Anda di halaman 1dari 20

MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU :
Chica Oktavia, S.T., M.T.

OLEH

SEVANI REZA HANGGARA


NPM. 20510058

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga Laporan ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Metro, 5 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................................ iii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Matriks ................................................................................................................ 2
B. Jenis – Jenis Matriks ............................................................................................................... 2
C. Transpose Matriks ................................................................................................................. 5
D. Kesamaan Dua Matriks .......................................................................................................... 5
E. Operasi Aljabar Pada Matriks ................................................................................................. 6
F. Soal – Soal dan Pembahasan .................................................................................................. 7
BAB III ............................................................................................................................................. 16
PENUTUP......................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidpan sehari-hari sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita
telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengn mengubahnya kedalam bahasa
atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi
terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa
variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-
variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang harus
memecahkan msuatu system persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya
harus di tentukan.

Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrument yang cukup ampuh
untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita
untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu
persoalan. Pada awalnya matriks ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang
ilmuan yang berasal dari Negara Inggris yang bernama Artur Cayley (1821-1895) yang mana
studi yang dilakukan untuk meneliti persamaan linear dan transformasi linear, awal dari semua
ini matriks danggap sebagai sebuah permainan karena matriks dapat diaplikasikan,
sedangkan pada tahun 1925 matriks dgunakan sebagai kuantum dan pada
perkembangannya matriks digunakan dalam berbagai bidang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :
A. Apa pengertian atau definisi matriks dan ruang vektor?
B. Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan ruang vektor?
C. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut :


A. Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks dan ruang vector
B. Menjelaskan tentang jenis-jenis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada
matriks dan ruang vector

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi panjang yang
diatur menurut baris dan kolom dan dibatasi oleh kurung biasa atau kurung siku. Sebuah
matriks terdiri dari baris dan kolom. Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan
yang mendatar dalam matriks, sedangkan kolom suatu matrik adalah susunan bilangan-
bilangan yang tegak (vertikal) dalam matriks.

Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan
kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks yang menjadi
patokan dalam oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada umumnya di simbolkan seperti
berikut ini :

Keterangan :

A = nama matrik

m = banyak baris

n = banyak kolom

mxn = ordo matriks

Amxn =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

B. Jenis – Jenis Matriks

a. Matriks Persegi
Suatu matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom disebut
matriks persegi.

Contoh:

2
−3 2 3 9
2 −1 2 2 −5 7 3
2 9
A₂ₓ₂ = [ ] , B₃ₓ₃ = [ 3 −6 5 ] , C₄ₓ₄ = [ ]
5 7 3 4 6 −7
−1 3 −2
2 10 −1 6

b. Matriks Baris
Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja disebut matriks baris. Ordo matriks baris
ditulis ( 1 x n) dengan n > 1, dan bilagan asli.

Contoh:

S₁ₓ₂ = 2 15 Q₁ₓ₄ = 4 2 14 18

c. Matriks Kolom
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom saja disebut matriks kolom. Ordo matriks
kolom ditulis ( m x l ) dengan m ≥ 2, dan bilangan asli.

Contoh:

2
2 3
A₂ₓ₁ = K₄ₓ₁ =
14 14
8

d. Matriks Diagonal
Matriks diagonaladalah matriks persegi yang semua elemen atau unsur di luar diagonal
utamanya adalah nol.

Contoh:

2 0 0
2 0
A₂ₓ₂ = [ ] atau B₃ₓ₃ = [0 1 0 ]
0 15
0 0 13

e. Matriks Identitas

3
Suatu matriks dkatakan identitas, apabiladiagonal yang elemen-elemen atau unsur-unsur
diagonal utama bernilai ( satu ).

Contoh:

1 0 0
1 0
I₂ₓ₂ = [ ] atau I₃ₓ₃ = [0 1 0]
0 1
0 0 1

f. Matriks Nol
Dikatakan sebagai matriks nol, apabila semua elemen atau unsurnya adalah nol.

