Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATRIKS

Disusun Oleh :

Kelompok 1

 Dinda Alfauziah
 Rizma
 Zakiah Khairani
 Anugerah S
 Sri Mulhaeni
 Andi Saskia

SMKS MUTIARA BANGSA SEBATIK

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
            Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas yang telah melimpahkan nikmat
taufik serta hidaayah;Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan tepat waktu dan dalam bentuk yang sederhana. Terimakasih juga saya ucapkan
kepada guru pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya .Makalah ini
kami buat untuk memenuhituga matematika.Dan kami berharap semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca mengenai matriks.
            Pada pokok pembahasan, disajikan materi yang ringkas tentang matriks dan jenis serta
metode penyelesaiannya. Dalam makalah ini kami tidak lupa menyajikan contoh penerapan
matriks dalam kehidupan sehari-hari dan dapat anda lihat pada bab pembahasan.
            Harapan Saya semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, walaupun Saya akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini karena
ilmu Matematika  yang kami miliki masih sangat kurang.
            Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah makalah.
Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan makalah
berikutnya, terimakasih.

Sebatik,30 Agustus 2022

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN MATRIKS

A.Pengertian Matriks...............................................................................................4

B. Jenis-jenis Matriks..............................................................................................5
C. Transpose Matriks...............................................................................................6
D.Kesamaan Dua Matriks........................................................................................7
E. Oprasi Aljabar Pada Matriks...............................................................................8
F.Determinan Matriks..............................................................................................9
G.Invers Matriks......................................................................................................10
BAB III
A.Alat Peraga Matriks.............................................................................................11
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................13
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti “belajar
atau hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda dikenal dengan
sebutan wiskunde yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran.
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bidang matematika maupun ilmu terapannya. Aplikasi tersebut banyak dimanfaatkan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya
pada aplikasi perbankan yang senantiasa berhubungan dengan angka-angka, dalam dunia
olahraga seperti penentuan klasemen suatu pertandingan, dalam bidang ekonomi biasa
digunakan untuk menganalisa input dan output seluruh sektor ekonomi. (Supranto, 1987). 
B.  Rumusan Masalah
1)      Apakah pengertian dari matriks
2)      Menjelaskan jenis-jenis matriks
3)      Apakah yang dimaksud dengan determinan matriks
4)     Operasi Aljabar pada matriks
5) Apakah yang di maksud dengan transpose matriks dan kesamaan dua matriks
6) Invers matriks

C.Tujuan
1)      Untuk mengetahui pengertian matriks
2)      Untuk mengetahui jenis-jenis matriks
3)      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks
4)      Untuk mengetahui operasi aljabar pada matriks
5) Untuk mengetahui transpose matriks dan kesamaan dua matriks
6) Untuk mengetahui invers matriks

BAB III
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ).
Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan
kolom dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks yang menjadi
patokan dalam oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada umumnya di simbolkan seperti
berikut ini :

Keterangan :
A             = nama matrik
m             = banyak baris
n              = banyak kolom
m x n       = ordo matriks
Amxn      =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

Contoh 1

Tentukan baris dan kolom ?


Jawaban :
2 adalah elemen baris ke-1 kolom ke-1
4 adalah elemen baris ke-2 kolom ke-2
7 adalah elemen baris ke-3 kolom ke-2

B. Jenis – Jenis Matriks


a. Matriks Baris

Matriks baris adalah suatu matriks yang terdiri dari satu baris aja. Contohnya,
Kalo kita lihat, matriks A, matriks P, dan matriks Q, semuanya terdiri dari satu baris dan
beberapa kolom. Untuk masing-masing ordonya, berarti A1x3, P1x4, dan Q1x5.

b. Matriks Kolom

Kebalikannya dari matriks baris, matriks kolom adalah suatu matriks yang terdiri
dari satu kolom aja. Contohnya:

Matriks R, matriks S, dan matriks T sama-sama terdiri dari satu kolom dan beberapa baris.
Oleh karena itu, ordo matriksnya adalah R2x1, S3x1, dan T4x1.

c. Matriks Persegi

Matriks persegi adalah suatu matriks yang memiliki jumlah baris dan kolom sama.
Itu tandanya, m = n. Karena jumlah baris dan kolomnya sama, maka ordo matriksnya bisa
kita tulis menjadi n x n, atau matriks ordo n. Pada matriks persegi, terdapat diagonal utama,
yaitu elemen-elemen matriks yang letak barisnya sama dengan letak kolomnya. Selain
diagonal utama, ada juga diagonal samping atau diagonal kedua. Kalo kita tarik garis di
sepanjang diagonal utama matriks, maka diagonal samping ini berada di arah sebaliknya.
Nah, berdasarkan contoh di atas, matriks A memiliki jumlah baris dan kolom yang sama
karena matriks ini merupakan matriks persegi, yaitu sebanyak 2. Maka, matriks ini
merupakan matriks berordo 2. Kemudian, elemen-elemen pada diagonal utamanya adalah 8
dan 7.

d. Matriks Identitas

Matriks identitas adalah matriks persegi yang semua elemen pada diagonal


utamanya bernilai satu, sedangkan elemen lainnya bernilai nol. Umumnya, matriks
identitas dinotasikan dengan I disertai dengan ordonya. Contohnya,

e. Matriks Nol

Sesuai namanya, matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
Matriks nol biasanya dinotasikan dengan huruf O disertai ordonya. Contohnya,
C.  Transpose Matriks
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru. Mtriks
baru dinyatakan dengan lambang 

Contoh 10

D.  Kesamaan Dua Matriks

Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua matriks
itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama. Karena
menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini berlaku menurut dua arah, yaitu:

a.  Jika A=B maka haruslah ordo kedua matriks itu sama, dan elemen-elemen yang seletak sama.
b. Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sma, elemen-elemen yang seletak juga sama
maka A=B.

