Anda di halaman 1dari 11

Makalah Olimpisme

PENYEBARLUASAN OLIMPISME
MELALUI GERAKAN OLIMPIADE
MODERN

DISUSUN OLEH (KELOMPOK III) :


ANANDA PUTRI BR DAMANIK (0305163185)
LAILATUL RAHMA (0305162106)
YOHANA YUNITA SARI (0305161024)

DOSEN PENGAMPU :
AZWAN EFENDI, S.Pd.I, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Selanjutnya sholawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada nabi Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul Penyebarluasan Olimpisme Melalui Gerakan


Olimpiade Modern ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Olimpisme yang diberikan oleh dosen kami dan untuk meningkatkan kemampuan
kami dalam hal ilmu pengetahuan tentang Penyebarluasan Olimpisme Melalui
Gerakan Olimpiade Modern.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat


kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca guna untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Semoga
makalah kami ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2019

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. Latar Belakang Terbentuknya Olimpiade Modern ................................. 3


B. Ide Gerakan Olimpiade Pierre De Coubertin’s ....................................... 3
C. Peranan IOC (Interntioanal Olympic Committe) Dalam
Olimpiade Modern .................................................................................. 4
D. Peran NOC (Nasional Olympic Comitte) Dalam Olimpiade
Modern .................................................................................................... 5
E. Perkembangan Olahraga Di Indonesia .................................................... 6

BAB III: PENUTUP ........................................................................................... 7

A. Kesimpulan ............................................................................................. 7

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olimpiade pada mulanya adalah sebuah festival olahraga yang merupakan


bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani dan koloninya untuk menyembah
dan memuja Dewa Zeus (dewa penguasa gunung olympia/olympus).

Setelah dilakukan ritual keagamaan di sebuah kulit di bukit Kronus wilayah


Gunung Olympia, maka selanjutnya dilakukan sebuah festival/lomba olahraga
yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa Yunani, yang dimaksudkan sebagai
penghargaan dan rasa syukur bagi dewa Zeus.

Pada perkembangan olimpiade modern, Baron Pierre de Coubertin, seorang


bangsawan Perancis, menggagas dan membangkitkan kembali semangat lomba
Olimpia melalui penyelenggaraan pertandingan/festival olahraga tingkat
Internasional yang kemudian dikenal dengan Olimpiade (Olympic Games). Selain
penyelenggaraan festival olahraga Internasional, dilakukan juga gerakan
penyebarlusan filosofi, nilai-nilai, faham Olimpiade (Olimpisme), yang kini
dikenal dengan gerakan Olimpiade (Olympic movement)

B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang terbentuknya olimpiade modern?
2. Bagaimana ide gerakan olimpiade Pierre De Coubertin?
3. Apa tujuan dari gerakan olimpiade?
4. Bagaimana peran IOC (International Olympic Committe) dalam olimpiade
modern?
5. Bagaimana peran NOC (Nasional Olympic Committe) dalam olimpiade
modern?
6. Bagaimana perkembangan olahraga di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya olimpiade modern.
2. Untuk mengetahui ide gerakan olimpiade Pierre De Coubertin.

1
3. Untuk mengetahui tujuan dari gerakan olimpiade.
4. Untuk mengetahui peran IOC (International Olympic Committe) dalam
olimpiade modern.
5. Untuk mengetahui peran NOC (Nasional Olympic Committe) dalam
olimpiade modern.
6. Untuk mengetahui perkembangan olahraga di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Terbentuknya Olimpiade Modern

Latar belakang terbentuknya olimpiade modern adalah karena gagasan Baron


Pierre De Coubertin, seorang bangsawan Prancis, yang membangkitkan kembali
semangat olimpia (olimpisme) yang dipadukan dengan penyelenggaraan
pertandingan olahraga tingkat internasional (olympic games) yang kemudian
dikenal dengan gerakan olimpiade (olympic movement).1

B. Ide Gerakan Olimpiade Pierre De Coubertin’s

Ada tiga ide garakan olimpiade dari Pierre yaitu:

1. Mengajak negara-negara didunia untuk bersama menghidupkan kembali


nilai dan kegiatan Olimpiade (olimpisme) sebagai solusi mengatasi krisis
sosial, politik akibat dari konflik dan permasalahan di berbagai negara dan
antar negara.
2. Kegiatan Olimpiade diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat
persaudaraan dalam upaya membangun resolusi perdamaian untuk
mengatasi kekacauan yang terjadi di seluruh dunia.
3. Untuk maksud tersebut dan agar pelaksanaan aktifitas pergerakan
olimpiade berjalan secara terpadu dan berkesinambungan di seluruh dunia
maka ditetapkan piagam olimpiade (Olympic Charter).

Gerakan Olimpiade dikoordinir oleh International Olympic Committee (IOC).


Olimpiade pertama kali diadakan di Athena pada tahun 1896.

1
Chalimatus Sakdiyah, Penyebarluasan Olimpisme Melalui Olimpiade Modern,
https://www.kompasiana.com/chalimatus/552a1607f17e616857d623ee/penyebarluasan-
olimpisme-melalui-olimpiade-modern/ (diakses pada tanggal 20 September 2019, Pukul 09.37)

3
C. Peranan IOC (Interntioanal Olympic Committe) Dalam Olimpiade
Modern

Ada beberapa peran dari IOC yaitu: 2

1. Mendorong terjadinya koordinasi, pengorganisasian dan pengembangan


olahraga dan kompetisi olahraga diantara institusi olahraga baik tingkat
nasional maupun internasional.
2. Bekerjasama dengan pihak publik maupun swasta yang memiliki
kemampuan dan kewenangan dalam menerapkan nilai olahraga dalam
pelayanan kemanusiaan.
3. Menyelenggarakan pertandingan olimpiade musim panas dan musim
dingin secara regular (4 tahunan).
4. Bekerjasama dengan institusi olahraga Internasional (IF’s) dan nasional
(NOC) melakukan koordinasi menyelenggarakan kegiatan dan aksi-aksi
penyebarluasan nilai-nilai olahraga.
5. Mendorong gerakan olimpiade dan penyelenggaraan olimpiade sehingga
dapat berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah
lingkungan.
6. Mendukung International Olympic Academy (IOA) dan institusi lainnya
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan olimpiade.

Program-program IOC adalah Olympic games, sport for all, Olympic


academy, penanaman olympisme, Olympic solidarity, Olympic museum,
paralympic games, Olympic youth games.
D. Peran NOC (Nasional Olimpic Comittees) Dalam Olimpiade Modern
NOC mempunya peran yaitu menjaga gerak olimpiade dan juga menyebarkan
prinsip-prinsip dasar olimpiade dan program pendidikan jasmani serta olahraga di
sekolah mulai dari sekolah tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi.3

2
Arayariyadi, Penyebarluasan Olimpisme Melalui Kegiatan Olimpiade Modern,
https://arayariyadi.wordpress.com/2013/09/27/penyebarluasan-olimpisme-melalui-kegiatan-
olimpiade-modern/ (diakses pada tanggal 20 September 2019, Pukul 09.37)

4
Program gerakan olimpiade dan yang menjadi perhatian NOC yaitu:

1. Pertandingan olimpiade empat tahunan


2. Olahraga untuk semua kalangan
3. Akademi olimpiade sejak 14 Juni 1961
4. Penanaman olimpisme yaitu sports, culture, and educational
5. Winning, taking part and the universility of the games.

Indonesia ternyata juga sudah menerapkan kegiatan olimpisme sebelum


meraih kemerdekaan, namun kebangsaan Indonesia mengalami diskriminasi alias
tidak dianggap dalam keikutsertaannya dalam olimpiade karena belum dianggap
merdeka. Indonesia menggunakan kegiatan olahraga itu sebagai berikut:

1. Alat perjuangan
2. Pembentuk jati diri
3. Persatuan dan kesatuan bangsa
4. Sarana pendidikan

Setelah meraih kemerdekaannya, Indonesia menjadikan olahraga sebagai


sarana mengokohkan dan eksistensi negara.

E. Perkembangan Olahraga Di Indonesia


Pada masa sebelum kemerdekaan, olahraga dijadikan sebuah perjuangan
dalam melawan penjajah. Pada saat itu, mulai terbentuk beberapa organisasi
keolahragaan yaitu IMI, PSSI, dan PELTI. Dan pada masa kemerdekaan, olahraga
bertujuan untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
besar dan bangsa Indonesia dapat diakui kemerdekaannya. 4

Event olahraga pertama Indonesia adalah Pekan Olahraga Nasional (PON)


yang diselenggarakan pada tahun 1948 dan pada tanggal 11 Maret 1952 Indonesia

3
Wijaya Kesumah, Resume Kuliah Olimpisme Ke-4 Di Kampus B UNJ Rawamangun Jaktim,
http://wijayalabs.com/2013/09/21/resume-kuliah-olimpisme-ke-4-di-kampus-b-unj-rawamangun-
jaktim/ (diakses pada tanggal 27 September 2019, Pukul 20.13)
4
Anna Rahmadianty, Resume Penyebarluasan Olimpisme Melalui Gerakan Olimpiade
Modern, https://annarahmadianty.wordpress.com/2013/09/21/resume-penyebarluasan-olimpisme-
melalui-gerakan-olimpiade-modern/ (diakses pada tanggal 20 September 2019, Pukul 09.37)

5
masuk sebagai anggota IOC dan diakui keberadaannya serta ikut dalam ajang
olimpiade.

Dalam catatan sejarah Bangsa Indonesia dalam olimpiade sering mendapatkan


juara, terutama dalam cabang olahraga bulutangkis. Cabang ini banyak
menumbangkan medali pada olimpiade, dari periodesasi waktu Ardi Wiranata
hingga saat ini.

Indonesia setelah mencapai kemerdekaan menimbulkan efek yang luar biasa.


Karena sebelumnya, Indonesia telah menerapkan kegiatan olimpisme sebelum
meraih kemerdekaan, namun bangsa Indonesia mengalami diskriminasi yaitu
tidak dianggap dalam keikutsertaannya dalam olimpiade, karena dianggap belum
merdeka, perjuangannya untuk mendapatkan visa sungguh sulit. Indonesia
mengguakan kegiatan olahraga itu sebagai berikut: alat perjuangan, pembentukan
jati diri, persatuan dan kesatuan bangsa, sarana pendidikan.

Setelah meraih kemerdekaannya, Indonesia menjadikan olahraga sebagai


sarana mengokohkan dan menjaga eksistensi negara. Terbukti atlet-atlet Indonesia
berhasil meraih beberapa medali setiap mengikuti olimpiade tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Awal mulanya penyebarluasasn olimpisme melalui gerakan olimpisme atau


olimpiade moder dengan adanya Baron Pierre De Coubertin seorang bangsawan
Prancis, menggagas dan membangkitkan kembali semangat olimpisme yang
dipadukan dengan penyelenggaraan pertandingan olahraga tingkat internasional.
Dengan ide dasarnya adalah menciptakan kehidupan damai di dunia melalui
aktivitas atau kegiatan olahrga antar bangsa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arayariyadi, Penyebarluasan Olimpisme Melalui Kegiatan Olimpiade Modern,


https://arayariyadi.wordpress.com/2013/09/27/penyebarluasan-olimpisme-
melalui-kegiatan-olimpiade-modern/ (diakses pada tanggal 20 September
2019, Pukul 09.37)

Kesumah, Wijaya, Resume Kuliah Olimpisme Ke-4 Di Kampus B UNJ


Rawamangun Jaktim, http://wijayalabs.com/2013/09/21/resume-kuliah-
olimpisme-ke-4-di-kampus-b-unj-rawamangun-jaktim/ (diakses pada tanggal
27 September 2019, Pukul 20.13)

Rahmadianty, Anna, Resume Penyebarluasan Olimpisme Melalui Gerakan


OlimpiadeModern,https://annarahmadianty.wordpress.com/2013/09/21/resum
e-penyebarluasan-olimpisme-melalui-gerakan-olimpiade-modern/ (diakses
pada tanggal 20 September 2019, Pukul 09.37)

Sakdiyah, Chalimatus, Penyebarluasan Olimpisme Melalui Olimpiade Modern,


https://www.kompasiana.com/chalimatus/552a1607f17e616857d623ee/penye
barluasan-olimpisme-melalui-olimpiade-modern/ (diakses pada tanggal 20
September 2019, Pukul 09.37)

Anda mungkin juga menyukai