Contoh:

0 0 0
I₃ₓ₃ = [0 0 0]
0 0 0

g. Matriks Simetris atau Setangkap


Matriks simetris adalah matriks persegi yang unsu pada baris ke-n dan kolom ke-m
dengan pada baris ke-m kolom ke-n.

Contoh:

3 4 1
A₃ₓ₃ = [4 0 2] dimana A21 = A22, A32 = A23
1 2 0

h. Matriks Segitiga
Matriks segitiga adalah matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol atau elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.

Contoh:

1 0 0
A₃ₓ₃ = [5 −2 0] disebut matriks segitiga bawah
1 4 7

4
1 1 2
A₃ₓ₃ = [0 3 5] disebut matriks segitiga atas
0 0 7

C. Transpose Matriks
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru. Matriks baru
dinyatakan dengan lambang.

Aᵀmxn atau Aᵀnxm

Contoh:

8
A₃ₓ₁ = 9 => Aᵀ₁ₓ₃ = 8 9 6
6

6 2
6 3 1 7] 3 0
B₂ₓ₄ = [ => Bᵀ₄ₓ₂ = [ ]
2 0 8 4 1 8
7 4

D. Kesamaan Dua Matriks


Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama. Karena
menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini berlaku menurut dua arah, yaitu:

 Jika A=B maka haruslah ordo kedua itu sama, dan elemen-elemen yang seletak sama.
 Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sama, elemen-elemen yang seleak juga
sama maka A=B.
Contoh:

1 2 1 2
A. M = [ ] N=[ ] M=N
3 5 3 5

3 2 2 3
B. A = [ ] N=[ ] A≠ N
1 1 1 1
Contoh soal dan pembahasan dari kesamaan dua matriks.

5
𝑎 2 3 6 2 3
K = [5 4 𝑏] dan L = [5 4 2𝑎]
8 3𝑐 11 8 4𝑏 11

Jika K = L, tentukan nilai C?

Jawab:

Karena K = L maka a= 6, b = 2a = 2.6 => c = 16. Maka c = 16, jadi nilai c adalah 16.

E. Operasi Aljabar Pada Matriks


A. Penjumlahan Matriks
Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah matriks A dan B ditulis A + B
adalah matriks baru C yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen matriks A
dengan elemen-elemen B yang seletak.

Contoh:

2 3 0 1
i. A=[ ] B=[
]
4 5 4 7
2+0 3+1 2 4
C=A–B=[ ]=[ ]
4+4 5+7 8 12
2 1 4
ii. M= N=[ ]
4 2 7
Apakah M + N terdefenisi? Megapa?
iii. Diketahui persamaan matriks:
2𝑥 + 3 8 −2 𝑦 + 4
[ ] + [ ] = [3 15]
3 4 2 −3 5 1

Tentukan nilai x + y?

Jawab:

2𝑥 + 3 8 −2 𝑦 + 4
[ ] + [ ] = [3 5 ]
3 4 2 −3 5 1

Pada penjumlahan berlaku sifat-sifat:

 Komutatif, A+B = B+A


 Asosiatif, (A+B)+C = A+(B+C)
 Sifat lawan, A+(-A) = 0
 Identitas penjumlahan, A+0 = A
B. Pengurangan Matriks

6
Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang elemen-elemen
diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen matriks b yang
bersesuaian, atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan matriks A dengan lawan
negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Seperti halnya pada penjumlahan dua buah matriks, pengurangan matriks dua buah
matriks pun terdefinisi apabila ordo kedua matriks tersebut sama.

