Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MATEMATIKA DISKRIT

MATRIKS, OPERASI MATRIKS, DAN INVERS MATRIKS

Dosen Pengampu:

Eka Kurniawan, M.Pd

KELOMPOK 3

Riza Alipvia (E1R018072)

Sri Ayu Prabawati (E1R019144)

Verina Kanastari (E1R019159)

Zarina Oktavia Dwi Laksari (E1R019169)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan berbagai nikmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia
keluar dari zaman jahiliah menuju zaman yang penuh dengan IPTEK.
Makalah ini merupakan hasil pembelajaran mata kuliah Matematika Diskrit yang disusun
untuk memenuhi tugas perkuliahan. Jadi tujuan utama penyusunan makalah ini adalah sebagai
salah satu media pembelajaran matematika.
Kami menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga
pembaca dapat mengambil manfaat.

Mataram, 27 Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Jenis-jenis Matriks .................................................................................................. 2
2.2 Operasi Matriks ...................................................................................................... 6
2.3 Invers Matriks ....................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 17
3.2 Saran ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti “belajar atau
hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda dikenal dengan sebutan
wiskunde yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran. Matriks yang
sering dijumpai adalah matriks yang entri-entrinya bilangan-bilangan real atau kompleks.
Seperti diketahui bahwa himpunan bilangan real merupakan field terhadap operasi
penjumlahan dan perkalian.

Salah satu contoh matriks yang entrientrinya merupakan field adalah matriks yang dapat
didiagonalisasi. Fungsi dan relasi adalah bagian dari pelajaran matematika, dimana fungsi dan
relasi ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam banyak hal, fungsi diterapkan
dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik dalam bidang tehnik,
ekonomi dan bidang lain yang mempelajari hubungan-hubungan antar variabel, dimana
variabel satu sama lainnya saling mempengaruhi dan dapat diukur, seperti jarak dan waktu
dapat diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa jarak adalah fungsi dari waktu. Di dalam
fungsi dan relasi ada yang namanya daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil. Daerah asal
disebut domain, daerah kawan disebut kodomain, sedangkan daerah hasil disebut range.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian matriks ?
2. Apa saja jenis-jenis matriks?
3. Apa saja operasi pada matriks?
4. Apa pengertian invers matriks?
5. Bagaimana mencari invers matriks ?
6. Apa saja sifat-sifat invers matriks ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian matriks.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis matriks.
1
3. Untuk mengetahui operasi pada matriks.
4. Untuk mengetahui pengertian invers matriks.
5. Untuk mengetahui cara memcari invers matriks.
6. Untuk mengetahui sifat-sifat invers matriks.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 JENIS-JENIS MATRIKS


a. Definisi Matriks
Didalam matematika diskrit, matriks digunakan untuk mempresentasikan struktur
diskrit, struktur diskrit yang direpresentasikan dengan matriks antara lain relasi, graf, dan
pohon. Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.
Matriks juga dicirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit oleh tanda kurung
siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan
ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan
karakteristik suatu matriks yang menjadi patokan dalam operasi-operasi antar matriks.
Matriks biasanya disimbolkan sebagai berikut:

Baris
A= [ ]

kolom
Kolom

Keterangan : A = nama matrik

m = banyak baris

n = banyak kolom

m x n = ordo matriks

Amxn =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

= Diagonal utama

Cat: diagonal utama terdiri dari entri dalam matriks dari kiri ke kanan bawah.

