Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MATRIKS

Oleh

Marseanus Rivan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala berkat serta
anugerahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik dan dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai
pengetahuan dasar mengenai matriks.
Pada pokok pembahasan,disajikan materi mengenai matriks dan jenis serta
hal-hal yang behubungan dengan matriks.
Dalam makalah ini,saya tidak lupa menyajikan contoh aplikasi matriks dalam
bisnis dan manajemen dan dapat anda lihat pada bab pembahasan.
Harapan saya semoga makalah ini menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, walaupun saya akui masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyajian makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya, terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah I-1

1.2 Rumusan Masalah I-1

1.3 Tujuan Pembahasan I-2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Matriks II-1

2.2 Jenis – Jenis Matriks II-2

2.3 Transpose Matriks II-4

2.4 Kesamaan Dua Matriks II-5

2.5 Operasi Aljabar Pada MatriksII-5

2.6 Soal – Soal dan Pembahasan II-7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan III-1

DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidpan sehari-hari sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengn mengubahnya kedalam
bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua
persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari
hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan
model ekonomi yang harus memecahkan msuatu system persamaan dengan puluhan
atau ratusan variabel yang nilainya harus di tentukan.
Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrument yang cukup
ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks
memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-
variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matriks ditemukan dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Negara Inggris yang bernama
Artur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti persamaan
linear dan transformasi linear, awal dari semua ini matriks danggap sebagai sebuah
permainan karena matriks dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun 1925 matriks
dgunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matriks digunakan dalam
berbagai bidang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
A. Apa pengertian atau definisi matriks dan ruang vektor?
B. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan ruang vektor?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
A. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks dan ruang vector
B. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah
pada matriks dan ruang vector
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Matriks


Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi
panjang yang diatur menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa atau
kurung siku. Sebuah matriks terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu matriks adalah
susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks, sedangkan kolom suatu
matrik adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak (vertikal) dalam matriks.
Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris
dan kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks yang
menjadi patokan dalam oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada umumnya di
simbolkan seperti berikut ini :

Keterangan :
A = nama matrik
m = banyak baris
n = banyak kolom
mxn = ordo matriks
Amxn =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.
2.2 Jenis – Jenis Matriks
A. Matriks Persegi
Suatu matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom
disebut matriks persegi.
Contoh:

[ ]
−3

[ ]
2 3 9
2 −1 2
A₂ₓ₂ = [ ]
2 9
5 7
, B₃ₓ₃ = 3 −6 5
−1 3 −2
, C₄ₓ₄ =
2 −5 7 3
3 4 6 −7
2 10 −1 6

B. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja disebut matriks baris. Ordo
matriks baris ditulis ( 1 x n) dengan n > 1, dan bilagan asli.
Contoh:
S₁ₓ₂ = 2 15 Q₁ₓ₄ = 4 2 14 18

C. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja disebut matriks kolom. Ordo
matriks kolom ditulis ( m x l ) dengan m≥ 2, dan bilangan asli.
Contoh:

2
2 3
A₂ₓ₁ = K₄ₓ₁ =
14 14
8
D. Matriks Diagonal
Matriks diagonaladalah matriks persegi yang semua elemen atau unsur di luar
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh:

[ ]
2 0 0
A₂ₓ₂ = [ 2 0
0 15 ] atau B₃ₓ₃ = 0 1 0
0 0 13
E. Matriks Identitas
Suatu matriks dkatakan identitas, apabiladiagonal yang elemen-elemen atau
unsur-unsur diagonal utama bernilai ( satu ).
Contoh:

[ ]
1 0 0
I₂ₓ₂ = [ ]
1 0
0 1
atau I₃ₓ₃ = 0 1 0
0 0 1
F. Matriks Nol
Dikatakan sebagai matriks nol, apabila semua elemen atau unsurnya adalah nol.
Contoh:

[ ]
0 0 0
I₃ₓ₃ = 0 0 0
0 0 0

G. Matriks Simetris atau Setangkap


Matriks simetris adalah matriks persegi yang unsu pada baris ke-n dan kolom ke-
m dengan pada baris ke-m kolom ke-n.
Contoh:

[ ]
3 4 1
A₃ₓ₃ = 4 0 2 dimana A21 = A22, A32 = A23
1 2 0
H. Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di atas
diagonal utamanya bernilai nol atau elemen-elemen di bawah diagonal utamanya
bernilai nol.
Contoh:

