Anda di halaman 1dari 34

A S I I I K

XII
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyusun buku ajar sebagai tugas kelompok yang berjudul

Matris Asik ini dengan lancar. Penyusunan buku ajar ini bertujuan

untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Program Komputer, pada

Semester I, Program Studi Pendidikan Keguruan dan Ilmu Matematika

tahun 2014.

Terima kasih penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu

dalam menyusun buku ajar ini.

Kami menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu saran dan kritik para pembaca untuk menyempurnakan buku

ajar ini dengan senang hati penulis terima. Semoga buku ajar yang

sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi

pembaca.Aamin

Cirebon, 16 Oktober 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

MOTIVASI iii

TUJUAN PEMBELAJARAN iv

MATRIK 1

A. Pengertian Matriks 1
B. Oprasi Aljabar Matriks 9
C. Determian Dan Invers 13

APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 23

SOAL LATIHAN 25

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA KELOMPOK

DESKRIPSI KERJA KELOMPOK

ii
KATA KATA MOTIVASI

Orang yang pandai bukanlah orang yang mengerti dalam segala hal,
tetapi orang yang pandai akan berguna dalam berbagai hal.

Lebih baik menjadi orang yang bodoh diantara golongan orang yang
pintar, dari pada menjadi pintar diantara orang-orang yang bodoh

Belajarlah selagi yang lain tidur.

Bekerjalah selagi yang lain bermalas malasan

Bersiap siaplah selagi yang lain sedang bermain

Dan bermimpilah selagi yang lain sedang berharap Wiliam


Arthur W.

iii
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran Konsep Matriks ini siswa diharapkan dapat :

1. Membuat susunan bilangan dalam bentuk matriks


2. Menyebutkan ordo suatu matriks
3. Menuliskan bentuk umum suatu matriks dalam ordo tertentu
4. Mengidentifikasi jnis-jenis matriks
5. Menyelesaikan kesamaan matriks
6. Menjumlahkan atau mengurangkan dua matriks atau lebih
7. Mengalikan skalar dengan matriks
8. Mengalikan dua matriks
9. Mencari invers dan determinan suatu matriks ordo tiga
10. Mengaplikasikan penggunaan matriks dalam kehidupan sehari-
hari

iv
PENGERTIAN & JENIS-
JENIS MATRIKS

OPERASI
DETERMINAN &
ALJABAR PADA
MATRIKS INVERS
MATRIKS

MATRIKS

APLIKASI DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Pengertian dan Jenis-jenis Matriks

1. Pengertia Matriks

Dalam kehidupan seharihari kita, sering menjumpai informasi yang

disajikan dalam bentuk tabel atau daftar yang berisi angkaangka dan

disusun menurut baris dan kolom. Sebagai contohnya adalah data nilai

ujian 2 mata pelajaran dari 2 siswa kelas XII IPA 1 seperti berikut :

NILAI UJIAN
NAMA
MATEMATIKA BIOLOGI

ADI 8 7

ANDRI 7 9

Jika informasi tersebut hanya kita tuliskan bilangan saja, maka akan

diperoleh kelompok bilangan seperti berikut :


8 7
7 9
Kelompok bilangan tersebut disusun dalam bentuk persegi yang

terdiri atas baris dan kolom. Agar berbatas, maka bagian tepi dari

kelompok bilangan itu diberi tanda kurung, dapat berupa kurung biasa

atau kurung siku, sehingga diperoleh :


8 7
1
(7 9)
2

1
Kolom ke-1 kolom ke-2

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

Matriks adalah suatu bilangan yang

berbentuk jajaran persegi atau persegi

panjang yang terdiri atas baris dan kolom

Pada matriks diatas, 8 adalah elemen atau unsur matriks pada baris

pertama dan kolom pertama. Ditulis 1.1 = 8 elemen-elemen yang lain

ditulis 1.2 = 7, 2.1 = 7 2.2 = 9. Sehingga diperoleh bentuk

umum matriks yang mempunyai dua baris dan dua kolom, yaitu :
8 7
=( )
7 9

Notasi Matriks

Suatu matriks biasanya dinyatakan dengan huruf besar (kapital),

seperti A,B,C dan sebagainya.