3
b. Jenis- Jenis Matriks
1. Matriks Identitas
Matriks identitas merupakan matriks diagonal yang mana seluruh elemen pada
diagonal utamanya adalah 1. Matriks identitas pada umunya dinotasikan dengan I.
Contoh matriks indentitas seperti berikut :

[ ]

2. Matriks Persegi
Matriks persegi merupakan matriks yang memilki banyak baris & banyak
kolom yang sama. Secara umum, matriks persegi berordo n x n. Contoh dari matriks
persegi seperti berikut :

[ ] [ ]

3. Matriks Kolom
Matriks kolom merupakan matriks yang hanya satu kolom. Biasanya matriks
kolom berordo m x 1. Contoh matriks kolom seperti berikut :

[ ]

4. Matriks Baris
Matriks baris merupakan matriks yang hanya memiliki satu baris. Biasanya
matriks baris berordo 1 x n. Contoh matriks baris seperti berikut :

[ ]

5. Matriks Transpose
Matriks transpose Amx n yang dinotasikan dengan A’ merupakan matriks
berordo n x m yang mana baris-barisnya ialah kolom-kolom matriks Amxn. Contoh
matriks transpose, misalkan terdapat matriks A:

4
A= [ ]

Maka Transpose matriks A adalah:

[ ]

6. Matriks Diagonal
Matriks diagonal ini berasal dari matriks persegi. Matriks persegi disebut
sebagai matriks diagonal apabila elemen-elemen (unsur) selain elemen diagonal
utamanya ialah nol. Contoh matriks diagonal:

[ ]

7. Matriks segitiga atas & Matriks segitiga bawah


Matriks segitiga atas & matriks segitiga bawah bisa berasal dari matriks
persegi. Matriks persegi disebut matriks segitiga atas apabila seluruh elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol. Sebaliknya, apabila seluruh elemen di atas
diagonal utamanya bernilai nol, maka matriks persegi itu disebut dengan matriks
segitiga bawah. Contoh Matriks Segitiga atas & Matriks Segitiga Bawah seperti
berikut :

[ ] [ ]

Matriks U merupakan matriks segitiga atas, sedangkan matriks R merupakan matriks


segitiga bawah.

8. Matriks Simetri
Misalkan ada matriks A. Maka matriks A akan disebut matriks simetri apabila
A’ = A atau setiap elemen-elemen pada matriks A yang letaknya simetris terhadap
diagonal utama bernilai sama. Contoh matriks simetri, seperti:

5
[ ] [ ]

9. Matriks Nol
Suatu matriks akan disebut matriks nol apabila semua elemen dari matriks
tersebut yakni ialah nol. Contoh matriks nol seperti berikut

[ ]

2.2 OPERASI MATRIKS


a. Operasi Penjumlahan
Operasi Penjumlahan pada matriks hanya dapat dilakukan apabila matriks-
matriksnya mempunyai ordo sama. Jumlah dua matriks A = dan B = adalah sebuah
matriks baru C= yang berordo sama, yaitu elemen-elemennya merupakan hasil
penjumlahan atau hasil pengurangan elemen-elemen matriks A dan B. Cara penjumlahan
matriks, yaitu:

[ ] [ ] [ ]

Atau

A=[ ] B=[ ]

A+B=[ ] + [ ] = [[ ]]

Perhatikan Gambar Berikut!

6
Contoh Soal 1:

Diketahui matriks A = [ ], matriks B = [ ]. Hitung A + B!

Jawab:

A+B =[ ] [ ] [ ] [ ]

Diketahui A = [ ] [ ] dan O = [ ]

Contoh Soal 2:

Tunjukkan: a. A + (-A) = (-A) + A = O

b. A + O = O + A = A

Jawab: a. A + (-A) = [ ] + [ ] = [ ]

(-A) + A = [ ] + [ ] = [ ]

b. A + O = [ ] + [ ] = [ ]

O+A= [ ] [ ] [ ]

b. Operasi Pengurangan
Pengurangan dua matriks harus memiliki ordo sama. Hasil pengurangan dua
matriks A = dan B= adalah sebuah matriks baru C = yang berordo sama, yaitu elemen-
elemennya merupakan hasil pengurangan elemen-elemen matriks A dan B. Cara
melakukan pengurangan pada matriks

[ ] + [ ] [ ]

Atau

A=[ ] , B=[ ]

A–B=[ ]-[ ] [ ]