Contoh Soal Kesamaan Dua Matriks

1. Carilah nilai x dari matriks A, jika diketahui Matriks A = B.


Jawab:
Karena matriks A dan matriks B adalah matriks yang sama maka nilai x dapat diketahui dari
menghitung dari entry yang memiliki letak sama.

E.Oprasi Pada Matriks


1. penjumlahan Matriks
Dua buah matriks dapat di jumlahkan apabila keduanya memiliki ordo yang sama.
Hasil operasi penjumlahannya adalah matriks baru yang memiliki ordo yang sama
dengan matriks semula, dengan elemen-elemennya terdiri dari hasil penjumlahan
elemen-elemen pada matriks. Secara sistematis operasi penjumlahan mariks dapat di
asumsikan sebagai berikut :

2. Pengurangan Matriks
Dua buah matriks dapat di kurangkan apabila keduanya memiliki ordo yang
sama.Hasil operasi pengurangannya adalah matriks baru yang memiliki ordo yang
sama dengan matriks semula, dengan elemen-elemen pada matriks. Secara sistematis
penjumlahan mariks dapat di asumsikan sebagai berikut :

3. Perkalian Matriks
 Perkalian Matriks Dengan Skalar
Perkalian matriks dengan skalar di lakukan dengan cara mengalikan setiap
eleman matriks dengan scalar tersebut,dan menghasilkan matriks dengan ordo seperti
matriks yang di kalikan.
Secara matematis,operasi perkalian matriks dengan skalar dapat di asumsikan sebagai
berikut.
 .Perkalian Matriks Dengan Matriks
Yang kita asumsikan sebagai matriks A dan matriks B memiliki syarat,yaitu
kolom matriks A harus sama dengan baris matriks B.
Sedangkan ordo dari hasil perkalian matriks tersebut adalah banyaknya garis matriks
A di kali dengan banyaknya kolom matriks B.
Secara matematis,bentuk ordo pada perkalian matriks dengan matriks adalah :

Operasi perkalian matriks dengan matriks dapat di asumsikan sebagai berikut :

F.Determinan  Matriks

Determinan matriks adalah nilai yang diperoleh dari matriks persegi. Determinan
berfungsi yang akan memetakan matriks persegi ke bilangan real.Determinan ini diartikan
sebagai nilai yang mewakili matriks persegi ー artinya selain matriks persegi, tidak bisa
dicari determinannya.

 Determinan Matriks Ordo 2x2

Untuk matriks berordo 2×2 (terdiri dari dua baris dan dua kolom), nilai
determinannya bisa dicari seperti berikut ini.

Cara menghitung determinan matriks ordo 2×2 adalah dengan mengalikan elemen-
elemen yang ada di diagonal utama, lalu kurangkan dengan elemen-elemen di diagonal
sekunder.
 Determinan Matriks Ordo 3x3 Metode Sarrus

Metode ini hanya bisa digunakan pada determinan matriks 3×3, jadi selain itu tidak
bias di gunakan di metode lain.

Misalnya, ada matriks A berordo 3×3 sebagai berikut:

Berapakah determinan matriks A? Berikut uraian caranya:

1. Langkah pertama, tulis lagi elemen-elemen pada kolom ke-1 dan ke-2 di sebelah
kanan matriks A.

2. Lalu, kalikan elemen-elemen matriks tersebut sesuai pola (perhatikan pola warna dan
tandanya).

det(A) = a11.a22.a33 + a12.a23.a31 + a13.a21.a32 – a13.a22.a31 – a11.a23.a32 – a12.a21.a33

penyelesaian:

det(A) = 1.1.2 + 2.4.3 + 3.2.1 – 3.1.3 – 1.4.1 – 2.2.2 = 2 + 24 + 6 – 9 – 4 – 8 = 11


Jadi, determinan matriks A adalah 11.

 Determinan Matriks Ordo 3x3 Metode Minor Kofaktor

Dari matriks A di atas, kita buang elemen Aij, maksudnya adalah matriks A elemen ke ij.

Misal, kita mau pilih A12, berarti kita harus buang baris ke-1 dan kolom ke-2.

Dari gambar di atas, ada yang namanya minor dan kofaktor. Minor (M) adalah determinan
dari matriks yang beberapa elemennya sudah dibuang. Sedangkan, kofaktor (C atau K)
memiliki rumus min 1 pangkat elemen i + j dikalikan dengan minornya >> (-1)i+jMij.