F. Soal – Soal dan Pembahasan


1. Tentukakan ordo matriks dibawah ini:
3 2 1]
 A=[ Jawaban, A₂ₓ₃
4 5 1
0 1
2 0
 B = 5 [3 3] Jawaban, B₄ₓ₂
5 1
 C= 0 0 0 0 Jawaban, C₁ₓ₄
1
 D= 2 Jawaban, D₄ₓ₁
4
6
8 1
 E=[ ] Jawaban, E₂ₓ₂
5 0
3 3 8
−4 1 9
 F=[ ] Jawaban, F₄ₓ₃
−2 4 0
2 7 −5

2. Buatlah transpose dari matriks – matriks berikut ini:


2 1
2 4 5 6] 4 3
 H=[ Jawaban, Hᵀ = [ ]
1 3 0 4 5 0
6 4
3
 I= 3 4 5 6 Jawaban, Iᵀ = 4
5
6
5 6 7 5 0 3
 J = [0 1 3] Jawaban, Jᵀ = [6 1 4]
3 4 9 7 3 9
8 1 8 5]
 K=[ ] Jawaban, Kᵀ = [
5 0 1 0
3 4
3 2 1]
 L=[ Jawaban, Lᵀ = [2 5]
4 5 1 1 1

7
3 3 8
−4 1 9 3 −4 −2 2
 M=[ ] Jawaban, [3 1 4 7 ]
−2 4 0
8 9 0 −5
2 7 −5

3. Contoh Soal
3𝑝 2 𝑝+8 2
 Diketahui A = [ ] dan B = [ ] jika A = B, tentukan nilai P dan
4 −5𝑞 4 30
Q?
Jawab.
3𝑝 2 𝑝+8 2
A = B => [ ]=[ ]
4 −5𝑞 4 30
-5q = 30 => q = -6
3p = p + 8 => p = 4
3 −2 3𝑥 −2
 Jika A = [ ] dan B = [ ] jika A = B, tentukan nilai x + y?
−4 2 2𝑦 2
Jawab.
3 −2 3𝑥 −2
[ ]=[ ]
−4 2 2𝑦 2

Karena, A = b maka diperoleh

3x = 3 2y = -4

x=1 y = -2

x + y = 1 + (-2) = -1

7 1
 Sebuah matriks P ordo 2x2 memenuhi persamaan [ ] – 3P = [−5 10] tentukan
−4 3 8 9
matriks P?
Jawab.
7 1
[ ] – 3 [𝑎 𝑏 ] [−5 10]
=
−4 3 𝑐 𝑑 8 9
7 – 3a = -5 1 – 3b = 10 -4 – 3c = 8 3 – 3d = 9
3a = -12 3b = 9 3c =12 3d = 6
a=4 b = -3 c = -4 d = -2
 Tentukan nilai x dan z yang memenuhi persamaan matriks berikut ini
−1 4 6 −6 2 −2 2𝑥 0
[ ]+[ ]=[ ]+[ ]
−2 3 3 2 −3 3 4 𝑧+1
Jawab.
-1 + 6 = 2 + 2x => 5 = 2 + 2x => 3 = 2x => x = 1

8
3 + 2 = 3 + z + 1 => 5 = 4 + z => 1
cos 𝑎 4 2 −2 −2 6
 Tentukan besar sudut a dan sudut b [ ]=[ ]+[ ]
−2 sin 𝑏 3 3 −5 −2,5
Jawab.
Cos a = 2 + 2 (-2) = 0 => a = 90
1
Sin b = 3 + (2,5) = 0,5 atau => b = 30
2
3 2 1 −4
 Matriks A = [ ] mempunyai hubungan dengan matriks B = [ ] jika matriks
4 1 −2 3
5 −3]
C=[ dan matriks D mempunyai huungan yang serupa seperti A dengan B,
−3 2
maka matriks C + D adalah?
Jawab.
𝑎 𝑏] [ 𝑑
−𝑑] 5 −3]
Hubungan matriks A dan B adalah [ = sehingga jika C = [ dan
𝑐 𝑑 𝑎−𝑐 −3 2
2 3
memiliki hubngan yang sama seperti A dan B dengan D, maka matriks D adalah [ ]
3 5
5 −3] [2 3] [7 0]
jadi, nilai C + D = [ + =
−3 2 3 5 0 7

4. Contoh Soal
𝑎−𝑏 𝑏+𝑐 8 1
 Tentukan nilai a, b, c, dan d pada persamaan [ ]=[ ]
3𝑑 + 𝑐 2𝑎 − 4𝑑 7 6
Jawab.
a – b = 8……. (1)
b + c = 1……. (2)
3d + c = 7…... (3)
2a – 4d = 6…. (4)
Eliminasi (1) dan (2)
a–b=8
b+c=1 +
a + c = 9……. (5)
Eliminasi (3) dan (4)
3d + c = 7 x4 12d + 4c = 28
2a – 4d = 6 x3 6a – 12d =18 -
6a + 4c = 46………... (6)

Eliminasi (5) dan (6)


a+c=9 x4 4a + 4c = 36
6a + 4c = 46 x1 6a + 4c = 46 -

9
-2a = -10
a = 5………… (7)
Subtitusi (7) ke (1)
a – b = 8 => b = -3…. (8)
Subtitusi (8) ke (2)
b + c = 1 => c = 4….. (9)
Subtitusi (9) ke (3)
3d + c = 7 => d = 1… (10)
Jadi, nilai dari a = 5, b = -3, c = 4, dan d = 1
−𝑎 𝑏 + 4] 3 𝑏 + 𝑐]
 Diketahui persamaan matriks sebagai berikut [ + [ =
𝑐−2 2𝑑 10 𝑑
10 −6
[ ] tentukan a, b, c, dan d?
−6 𝑏 − 2
Jawab.
-a + 3 = 10 c – 2 + 10 = -6
a = -7 c = -6 - 8
b + 4 +b + c = -6 c = -14
2b + c = -10 2d + d = b - 2
2b – 14 = -10 3d = 2-2
2b = 4 d=0
b=4

𝑎 + 2𝑑 𝑏
 Berdasarkan persamaan matriks dibawah ni. Tentukan nilai a, b, c, dan d [ ]
𝑐−2 2𝑑
3 𝑏 + 3𝑐 10 16 2 8
+[ ]=[ ]+[ ]
2+𝑏 𝑑 −6 −2 6 −4
Jawab.
2d + d = -2 + (-2) a + 2d + 3 = 10 + 2
3d = -6 a + 2 (-2) = 12 - 3
d = -2 a–4=9
a=9+4

a = 13

b + b + 3c = 16 + 8

2b + 3c = 24

c – 2 + 2 + b = -6 + 6

c + b = 0 (subtitusikan ke 2b + 3c = 24)

10
2b + 3 (-b) = 24

2b – 3b = 24

-b = 24, b = -24, maka c = 24

Jadi, a = 13, b = -24, c = 24, dan d = -2

𝑝 2𝑞 2𝑠 𝑟 1 1
 Jika p, q, r, dan s memenuhi persamaan matriks [ ]-[ ]=[ ]
2𝑟 𝑠 𝑞 2𝑝 −1 −1
Jawab.
Dari soal diperoleh 4 persamaan
a. P – 2s =1
b. 2q – r = 1
c. 2r – q = -1
d. S – 2p = -1
Dari persamaan no 1 dan 4 diperoleh

P – 2s = 1 => p = 1 + 2s (subtitusi ke persamaan 4)

S – 2p = 1

1
S – 2 ( 1 + 2s ) = -1 selanjutnya, p – 2 (- ) = 1
3

2
S – 2 – 4s = -1 p+3=1

2 1
-3s = 1 p=1-3=3

1
S = -3

Dari persamaan no 2 dan 3 diperoleh

2q – r = 1 => -r = 1 – 2q => r = 2q + 1 (subtitusi ke 3)

