Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG
TRANSPOSE DAN KESAMAAN DUA MATRIKS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. SELVI MARLENA
2. HARIANI
3. ISMARANI

Kelas : XI Anggrek 3

MAPEL : MATEMATIKA
GURU MAPEL : SUSI SUSANTI, S.Pd

SMA NEGERI 1 TANJUNG AGUNG


AJARAN 2023-2024

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam kita
kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sallallahualaihiwasallam, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya peper ini dapat diselesaiakan. Peper ini penulis samapikan kepada Pembina
matakuliah Pembelajaran Matematika SMA Ibu Susi Susanti, S.Pd, sebagai tugas pendalaman
pembelajaran matematika.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada bapak maupun ibu dosen matematika
yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat dengan baik dan lancar
dalam menulis paper ini.
Selanjutnya kami mohon kepada bapak/Ibu Guru khususnya dan para pembaca pada
umumnya bila ada kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, baik dari segi bahasa maupun
kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan dating.

Wassalamualaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..……………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………… ……………… 1
B. Masalah………………………………………………………………………………... 1
C. Tujuan………………………………………………………….……………………… 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks …………………………………………….. ……………………... 2
B. Jenis-Jenis Matriks…………………………………………………………………….. 2
C. Transpose Matriks………………………………………………………………….…..4
D. Kesamaan Dua Matriks………………………………………………………………....5
BAB III : SIMPULAN…………………………………………………………..………………. 6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….. 7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti “belajar
atau hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda dikenal dengan
sebutan wiskunde yang memiliki arti “Ilmu Pasti”. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran.
Minimnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika menimbulkan kesulitan
dalam menyelesaikan soal matematika tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri, tetapi
didukung juga oleh ketidak mampuan guru menciptakan situasi yang dapat membuat siswa
tertarik pada pelajaran matematika.
Dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), matriks merupakan materi
yang harus dipelajari karena materi ini selalu muncul dalam soal Ujian Nasional (UN),
khusus untuk materi matriks ditemukan banyak kendala dalam mempelajarinya.
Impilikasi dirasakan oleh tenaga pengajar (guru) berupa kendala dan hambatan
dalam mengajarkan konsep Matriks. apabila guru menerapkan materi yang telah
direncanakan, maka sebagian siswa tidak dapat mengikuti dan memahami dengan baik
materi tersebut, sehingga pada saat diberikan soal-soal untuk diselesaikan, banyak diantara
mereka yang kurang mampu atau mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
tersebut.
Disini penulis akan memberikan materi yang berkaitan dengan pembahasan Matrik
untuk memenuhi tugas Pembelajaran Matematika SMA.

B. Masalah
1. Apa pengertian Matriks atau pengertian matrik?
2. Apa jenis-jenis matrik?
3. Bagaiman menghitung oprasi hitung penjumlahan dan pengurangan matriks?
4. Apa itu transpose matrik dan kesamaan matriks?
5. Bagaiman menyelesaikan soal-soal hitung matrik?

C. Tujuan masalah
1. Mengtiatahui pengertian matriks
2. Mengetahui jenis-jenis matriks
3. Dapat menghitung oprasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks
4. Mengetahi matriks tanspose dan kesaman matriks
5. Dapat menyelesaikan soal-soal menhitung matriks.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Matriks
Matrik adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matriks di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ).
Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan
kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks yang menjadi
patokan dalam operasi-operasi antar matriks.
Matriks pada umumnya di simbolkan seperti berikut ini :

[ ]
a1 x1 a1 x 2 .. . a 1 xn
A= a 2 x 1
.. .
a2 x 2
. ..
.. . a 2 xn
.. .
Baris
Amxn
anx 1 a nx2 .. . anxm

Kolom

Keterangan :
A = nama matrik
m = banyak baris
n = banyak kolom
m x n = ordo matriks
a mxn = artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

contoh.1:

[ ]
2 3
1 . A= 1 4
5 7
Tentukan baris dan kolom ?
Jawaban :
2 adalah elemen baris ke-1 kolom ke-1
4 adalah elemen baris ke-2 kolom ke-2
7 adalah elemen baris ke-3 kolom ke-2

B. Jenis – Jenis Matriks


1. Matriks persegi
Suatu matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom disebut
matriks persegi.

Contoh.2:
[ ] [ ]
−3 2 3 9
2 −1 2
A2 x 2= [ ]
2 9
5 7
, B 3 x3 = 3 −6 5 ,C 4 x4 =
−1 3 −2
2 −5 7 3
3 4 6 −7
2 10 −1 6
2. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja disebut matriks baris. Ordo
matriks baris ditulis (1xn) dengan n > 1, dan bilangan asli.