7
Contoh Soal 1: Sebuah pabrik tekstil hendak menyusun tabel aktiva mesin dan
penyusutan mesin selama 1 tahun yang dinilai sama dengan 10 % dari harga perolehan
sebagai berikut:

Jenis Harga Perolehan Penyusutan Harga Baku


Aktiva (Rp) tahun I (Rp)
(Rp)

Mesin A 25.000.000 2.500.000

Mesin B 65.000.000 6.500.000

Mesin C 48.000.000 4.800.000

Misalkan : Harga perolehan merupakan matriks A = ( )

Penyusutan tahun pertama merupakan matriks B =( )

Untuk mencari harga baku pada tabel tersebut adalah

( ) ( ) ( )

Contoh Soal 2:

Diketahui A =[ ]; B =[ ]. Hitung A – B!

Jawab:

A–B=[ ] [ ] [ ] [ ]

Contoh Soal 3:

Tentukan matriks A dari persamaan matriks berikut [ ] [ ]

Jawab:

A =[ ] [ ] [ ] [ ]

8
c. Operasi Perkalian
Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks. Jika A sebuah matriks dan k bilangan real maka
hasil kali kA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing elemen
matriks A dengan k.

[ ] [ ]

Contoh Soal :

Jika diketahui K = 4 dan matriks A = [ ]. Hitung K A!

K A= [ ] [ ] [ ]

Sifat-Sifat Perkalian Skalar

Misalkan a dan b skalar, D dan H matriks sebarang dengan ordo sama, maka berlaku sifat-
sifat sebagai berikut

1. aD + aH = a(D + H)

2. aD + bD = (a + b)D

3. a(bD) = (ab)D

d. Operasi Perkalian Matriks dengan Matriks Berordo Sama


Pernahkah anda bermain kartu domino? Bagaimana memasangkan kartu tersebut
dalam permainan? Agar selembar kartu domino dapat dipasangkan dengan kartu domino
yang lain, jumlah mata bagian kanan kartu tersebut harus sama dengan jumlah mata dadu
bagian kiri kartu pasangan?
Prinsip pemasangan kartu domino ini dapat kita gunakan untuk memahami syarat-
syarat perkalian dua matriks, yaitu: Prinsip pemasangan kartu domino ini dapat kita
gunakan untuk memahami syarat-syarat perkalian dua matriks, yaitu:

‘’Sebuah matriks Adapat dikalikan dengan matriks B

Jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak barisnmatriks B’’

Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama
dengan jumlah baris matriks B (matriks kanan).

9
Untuk perkalian berordo sama, hanya bisa dilakuakan maktris

Tersebut adalah matriks persegi

Misalnya matriks berordo 2 x 2, maka

Contoh Soal 1:

A=[ ],B=[ ] , hitung A B!

Jawab:

A B=[ ] [ ]

=[ ]

=[ ]

=[ ]

Contoh Soal 2:

Diketahui matriks A = [32  dan B = [32]

Jawab:

A berordo 1 x 2 dan B berordo 1 x 2, karena banyak kolom pada matriks A tidak sama
dengan banyak baris pada matriks B maka soal tidak bisa dioperasikan

e. Operasi Perkalian Matriks dengan Matriks Berordo Berbeda

Perkalian matriks A dan B dituliskan AB terdefinisi hanya jika banyaknya baris matriks B
sama dengan banyaknya kolom matriks A.

Matriks
Ordo hasil perkalian

10
1. Jika matriks =[ ] dan matriks = [ ]

Maka B  A = [ ] x [ ]

[ ]

2. jika matriks [ ] dan matriks [ ]

Maka A B [ ] [ ]

=[ ]

Contoh soal 1:

Diketahui matriks A = [ ] B=[ ]. Hitung A B !

Jawab :

A B=[ ] [ ]

=[ ]

=[ ]=[ ]

Jika setiap matriks berikut dapat dioperasikan di mana a adalah konstanta, maka berlaku
sifat-sifat berikut.