Contoh 1.1:

1. Dengan menandai kurung biasa


2 4 7
8 5
=( ) dan = (9 6 8)
4 6
5 1 3
2.Dengan menandai kurung siku
2 4 7
8 5
=[ ] dan = [9 6 8]
4 6
5 1 3

2
B. Pengertian Baris, Kolom, dan Elemen Matriks

Kita telah mengetahui bahwa sebuah matriks terdiri dari

sekelompok bilangan yang disusun dalam bentuk baris-baris da kolom-

kolom. Bilanganbilangan yang terdapat dalam matriks dinamakan

unsur atau elemen.

Contoh 1.2
2 6 3
C= ( )
8 4 9
Susunan mendatar dari bilanganbilangan pada matriks dinamakan

baris matriks.

2 6 3 Baris pertama

8 4 9 Baris kedua

Susunan bilanganbilangan yang tegak pada matriks dinamakan kolom

matriks.

2 6 3
8 4 9

Kolom pertama Kolm kedua Kolom ketiga

Sehingga :

adalah elemen matriks baris pertama dan kolom pertama

6 adalah elemen matriks baris pertama dan kolom kedua

3 adalah elemen matriks baris pertama dan kolom ketiga

8 adalah elemen matriks baris kedua dan kolom pertama

3
4 adalah elemen makriks baris kedua dan kolom kedua

9 adalah elemen matriks baris kedua dan kolom ketiga

C. Pengertian Ordo Matriks

Suatu matriks A, yang terdiri dari baris dan kolom, dikatakan

berorde dan ditulis dengan lambang . Sedangkan

banyaknya elemen (unsur) matriks A sama dengan buah. Dengan

demikian, matriks A yang berorde dapat disajikan sebagai

berikut :

2 3 4 3 1 1
[5 9 6 1 2 ] 2
1 4 5 8 7

1

Contoh 1.3
3 4
2 2 = ( ) merupakan matriks berordo 2 2 yang berarti
6 5
mempunyai dua baris dan dua kolom
2 4 8
3 2 = ( ) merupakan matriks berorde 2 3 yang berarti
1 9 7
mempunyai dua baris dan tiga kolom.

4
2. Jenis-jenis matriks
Ditinjau dari banyaknya baris dan banyaknya kolom serta jenis
elemenelemennya, maka matriks dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu:

Matriks Baris

Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu baris atau

matriks yang berordo


1 > 1
Contoh 1.4
12 = (2 7)
13 = (3 5 9)
Matriks Kolom

Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom

atau matriks yang berordo m 1 dengan m > 1

Contoh 1.5
2
1 3
13 = [2] 15 = 4
3 5
[ 6]
Matriks Persegi atau Matriks Kuadrat

Matriks persegi atau matriks kuadrat adalah matriks yang

banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom. Matriks Am n disebut

matriks persegi jika m = n , sehingga sering ditulis Amn = An .

5
Pada matriks persegi, elemenelemen a11, a22, a33, ..., ann disebut

elemenelemen diagonal utama. am1, ..., a1n disebut elemenelemen

diagonal kedua. Hasil penjumlahan dari elemenelemen pada diagonal

utama matriks persegi disebut trace A.

Trace A = a11 + a22 +... + ann

Contoh 1.6
4 9 2
33 = 3 = [6 8 5]
7 3 1
Elemen diagonal utamanya adalah 4, 8, dan 1.

Elemen diagonal kedua adalah 7, 8, dan 2.

Trace A = 4 + 8 + 1

= 13

Matriks diagonal

Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya

bernilai nol, kecuali elemen diagonal utama. Contoh 1.7


1 0
A2 = ( )
0 4
Matriks Segitiga atas

Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemenelemen

di bawah diagonal utamanya adalah nol. Contoh 1.8


2 3
A2 = ( )
0 7

6
Matriks Segitiga bawah

Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen

elemen di atas diagonal utamanya adalah nol. Contoh 1.9


2 0
A2 = ( )
3 7
Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks diagonal yang semua nilai elemen

pada diagonal utamanya sama dengan positif satu, sedangkan elemen

lainnya nol. Matriks identitas disebut juga matriks satuan yang

dilambangkan dengan I.

Contoh 1.10
1 0 0
1 0
I22 = ( ) dan I33 = [0 1 0]
0 1
0 0 1
Matriks Nol

Matriks 1.11
0 0 0
0 0
O22 =( ) dan O33 = (0 0 0)
0 0
0 0 0
Lawan Suatu Matriks

Lawan suatu matriks adalah matriks yang elemenelemennya

merupakan lawan dari elemenelemen matriks tersebut. Lawan

matriks A dinotasikan dengan A.

7
Contoh 1.12
3 4 3 4
Lawan matriks A = ( ) adalah A = ( )
8 7 8 7
1. Kesamaan Matriks

Dua buah matriks A dan B dikatakan sama dan ditulis A = B

apabila keduanya berordo sama dan semua unsurunsur yang

terkandung di dalamnya bernilai sama.

Contoh 1.13
16
8 9 32
=[ ] = [2 ]
3 6 3 (6)
Jadi, =

2. Transformasi Matriks

Transpose matriks A adalah suatu matriks yang diperoleh

dengan cara mengubah setiap elemen baris matriks A menjadi

elemen kolom matriks transposenya, atau sebaliknya. Transpose

matriks A dilambangkan dengan At atau A'. Penggunaan transpose

sebuah matriks mempermudah berbagai analisis matriks.

Contoh 1.14
1 2 1 3
A=( ), maka At atau A = ( )
3 4 2 4

8
B. Operasi Aljabar Matriks

Pada pembahasan di depan, kita telah mempelajari pengertian

matriks, notasi, ordo matriks, jenisjenis matriks, kesamaan matriks,

dan transpose matriks. Selanjutnya, kita akan membahas operasi

(pengerjaan) antarmatriks, di antaranya adalah operasi penjumlahan

dan pengurangan, perkalian matriks dengan bilangan real (skalar), dan

perkalian matriks dengan matriks.

1. Penjumlahan Matriks

Untuk memahami penjumlahan matiks, perhatikan tabel 2.1 berikut

Bulan 1 Bulan 2 Jumlah


Nama
Ayam Bebek Ayam Bebek Ayam Bebek

Doni 20 25 15 10 35 35

Dion 30 15 10 15 40 30

Tabel 2.1 menunjukkan data jumlah telor yang dihasilkan oleh ayam

dan bebek milik Doni dan Dion selama 2 bulan berturutturut. Jika

data di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka diperoleh:


A + B = C
20 25 15 10 35 35
[ ] + [ ] = [ ]
30 15 10 15 40 30

9
Perhatikan bahwa matriks A dan B adalah matriks yang berordo

sama. Elemenelemen matriks dari A dan B yang dijumlahkan adalah

yang seletak. Sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Jika A dan B adalah dua buah matriks yang berordo sama, maka hasil

penjumlahan matriks A dengan matriks B adalah sebuah matriks baru

yang diperoleh dengan cara menjumlahkan elemenelemen matriks A

dengan elemenelemen matriks B yang seletak.

a1 a2 b1 b2
jadi, jika diketahui: A22 = [a a4 ] dan B22 = [ ]
3 b3 b4
a + b1 a 2 + b2
maka: (A + B)22 = [ 1 ]
a 3 + b3 a 4 + b4

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa sifatsifat penjumlahan

matriks adalah:

1. Sifat komutatif: A + B = B + A

2. Sifat asosiatif: (A + B) + C = A + (B + C)

A, B, C adalah matriks berordo sama.

2. Pengurangan Matriks

Pengurangan matriks dapat dinyatakan dalam penjumlahan

matriks berdasarkan pada pemahaman tentang lawan suatu

matriks. Jika A dan B adalah dua matriks yang berordo sama, maka

10
pengurangan matriks A dengan B dapat dinyatakan sebagai

berikut:

A B = A + (B).
a1 a2 b1 b2
jadi, jika diketahui: A22 = [a a4 ] dan B22 = [ ]
3 b3 b4
a b1 a 2 b2
maka: (A B = A + (B))22 = [ 1 ]
a 3 b3 a 4 b4

3. Perkalian Matriks dengan Bilangan

Jika k adalah bilangan real dan A adalah sebuah matriks, maka

kA adalah sebuah matriks baru yang diperoleh dari hasil perkalian

k dengan elemenelemen matriks A.

Misalnya:

1 2 2(1) 2(2) 2 4
A = [3 4] maka 2A = [2(3) 2(4)] = [ 6 8]
5 6 2(5) 2(6) 10 12

Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut skalar.

Sehingga operasi perkalian bilangan real k dengan matriks A

disebut perkalian skalar. Perkalian matriks dengan skalar k berarti

melakukan penjumlahan matriks sejenis sebanyak k kali.

11
Sifat perkalian matriks dengan skalar:

Jika matriks A dan B berordo sama dan , (bilangan real),

maka:
. ( + ) = +
. ( + ) = +
. () = ( )
. 1 = 1=
. (1) = (1) =

4. Perkalian Martiks dengan Matriks

Perhatikan tabel 2.2 berikut! Tabel 2.2 (a) berisi data

mengenai banyaknya baju dan celana yang dibeli Indra dan Irfan.

Sedangkan tabel 2.2 (b) berisi data mengenai harga baju dan

celana per potongnya.

Nama Baju Celana


Barang Harga per potong
Dina 2 2
Baju Rp.50.000,00
Dini 3 1
Celana Rp.40.000,00

Penyelesaian :
2 2 50.000 2 50.000 2 40.000
A=( ) dan B = ( ) , AB = ( ) =
3 1 40.000 3 50.000 1 40.000
180.000
( )
190.000

12
Operasi di atas dinamakan perkalian matriks, yaitu dengan

mengalikan tiap elemen pada baris matriks pertama dengan elemen

pada kolom matriks kedua, kemudian hasilnya dijumlahkan.

Perhatikan bahwa banyak baris matriks pertama sama dengan

banyak kolom matriks kedua. Jadi, diperoleh:

Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom

matriks yang dikalikan sama dengan jumlah baris dari matriks

pengalinya. Hasil kali dua buah matriks Amn dengan Bnp adalah

sebuah matriks baru Cmp

C. Determian dan Invers Matriks

Pada pembahasan berikut ini, kita akan mempelajari cara


menentukan determinan dan invers matriks, khususnya matriks
berordo 2 2, dan penggunaannya untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear.

1. Determian Matriks
4 1
Jika diketahui matriks A = [ ] maka hasil kali antara 4 dan 3
2 3
dikurangi hasil kali 2 dan 1, yaitu 12 2 = 10 dinamakan determinan.
Determinan sebuah matriks adalah sebuah angka atau skalar yang
diperoleh dari elemenelemen matriks tersebut dengan operasi
tertentu.

Penulisan determian adalah dengan garis lurus.


13
A. Memahami determinan matriks ordo 2 2

Khusus untuk matriks ordo 2 2, nilai determinannya merupakan


hasil kali elemenelemen pada diagonal utama dikurangi hasil kali
elemenelemen pada diagonal samping
a b
A=[ ] maka determian matriks A adalah : det A = |A| =
c d
a b
[ ] ad bc
c d
B. Memahami determinan matriks ordo 3 3

Untuk menentukan determinan matriks ordo 3 3, yaitu dengan


meletakkan lagi elemenelemen kolom pertama dan kedua di sebelah
kanan kolom ketiga.

Jika = [ ]maka determian matriks A adalah :


det = || = [ ] = . . + . . + . . . .

. . . .
()()()(+)(+)(+)

1. Invers Matriks

Dalam perkalian bilangan real, a 1 = 1 a = a, a R. Dalam hal


a
ini, 1 adalah elemen identitas. Selain itu juga diketahui bahwa
b
b b
= 1 dengan a, b R dan dikatakan saling invers.
a a

A. Dua Matriks Saling Invers


Invers suatu matriks dapat digunakan untuk memecahkan

14
sistem persamaan linear yang sederhana atau rumit. Jika

dan merupakan matriks persegi berordo sama dan berlaku =

= , maka B adalah invers ( = 1 ) atau adalah invers

( = 1 ) Berarti dan saling invers.

Contoh 2.27
3 4 3 4
Jika diketahui = ( ) dan = ( )
2 3 2 3
Apakah A dan B saling invers?
3 4 3 4 98 12 + 12
Jawab : = ( )( )=( )=
2 3 2 3 66 8 + 9
1 0
( )=
0 1
3 4 3 4 98 12 12 1 0
= ( )( )=( )=( )=
2 3 2 3 6 + 6 8 + 9 0 1
= ,
( )
B. Menentukan invers persegi ordo 2 2

Misalkan matriks persegi berordo 2 yang akan kita cari

invernya adalah:
a b p q
A=( ) dan inversnya A1 = ( ) , maka
c d r s
A. A1 =I
a b p q 1 0
( )( ) =( )
c d r s 0 1
ap + br aq + bs 1 0
( ) =( )
cp + dr cq + ds 0 1

15
Diperoleh sistem persamaan linier dua variabel sebagai berikut :
ap + br = 1 d c
diperoleh p = dan r =
cp + dr = 0 adbc adbc

aq + bs = 0 b a
diperoleh q = dan s =
cq + ds = 1 adbc adbc

Sehingga :
p q
A1 = ( )
r s
d b
1 d b
= (adc
bc ad bc) =
a ( )
ad bc c a
ad bc ad bc
Dengan demikian diperoleh :

a b 1 d b 1 d b
jika A = ( ) , maka A1 = ( )= ( )
c d ad bc c a det A c a

C. Menentukan matriks ordo 3

Sebelum mempelajari invers ordo 3, Anda harus paham

terlebih dulu mengenai minor, kofaktor, dan adjoin.

1. Pengertian Minor
a11 a12 a13
Misalkan matriks A = (a21 a22 a23 )
a31 a32 a33

Jika elemenelemen pada baris kei, kolom kej dari matriks A

dihapus, maka akan diperoleh matriks persegi berordo 2.

16
Determinan dari matriks persegi ordo 2 itu merupakan minor

matriks Adan ditulis dengan lambang |Mij | disebut minor aij .

Matriks ordo 3 memiliki minor sebanyak 9 buah.

Jika baris pertama dan kolom pertama dihapus, maka:


a11 a12 a13
23
(a21 a22 a23 ) diperoleh ( 22
32 33 )
a31 a32 a33
22 23
Sehingga minor 11 |11 | = | 33 |
32

Jika baris pertama kolom kedua dihapus, maka :


11 12 13
23
(21 22 23 ) diperoleh ( 21
31 33 )
31 32 33
21 23
Sehingga minor 12 |12 | = | 33 |
31

Jika baris pertama kolom ketiga dihapus, maka :


11 12 13
22
(21 22 23 ) diperoleh ( 22
32 32 )
31 32 33
21 22
Sehingga minor 13 |13 | = | 32 |
31

Demikian seterusnya sampai minor ke-9 atau |33 |

2. Pengertian Kofaktor

Jika | | adalah minor dari matriks A, maka bentuk

(1)+ | | disebut Kofaktor dari , sehingga :

Kofaktor 11 adalah 11 = (1)1+1 |11 | = +11

Kofaktor 12 adalah 12 = (1)1+2 |12 | = 12

18
Kofaktor 13 adalah 13 = (1)1+3 |13 | = +13

Kofaktor 21 adalah 21 = (1)2+1 |21 | = 21

Kofaktor 22 adalah 22 = (1)2+2 |22 | = +22

Kofaktor 23 adalah 23 = (1)2+3 |23 | = 23

Kofaktor 31 adalah31 = (1)3+1 |31 | = +31

Kofaktor 32 adalah 32 = (1)3+2 |32 | = 32

Kofaktor 33 adalah 33 = (1)3+3 |33 | = +33

3. Pengertian Adjoin

Jika adalah kofaktor dari pada matriks A, maka

adjoin matriks A (disingkat adj A) ditentukan oleh:


11 21 31
= (12 22 32 ) atau
13 23 33
22 23 21 23 21 22
+ | 33 | | 31 33 | + |31 32 |
32
12 13 11 13 11 12
= | 33 | + | 31 33 | |31 32 |
32
12 13 11 13 11 12
(+ |22 23 | | 21 23 | + |21 22 |)

19
Contoh soal :

Tentukan Minor, Kofaktor, dan adjoin dari matriks =


2 3 1
(0 3 2)
5 1 4
Jawab :

1. Minor
3 2
minor 11 = |11 | = | | = (3)4 (2)(1) = 12
1 4
2 = 14
0 2
minor 12 = |12 | = | | = 0 (2)5 = 0 (10) = 10
5 4
0 3
minor 13 = |13 | = | | = 0 (3)5 = 0 (15) = 15
5 1
3 1
minor 21 = |21 | = | | = (3)4 1(1) = 12
1 4
(1) = 13
2 1
minor 22 = |22 | = | | =85=3
5 4
2 3
minor 23 = |23 | = | | = 2(1) 15 = 2 15 = 17
5 1
3 1
minor 31 = |31 | = | | = 6 1(3) = 6 (3) =
3 2
3
2 1
minor 32 = |32 | = | | = 2(2) 0 = 4
0 2
2 3
minor 33 = |33 | = | | = 2(3) 0 = 6
0 3

20
2. Kofaktor

11 = (1)1+1 |11 | = 14

12 = (1)1+2 |12 | = 10

13 = (1)1+3 |13 | = 15

21 = (1)2+1 |21 | = 13

22 = (1)2+2 |22 | = 3

23 = (1)2+3 |23 | = 17

31 = (1)3+1 |31 | = 3

32 = (1)3+2 |32 | = 4

33 = (1)3+3 |33 | = 6

3. Adjoin
11 21 31 14 13 3
= (12 22 32 ) = (10 3 4)
13 23 33 15 17 6
4. Invers Matriks Ordo 3 x 3
11 12 13
Jika = (21 22 23 ) dan det
31 32 33
,

1
1 =
det

21
Contoh :
2 3 1
Carilah invers matriks = (0 3 2)
5 1 4
Jawab :
2 3 1 2 3
det = |0 3 2| 0 3
5 1 4 5 1
= (2)(3)(4) + (3)(2)(5) + (1)(0)(1) (1)(3)(5)
(2)(2)(1) (3)(0)(4)
= 24 30 + 0 + 15 4 0
= 43
1
1 =
det
1 14 13 3
= (10 3 4)
43
15 17 6
14 13 3
43 43 43
10 3 4
=
43 43 43
15 17 6

( 43
43 43)

22
D. Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Matriks memudahkan membuat analisis mengenai suatu masalah
ekonomi yang mengandung bermacam-macam peubah. Matriks juga
digunakan dalam menyelesaikan beberapa masalah operasi
penyelidikan atau penelitian. Misalnya penyelidikan sumber minyak,
kependudukan, dan lain-lain. Dalam program linier, analisis input-
output baik dalam bidang ekonomi, statistika, maupun bidang
pendidikan manajemen kimia, dan bidang teknologi lainnya.

Contoh :

Yudi dan Galih membeli alat-alat tulis dikoperasi sekolahnya. Yudi


membeli 5 buah buah buku tulis dan 2 buah pensil. Galih membeli 4
buah buku tulis dan 3 buah pensil. Harga sebuah buku tulis adalah
RP.2.000,00 dan harga sebuah pensil adalah RP.1.000,00. Berapakah
mereka harus membayar ?

Jawab :
5 2 2000
=( ) =( )
4 3 1000
5 2000 2 1000
= ( )
4 2000 3 1000
12.000
=( )
11.000

23

Rangkuman:

1. jika = ( )maka transpose matriks =


( )

2. Dua buah matriks dikatakan sama jika ordo kedua matriks

sama dan elemenelemen yang seletak bernilai sama.

3. Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika

ordo kedua matriks tersebut sama. Cara menjumlahkan

adalah dengan menjumlahkan elemenelemen yang seletak.

4. Perkalian matriks dengan bilangan adalah dengan cara

mengalikan bilangan tersebut dengan elemenelemen

matriks.