Contoh.3:

S1 x 2=[ 2 15 ] Q1 x 4 =[ 4 2 14 18 ]

3. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja disebut matriks kolom. Ordo
matriks kolo ditulis (mx1) dengan m ≥ 2, dan bilangan Asli.

Contoh.4:

[]
2
A2 x 1=
[ ]
2
14
K 4 x 1=
3
14
8
4. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen atau unsur di luar
diagonal utamanya adalah nol.

Contoh.5 :

[ ]
20 0
A2 x 2=
2 0
[ ]
0 15
atau , B3 x 3 = 0 1 0
0 0 13

5. Matriks Identitas
Suatu matriks dikatakan identitas, apabila diagonal yang elemen-elemen atau
unsur-unsur diagonal utama bernilai 1 (satu).

Contoh.6 :

[ ]
1 0 0
I 2 x 2= 1
0 [ 1]
0 atau , I
3 x 3= 0
0
1
0
0
1
6. Matriks Nol
Dikatakan sebagai matriks nol, apabila semua elemen atau unsurnya adalah nol.

Contoh.7 :
[ ]
0 0 0
A2 x 2=[ ]
0 0
0 0
atau B3 x3 = 0 0 0
0 0 0
7. Matriks Simetris/Setangkap
Matriks Simetris adalah matriks persegi yang unsur padabaris ke-n dan kolom
ke-m sama dengan unsur pada baris ke-m kolom ke-n.

Contoh.8 :

[ ]
3 4 1
A3 x 3 = 4 0 2 , dimana a21=a 12 , a32=a23
1 2 0
8. Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di atas
diagonal utamanya bernilai nol atai elemen-elemen di bawah diagonal utamanya
bernilai nol.

Contoh.9 :

[ ]
1 0 0
A3 x 3 = 5 −2 0 , disebut matriks segitiga bawah
1 4 7

[ ]
1 −1 2
A3 x 3 = 0 −3 5 , disebut matriks segitiga atas
0 0 7

C. Transpose Matriks

Transpose dari suatu matriks


Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru. Matriks
T
mxn
baru dinyatakan dengan lambang A atau ATnxm .

Contoh.10:

[]
8 T
A3 x 1= 9 ⇒ A 1 x 3 =[ 8 9 6]
6

[ ]
6 −2

[ ]
6 317 T 2 0
B2 x 4 = ⇒ B 4 x 2=
−2 0 8 4 1 8
7 4
D. Kesamaan Dua Matriks
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua matriks
itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.
Karena menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini berlaku menurut dua arah,
yaitu:
a. Jika A=B maka haruslah ordo kedua matriks itu sama, dan elemen-elemen yang seletak
sama.
b. Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sama, elemen-elemen yang seletak juga
sama maka A=B.

Contoh.11:

a. M=
[13 25 ] , N=[13 25 ]
M =N

b . A=
[ 31 21 ] , N=[ 21 31 ]⇒ A≠N
Mengapa A≠N ?
Contoh.12:
Diketahui

[ ] [ ]
a 2 3 6 2 3
K= 5 4 b dan L= 5 4 2 a
8 3 c 11 8 4 b 11
jika K =L ,tentukan nilai C?
Jawab :
karena K =L maka a=6
b=2 a=b=2 . 6 ⇒b=12
maka b=12
3 c=4 b=3 c=4 .12=48 ⇒c =16
maka c=16
jadi nilai c adalah 16

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matrik dinyatakan
dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru.
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.
Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah
matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan
menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu
matriks yang elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A
dengan elemen matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai
menjumlahkan matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :


1. Komutatif, A+B = B+A
2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3. Sifat lawan, A+(-A) = 0
4. Identitas penjumlahan, A+0 = A

DAFTAR PUSTAKA

Mauludin, Ujang. 2005.Matematika Program Ilmu Alam untuk SMA atau MA XII.Bandung: PT
Sarana Panca Karya Nusa

Opan.definisi dan jenis matriks (http://uhyan.com/definisi-dan-jenis-matriks.php) .Diakses


tanggal 01 April 2016

Anda mungkin juga menyukai