11
2.3 INVERS MATRIKS
a. Pengertian Invers Matriks
Untuk memahami pengertian dua matriks yang saling invers perhatikan perkalian matriks
A dan B berikut ini.

Misalkan, [ ] dan [ ] maka

 [ ][ ] [ ]

 [ ][ ] [ ]

Dari hasil tersebut, diperoleh . Hasil perkalian matriks A dan matriks B


adalah matriks identitas. Dalam hal ini, matriks B dinamakan balikan atau invers dari
matriks A dan ditulis dengan notasi . Demikian juga berlaku sebaliknya, yaitu matriks
A adalah invers dari matriks B dan ditulis dengan notasi .
Uraian diatas memberi gambaran terkait definisi invers dari sebuah matriks, yaitu sebagai
berikut.

Jika A dan B adalah matriks-matriks persegi berordo sama dan memenuhi


hubungan 𝐴𝐵 𝐵𝐴 𝐼 maka A adalah invers dari B atau B adalah invers dari A.
Matriks yang memiliki invers disebut invertible atau nonsingular.

b. Mencari Invers Matriks


Mencari invers matriks dapat dilakukan antara lain dengan:
 Adjoint matriks, yaitu dengan menggunakan

, dengan syarat det (A)

Contoh 1:

12
Carilah invers dari [ ]

Solusi:

Adj(A) [ ] [ ]

| |

| |
[ ]

Contoh 2:

Carilah invers dari [ ]

Solusi

[ ] [ ]

| |

| |
[ ]

[ ]

 Invers Matriks dengan Operasi Baris Elementer (OBE)


Misalkan diberikan matriks A berukuran n x n da nada matriks identitas I yang
berukuran n x n. adapun langkah-langkah untuk mencari matriks dengan OBE
adalah:
1. Menggabungkan matriks A dan I sehingga berbentuk
[ | ]

13
2. Melakukan operasi-operasi baris terhadap matriks tersebut sehingga sisi A (sisi
kiri) tereduksi menjadi matriks I dan sisi kanan (awalnya sebelum diterapkan
operasi-operasi adalah I) akan berubah menjadi , sehingga matriks terakhir
berbentuk [ | ]
Contoh:

Tentukan invers dari matriks [ ]

Solusi:
Karena matriks A berordo 3 x 3 maka matriks identitas I juga berordp 3 x 3, yaitu:

[ ]

1. Menggabungkan A dan I dengan bentuk [ | ]

[ | ]

2. Karena elemen pada baris I dan kolom 1 sudah bernilai 1 (1 utama) maka
elemen-elemen dibawah 1 utama harus menjadi nol, maka dan

[ | ]

3. Karena elemen pada baris 2 kolom 2 sudah bernilai 1 dan dikatakan sebagai 1
utama maka elemen-elemen dibawah dan diatas 1 utama pada baris 2 kolom 2
harus menjadi nol maka, dan

[ | ]

4. Elemen pada baris 3 kolom 3 akan dijadikan 1 utama. Namun bukan bernilai 1,
maka baris ketiga dikalikan dengan -1, yaitu

[ | ]

5. Elemen-elemen pada kolom 3 baris 1 dan baris 2 yang ada diatas 1 utama harus
0, maka dan , sehingga diperoleh
14
[ | ]

Maka, [ | ] [ ]

c. Sifat-Sifat Invers Matriks


Sifat-sifat invers matriks dapat dilihat baik yang terkait dengan operasi-operasi matriks
yang lain maupun yang terkait dengan sistem persamaan linear. Sifat-sifat invers matriks
diberikan dalam proporsisi berikut.
1. Jika matriks A dikalikan dengan inversnya atau sebaliknya sama dengan matriks
identitas I

2. Jika A dan B masing-masing adalah matriks persegi berdimensi n, dan berturut-turut


dan adalah invers dari A dan B maka berlaku hubungan:

Untuk membuktikan bahwa , dilakukan dengan membuktikan


. Pembuktian sifat tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sifat
asosiatif dari perkalian matriks sebagaimana berikut ini.
. Dengan cara yang sama dapat
dibuktikan juga
3. Invers dari matriks invers adalah matriks itu sendiri, jika A mempunyai invers, maka
juga mempunyai invers

Diketahui A mempunyai invers yaitu . Oleh karena itu, dipenuhi


. Dari definisi invers matriks disimpulkan bahwa
4. Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol)

5. Jika matriks persegi A berdimensi n adalah nonsingular, jika A mempunyai invers,


maka juga mempunyai invers sehingga berlaku

15
Diberikan sebarang matriks A yang mempunyai invers. Selanjutnya dengan
menggunakan sifat transpos diperoleh Secara
analog juga diperoleh Jadi terbukti bahwa .

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom. Matriks
juga dicirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau
tanda kurung biasa ( ). Jenis-jenis matriks antara lain, matriks identitas; matriks persegi;
matriks kolom; matriks baris; matriks transpose; matriks diagonal; matriks segitiga atas dan
matriks segitiga bawah; matriks simetri; matriks nol. Operasi aritmatika yang biasa
dilakukan terhadap matriks adalah operasi penjumlahan, pengurangan, serta perkalian dua
buah matriks dan skalar.
Operasi perkalian matriks dibagi menjadi dua jenis yaitu operasi perkalian dengan
matriks berordo sama, dan operasi perkalian dengan matriks berordo berbeda. Invers matriks
merupakan invertible atau nonsingular dengan definisi, jika A dan B adalah matriks-matriks
persegi berordo sama dan memenuhi hubungan maka A adalah invers dari B
atau B adalah invers dari A. Mencari invers dari suatu matriks dapat dilakukan dengan
beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan adjoint matriks atau menggunakan
Operasi Baris Elementer (OBE).
Berikut beberapa sifat invers matriks, Jika matriks A dikalikan dengan inversnya
atau sebaliknya sama dengan matriks identitas; Jika A dan B masing-masing adalah matriks
persegi berdimensi n, dan berturut-turut dan adalah invers dari A dan B; Invers dari
matriks invers adalah matriks itu sendiri, jika A mempunyai invers maka juga
mempunyai invers; Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol); dan jika
matriks persegi A berdimensi n adalah nonsingular, jika A mempunyai invers maka juga
mempunyai invers sehingga berlaku.
3.2 Saran
Demikian materi yang dapat kami sampaikan terkait matriks dan invers matriks.
Tentunya dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Oleh karena itu kami banyak
harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sekaligus mengambil manfaat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Emilia, Wahyuni, dan Susanti. 2018. Dasar-Dasar Aljabar Linear dan Penggunaannya dalam
Berbagai Bidang. Gadjah Mada University Press.

Hamzah, Syaiful. 2012. Operasi Hitung Penjumlahan dan Perkalian matriks. 27 Agustus. https://
syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/01/modul-matriks-smkkelasx.docxhttps://
idschool.net /sma/ operasi-hitung-penjumlahan-pengurangan-perkalianmatriks/https://
www. Wardayacollege .com/teknosains/arthur-cayley/

Munir, R. 2005. Matematika Diskrit edisi 3. Bandung: Informatika Bandung.

Netty J.Marlin, Bien Yusak. 2020. Aljabar Linear Dasar Berbasis IT. CV Budi Utama.

Riri, Irawati. 2017. Invers Matriks. 26 Agustus. http://ishaq.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/


files/43830/Invers+matriks.pdf

Yantahin, Mulianti. 2021. Matriks, Relasi, dan Fungsi. 27 Agustus. pdfcoffee.com_makalah-


matematika-diskrit-6-pdf-free.pdf

www.rumuspelajaran.com

18

Anda mungkin juga menyukai