[ ]
1 0 0
A₃ₓ₃ = 5 −2 0 disebut matriks segitiga bawah
1 4 7

[ ]
1 1 2
A₃ₓ₃ = 0 3 5 disebut matriks segitiga atas
0 0 7

2.3 Transpose Matriks


Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan
baris matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks
baru. Matriks baru dinyatakan dengan lambang.
Aᵀmxn atau Aᵀnxm
Contoh:

8
A₃ₓ₁ = 9 => Aᵀ₁ₓ₃ = 8 9 6
6

[ ]
6 2
B₂ₓ₄ = [
6 3 1 7
2 0 8 4 ]
=> Bᵀ₄ₓ₂ =
3
1
0
8
7 4

2.4 Kesamaan Dua Matriks


Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika
kedua matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya
sama. Karena menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini berlaku
menurut dua arah, yaitu:
 Jika A=B maka haruslah ordo kedua itu sama, dan elemen-elemen yang
seletak sama.
 Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sama, elemen-elemen yang
seleak juga sama maka A=B.
Contoh:

A. M = [ 13 25] N= [ 13 25] M=N

B. A = [ 31 21] N= [ 21 31] A≠ N

Contoh soal dan pembahasan dari kesamaan dua matriks.

[ ] [ ]
a 2 3 6 2 3
K= 5 4 b dan L = 5 4 2a
8 3 c 11 8 4 b 11
Jika K = L, tentukan nilai C?
Jawab:
Karena K = L maka a= 6, b = 2a = 2.6 => c = 16. Maka c = 16, jadi nilai c adalah 16.

2.5 Operasi Aljabar Pada Matriks


A. Penjumlahan Matriks
Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah matriks A dan B
ditulis A + B adalah matriks baru C yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen-
elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Contoh:
i. A= [ 24 35]
[ 04 17]
B=

C=A–B=[ ] =[
8 12 ]
2+ 0 3+1 2 4
4 +4 5+7

M= N=[
2 7]
2 1 4
ii.
4
Apakah M + N terdefenisi? Megapa?
iii. Diketahui persamaan matriks:

[ 2 x3+3 84 ] + [−22 y+4


−3
= ] [ 35 151 ]
Tentukan nilai x + y?
Jawab:

[ 2 x3+3 84 ] + [−22 y+4


−3 ] = [ 35 51]
Pada penjumlahan berlaku sifat-sifat:
 Komutatif, A+B = B+A
 Asosiatif, (A+B)+C = A+(B+C)
 Sifat lawan, A+(-A) = 0
 Identitas penjumlahan, A+0 = A
B. Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-
elemen diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen
matriks b yang bersesuaian, atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan matriks
A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).
Seperti halnya pada penjumlahan dua buah matriks, pengurangan matriks dua
buah matriks pun terdefinisi apabila ordo kedua matriks tersebut sama.

2.6 Soal – Soal dan Pembahasan


1. Tentukakan ordo matriks dibawah ini:

 A= [ 34 2 1
5 1 ]
Jawaban, A₂ₓ₃

[ ]
0 1
2 0
 B=5 Jawaban, B₄ₓ₂
3 3
5 1

 C= 0 0 0 0 Jawaban, C₁ₓ₄
1
2
 D= Jawaban, D₄ₓ₁
4
6

 E= [ 85 10] Jawaban, E₂ₓ₂

[ ]
3 3 8
−4 1 9
 F= Jawaban, F₄ₓ₃
−2 4 0
2 7 −5

2. Buatlah transpose dari matriks – matriks berikut ini:

[ ]
2 1
 H= [ 21 4 5 6
3 0 4 ] Jawaban, Hᵀ =
4
5
3
0
6 4
3
4
 I= 3 4 5 6 Jawaban, Iᵀ =
5
6

[ ] [ ]
5 6 7 5 0 3
 J= 0 1 3 Jawaban, Jᵀ = 6 1 4
3 4 9 7 3 9

 K= [ 85 10] Jawaban, Kᵀ = [ 81 50]


[ ]
3 4
 L= [
3 2 1
4 5 1 ]
Jawaban, Lᵀ = 2 5
1 1

[ ] [ ]
3 3 8
3 −4 −2 2
−4 1 9
 M= Jawaban, 3 1 4 7
−2 4 0
8 9 0 −5
2 7 −5

3. Contoh Soal

 Diketahui A = [ 34p 2
−5 q ] dan B = [ p4+8 302 ] jika A = B, tentukan nilai

P dan Q?
Jawab.

