Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala berkat serta
anugerahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik dan dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai
pengetahuan dasar mengenai matriks.
Pada pokok pembahasan,disajikan materi mengenai matriks dan jenis serta
hal-hal yang behubungan dengan matriks.
Dalam makalah ini,saya tidak lupa menyajikan contoh aplikasi matriks dalam
bisnis dan manajemen dan dapat anda lihat pada bab pembahasan.
Harapan saya semoga makalah ini menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, walaupun saya akui masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyajian makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya, terima kasih.
DAFTAR ISI

Daftar isi.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................

B. Masalah...............................................................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Pengertian Matriks.............................................................................................................

B. Jenis-Jenis Matriks.............................................................................................................

C. Oprasi Penjumlahan dan Pengurangan Matriks............................................................

BAB III : KESIMPULAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti
“belajar atau hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda
dikenal dengan sebutan wiskunde yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum
dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan
penalaran.

Minimnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika menimbulkan


kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika tidak hanya disebabkan oleh siswa itu
sendiri, tetapi didukung juga oleh ketidak mampuan guru menciptakan situasi yang dapat
membuat siswa tertarik pada pelajaran matematika.

Dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), matriks merupakan


materi yang harus dipelajari karena materi ini selalu muncul dalam soal Ujian Nasional
(UN), khusus untuk materi matriks ditemukan banyak kendala dalam mempelajarinya.

Impilikasi dirasakan oleh tenaga pengajar (guru) berupa kendala dan hambatan
dalam mengajarkan konsep Matriks. Apabila guru menerapkan materi yang telah
direncanakan, maka sebagian siswa tidak dapat mengikuti dan memahami dengan baik
materi tersebut, sehingga pada saat diberikan soal-soal untuk diselesaikan, banyak
diantara mereka yang kurang mampu atau mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal tersebut.

Disini penulis akan memberikan materi yang berkaitan dengan pembahasan


Matrik untuk memenuhi tugas Pembelajaran Matematika SMK.
B. Masalah

1. Apa pengertian Matriks atau pengertian matrik?

2. Apa jenis-jenis matrik?

3. Bagaiman menghitung oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan matriks?

4. Apa itu transpose matrik dan kesamaan matriks?

5. Bagaiman menyelesaikan soal-soal hitung matrik?

C. Tujuan masalah

1. Mengtiatahui pengertian matriks

2. Mengetahui jenis-jenis matriks

3. Dapat menghitung oprasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks

4. Mengetahi matriks tanspose dan kesaman matriks

5. Dapat menyelesaikan soal-soal menhitung matriks.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Matriks

Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan
kolom berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen
penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ).

Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris
dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks
yang menjadi patokan dalam oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada umumnya
di simbolkan seperti berikut ini :

Am x n = |aij| m x n

Dimana : aij = elemen atau unsure matriks

I = 1,2,3,… m, indeks baris

J = 1,2,3,.. n, indeks kolom

Matriks dinyatakan dalam huruf besar A,B,P, atau huruf yang lain. unsur
matriks :
Jumlah baris = M Jumlah
kolom = N
Ordo atau ukuran matriks = m x n Elemen-
elemen diagonal = a11, a22,… amn
Matriks dapat didefinisikan juga sebagai kumpulan beberapa vector kolom
atau vector baris.
B. Jenis-jenis matriks
Berdasarkan susunan elemen matriks

• Matriks kuadrat/bujur sangkar

Matriks bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana jumlah baris
(M) sama dengan jumlah kolom (N) atau M = N

Contoh : Matriks A = [3 9] Bujur sangkar berorde 2

2 0

• Matriks Nol

Matriks nol ( null matrix) adalah matriks dimana semua elemennya


mempunyai nilai nol (0).

