Anda di halaman 1dari 3

Aspek syariah di pasar modal

Unsur unsur kontrak (rukun & syarat akad)

1. Ijab dan qabul


Syarat :
- Harus jelas maksudnya
- Harus selaras
- Harus menyambung (satu majlis akad)
(lisan, tulisan, isyarat, perbuatan(mu’athah)

2. Pelaku kontrak (a’qidain)


Syarat:
- Berakal dan dewasa (aqil-baligh) / ahliyah
- Memiliki kewenangan obyek kontrak

3. Obyek akad (mahal al-aqd)


Syarat:
- Ada ketika kontrak berlangsung
- Sah menurut hukum islam
- Dapat diserahkan ketika akad
- Tertentu dan dikenal para pihak
(dikecualikan; salam, istisna, musaqah, jual beli hutang)

4. Tujuan / causa akad (maudhu’ aqd)

Fatwa terkait saham

- Fatwa no 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan


prinsip syariah dibidang pasar modal
- Fatwa no 80/DSN-MUI/III/2001 tentang penerapan prinsip syariah dalam mekanisme
perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar reguler bursa efek

Pengertian saham syariah pada Fatwa no 40/DSN-MUI/X/2003 ( pasal 4 ayat 3)

“ saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria
sesuai dengan prinsip prinsip ( jenis usaha dan pelaksanaan transaksi/ akad tidak melanggar
prinsip prinsip syariah) dan tidak termasuk saham yang memiliki hak istimewa.
KEDUDUKAN AKAD DALAM SAMAH SYARIAH

- Saham syariah berdasarkan akad musyarakah


- Perdagangan efek di pasar reguler bursa efek menggunakan akad jual beli dengan
ketentuan:
1. Akad jual beli dinilai sah ketika terjadi kesepakatan pada harga serta jenis dan
volume tertentu antara permintaan beli dan penawaran jual
2. Pembeli boleh menjual efek setelah akad jual beli dinilai sah, walaupun
penyelesaian administrasi transaksi pembelinya dilaksanakan dikemudian hari,
berdasarkan prinsip qabdh hukmi
3. Efek yang dijadikan objek perdagangan hanya efek bersifat ekuitas sesuai prinsip
syariah
4. Harga dalam jual beli tersebut dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan yang
mengacu pada harga pasar wajar melalui mekanisme tawar menawar yang
berkesinambungan ( bai al musawamah)
5. Dalam perdagangan efek tidak boleh melakukan kegiatan dan / tindakan yang
tidak sesui dengan prinsip syariah.
Ketentuan khusus, Fatwa no 80/DSN-MUI/III/2001

PRINSIP AKAD DALAM PERDAGANGAN PASAR MODAL

- Akad antara penjual atau pembeli efek yang bukananggota baru bursa efek dengan
anggota bursa menggunakan akad ju’alah.
- Bursa efek wajib membuat aturan yang melarang terjadinya gharar dan tindakan
yang di indikasikan tidak sesuai dengan prinsip syariah dalam perdagangan efekyang
berdasarkan prinsip syariah di bursa efek.
- Bursa efek menyediakan sistem / sarana perdagangan efek. Bursa efek dapat
mengenakan biaya ujrah/rusum) perdagangan efek berdasarkan prinsip ijarah
kepada anggota bursa efek
- Lembaga kliring dan penjaminan (LKP) dapat melakukan novasi atas perdagangan
efek yang dilakukan anggota bursa/ kliring dan penjaminan dari anggota bursa/ kliring
atas jasa yang dilakukan.
- Penyimpanan dan penyelesaian atas perdaganganefek dilakukan melalui lembaga
penyimpanan dan penyelesaian (LPP)
- LPP dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) penyimpanan dan penyelesaian dari
anggota efek bursa selaku perusaahaan efek.
(ketentuan khusus, fatwa DSN-MUI nomor : 80).

Penyaringan saham syariah

Dalam penyaringan saham syariah ada 3 tahapan


1. Business screening

Yaitu didalam tahapan ini tidak boleh ada kegiatan yang bertentangan seperti

- perjudian dan sejenisnya


- perdagangan yang dilarang
- jasa keuangan ribawi
- jual beli resiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) atau judi
- produksi / distribusi barang haram

2. financial screening
didalam tahapan ini hutang bunga dibanding total aset kurang lebih 45%, dan
pendapatan non halal dibanding total pendapatan kurang lebih 10%.

3. Saham syariah
Setelah sudah melakukan tahapan diatas dapatlah daftar efek syariah.

Anda mungkin juga menyukai