A = B => [ 34p 2
−5 q
= ] [
p +8 2
4 30 ]
-5q = 30 => q = -6
3p = p + 8 => p = 4

 Jika A = [−43 −22 ] dan B = [ 32 xy −22 ] jika A = B, tentukan nilai x + y?


Jawab.

[−43 −22 ] = [ 32 xy −22 ]


Karena, A = b maka diperoleh
3x = 3 2y = -4
x=1 y = -2
x + y = 1 + (-2) = -1

 Sebuah matriks P ordo 2x2 memenuhi persamaan [−47 13] – 3P = [−58 109 ]
tentukan matriks P?
Jawab.
[−47 13] – 3 [ ac bd ] = [−58 109 ]
7 – 3a = -5 1 – 3b = 10 -4 – 3c = 8 3 – 3d = 9
3a = -12 3b = 9 3c =12 3d = 6
a=4 b = -3 c = -4 d = -2
 Tentukan nilai x dan z yang memenuhi persamaan matriks berikut ini

[−1
−2 3 ] [ 3 2 ] [−3 3 ] [ 4
4
+
6 −6
=
2 −2
+
2x 0
z +1 ]
Jawab.
-1 + 6 = 2 + 2x => 5 = 2 + 2x => 3 = 2x => x = 1
3 + 2 = 3 + z + 1 => 5 = 4 + z => 1

 Tentukan besar sudut a dan sudut b [ cos−2a 4


sin b
=] [
2 −2
3 3
+
−2
] [
6
−5 −2 , 5 ]
Jawab.
Cos a = 2 + 2 (-2) = 0 => a = 90
1
Sin b = 3 + (2,5) = 0,5 atau => b = 30
2

 Matriks A =[ 34 21] mempunyai hubungan dengan matriks B = [−21 −43 ] jika


matriks C = [
−3 2 ]
5 −3
dan matriks D mempunyai huungan yang serupa

seperti A dengan B, maka matriks C + D adalah?


Jawab.

Hubungan matriks A dan B adalah [ ac bd ] = [−cd −da ] sehingga jika C =


[−35 −32 ] dan memiliki hubngan yang sama seperti A dan B dengan D, maka
matriks D adalah [ ] jadi, nilai C + D = [ ] +[ ] =[
0 7]
2 3 5 −3 2 3 7 0
3 5 −3 2 3 5
4. Contoh Soal

 Tentukan nilai a, b, c, dan d pada persamaan [ 3a−b


d+ c
b+ c
] [ ]
2 a−4 d
=
8 1
7 6
Jawab.
a – b = 8……. (1)
b + c = 1……. (2)
3d + c = 7…... (3)
2a – 4d = 6…. (4)
Eliminasi (1) dan (2)
a–b=8
b+c=1 +
a + c = 9……. (5)
Eliminasi (3) dan (4)
3d + c = 7 x4 12d + 4c = 28
2a – 4d = 6 x3 6a – 12d =18 -
6a + 4c = 46………... (6)

Eliminasi (5) dan (6)


a+c=9 x4 4a + 4c = 36
6a + 4c = 46 x1 6a + 4c = 46 -
-2a = -10
a = 5………… (7)
Subtitusi (7) ke (1)
a – b = 8 => b = -3…. (8)
Subtitusi (8) ke (2)
b + c = 1 => c = 4….. (9)
Subtitusi (9) ke (3)
3d + c = 7 => d = 1… (10)
Jadi, nilai dari a = 5, b = -3, c = 4, dan d = 1

 Diketahui persamaan matriks sebagai berikut [ c−2


−a
2d ] [
b+ 4
+
10 d]
3 b +c
=

[−610 −6
b−2 ]
tentukan a, b, c, dan d?

Jawab.
-a + 3 = 10 c – 2 + 10 = -6
a = -7 c = -6 - 8
b + 4 +b + c = -6 c = -14
2b + c = -10 2d + d = b - 2
2b – 14 = -10 3d = 2-2
2b = 4 d=0
b=4

 Berdasarkan persamaan matriks dibawah ni. Tentukan nilai a, b, c, dan d

[ a+2 d b
c−2 2 d ] +[
3
2+b
b+3 c
d ] [
=
10 16
−6 −2
+
2 8
6 −4] [ ]
Jawab.
2d + d = -2 + (-2) a + 2d + 3 = 10 + 2
3d = -6 a + 2 (-2) = 12 - 3
d = -2 a–4=9
a=9+4
a = 13
b + b + 3c = 16 + 8
2b + 3c = 24
c – 2 + 2 + b = -6 + 6
c + b = 0 (subtitusikan ke 2b + 3c = 24)
2b + 3 (-b) = 24
2b – 3b = 24
-b = 24, b = -24, maka c = 24
Jadi, a = 13, b = -24, c = 24, dan d = -2

 Jika p, q, r, dan s memenuhi persamaan matriks [ 2rp 2sq] - [ 2qs 2rp ] =


[−11 −11 ]
Jawab.
Dari soal diperoleh 4 persamaan
a. P – 2s =1
b. 2q – r = 1
c. 2r – q = -1
d. S – 2p = -1
Dari persamaan no 1 dan 4 diperoleh
P – 2s = 1 => p = 1 + 2s (subtitusi ke persamaan 4)
S – 2p = 1
1
S – 2 ( 1 + 2s ) = -1 selanjutnya, p – 2 (- ) = 1
3
2
S – 2 – 4s = -1 p+ =1
3
2 1
-3s = 1 p=1- =
3 3
1
S=-
3
Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh
2q – r = 1 => -r = 1 – 2q => r = 2q + 1 (subtitusi ke 3)
2r – q = -1
2 (2q + 1) q = -1 selanjutnya, 2 (-1) – r = 1
4q + 2 –q = -1 -r = 1 + 2 = 3
3a = -3 r = -3
A = -1
1 1
Jadi, p = , q = -1, r = -3, s = -
3 3

 Tentukan nilai a [ a+34 ab 2


b+ 4] [
+
a² 2
0 b
= ] [
a−2 4
4 6 ]
Jawab.
A + 3ab + a² = a -2
A – a + 3ab + a² + 2 = 0
a² + 3ab + 2 = 0 (persamaan kuadrat)
Agar persamaan diatas dapat diselesaikan, kita cari nilai b terlebih dahulu
B+4+b=6
2b = 6 – 4
2
B=
2
B=1
Persamaan kuadrat diatas menjadi
a² + 3a + 2 = 0
(a + 2)(a +1) = 0 a = -2 dan a = -1

 Jika [ 4 ⁿ2⁺ ʸ 0
3 n−2
=] [ ]
8 0
2 7
maka n + y adalah

Jawab.
3x – 2 = 7
3x = 9
X=3
4 ⁿ⁺ ʸ = 8
(2²)ⁿ⁺ʸ = 2³
2²ⁿ⁺⁴ʸ = 2³
2n + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
6 + 4y = 3
4y = -3
3
Y=--
4
3 12 3 9
Maka, n + y = 3 - - = - =
4 4 4 4

[−25 10 ]
5. Jka diketahui A = B= [ 32 −5
−2 ]

C= [ ] D=[
1 7]
−3 4 2 0
Tentukan:
2 1
A. A + C D. B - D
B. A + B E. A – C
C. C + D F. B -C
Jawab.

A. A + C = [−25 10 ] + [−32 41] = [ 20 51 ]


B. A + B = [
−2 0 ] [ 2 −2 ] [ 0 −2 ]
5 1 3 −5 8 −4
+ =

C. C + D = [ ] +[ ] =[
3 7]
−3 4 2 0 −1 4
2 1 1 7

D. B – D = [ ] -[ ] =[
1 9 ]
3 −5 2 0 1 −5
2 −2 1 7

E. A – C = [
−2 0 ] [ 2 1 ] [−4 −1 ]
5 1 −3 4 8 −3
- =

F. B – C = [ ] -[ ] =[
0 −3 ]
3 −5 −3 4 6 −9
2 −2 2 1

6. Diketahui matriks [ 23 −14 ] + 2[ x−13 1y ] [−11 23] = [ 105 2528] Nilai x + y

adalah?
Jawab.
[ 23 −14 ] + 2[ x−13 1y ] [−11 23] = [ 105 2528]
[ 23 −14 ] + [ 2 x−2
6
2
] [
2 y −1 3
1 2
] =[
5 28 ]
10 25

[ 23 −14 ] + [ 2 x−2−2
6−2 y
4 x−4+6
12+ 6 y ] =[
5 28 ]
10 25

[ 3 4 ] [ 6−2 y 12+ 6 y ] [ 5 28]


2 −1
+
2 x−4 4 x+2
=
10 25

[ 9−2
2 x−2 4 x+1
y 16+6 y ] =[
5 28 ]
10 25

2x – 2 = 10
2x = 12
x=6
9 – 2y = 5
-2y = -4
y=4
Jadi, x + y = 6 + 2 = 8

 Diketahui matriks A = [ 21 −14 ] B = [ x+3 y 2y ] C = [ 73 21] apabila B – A =


Cᵀ maka nilai X . Y adalah?
Jawab.
Transpose c diperoleh dengan menggunakan posisi baris ke kolom, B – A
adalah pengurangan matriks B oleh A
B – A = Cᵀ

[ x+3 y 2y ] -[ 21 −14 ] = [ 73 21] ᵀ


[ x+3−1y−2 y2+1−4 ] = [ 73 21]
[ x+ 2y−2 y −4 3
] = [ 73 21]
Akhirnya, dari kesamaan dua matriks
Y–4=1
Y=5
X+y–2=7
X + 5 -2 = 7
X+3=7
X=4
X . Y = (5)(4) = 20

 Nilai x yang memenuhi persamaan matriks [ x−−3y 2 x−1


5
+] [45 9
4 y −3 x + y ]
= [ 4094 5060] adalah?
Jawab.
2x + 1 + 9 = 50
2x = 50 – 10
X = 20

 Diketahui matriks A = [−1x 1y ] B= [ 31 20 ] C = [−11 02 ] nilai x + y


yang memenuhi persamaan matrks AB – 2B = C adalah?
Jawab.

AB = [−3+
3 x +2
y
2 x +0
−2−0
=] [
3 x +2 2 x
−3+ y −2 ]
2B = [
2 0]
6 4

Maka, AB – 2B = C

[−3+
3 x +2
y
2 x +0
−2+ 0 ][ ] [
-
6 4
2 0
=
1 0
−1 2 ]
2x – 4 = 0 -3 + y -2 = -1
X=2 y=4
Jadi, x + y = 2 + 4 = 6
 Diketahui persamaan matriks A = 2Bᵀ dengan A = [ 2ab 34c ] B =

[ 2 c−3a b 2a+ 1
b+ 7 ]maka nilai C adalah?

Jawab.

Bᵀ = [ 2 c−3a b 2a+
b+ 7 ]
1

2Bᵀ = [
4 a−2 2 b+14 ]
4 c−6 b 2a

A = 2Bᵀ

[ 2ab 34c ] = [ 44c−6


a−2
b 2a
2 b+14 ]
2a = 4 4a + 2 = 2b 4c – 6b = a
A=2 b=5 c=8

 Jika [ 43 2] [
x−2
+
−6 8
−11 −6
=2 ] [
3 1
−2 4 ] [−10 31] maka nilai x adalah?
Jawab.

[ 43 x−22 ] + [−11
−6
−6 ]
8
=2[
−2 4 ] [−1 1 ]
3 1 0 3

[−2
−8 −4
x +6
] =2[
−8 −4 ]
−1 10

X + 6 = 20
X = 14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan
kolom berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun
yang diapit oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah
matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam
matriks tersebut.
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan
baris matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks
baru.Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika
kedua mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.
Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka
jumlah matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh
dengan menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang
seletak. Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu
matriks yang elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks
A dengan elemen matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan
sebagai menjumlahkan matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B =
A+(-B).
Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :
1. Komutatif, A+B = B+A
2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3. Sifat lawan, A+(-A) = 0
4. Identitas penjumlahan, A+0 = A
DAFTAR PUSTAKA

Mauludin, Ujang. 2005. Matematika Program IlmuAlam. Bandung: PT SaranaPanca


Karya Nusa (Diakses pada tanggal 14 Desember 2017)
Open. Definisi Dan JenisMatriks (http://uhyan.com/definisi-dan-jenis-matriks.php).
(Diakses padatanggal 14 Desember 2017)
https://www.academia.edu/10876656/Kumpulan_soal_tentang_Materi_Matriks_and_
Ruang_Vektor_
(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Slide_Matrik_P4_Invers_Matriks.pdf
(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)
Open Matriks dan Ruang Vektor
(http://dedetarwidi.staff.telkomuniversity.ac.id/lectures/matriks-dan-ruang-vektor/)
(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)
Open Aplikasi Matriks Ruang Vektor
(https://www.researchgate.net/publication/279861243_Aplikasi_Matriks_dan_Ruang
_Vektor)
(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai