna Elemen Matriks
Berdasarkan susunan elemen matriks, ada beberapa jenis matriks yaitu:
1. Matriks kuadrat/bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana
jumlah baris (m) sama dengan jumlah kolom (n) atau m = n.
1 2 3
2 3
Contoh: A = , B = 6 5 4
1 4
7 8 9
0 0 0
0 0
Contoh: A = , B = 0 0 0
0 0
0 0 0
1 0 0
3 0
Contoh: A = 0 , B = 0 0 0
5
0 0 9
1 0 0
1 0
Contoh: A = 0 , B = 0 1 0
1
0 0 1
5 0 0
4 0
Contoh: A = 0 , B = 0 5 0
4
0 0 5
1 0 0
1 0
Contoh: L = 2 , L = 2 3 0
1
4 3 5
5 3 2
1 2
Contoh: U = 0 , U = 0 4 1
3
0 0 5
2 1 5
2 , berlaku sifat AT = A
Contoh: U = 1 4
5 2 2
10. Matriks miring (skew matrix) adalah matriks bujur sangkar dimana elemen
ke aij sama dengan aji atau (aij = -aji) untuk semua i dan j tetapi elemen
diagonal utama tidak semuanya bernilai nol.
7 5 6
4 , berlaku sifat MT = -M
Contoh: M = 5 0
6 4 2
0 5 6
4 , berlaku sifat MT = -M
Contoh: M = 5 0
6 4 0
2 2 1
4 5
Contoh: A = 1 , B = 1 2 2
2
2 1 2
1 1 i 2 1 1 i 2
i , i
Contoh: M = 1 i 3 M = 1 i 3
2 i 0 2 i 0
1 1 i 2
i = M
M
T
= 1 i 3
2 i 0
4. Matriks hermit miring (skew hermit matrix) adalah matriks bujur sangkar
yang transpose conjugate-nya sama dengan negatif matriks itu sendiri atau
M = -M.
T
i 1 i 2 i 1 i 2
i , i
Contoh: M = 1 i 3i M = 1 i 3i
2 i 0 2 i 0
1 1 i 2
i = -M
M
T
= 1 i 3i
2 i 0
1
M M T = MM = I.
0 i 0 i 0 i
Contoh: M= i , = dan MT=
0 M
i
0 i 0
0 i 0 i i 2 0 1 0
= = =
0 i 0 1
T
M M
i 0 i 2 0
1 1 1 1
2 2 2 2 1 0
MT M =
1 = 0 1 = I
1 1 1
2 2 2 2
1 2 i 1 2 i
Contoh: M = , dan =
2 i 1 M
2 i 1
1 2 i
T
=
M
2 i 1
1 2 i 1 2 i
MM T
=M T
M
2 i 1 2 i
1
1 2 i 1 2 i 2 4 2i
= =
2 i 1 2 i
1 4 2i
2
1 2 i
=2 = 2M T
2 i 1
2 1
5 5
Contoh: M = 1
2
5 5
2 1 2 1
5 5 5 5 1 0
M2= M.M = 1
2 = 0 =I
2 1 1
5 5 5 5
2 2 4
4
Contoh: M = 1 3
1 2 3
2 2 4 2 2 4 2 2 4
4 1 4 = 1
4 =
M = 1
2 3 3 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
M
10. Matriks nilpotent (nilpotent matrix) adalah matriks yang jika dikalikan
dengan matriks itu sendiri akan menghasilkan matriks nol atau MP = 0,
untuk p = bilangan bulat positif > 2.
1 1 3
6
Contoh: M = 5 2
2 1 3
1 1 3 1 1 3 1 1 3
6 5 6 5 6
M = 5
3 2 2 2
2 1 3 2 1 3 2 1 3
0 0 0
0
M 3 = 0 0
0 0 0
1 0 0
0
Contoh: I = 0 1
0 0 1
0 1 0
0
I12 = 1 0
0 0 1
1 0 0
0
I3(k) = 0 1
0 0 k
1 0 0
k
I23(k) = 0 1
0 0 1
Keterangan:
I12=b12 (baris 1 ditukar dengan baris 2)
I3(k)=b3(k)=k xb3 (baris 3 dikali dengan k)
I23(k)=b2+k x b3 (baris 2 + baris 3 dikali k)
MATERI MATRIK
Suatu perusahaan boneka memiliki 2 pabrik di bandung dan di cirebon pabrik
tersebut menjual macam macam boneka dengan berbagai jenis ukuran yaitu
besar , sedang, Kecil di pabrik bandung produk jenis boneka Doraemon besar
sebanyak 140 doarem on sedang 160 doraemon kecil 200 . Produk Jenis Besar
sebanyak 120 hello kity sedang 140 , Hello Kitty Kecil 180 Produk Boneka
Jenis Tedy Bear Sebanyak 200 , Tedy Bear Sedang 220 , Tedy Bear Kecil 240 ,
Produk Jenis Keropy Besar Sebanyak 160 , Keropy Sedang 180, Keropy Kecil
200 Sedangkan Di Cirebon Produk Boneka Doraemin Sebanyak 120
doaremon sedang 140 doraemon kecil 160 . Produk Jenis Hello Kitty Besar
sebanyak 140 hello kity sedang 180 , Hello Kitty Kecil 200. Produk Boneka
Jenis Tedy Bear Besar Sebanyak 180 , Tedy Bear Sedang 200 , Tedy Bear
Kecil 220 , Produk Jenis Keropy Besar Sebanyak 160 , Keropy Sedang 120,
Keropy Kecil 240.
PERMASALAHAN
1. Tulislah Matriks Produk Dengan Ordo 4 x 3 untuk masing masing Pabrik
( B untuk Bandung C Untuk Cirebon ) Dengan Kolom DHTK dan Dengan
Banyaknya Ukuran Jenis Produk.
PEMBAHASAN
BANDUNG
Ukuran Jenis
D H T K
B 140 120 200 160
S 160 140 220 180
K 200 180 240 200
CIREBON
Ukuran Jenis
D H T K
B 120 140 180 160
S 140 180 200 220
K 160 200 220 240.0
2. PERMASALAHAN
Gunakan Matrik Dari Poin Satu Untuk Menentukan banyaknya boneka yang
telah di produksi oleh pabrik di bandung dan Pabrik di Cirebon
PEMBAHASAN
Dari matrik yang diperoleh dari point satu kita dapat hitung banyaknya boneka
yang telah diproduksi oleh pabrik di bandung yaitu poduksi Boneka Doraemon
seluruhnya sebanyak 500 Boneka Hello Kitty Sebanyak 440 Boneka Tedy
Bear sebanyak 660 dan boneka Kerropy Sebanyak 540
Selanjutnya banyak boneka yang telah di produksi oleh pabrik di bandung
yaitu produksi doraemon seluruhnya sebanyak 420 , boneka hello kitty
sebanyak 520 boneka tedy bear 600 dan boneka keropy 620
3. PERMASALAHAN
Gunakan perkalian sekalar untuk menentukan berapa banyak boneka dari
masing masing jenis ukuran yang akan diproduksi di bandung dan
dicirebon jika perkiraan peningkatan produksinya adalah 5 %
PEMBAHASAN
Diketahui perkiraan peningkatan produksinya adalah 5% = 0,05 Jika N
adalah banyak produksi boneka bulan kemarin maka banyak produksi pada
bulan ini adalah n + 0,05 = 1,05 n sehingga matrik produk pada bulan
depan ditentukan dengan menggunakan perkalian skalar
B =
160 140 220 180 168 1147 231 189
200 180 240 200 210 189 252 210
4. PERMASALAHAN
Berapa total banyak boneka yang diproduksi oleh kedua pabrik pada bulan
depan untuk setiap jenis boneka ?
PEMBAHASAN
Untuk menentukan banyaknya total boneka yang diproduksi oleh Kedua
Pabrik Kita Jumlahkan Matriks B dengan C Seperti Berikut :
Jadi Perkiraan Boneka yang akan di produksi oleh 2 pabrik pada bulan depan
seluruhnya 4300 Boneka .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara
khusus dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang
dan bujur sangkar dimana panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom dan
baris yang ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) dan [ ].
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan
dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah
matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun
tidak. Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa
atau persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Diatas juga telah dijeleskan macam-macam matriks, aljabar
matriks, nilai eigen dan vektor eigen serta penerapan matriks dalam ilmu
fisika. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua
persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk
mencari hubungan antara variabel-variabelnya.
B. Saran
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak
disukai oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak
siswa yang tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam
benak mereka matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk
dimengerti bahkan membosankan.
Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena
matematika merupakansalah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang
sangat perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke
-21 yangditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan
siapdan kepiawaian berpikir logis yang dikembangakan dalam
pelajaranmatematika sangat diperlukan.
Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan
IPTEK yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya
manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan
pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus
mendapat perhatian yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara
sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang
tepat bagi upaya peningkatan kualitas sumberdaya manussia adalah
pendidikan.
Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara
lain melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutupelajaran yang
melibatkan MBS, Pakem, serta peran serta masyarakat (PSM).Dalam
kaitannya dengan Pakem, guru dituntut untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, danmenyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk
semua mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ruminta.2009.Matriks Persamaan Linier dan Pemograman Linier.
Bandung:Rekayasa Sains.
http://feriantoraharjo.files.wordpress.com/2009/09/05_eigen_value.pdf
Diakses pada tanggal: 30-11-2013 pukul: 13:45
http://xprashp.wordpress.com/2010/10/31/analisis-vektor-dengan-pendekatan-matriks/
diakses pada tanggal 01-12-2013 pukul 14:07
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/contoh-soal-matriks-pengertian-jenis-
jenis-sifat-operasi-invers-jawaban-notasi-dan-ordo-penjumlahan-pengurangan-
perkalian-transpose-skalar-determinan-matematika.html
diakses pada tanggal 01-12-2013 pukul 14:07
http://ghose-smkitpesat.blogspot.com/2012/02/matriks.html
http://paradoks77.blogspot.com/2011/08/nilai-eigen-dan-vektor-eigen.html
http://achidayat.lecture.ub.ac.id/2012/12/nilai-eigen-teori-dan-interpretasinya-dalam-
analisa-forex/
diakses pada tanggal 04 12 2013 pukul 22:04