5. Dua buah matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom

matriks pertama sama dengan banyaknya baris matriks


+ +
kedua. Misalnya: ( )( )=( )
+ +

6. Determinan ordo 2 : det = || = | | =

1
7. Invers matriks ordo 2: 1 = ( )

24

Latihan soal !
6 16 2 1 4 3
1. Jika ( )=( )( ) maka tentukan nilai 3 + 2!
22 12 4 2 4
3 7 2 0 5 6 4 6
2.Jika ( )( ) = 6( )+( ), tentukan nilai 2!
5 1 4 3 2 1 2 0
5 2 1 4 13 6
3.Diketahui matriks = ( ), = ( ) , = ( ).
2 3 2 2 8 14
Jika = tentukan nilai 3!
1 2 1 0 4 6
4.Diketahui matriks = ( ), = ( ) , = ( ).
3 1 0 3 2 3
Tentukan :

a. 2 +
b. 3 ()
2 0 2 4
5.Jika diketahui ( ) =( ) maka tentukan matriks !
0 2 6 8
4 1
6.Diketuhi matriks = ( ). Tentukan matriks D yang memenuhi
1 5
= !
2 3 2 5
7.Jika = ( ) = ( ) maka tentukan adalah
4 5 4 3
3 1 3
8.Tentukan invers dari matriks = (4 2 1) !
3 3 4
6 5
9.Diketahui matriks = ( ) Nilai 21 adalah
7 6

2 4 1 3
10.Diketahui matriks = ( ) = ( ) Tentukan hasil dari
3 5 5 7
( 1 )!

25
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Sri, 2009. Matematika 3 Program bahasa. Jakarta: Pusat

perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anwar, Cecep. 2008. Matematika 3 Program Ilmu Pengetahuan Alam

. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Yuliatmoko, Pangarso. 2008. Matematika program bahasa. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Retnaningsih, sri. 2009. Matematika XII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.google.com/katamotivasi/williamarthurw

BIODATA KELOMPOK
Nama : Ade Mulyato
Tempat, : Cirebon, 05 September 1995
Tanggal Lahir
Alamat : Ds. Sudikampiran Rt. 02 Rw. 01
Kec. Sliyeg Kab. Indramayu

E- mail : Ademul26@yahoo.co.id
Moto : Pengetahuan adalah kekuatan.

Nama : Allycia Amanda Sumali


Tempat, : Cirebon, 02 Maret 1996
Tanggal Lahir
Alamat : Ds. Patapan Blok Kliwon
RT. 04 RW. 08, Beber Cirebon

E Mail : Sachi.chan78@gmail.com
Moto : Semua berawal dari impian

Nama : Hayatunnisa
Tempat, : Cirebon, 17 Agustus 1996
Tanggal Lahir
Alamat : Jl. Ponpes Syekh Bayanillah
Blok Grewal RT. 06 RW. 03
Cirebon
E Mail : ichachaya@yahoo.co.id
Moto : Always living with thankful heart

DESKRIPSI KERJA KELOMPOK


Kami kelompok 5 yang beranggotakan Ade Mulyanto, Allycia Amanda

Sumali, dan Hayatunnisa mengambil materi tentang matriks. Dalam

pembuatan buku ajar ini kami membagi tugas kepada setiap anggota agar

tidak memakan waktu yang lama. Namun pada saat pelaksaan kami

mengalami beberapa kendala, antara lain:

1. Kami belum terlalu mahir mengoprasikan komputer khususnya

program MS.Word sehingga kami sedikit mengalami kesulitan.

2. Kami sulit membagi waktu dengan tugas dari mata kuliah yang lain.

3. Sarana dan prasarana yang kami miliki kurang memadai

Namun disamping itu, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan tugas

proyek ini dengan baik dan tepat waktu. Serta kami mendapatkan

pembelajaran yang baru dan insyaAllah berguna bagi kami untuk

kedepannya. Kami mendapat sumber materi buku ini dari buku ajar kelas

XII Matematika 3 program bahasa, Matematika program studi Ilmu

Pengetahuan Alam.

Tak lupa kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT dan

mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing Bapak Dede

Trie Kurniawan,S.si,M.pd.
A S I I I K

Ade, Allycia & Icha


FKIP Matematika UNSWAGATI

Anda mungkin juga menyukai