Disusun Oleh :
1. Antonius Parupang
(112111911)
2. Dewi Novita Sari (112111983)
3. Muhammad Rafidzaky Wahyudi (112112220)
Kelas 1D32
Program Studi D-3 Statistika
Politeknik Stastistika STIS
Tahun Ajaran 2021/202
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kzmi. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini ias pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian matriks.
b. Mengetahui berbagai macam jenis matriks.
1
c. Dapat melakukan operasi perhitungan matriks.
d. Dapat mengetahui perbedaan eselon baris dan eselon baris tereduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2
kolom ke-j dari elemen tersebut. Pandang sebuah matriks A = (a ij), i = 1, 2, 3,
…, m dan j = 1, 2, 3,…, n, yang berarti bahwa banyaknya baris adalah m dan
banyaknya kolom adalah n.
Boleh juga ditulis matriks Amxn = (aij). (m x n ) disebut ukuran atau ordo
dari matriks (Syarifuddin et al., 2016).
b. Matriks Indentitas
Matriks indentitas atau matriks satuan adalah matriks bujur sangkar
yang elemen -elemennya bernilai 1 (satu) pada diagonal utama (diagonal
dari kiri atas ke kanan bawah) dan nol diluar diagonal utama. Matriks
indentitas yang berorde n biasanya diberi simbol In. Contohnya :
3
c. Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua
elemen diluar diagonal utama bernilai nol dan paling tidak satu elemen
pada diagonal utama tidak sama dengan nol.
f. Matriks Nol
4
Matriks nol adalah suatu matriks yang semua elemennya bernilai
nol. Matriks nol umumnya diberi simbol 0. Contohnya :
g. Matriks Baris
Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris
saja. Matriks baris juga disebut vektor baris. Contohnya :
h. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu
kolom saja. Matriks kolom juga disebut vektor kolom.
i. Matriks Transpose
Matriks transpose atau matriks putar adalah suatu matriks yang
dibentuk dengan cara memutar baris ke-i suatu matriks, menjadi kolom
ke-i matriks transpose. Misalnya : baris ke-2 matriks semula diputar dan
akan menjadi kolom ke-2 matriks transpose. Transpose dari matriks A
dilambangkan dengan A’ atau AT.
5
j. Matriks Simetris
Matriks simetris atau matriks yang setangkup adalah suatu
matriks yang transposenya sama dengan matriks semula. Contohnya :
6
pengurangan matriks, yang dijumlahkan atau dikurangkan adalah
elemen-elemen yang seletak (posisi sama). Matriks baru, hasil operasi
penjumlahan atau pengurangan, memiliki orde yang sama dengan orde
matriks-matriks yang dijumlahkan/ dikurangkan.
Contoh:
7
Perkalian skalar k dengan matriks A berdimensi m x n, secara
umum dapat dinyatakan sebagai berikut.
Contoh:
8
Nilai masing-masing elemen matriks C, yaitu cij dapat dihitung
sebagai berikut :
cij = Total hasil kali masing-masing elemen baris ke-i matriks pertama
(matriks A) dengan elemen-elemen kolom ke-k matriks kedua
(matriks B)
c11 = Total hasil kali masing-masing elemen baris pertama (ke-1) matriks
pertama (matriks A) dengan elemen-elemen kolom pertama (ke-1)
matriks kedua (matriks B) = a11b11 + a12b12 + a13b31
c21 = Total hasil kali masing-masing elemen baris kedua (ke-2) matriks
pertama (matriks A) dengan elemen-elemen kolom pertama (ke-1)
matriks kedua (matriks B) = a21b11 + a22b21 + a23b31
c12 = Total hasil kali masing-masing elemen baris pertama (ke-1) matriks
pertama (matriks A) dengan elemen-elemen kolom kedua (ke-2)
matriks kedua (matriks B) = a11b12 + a12b22 + a13b32
c22 = Total hasil kali masing-masing elemen baris kedua (ke-2) matriks
pertama (matriks A) dengan elemen-elemen kolom kedua (ke-2)
matriks kedua (matriks B) = a21b12 + a22b22 + a23b32
Contoh:
9
Note : Sifat-Sifat Perkalian Matriks
(1) ABC = (AB)C = A(BC)
(2) A (B + C) = AB + AC
(3) AB ≠ BA, dalam keadaan khusus bila AB = BA kedua matriks disebut
Commute
d. Mencari Determinan Matriks
Setiap matriks bujur sangkar A selalu dihubungkan dengan suatu
skalar yang disebut determinan dari matriks tersebut. Determinan dari
matriks A ditulis det(A)
Determinan dari Matriks 2 x 2 dan 3 x 3 Misal A 1 adalah matriks 2
x 2 dan A2 adalah matriks 3 x 3 dengan elemen-elemen sebagai berikut :
10
perkalian dari elemen-elemen dengan arah panah ke kiri. Dengan
demikian, diperoleh
(1) det (A1) = ad – bc
(2) det (A2) = aei + bfg + cdh – ceg -afh - bdi
Khusus untuk matriks 3 x 3, cara seperti ini dinamakan Sorrus.
11
Contoh Matriks yang memiliki bentuk eselon baris tereduksi :
Proses yang digunakan untuk mengubah suatu matriks menjadi matriks yang
memiliki bentuk eselon baris tereduksi adalah reduksi Gauss-Jordan (Leon,
2001).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pada
dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan
persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika.
Dengan kata lain, kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah
dipahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan
matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi
terkadang, suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan
beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari
hubungan antara variabel-variabelnya. Adapun matriks sendiri merupakan
susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang di atur dalam
baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda kurung di sebut matriks.
3.2 Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami
materi matriks ini terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi
pertanian. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis
mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, F., & Marzuki, C. C. 2018. Determinan Matriks Toeplitz Bentuk Khusus
Menggunakan Ekspansi Kofaktor. Jurnal Sains Matematika dan
Statistika, 4(2), 82-88.
Leon, Steven J. 2001. Aljabar Linear dan Aplikasinya Edisi Kelima. Jakarta,
Erlangga.
14