PENDAHULUAN
Untuk itu penulis mencoba melakukan Critical Book Review dimana penulis harus
mengulas, meringkas, dan mengevaluasi, buku secara kritis. Sehingga kita dapat menguasai
dan memahami isi dari buku lebih baik.
B. Manfaat CBR.
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. IDENTITAS BUKU 1
Penerbit : INFORMATIKA
ISBN : 979-96446-3-1
BAB 1 Matriks
Definisi: Matriks adalah susunan skalar eleme-elemen dalam bentuk baris dan kolom.
Matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m x n) adalah
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
. . . .
A= . . . .
. . . .
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 ]
2
Entri aij disebut elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Jika m = n, maka matriks
tersebut dinamakan juga matriks bujursangkar. Menuliskan matriks dalam bentuk persegi
panjang di atas adalah boros tempat, oleh karena itu kita lazim menuliskan matriks dengan
notasi ringkas A = ⌊𝑎𝑖𝑗 ⌋
2. Matriks Identitas
Matriks identitas, dilambangkan dengan I, adalah matriks diagonal dengan semua
elemen diagonal = 1.
Contoh :
Dibawah ini adalah contoh-contoh matriks identitas, masing-masing 3 × 3 dan 4 × 4.
1 0 0 0
1 0 0
[0 1 0] , [0 1 0 0]
0 0 1 0
0 0 1
0 0 0 1
3
4. Matriks Transpose
Matriks transpose adalah matriks yang diperoleh dengan mempertukarkan baris-baris
dan kolom-kolom. Misalkan A= ⌊𝑎𝑖𝑗 ⌋ berukuran m × 𝑛, maka transpose dari matriks
A, ditulis 𝐴𝑇 , adalah matriks n × 𝑚 yang dalam hal ini jika 𝐴𝑇 = [𝑏𝑖𝑗 ], maka 𝑏𝑖𝑗 =
𝑎𝑗𝑖 untuk i = 1, 2,..., n dan j= 1, 2,..., m.
Contoh :
Dibawah ini adalah contoh-contoh matriks A dan tranpose-nya 𝐴𝑇 .
1 4
1 2 3
A=[ ], 𝐴𝑇 = [2 5]
4 5 6 3 6
5. Matriks Setangkup
A adalah matriks setangkup atau simetri jika 𝐴𝑇 = 𝐴, yaitu jika 𝑎𝑖𝑗 = 𝑎𝑗𝑖 untuk setiap
i dan j. Dengan kata l;ain, pada matriks setangkup elemen di bawah diagonal adalah
hasil pencerminan dari lemen di atas diagonal terhadap sumbu diagonal matriks.
Contoh :
Dibawah ini adalah contoh-contoh matriks setangkup.
1 5 6 2 2 6 6 -4
[5 7 0 4], , [6 3 7 3]
6 0 3 2 6 7 0 2
2 4 2 6 -4 3 2 8
6. Matriks 0/1
Matriks 0/1 adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Matriks ini
banyak digunakan untuk merepresentasikan relasi keterhubungan.
Contoh :
Dibawah ini adalah contoh-contoh matriks 0/1
0 1 1 0
[0 1 1 1]
0 0 0 0
1 0 0 1
4
Operasi aritmatika Matriks
Operasi aritmatika yang biasa dilakukan terhadap matriks adalah operasi penjumlahan
dan perkalian dua buah matriks, serta perkalian matriks dengan sebuah skalar.
5
B. IDENTITAS BUKU 2
ISBN : 978-602-6970-52-4
BAB I Matriks
Definisi: Matriks adalah kumpulan dari angka-angka (elemen atau entri yang berupa bilangan
real atau kompleks) yang disusun pada m baris dan n kolom sehingga membentuk
sebuah persegi panjang yang berukuran m × 𝑛 yang diapit oleh kurung siku.
Secara umum sebuah matriks A = ⌊𝑎𝑖𝑗 ⌋ (entri aij ) yang berukuran m × 𝑛 dengan i = 1, 2,..., n
dan j= 1, 2,..., m, dapat dinyatakan dalam bentuk:
6
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
. . . .
A= . . . .
. . . .
[𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 ]
2. Perkalian Matriks
Definisi : Jika terdapat matriks A = ⌊𝑎𝑖𝑗 ⌋ dan suatu bilangan skalar k. Perkalian k.A
merupakan perkalian antara k dengan setiap entri matriks A, atau dapat ditulis 𝑘𝐴 =
⌊𝑘. 𝑎𝑖𝑗 ⌋.
Penulisan k.A bila matriks A berukuran m × 𝑛, yaitu:
𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 … 𝑘𝑎1𝑛
𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 … 𝑘𝑎2𝑛
. . . .
𝑘A = . . . .
. . . .
[𝑘𝑎𝑚1 𝑘𝑎𝑚2 … 𝑘𝑎𝑚𝑛 ]
7
2. Matriks Identitas
Definisi : Sebuah matriks identitas, dinotasikan dengan In, atau disingkat dengan I
adalah sebuah matriks persegi dimana entrinya bernilai I pada diagonal utamanya
ddan bernilai 0 pada entri yang lainya,
3. Matriks Skalar
Definisi : Matriks persegi A dikatakan matriks skalar, jika matriks A dihasilkan dari
perkalian skalar k dengan matriks identitas I, atau ditulis dengan A =kI.
4. Matriks Segitiga
Definisi : suatu matriks persegi disebut sebagai matriks segitiga atau jiak keseluruhan
entri yang berada di bawah diagonal utamanya adalah nol. Dan bila keseluruhan entri
yang berada di atas diagonal utamanya adalah nol, disebut sebagai matriks segitiga
bawah.
6. Matriks Simetris
Definisi : suatu matriks persegi A disebut sebagai matriks simetris bila AT = A. Dan
suatu matriks persegi A disebut matriks skewsimetris (simetris miring) bila AT = -A
8
BAB III
A. Pembahasan
1. Buku 1
Menjelaskan materi matriks yang penulisannya sangat rapi. Tetapi pada setiap materinya
tidak dilengkapi definisi dan tidak ada teorema dalam materi matriks. Pada contoh
soalnya susah dipahami, dan hanya sedikit memberi contoh soalnya.
2. Buku 2
Menjelaskan materi matriks yang sangat mudah dipahami karena setiap materinya ada
defenisi dan dilengkapi dengan teorema dan contoh soal, sehingga pembaca lebih paham
akan materinya.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua buku yang dibaca, antara buku utama dan buku pembanding masih lebih baik
buku pembanding . Dari segi cover, isi pembahasan, tata letak kalimat dan bahasa, dan juga
urutan bab per bab. Pada buku pembanding banyak ditemukan pernyataan-pernyataan yang
jelas dan fakta sehingga pembaca lebih mudah untuk mengambil referensi dan memahami isi
buku. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut juga sudah sangat bagus karena menurut saya
bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dimengerti, tidak banyak kata ambigu yang
dijumpai. Dilihat dari banyak aspek buku 2 (pembanding) lebih baik, salah satu alasannya
adalah buku pembanding merupakan buku cetakan pertama yaitu pada tahun 2017.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ismail husein, Hari Sumardi, Riri Syafitri Lubis. 2017. Aljabar Linier Dasar dan Aplikasinya.
Medan: Perdana Publishing
11