Anda di halaman 1dari 8

Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,

M.Si

Kegiatan Belajar 1

MATRIKS DAN
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mengenal matriks, jenis-jenis matriks serta mampu
menyelesaikan soal-soal operasi hitung pada matriks
• Menjelaskan tentang Definisi Sistem Persamaan Linear (SPL) dan Matriks
• Mahasiswa mampu memecahkan soal-soal SPL

Ringkasan Materi
1. Matriks dan Operasi Matriks
Pada bab pertama ini akan diberikan beberapa definisi dasar yang
berkaitan dengan matriks dan operasi aljabar elementer pada matriks. Selain itu
akan diperkenalkan beberapa jenis matriks yang akan sering dijumpai pada bab-
bab selanjutnya.

Definisi.
Sebuah matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.
Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks
Sebuah matriks dapat diberi nama dan nama itu biasanya dinyatakan dengan
memakai huruf besar (kapital), seperti A, B, C, …. dan seterusnya.
Contoh 1

− 2 7 2 3 2
15
𝐴 = [−2 9 4 0] 𝐵=[ 8 1
0] 𝑃= [ ] Q= [ 2 0]
2 −3 9 4
0 0−5 0

Dari 4 buah contoh matriks diatas, memiliki ukuran yang berbeda beda.

1
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si
Apa itu Ukuran Matriks ?
Ukuran matriks disebut juga dengan Ordo adalah banyaknya baris (garis
horisontal) dan banyaknya kolom (garis vertikal) yang terdapat dalam suatu
matriks.
Berdasarkan definisi diatas, tentukan Ukuran/Ordo dari contoh 1 di atas

1. Matriks A memiliki 1 baris dan 4 kolom, sehingga ukuran Matrik A


adalah 1×4
Ingat!
Angka pertama selalu menunjukan banyaknya baris dan angka
kedua menunjukan banyaknya kolom

2. Matriks B

3. Matriks P

4. Matriks Q

Jika suatu matriks 𝐴 terdiri dari 𝑚 baris dan 𝑛 kolom, maka matriks A berordo
𝑚 × 𝑛 dan ditulis dengan lambang 𝐴𝑚×𝑛 .
Banyaknya elemen matriks 𝐴 sama dengan 𝑚 × 𝑛 buah. Dengan demikian
matriks 𝐴 yang berordo 𝑚 × 𝑛 dapat disajikan sebagai berikut :
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
𝐴= [ ]
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛

Contoh 2
1. 𝐴1×4 = [−2 9 4 0] adalah matrik berordo 1×4

3 2
2. 𝑄3×2 = [ 2 0 ] adalah matriks berordo 3 × 2
9 4

2
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si
Macam-macam Matriks
Berdasarkan banyaknya baris dan banyaknya kolom serta jenis elemen-
elemennya, maka matriks dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

1. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu baris atau matriks
yang berordo (1 x 𝑛) dengan 𝑛 > 1

Contoh 2:
𝐴1×4 = [−2 9 4 0]
𝐵1×3 = [5 2 1]

2. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom atau
matriks yang berordo (𝑚 × 1) dengan 𝑚 > 1
Contoh :
1
15
𝐶2×1 = [ ] ; 𝐷3×1 = [2]
−3
3

3. Matriks Persegi/Kuadrat

Matriks persegi adalah matriks yang banyak barisnya sama dengan


banyak kolomnya.
Matriks 𝐴𝑚×𝑛 disebut matriks persegi jika m = n, sehingga sering
ditulis 𝐴𝑚×𝑛 = 𝐴𝑛 .
Pada matriks persegi elemen-elemen 𝑎11 , 𝑎22 , 𝑎33 ,. . . 𝑎𝑛𝑛 disebut
elemen-elemen diagonal utama.

Defenisi :
Trace A adalah hasil penjumlahan dari elemen-elemen pada diagonal
utama dari matriks persergi A.

Trace Anxn = 𝑎11 + 𝑎22 + 𝑎33 + . . . +𝑎𝑛𝑛

3
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,

Contoh
M.Si

1 2 3
𝐵3×3 = [8 9 4],
7 6 5

Elemen diagonal utamanya adalah 1, 9, 5

Trace B = (1) + (9) + (5) = 15

4. Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya
bernilai nol, kecuali elemen diagonal utama.
Contoh :

1 0 0
−4 0
𝐶3 = [0 9 0]; 𝐷2 = [ ]
0 3
0 0 5

5. Matriks segitiga atas


Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen
dibawah diagonal utamanya adalah nol.

Contoh :
1 −2 4
−4 1
𝐸3 = [0 9 7]; 𝐹2 = [ ]
0 3
0 0 5

6. Matriks segitiga bawah

Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen-elemen


diatas diagonal utamanya adalah nol.