2r – q = -1

2 (2q + 1) q = -1 selanjutnya, 2 (-1) – r = 1

4q + 2 –q = -1 -r = 1 + 2 = 3

3a = -3 r = -3

A = -1

11
1 1
Jadi, p = , q = -1, r = -3, s = -
3 3

𝑎 + 3𝑎𝑏 2 𝑎−2 4
 Tentukan nilai a [ ] + [𝑎² 2] = [ ]
4 𝑏+4 0 𝑏 4 6
Jawab.
A + 3ab + a² = a -2
A – a + 3ab + a² + 2 = 0
a² + 3ab + 2 = 0 (persamaan kuadrat)
Agar persamaan diatas dapat diselesaikan, kita cari nilai b terlebih dahulu
B+4+b=6
2b = 6 – 4
2
B=2

B=1
Persamaan kuadrat diatas menjadi
a² + 3a + 2 = 0
(a + 2)(a +1) = 0 a = -2 dan a = -1

 Jika [4ⁿ⁺ʸ 0 ] = [8 0] maka n + y adalah


2 3𝑛 − 2 2 7
Jawab.
3x – 2 = 7
3x = 9
X=3
4ⁿ⁺ʸ = 8

(2²)ⁿ⁺ʸ = 2³

2²ⁿ⁺⁴ʸ = 2³

2n + 4y = 3

2(3) + 4y = 3

6 + 4y = 3

4y = -3

3
Y = - -4

3 12 3 9
Maka, n + y = 3 - -4 = 4
-4=4

12
5 1 3 −5
5. Jka diketahui A = [ ] B=[ ]
−2 0 2 −2
−3 4 2 0
C= [ ] D=[ ] Tentukan:
2 1 1 7
A. A + C D. B - D
B. A + B E. A – C
C. C + D F. B -C
Jawab.

5 1] [−3 4] [2 5]
A. A + C = [ + =
−2 0 2 1 0 1
5 1] [3 −5] [8 −4]
B. A+B=[ + =
−2 0 2 −2 0 −2
−3 4 2 0 −1 4
C. C+D=[ ]+[ ]=[ ]
2 1 1 7 3 7
3 −5] [2 0] [1 −5]
D. B–D=[ - =
2 −2 1 7 1 9
5 1 −3 4 8 −3
E. A–C=[ ]-[ ]=[ ]
−2 0 2 1 −4 −1
3 −5] [−3 4] [6 −9]
F. B–C=[ - =
2 −2 2 1 0 −3

2 −1 𝑥−1 1 1 2
6. Diketahui matriks [ ] + 2[ ][ ] = [10 25]
Nilai x + y adalah?
3 4 3 𝑦 −1 3 5 28
Jawab.
2 −1 𝑥−1 1 1 2
[ ] + 2[ ][ ] = [10 25]
3 4 3 𝑦 −1 3 5 28
2 −1 2𝑥 − 2 2 1 2
[ ]+[ ][ ] = [10 25]
3 4 6 2𝑦 −1 3 5 28
2 −1 2𝑥 − 2 − 2 4𝑥 − 4 + 6 10 25
[ ]+[ ]=[ ]
3 4 6 − 2𝑦 12 + 6𝑦 5 28
2 −1 2𝑥 − 4 4𝑥 + 2
[ ]+[ ] = [10 25]
3 4 6 − 2𝑦 12 + 6𝑦 5 28
2𝑥 − 2 4𝑥 + 1
[ ] = [10 25]
9 − 2𝑦 16 + 6𝑦 5 28
2x – 2 = 10
2x = 12
x=6
9 – 2y = 5

-2y = -4
y=4
Jadi, x + y = 6 + 2 = 8

13
2 −1 𝑥+𝑦 2 7 2
 Diketahui matriks A = [ ] B=[ ] C=[ ] apabila B – A = Cᵀ maka
1 4 3 𝑦 3 1
nilai X . Y adalah?
Jawab.
Transpose c diperoleh dengan menggunakan posisi baris ke kolom, B – A adalah
pengurangan matriks B oleh A
B – A = Cᵀ
𝑥+𝑦 2 2 −1 7 2
[ ] - [ ] =[ ]ᵀ
3 𝑦 1 4 3 1
𝑥+𝑦−2 2+1 7 2
[ ] =[ ]
3−1 𝑦−4 3 1
𝑥+𝑦−2 3 7 2
[ ] =[ ]
2 𝑦−4 3 1
Akhirnya, dari kesamaan dua matriks
Y–4=1
Y=5
X+y–2=7
X + 5 -2 = 7
X+3=7
X=4
X . Y = (5)(4) = 20
𝑥−𝑦 2𝑥 − 1 45 9
 Nilai x yang memenuhi persamaan matriks [ ] + [ ] =
−3 5 4𝑦 − 3 𝑥 + 𝑦
40 50
[ ] adalah?
94 60
Jawab.
2x + 1 + 9 = 50
2x = 50 – 10
X = 20
𝑥 1 3 2 1 0
 Diketahui matriks A = [ ] B=[ ] C = [ ] nilai x + y yang
−1 𝑦 1 0 −1 2
memenuhi persamaan matrks AB – 2B = C adalah?
Jawab.
3𝑥 + 2 2𝑥 + 0 3𝑥 + 2 2𝑥
AB = [ ]=[ ]
−3 + 𝑦 −2 − 0 −3 + 𝑦 −2
6 4
2B = [ ]
2 0
Maka, AB – 2B = C
3𝑥 + 2 2𝑥 + 0 6 4 1 0
[ ]-[ ]=[ ]
−3 + 𝑦 −2 + 0 2 0 −1 2
2x – 4 = 0 -3 + y -2 = -1

14
X=2 y=4
Jadi, x + y = 2 + 4 = 6
𝑎 4 2𝑐 − 3𝑏 2𝑎 + 1
 Diketahui persamaan matriks A = 2Bᵀ dengan A = [ ]B= [ ]
2𝑏 3𝑐 𝑎 𝑏+7
maka nilai C adalah?
Jawab.
2𝑐 − 3𝑏 2𝑎 + 1
Bᵀ = [ ]
𝑎 𝑏+7
4𝑐 − 6𝑏 2𝑎
2Bᵀ = [ ]
4𝑎 − 2 2𝑏 + 14
A = 2Bᵀ
𝑎 4 4𝑐 − 6𝑏 2𝑎
[ ]=[ ]
2𝑏 3𝑐 4𝑎 − 2 2𝑏 + 14
2a = 4 4a + 2 = 2b 4c – 6b = a
A=2 b=5 c=8
4 𝑥−2 −6 8 3 1 0 3
 Jika [ ] +[ ] =2[ ] [ ] maka nilai x adalah?
3 2 −11 −6 −2 4 −1 1
Jawab.
4 𝑥−2 −6 8 3 1 0 3
[ ] +[ ] =2[ ] [ ]
3 2 −11 −6 −2 4 −1 1
−2 𝑥 + 6 −1 10
[ ] =2[ ]
−8 −4 −8 −4
X + 6 = 20
X = 14

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam
satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.

Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru.Dua buah
matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua mempunyai ordo
yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.

Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah
matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan
menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks yang
elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan elemen
matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan matriks
A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B).

Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :

1. Komutatif, A+B = B+A

2. Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)

3. Sifat lawan, A+(-A) = 0

4. Identitas penjumlahan, A+0 = A

16
DAFTAR PUSTAKA

Mauludin, Ujang. 2005. Matematika Program IlmuAlam. Bandung: PT SaranaPanca

Karya Nusa (Diakses pada tanggal 14 Desember 2017)

Open. Definisi Dan JenisMatriks (http://uhyan.com/definisi-dan-jenis-matriks.php).

(Diakses padatanggal 14 Desember 2017)

https://www.academia.edu/10876656/Kumpulan_soal_tentang_Materi_Matriks_and_
Ruang_Vektor_

(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Slide_Matrik_P4_Invers_Matriks.pdf

(Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017)

Open Matriks dan Ruang Vektor


(http://dedetarwidi.staff.telkomuniversity.ac.id/lectures/matriks-dan-ruang-vektor/) (Diakses
Pada Tanggal 16 Desember 2017)

17

Anda mungkin juga menyukai