Contoh : Matriks B = [0 0]

0 0
 Matriks diagonal

Matriks diagonal (diagonal matrix) adalah matriks dimana


semua elemen diluar diagonal utamanya adalah nol (0) dan
minimal ada 1 elemen pada diagonal utamanya bukan nol.
5 0 0
Contoh : Matriks A3X3 = [0 2 1]
0 0 3

 Matriks kesatuan/identitas

Matriks ini ditulis dengan l. jenis matriks bujur sangkar yang


semua elemen diagonalnya sama dengan 1.
1 0
Contoh : Matriks l2 = [ ]

0 1

 Matriks scalar

Matriks scalar (scalar matrix) adalah matriks diagonal dimana


elemen pada diagonal utamanya bernilai sama tetapi bukan 1 atau
nol.
4 0
Contoh : A = [ ]

0 4

 Matiks tridiagonal

Matriks tridoagonal (tridiagonal matrix) adalah diagonal dimana


elemen sebelah kiri dan kanan diagonal utamanya bernilai tidak
sama dengan nol (0).
5 2 0
Contoh : A = [2 5 0]
1 2 5

 Matriks segitiga bawah

Matriks segitiga bawah (lower triangular matrix, L ) adalah


matriks diagonal dimana elemen disebelah kiri (bawah) diagonal
utama ada yang bernilai tidak sama dengan nol.
1 0
Contoh : L = [ ]

2 1
 Matriks segitiga atas

Matriks segitiga atas (upper triangular matrix,U) adalah matriks


diagonal dimana elemen disebelah kanan (atas ) diagonal utamanya
ada yang bernilai tidak sama dengan nol.
1 2
Contoh : U = [ ]

0 3

 Matriks simetris

Matriks simetris (symmetric matrix) adalah matriks bujur


sangkar dimana diagonal utamanya berfungsi sebagai cermin atau
refleksi ( A’ = A )
4 1 6
Contoh : A3X3 = [1 7 4]
6 4 3

 Matriks miring

Matriks miring ( skew matrix) adalah matriks bujur sangkar


dimana elemen diagonal ke aij dengan -aij atau (aij = -aij) untuk
semua I dan j tetapi elemen diagonal utama tidak semua nya

bernilai nol.
7 5 6
Contoh : M = [-5 0 4]
-6 -4 2

 Matriks miring simetris

Matriks miring simetris (skew-symmetric matrix) adalah


matriks bujur sangkar dimana elemen ke aij sama dengan -aij atau
(aij = aij ) untuk semua I dan j dan semua elemen diagonal utama
bernilai nol.
0 5 6
Contoh : M = [-5 0 4] berlaku MT = -M
-6 -4 0
Berdasarkan sifat operasi matriks

 Matriks singular

Matriks singular (singular matrix) adalah matriks yang


determinannya bernilai nol.

2 4
Contoh : A = [ ]

2 4

 Matriks non singular

Matriks non singulars (non singular matrix) adalah matriks yang


determinannya bernilai tidak sama dengan nol.
4 5
Contoh : A = [ ]

1 2

 Matriks hermit

Matriks hermit (hermit matrix) adalah matriks bujur sangkar


yang transpose conjugatenya sama dengan matriks itu sendiri atau
MT = Conjugate kompleks matriks M.
Contoh :

1 1−𝑖 2 1 1+𝑖 2
M = [1 + 𝑖 3 𝑖 ] , 𝑀̅ = [1 − 𝑖 3 -𝑖]
2 -1 0 2 𝑖 0
1 1−𝑖 2
̅ 𝑀̅ 𝑇̅ [1 + 𝑖 3 𝑖] =M
2 -1 0

 Matriks hermit miring

Matriks hermit miring ( skew hwrmit matrix) adalah matriks


bujur sangkar yang transpose conjugatenya sama dengan negative
matriks itu sendiri atau Mr = -M
Contoh :

𝑖 1−𝑖 2
M= ,M
[-1 − 𝑖 3𝑖 𝑖
-2 𝑖 ]
0
-1 1+𝐼 2 -1 -1 + 𝑖 -2
=[-1 + 𝑖 -3𝑖 -𝑖],M= [1 + 𝑖 -3𝑖 -𝑖 ] = -M
-2 -1 0 2 -1 0

 Matriks uniter

Contoh :

0 -1 0 1 0 𝑖
M=[ ], M = [ ],dan MT = [ ]

𝑖 0 𝑖 0 -1 0

0 𝑖 0 𝑖 -𝑖2 0 1 0
MMT = [ ][ ] = [ ] =[ ]

-𝑖 0 -𝑖 0 𝑜 -𝑖2 0 1
 Matriks uniter

Matriks uniter

( uniter matrix) adalah bujur sangkar yang transposenya sama


T T
dengan invers conjugatenya atau MT = 𝑀̅ Atau ̅𝑀̅𝑀̅ = MMT
=1
 orthogonal

Matriks orthogonal ( orthogonal matrix) adalah matriks bujur


sangkar yang transpose nya sama dengan invers nya atau MT = M-1
ATAU MTM = 1
Contoh :

1 1 1 -1

√2
]

M = [√2 √2
] Dan MT = [√2

-1 1 1 1

√2 √2 √2 √2

1 -1 1 1

√2 √2 1 0
] ] = [ ] =1

√2
MTM = [√2 [

1 1 -1 1 0 1

√2 √2 √2 √2

 Matriks normal

Matriks normal ( normal matrix) adalah bujur sangkar yang


T T
mempunyai sifat : M 𝑀̅ = 𝑀̅

Contoh :
1 2+𝑖 1 2−𝑖
M=[ ], M = [ ]

2−𝑖 1 2+𝑖 1

1 2+𝑖
𝑀̅ T = [ ]

2−𝑖 1

T 1 2+𝑖 1 2+𝑖
M 𝑀̅ = MTM = [ ] [ ]

2−𝑖 𝑖 2−𝑖 𝑖

1 2+𝑖 1 2+𝑖 2 4 + 2𝑖
=[ ][ ]=[ ]

2−𝑖 1 2−𝑖 𝑖 4 − 2𝑖 2

2 2+𝑖
=2 [ ] = 2 𝑀̅ 𝑇

2−𝑖 1

 Matriks involunter

Matriks involunter (involunter matrix) adalah matriks yang jika


dikalikan dengan matriks itu sendiri akan menghasilkan matriks
identitas atau M2 = 1
Contoh :

]
-2 1

√3 √5
M=[

1 2

√5 √5

-2 1 -2 1

√5] √5 1 0
] =[ ] =1

5
M2=M1M = [√5 [√

1 2 1 2 0 1

√5 √5 √5 √5

 Matriks idempotent
Matriks idempotent (idempotent matrix) adalah matriks yang
jika dikalikan dengan matriks itu sendiri akan menghasilkan
matriks asal atau M2 = M.
Contoh :

2 -2 -4
M = [-1 3 4]
1 -2 -3
2 -2 4 2 -2 -4 2 -2 -4
M2 = [-1 3 4 ] [-1 3 4 ] = [-1 3 4]=M
1 -2 -
3

a. Penjumlahan Matriks

Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah matriks A dan B ditulis A+B
adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen
matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.

Contoh 12

Pada penjumlahan belaku sifat- sifat :

1. Komutatif, A+B = B+A

2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)

3. Sifat lawan, A+(-A) = 0

4. Identitas penjumlahan, A+0 = A

b. Pengurangan Matriks

Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-elemenya


diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen matriks B yang
besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan matriks A dengan
lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Seperti halnya pada penjumlahan dua buah matriks, pengurangan dua buah matriks
pun terdefinisi apabila ordo kedua matriks tersebut sama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matrik dinyatakan
dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.

Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah
matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan
menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.

Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks


yang elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan
elemen matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai
menjumlahkan matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :

1. Komutatif, A+B = B+A

2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)

3. Sifat lawan, A+(-A) = 0

4. Identitas penjumlahan, A+0 = A


DAFTAR PUSTAKA

Mauludin, Ujang. 2005.Matematika Program Ilmu Alam untuk SMA atau MA


XII.Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa

Opan.definisi dan jenis matriks (http://uhyan.com/definisi-dan-jenis-


matriks.php) .Diakses tanggal 01 April 2016

Bintang Kalangu, Josep. 2005. Matematika ekonomi untuk bisnis. Edisi ke-1. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

Gazali,Wikaria. 2005. Matriks dan transpormasi linear. edisi ke-1. Yogyakarta:


Penerbit Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai