MATEMATIKA DISKRIT
Dosen Pengampu:
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS MATARAM
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan berbagai nikmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia
keluar dari zaman jahiliah menuju zaman yang penuh dengan IPTEK.
Makalah ini merupakan hasil pembelajaran mata kuliah Matematika Diskrit yang disusun
untuk memenuhi tugas perkuliahan. Jadi tujuan utama penyusunan makalah ini adalah sebagai
salah satu media pembelajaran matematika.
Kami menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga
pembaca dapat mengambil manfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu contoh matriks yang entrientrinya merupakan field adalah matriks yang dapat
didiagonalisasi. Fungsi dan relasi adalah bagian dari pelajaran matematika, dimana fungsi dan
relasi ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam banyak hal, fungsi diterapkan
dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik dalam bidang tehnik,
ekonomi dan bidang lain yang mempelajari hubungan-hubungan antar variabel, dimana
variabel satu sama lainnya saling mempengaruhi dan dapat diukur, seperti jarak dan waktu
dapat diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa jarak adalah fungsi dari waktu. Di dalam
fungsi dan relasi ada yang namanya daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil. Daerah asal
disebut domain, daerah kawan disebut kodomain, sedangkan daerah hasil disebut range.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Baris
A= [ ]
kolom
Kolom
m = banyak baris
n = banyak kolom
m x n = ordo matriks
= Diagonal utama
Cat: diagonal utama terdiri dari entri dalam matriks dari kiri ke kanan bawah.
3
b. Jenis- Jenis Matriks
1. Matriks Identitas
Matriks identitas merupakan matriks diagonal yang mana seluruh elemen pada
diagonal utamanya adalah 1. Matriks identitas pada umunya dinotasikan dengan I.
Contoh matriks indentitas seperti berikut :
[ ]
2. Matriks Persegi
Matriks persegi merupakan matriks yang memilki banyak baris & banyak
kolom yang sama. Secara umum, matriks persegi berordo n x n. Contoh dari matriks
persegi seperti berikut :
[ ] [ ]
3. Matriks Kolom
Matriks kolom merupakan matriks yang hanya satu kolom. Biasanya matriks
kolom berordo m x 1. Contoh matriks kolom seperti berikut :
[ ]
4. Matriks Baris
Matriks baris merupakan matriks yang hanya memiliki satu baris. Biasanya
matriks baris berordo 1 x n. Contoh matriks baris seperti berikut :
[ ]
5. Matriks Transpose
Matriks transpose Amx n yang dinotasikan dengan A’ merupakan matriks
berordo n x m yang mana baris-barisnya ialah kolom-kolom matriks Amxn. Contoh
matriks transpose, misalkan terdapat matriks A:
4
A= [ ]
[ ]
6. Matriks Diagonal
Matriks diagonal ini berasal dari matriks persegi. Matriks persegi disebut
sebagai matriks diagonal apabila elemen-elemen (unsur) selain elemen diagonal
utamanya ialah nol. Contoh matriks diagonal:
[ ]
[ ] [ ]
8. Matriks Simetri
Misalkan ada matriks A. Maka matriks A akan disebut matriks simetri apabila
A’ = A atau setiap elemen-elemen pada matriks A yang letaknya simetris terhadap
diagonal utama bernilai sama. Contoh matriks simetri, seperti:
5
[ ] [ ]
9. Matriks Nol
Suatu matriks akan disebut matriks nol apabila semua elemen dari matriks
tersebut yakni ialah nol. Contoh matriks nol seperti berikut
[ ]
[ ] [ ] [ ]
Atau
A=[ ] B=[ ]
A+B=[ ] + [ ] = [[ ]]
6
Contoh Soal 1:
Jawab:
A+B =[ ] [ ] [ ] [ ]
Diketahui A = [ ] [ ] dan O = [ ]
Contoh Soal 2:
b. A + O = O + A = A
Jawab: a. A + (-A) = [ ] + [ ] = [ ]
(-A) + A = [ ] + [ ] = [ ]
b. A + O = [ ] + [ ] = [ ]
O+A= [ ] [ ] [ ]
b. Operasi Pengurangan
Pengurangan dua matriks harus memiliki ordo sama. Hasil pengurangan dua
matriks A = dan B= adalah sebuah matriks baru C = yang berordo sama, yaitu elemen-
elemennya merupakan hasil pengurangan elemen-elemen matriks A dan B. Cara
melakukan pengurangan pada matriks
[ ] + [ ] [ ]
Atau
A=[ ] , B=[ ]
A–B=[ ]-[ ] [ ]
7
Contoh Soal 1: Sebuah pabrik tekstil hendak menyusun tabel aktiva mesin dan
penyusutan mesin selama 1 tahun yang dinilai sama dengan 10 % dari harga perolehan
sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
Contoh Soal 2:
Diketahui A =[ ]; B =[ ]. Hitung A – B!
Jawab:
A–B=[ ] [ ] [ ] [ ]
Contoh Soal 3:
Jawab:
A =[ ] [ ] [ ] [ ]
8
c. Operasi Perkalian
Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks. Jika A sebuah matriks dan k bilangan real maka
hasil kali kA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing elemen
matriks A dengan k.
[ ] [ ]
Contoh Soal :
K A= [ ] [ ] [ ]
Misalkan a dan b skalar, D dan H matriks sebarang dengan ordo sama, maka berlaku sifat-
sifat sebagai berikut
1. aD + aH = a(D + H)
2. aD + bD = (a + b)D
3. a(bD) = (ab)D
Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama
dengan jumlah baris matriks B (matriks kanan).
9
Untuk perkalian berordo sama, hanya bisa dilakuakan maktris
Contoh Soal 1:
Jawab:
A B=[ ] [ ]
=[ ]
=[ ]
=[ ]
Contoh Soal 2:
Jawab:
A berordo 1 x 2 dan B berordo 1 x 2, karena banyak kolom pada matriks A tidak sama
dengan banyak baris pada matriks B maka soal tidak bisa dioperasikan
Perkalian matriks A dan B dituliskan AB terdefinisi hanya jika banyaknya baris matriks B
sama dengan banyaknya kolom matriks A.
Matriks
Ordo hasil perkalian
10
1. Jika matriks =[ ] dan matriks = [ ]
Maka B A = [ ] x [ ]
[ ]
Maka A B [ ] [ ]
=[ ]
Contoh soal 1:
Jawab :
A B=[ ] [ ]
=[ ]
=[ ]=[ ]
Jika setiap matriks berikut dapat dioperasikan di mana a adalah konstanta, maka berlaku
sifat-sifat berikut.
11
2.3 INVERS MATRIKS
a. Pengertian Invers Matriks
Untuk memahami pengertian dua matriks yang saling invers perhatikan perkalian matriks
A dan B berikut ini.
[ ][ ] [ ]
[ ][ ] [ ]
Contoh 1:
12
Carilah invers dari [ ]
Solusi:
Adj(A) [ ] [ ]
| |
| |
[ ]
Contoh 2:
Solusi
[ ] [ ]
| |
| |
[ ]
[ ]
13
2. Melakukan operasi-operasi baris terhadap matriks tersebut sehingga sisi A (sisi
kiri) tereduksi menjadi matriks I dan sisi kanan (awalnya sebelum diterapkan
operasi-operasi adalah I) akan berubah menjadi , sehingga matriks terakhir
berbentuk [ | ]
Contoh:
Solusi:
Karena matriks A berordo 3 x 3 maka matriks identitas I juga berordp 3 x 3, yaitu:
[ ]
[ | ]
2. Karena elemen pada baris I dan kolom 1 sudah bernilai 1 (1 utama) maka
elemen-elemen dibawah 1 utama harus menjadi nol, maka dan
[ | ]
3. Karena elemen pada baris 2 kolom 2 sudah bernilai 1 dan dikatakan sebagai 1
utama maka elemen-elemen dibawah dan diatas 1 utama pada baris 2 kolom 2
harus menjadi nol maka, dan
[ | ]
4. Elemen pada baris 3 kolom 3 akan dijadikan 1 utama. Namun bukan bernilai 1,
maka baris ketiga dikalikan dengan -1, yaitu
[ | ]
5. Elemen-elemen pada kolom 3 baris 1 dan baris 2 yang ada diatas 1 utama harus
0, maka dan , sehingga diperoleh
14
[ | ]
Maka, [ | ] [ ]
15
Diberikan sebarang matriks A yang mempunyai invers. Selanjutnya dengan
menggunakan sifat transpos diperoleh Secara
analog juga diperoleh Jadi terbukti bahwa .
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom. Matriks
juga dicirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau
tanda kurung biasa ( ). Jenis-jenis matriks antara lain, matriks identitas; matriks persegi;
matriks kolom; matriks baris; matriks transpose; matriks diagonal; matriks segitiga atas dan
matriks segitiga bawah; matriks simetri; matriks nol. Operasi aritmatika yang biasa
dilakukan terhadap matriks adalah operasi penjumlahan, pengurangan, serta perkalian dua
buah matriks dan skalar.
Operasi perkalian matriks dibagi menjadi dua jenis yaitu operasi perkalian dengan
matriks berordo sama, dan operasi perkalian dengan matriks berordo berbeda. Invers matriks
merupakan invertible atau nonsingular dengan definisi, jika A dan B adalah matriks-matriks
persegi berordo sama dan memenuhi hubungan maka A adalah invers dari B
atau B adalah invers dari A. Mencari invers dari suatu matriks dapat dilakukan dengan
beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan adjoint matriks atau menggunakan
Operasi Baris Elementer (OBE).
Berikut beberapa sifat invers matriks, Jika matriks A dikalikan dengan inversnya
atau sebaliknya sama dengan matriks identitas; Jika A dan B masing-masing adalah matriks
persegi berdimensi n, dan berturut-turut dan adalah invers dari A dan B; Invers dari
matriks invers adalah matriks itu sendiri, jika A mempunyai invers maka juga
mempunyai invers; Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol); dan jika
matriks persegi A berdimensi n adalah nonsingular, jika A mempunyai invers maka juga
mempunyai invers sehingga berlaku.
3.2 Saran
Demikian materi yang dapat kami sampaikan terkait matriks dan invers matriks.
Tentunya dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada. Oleh karena itu kami banyak
harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sekaligus mengambil manfaat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Emilia, Wahyuni, dan Susanti. 2018. Dasar-Dasar Aljabar Linear dan Penggunaannya dalam
Berbagai Bidang. Gadjah Mada University Press.
Hamzah, Syaiful. 2012. Operasi Hitung Penjumlahan dan Perkalian matriks. 27 Agustus. https://
syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/01/modul-matriks-smkkelasx.docxhttps://
idschool.net /sma/ operasi-hitung-penjumlahan-pengurangan-perkalianmatriks/https://
www. Wardayacollege .com/teknosains/arthur-cayley/
Netty J.Marlin, Bien Yusak. 2020. Aljabar Linear Dasar Berbasis IT. CV Budi Utama.
www.rumuspelajaran.com
18