Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

“MATRIKS”
Mata Kuliah : Aljabar Linear

Dosen Pembimbing : Ir. Agus Purwoto, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelas : 1D32
Kelompok : 4

Irsan Triadi (112112115)


Mei Widiawaty Saing (112112183)
Monna Suryatun Nisa (112112194)

Politeknik Statistika STIS


Tahun Ajaran 2021/2022

1
DAFTAR ISI

COVER 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian Matriks 5

2.2 Jenis-Jenis Matriks 5

2.3 Operasi Matriks 7

2.4 Transpose Matriks 8

2.5 Determinan Matriks 9

2.6 Invers Matriks 9

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui, seleksi tahap 2 untuk masuk ke Politeknik Statistika
STIS adalah tes psikotes dan matematika. Tes ini dilaksanakan di rumah masing-
masing peserta dengan pengawasan panitia. Tujuan dari tes ini agar panitia
mengetahui apakah memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengikuti kuliah di
STIS. Jika pendaftar memiliki nilai yang kurang dari ambang batas, maka pendaftar
tersebut tidak lolos pada tahap ini.
Salah satu materi tes matematika adalah matriks. Dalam pembelajaran di
Sekolah Menengah Atas (SMA), matriks merupakan materi yang wajib dipelajari.
Karena materi ini selalu muncul di berbagai ujian, mulai dari ujian sekolah, SBMPTN
hingga Tes Masuk STIS. Khusus untuk materi matriks ditemukan banyak kendala
dalam mempelajarinya.

Matriks pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup
ampuh untuk memecahkan persoalan model ekonomi dengan puluhan atau ratusan
variabel yang nilainya harus ditentukan. Dengan menggunakan matriks, dapat
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-
variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matriks ditemukan dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang bernama Arthur
Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti persamaan linier
dan transformasi linear, awal dari semua ini matriks dianggap sebagai sebuah
permainan karena matriks dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun 1925 matriks
digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matriks digunakan dalam
berbagai bidang.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan diidentifikasi dari makalah ini adalah :
1. Apa pengertian matriks?
2. Apa saja jenis-jenis matriks?
3. Bagaimana menghitung operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian
matriks?

3
4. Apa itu transpose matrik?
5. Apa itu determinan matriks?
6. Apa itu invers matriks?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian matriks
2. Untuk mengetahui jenis-jenis matriks
3. Untuk mengetahui cara menghitung operasi penjumlahan, pengurangan dan
perkalian matriks
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transpose matrik
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks
1.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Matriks


Menurut Howard Anton (1997: 22) matriks adalah susunan segi empat siku-
siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan
entri dari matriks.

Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris
dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat diantara sepasang
tanda kurung.

2.2 Jenis-Jenis Matriks


a. Matriks Persegi atau bujur sangkar

5
Matriks bujur sangkar adalah matriks yang banyak baris dan banyak
kolomnya sama (Sembiring, 2003: 19). Atau dengan kata lain matriks tersebut
berordo 𝑛 × 𝑛.

A= 2 1
[ ]
4 4
b. Matriks Nol
Matriks nol adalah sebuah matriks yang seluruh elemen penyusunnya
merupakan bilangan nol (Howard Anton, 1987: 32). Matriks nol
dilambangkan dengan 0.

0= [ 00 00]
c. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen-
elemen penyusun selain diagonal utamanya bernilai nol (Sembiring, 2003: 19).

5 0 0

[ ]
G= 0 3 0
0 0 2
d. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang elemen-elemen di
diagonal utama bernilai satu (Sembiring, 2003: 19). Matriks Identitas juga
disebut matriks satuan dan disimbolkan dengan 𝑰.

1 0 0

[ ]
I= 0 1 0
0 0 1
e. Matriks Segitiga
Matriks segitiga memiliki dua jenis yaitu matriks segitiga atas dan
matriks segitiga bawah. Matriks segitiga atas merupakan matriks bujur
sangkar yang elemen-elemen dibawah diagonal utama bernilai nol (Mahmud
‘Imrona, 2013: 2). Sedangkan matriks segitiga bawah merupakan matiks bujur
sangkar yang elemen-elemen diatas diagonal utama bernilai nol (Mahmud
‘Imrona, 2013: 2).

6
1 2 3 6 0 0

[ ]
H= 0 4 5
0 0 6 [ ]
J= 5 4 0
3 2 1
f. Matriks Simetris
Matriks simetris adalah matriks bujur sangkar yang sama dengan
transpose nya yaitu 𝑨 = 𝑨 𝑻 (Mahmud ‘Imrona, 2013: 3).

1 3 5

[ ]
A= 3 4 6
5 6 8
g. Matriks Skalar
Matriks skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen pada
diagonal utama bernilai sama,tetapi selain nol (Mahmud ‘Imrona, 2013: 3).

5 0 0

[ ]
K= 0 5 0
0 0 5
2.3 Operasi Matriks
a. Penjumlahan Matriks
Dua buah matriks dapat dijumlahkan apabila keduanya memiliki ordo
yang sama. Hasil operasi penjumlahannya adalah matriks baru yang memiliki
ordo sama dengan matriks semula, dengan elemen-elemennya terdiri dari hasil
penjumlahan elemen-elemen pada matriks.
Secara matematis, operasi penjumlahan matriks dapat diasumsikan
sebagai berikut:

[ ac bd ]+[ eg hf ]=[ ca+e+ g b+ f


d+ h ]
b. Pengurangan Matriks
Penguragan matriks memiliki konsep yang sama dengan penjumlahan.
Dua buah matriks dapat dikurangkan apabila keduanya memiliki ordo yang
sama.Hasil operasi pengurangannya adalah matriks baru yang memiliki ordo
sama dengan matriks semula, dengan elemen-elemennya terdiri dari hasil
pengurangan dengan elemen-elemen pada matriks.

7
Secara matematis, operasi pengurangan matriks dapat diasumsikan
sebagai berikut:

[ ac bd ]−[ eg hf ]=[ a−e


c−g
b−f
d −h ]
c. Perkalian Matriks
1. Perkalian Matriks dengan Skalar
Perkalian matriks dengan skalar dilakukan dengan cara mengalikan
setiap elemen matriks dengan skalar tersebut, dan menghasilkan matriks
dengan ordo seperti matriks yang dikalikan.
Secara matematis,operasi perkalian matriks dengan skalar dapat
diasumsikan sebagai berikut:

[ ac bd ]× k =[ akck bkdk ]
2. Perkalian Matriks dengan Matriks
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perkalian matriks dengan
matriks yang kita asumsikan sebagai matriks A dan matriks B memiliki
syarat, yaitu kolom matriks A harus sama dengan baris matriks B. Sedangkan
ordo dari hasil perkalian matriks tersebut adalah banyaknya baris matriks A
dikali dengan banyaknya kolom matriks B.
Secara matematis, bentuk ordo pada perkalian matriks dengan matriks
adalah:

2.4 Transpose Matriks

8
Transpose matriks di simbolkan dengan AT. Matriks transpose AT ialah sebuah
matriks yang dapat diperoleh dengan cara menukar elemen pada baris menjadi elemen
pada kolom.

A= [ ac bd ] → A =[ ab cd ]
T

2.5 Determinan Matriks


Determinan suatu matriks didefinisikan sebagai selisih antara perkalian
elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal
sekunder.  Determinan matriks hanya dapat ditentukan pada matriks persegi.
Determinan dari matriks A dapat dituliskan det(A) atau |A|.
Untuk menentukan determinan dari sebuah matriks, terdapat dua aturan
berdasarkan ordonya, yaitu ordo 2x2 dan ordo 3x3.
a. Determinan  Matriks Ordo 2x2
Determinan matriks persegi dengan ordo 2x2 dapat dihitung dengan cara berikut:

b. Determinan  Matriks Ordo 3x3


Determinan matriks persegi dengan ordo 3x3 dapat dihitung dengan
menggunakan dua cara, yaitu kaidah Sarrus dan ekspansi kofaktor. Namun, cara
yang paling sering digunakan dalam menentukan determinan matriks ordo 3x3
adalah dengan kaidah Sarrus.

|A| = (a.e.i) + (b.f.g) +( c.d.h) – (c.e.g) – (a.f.h) – (b.d.i)


|A| = (a.e.i + b.f.g + c.d.h) – (c.e.g + a.f.h + b.d.i)

2.6 Invers Matriks

Invers matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks yang apabila
matriks tersebut dikalikan dengan inversnya, akan menjadi matriks identitas. Invers

9
matriks dilambangkan dengan A-1. Suatu matriks dikatakan memiliki invers jika
determinan dari matriks tersebut tidak sama dengan nol.

Untuk menentukan invers dari sebuah matriks, terdapat dua aturan


berdasarkan ordonya, yaitu ordo 2x2 dan ordo 3x3.

Invers matriks persegi dengan ordo 2x2 dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Untuk mencari invers matriks pada ordo 3x3, dapat digunakan metode eliminasi
Gauss Jordan.

Secara sistematis, eliminasi Gauss Jordan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Matriks persegi A dieliminasi menggunakan operasi


aljabar sampai membentuk matriks identitas. Operasi yang dilakukan pada matriks A
juga dilakukan pada matriks identitas sehingga jika matriks A sudah menjadi matriks
identitas, maka matriks identitas akan berubah menjadi invers dari matriks A.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau
kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang membentuk
suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks. Matriks digunakan untuk
menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah [ CITATION
Alw21 \l 1033 ].
Matriks A dan matriks B dikatakan sama, jika dan hanya jika ordo matriks A
dan ordo matriks B sama dan elemen-elemen yang seletak pada matriks A dan matriks
B mempunyai nilai yang sama.
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan
baris matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks
baru.
Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka
jumlah matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh
dengan menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang
seletak.
Pengurangan Matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-
elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen
matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan
matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan


persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan
kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan- persoalan yang berkaitan dengan
matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah di/ahami maka persoalan
tersebut diubah kedalam Bahasa atau persamaan matematika yang kemudian dapat
diselesaikan dengna matriks supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.

3.2 Saran

11
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi
matriks ini terutama pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari - hari. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). (Wikimatematika, Producer) Retrieved Agustus 27, 2021, from BELAJAR MATEMATIKA:
http://wikimatematika.blogspot.com/2016/06/makalah-matriks.html

Alwin Mulyanto, S. (n.d.). Pengertian Matriks, Ordo, Jenis, & Transpose Matriks. Retrieved Agustus
27, 2021, from StudioBelajar.com: https://www.studiobelajar.com/matriks-dasar/

Adha, S. M. (n.d.). Pengertian, Operasi, Determinan, Invers, dan Contoh Soal. (Q. R. Deni
Purbowati, Editor) Retrieved Agustus 28, 2021, from Aku Pinter: https://akupintar.id/info-
pintar/-/blogs/matriks-pengertian-operasi-determinan-invers-dan-contoh-soal

Rahmah, A. (2020, Maret 01). Transpose Matriks – Pengertian, Sifat, Jenis, dan Contoh Soal.
Retrieved Agustus 28, 2021, from Rumus.co.id: https://rumus.co.id/transpose-matriks/

13
14

Anda mungkin juga menyukai