Contoh :

1 0 0
−4 0
𝐺3 = [ 4 9 0]; 𝐻2 = [ ]
3 3
−1 0 5

4
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si
7. Matriks identitas
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua nilai elemen-
elemen pada diagonal utamanya sama dengan satu, sedangkan
elemen lainnya nol.
Matriks identitas disebut juga matriks satuan yang dilambangkan
dengan “I”.
Contoh :

1 0 0
1 0
𝐼3 = [0 1 0]; 𝐼2 = [ ]
0 1
0 0 1

8. Matriks nol
Matriks nol adalah matriks yang seluruh elemennya bernilai nol.
Matriks nol dinyatakan dengan lambang “O”
Contoh :
0 0 0
0 0 0
𝑂3×3 = [0 0 0]; 𝑂3×3 = [ ]
0 0 0
0 0 0

Kesamaan Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama dan ditulis A=B apabila
keduanya berordo sama dan semua unsur-unsur yang bersesuaian
sama.
Contoh :
2 1 2 1 2 1 0
𝐴=[ ] 𝐵=[ ] 𝐶=[ ]
3 4 3 5 3 4 0

A  C karena A dan C tidak mempunyai ukuran yang sama. Karena


alasan yang sama maka B  C . Juga, A  B karena tidak semua entri
yang bersesuaian sama.

5
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si
Transpose Matriks
Transpose matriks A adalah suatu matriks yang diperoleh dengan
cara mengubah setiap elemen baris matriks A menjadi elemen kolom
matriks transposenya, atau sebaliknya.
Transpose matriks A dilambangkan dengan At .

Contoh :
2 1
2 1 5
𝐵 = [1 4] 𝐵𝑡 = [ ]
3 4 6
5 6

Operasi Matriks
1. Penjumlahan Matriks

Definisi.
Jika A dan B adalah sebarang dua matriks yang ordo/ukurannya
sama, maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh dengan
menambahkan bersama-sama entri yang bersesuian dalam kedua
matriks tersebut.
Matriks-matriks yang ukurannya berbeda tidak dapat
ditambahkan.

Contoh :
2 1 0 3 −4 3 5 1
1 1
𝐴 = [−1 0 2 4] 𝐵 =[ 2 2 0 −1] 𝐶=[ ]
2 2
4 −2 7 0 3 2 −4 5

Maka

−2 4 5 4
𝐴+𝐵 =[ 1 2 2 3]
7 0 3 5

Sedangkan A + C dan B + C tidak didefinisikan

6
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si

Definisi.
Jika A dan B adalah sebarang dua matriks yang
ordo/ukurannya sama, maka Selisih A − B didefinisikan sebagai
jumlah A + (− B) = A + (−1) B .
− B akan menyatakan hasil kali (−1) B

2. Perkalian matriks dengan skalar

Definisi.
Jika A adalah suatu matriks dan c adalah suatu skalar, maka
hasil kali (product) cA adalah matriks yang diperoleh dengan
mengalikan masing-masing entri dari A oleh c

Contoh :
4 2
Misalkan 𝐴 = [1 −2]
4 0
Maka

8 4 −4 −2
2𝐴 = [2 −4] dan (−1)𝐴 = [ −1 2]
8 0 −4 0

3. Perkalian Matriks dengan Matriks

Definisi. Jika A adalah matriks m x r dan B adalah matriks r x n ,


maka hasil kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya
ditentukan sebagai berikut. Untuk mencari entri dalam baris i dan
kolom j , pilihlah baris i dari matriks A dan kolom j dari matriks B .
Kalikanlah entri-entri yang bersesuaian dari baris dan kolom tersebut
bersama-sama dan kemudian tambahkanlah hasil kali yang
dihasilkan.

7
Matriks dan Sistem Persamaan Linier , Penulis Ainil Mardiyah,
M.Si
𝑎 𝑏
𝑖 𝑗 𝑘
Misal 𝐴 = [ 𝑐 𝑑 ] dan 𝐵 = [ ]
𝑒 𝑓 𝑙 𝑚 𝑜

𝑎. 𝑖 + 𝑏. 𝑙 𝑎. 𝑗 + 𝑏. 𝑚 𝑎. 𝑘 + 𝑏. 𝑜
𝐴𝐵 = [𝑐. 𝑖 + 𝑑. 𝑙 𝑐. 𝑗 + 𝑑. 𝑚 𝑐. 𝑘 + 𝑑. 𝑜 ]
𝑒. 𝑖 + 𝑓. 𝑙 𝑒. 𝑗 + 𝑓. 𝑚 𝑒. 𝑘 + 𝑓. 𝑜

Contoh
2 1
2 3 1
𝐴3×2 = [−3 4 ] dan 𝐵 = [ ]
−1 4 0
4 5

2.2 + 1. (−1) 2.3 + 1.4 2.1 + 1.0


𝐴𝐵 = [ −3 . 2 + 4. (−1) −3 . 3 + 4.4 −3). 1 + 4.0]
( ) ( ) (
4.2 + 5. (−1) 4.3 + 5.4 4.1 + 5.0
3 10 2
𝐴𝐵 = [−10 7 −3]
3 32 4

Anda mungkin juga menyukai