Penyelesaian:

det(A) = 1(-2) – 2(-8) + 3(-1) = -2 + 16 -3 = 11


Jadi, determinan dari matriks A adalah 11.

G. Invers Matriks

Invers dapat juga diartikan sebagai lawan dari sesuatu (kebalikan). Invers matriks
adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks. Jadi, apabila matriks tersebut dikalikan dengan
inversnya, maka akan menjadi matriks identitas. 

Pada fungsi invers, kita disuruh mencari kebalikan dari fungsi tersebut. Misalnya , invers dari
f(x) = 2x, maka jawabannya adalah f-1 (x) = ½ x. 

a. Invers Matriks Ordo 2x2

Contoh soal invers matriks ordo 2x2

Tentukanlah invers dari matriks berikut.

Pembahasan:

 
Catatan: elemen-elemen yang berada di lingkar biru merupakan diagonal utama matriks A
yang ditukar posisinya, sedangkan elemen-elemen yang berada di lingkar oranye merupakan
diagonal kedua matriks A yang dikalikan dengan minus satu (-1)
b. Invers Matriks Ordo 3x3

Mencari invers matriks berordo 3x3 dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan adjoin dan
transformasi baris elementer. Hm, kira-kira seperti apa ya penjelasan lebih detailnya. Mari kita bahas
satu persatu, ya.

 Invers matriks ordo 3x3 dengan adjoin

Pada penjelasan sebelumnya tentang determinan matriks, kamu udah tau kan bagaimana cara mencari
kofaktor dari suatu matriks. Nah, dari kofaktor-kofaktor tersebut, kita dapat menentukan adjoin
matriksnya, lho. Adjoin matriks merupakan transpose dari suatu matriks yang elemen-elemennya
merupakan kofaktor dari

elemen-elemen matriks tersebut.

contoh soal invers matriks ordo 3x3 dengan adjoin

Tentukan invers matriks berikut dengan menggunakan adjoin!

Penyelesaian:
 

Oke, berdasarkan rumus di atas, kita membutuhkan determinan dan adjoin matriks A. Pertama, kita
cari terlebih dahulu determinan matriks A menggunakan metode yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Bisa dengan cara aturan Sarrus ataupun metode minor-kofaktor. Misalnya, kita akan menggunakan
metode Sarrus, sehingga:

Kemudian, kita tentukan adjoin matriks dengan mencari kofaktor matriks A tersebut.

Oleh karena itu,

Jadi,
 nvers matriks ordo 3x3 dengan transformasi baris elementer

Untuk menentukan invers matriks menggunakan transformasi baris elementer, kamu dapat mengikuti
langkah-langkah berikut ini.

Contoh soal invers matriks 3x3 dengan transformasi baris elementer

Tentukan invers matriks A dengan transformasi baris elementer.


Pembahasan:

Pertama-tama, kita bentuk matriks A menjadi matriks (A3|I3).

Lalu, kita transformasikan matriks (A3|I3) ke bentuk (I3|A3). Kita bisa menggunakan beberapa cara
seperti yang dijelaskan poin a-d pada langkah ke-2 rumus di atas.

Keterangan:

1)  B2-2B1 = elemen-elemen baris ke-2 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-1.

2)  B3-2B1 = elemen-elemen baris ke-3 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-1.

3)  B3+B2 = elemen-elemen baris ke-3 ditambah elemen-elemen baris ke-2.

4)  1/5B3 = elemen-elemen baris ke-3 dikali degan ⅕.

5)  B2-2B3 = elemen-elemen baris ke-2 dikurang 2 kali elemen-elemen baris ke-3.

6)  B1-B2 = elemen-elemen baris ke-1 dikurang elemen-elemen baris ke-2.

Sehingga, diperoleh invers matriks A, yai


BAB III

A. Alat Peraga Matriks

Alat peraga perkalian model matriks merupakan alat peraga perkalian dengan
menggunakan cara penyelesaian berbentuk matriks dengan mengalikan bilangan
pengali pada tempat kolom atas dengan bilangan yang akan dikalikan pada tempat
baris sebelah kanan,kemudian hasil perkalian antara bilangan yang terdapat pada
kolom dan baris di tulis pada kotak baris dan kolom yang tersedia untuk kemudian
dijumlahkan secara menyamping dan dimulai dari kanan,sehingga diperoleh jawaban
akhirnya.

Dengan penggunaan alat peraga model matriks ini,peserta didik dilatih untuk
menghafal perkalian dasar bilangan 1 sampai 10 tanpa ada paksaan dan
menyelesaikan operasi hitung perkalian bilangan bulat secara tepat.sehingga dari
manfaat penggunaan alat peraga perkalian model matriks ini dapat dipergunakan
untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan pekerjaan hitung
bilangan bulat.Alat peraga model matriks ini dapat dibuat dari kardus yang dilapisi
karton maupun dari bahan lainnya.kemudian di buat kolom-kolom seperti
matriks.selanjutnya alat peraga ini dibentuk sedemikian rupa sehingga bias ditempeli
angka-angka.

Alat,Bahan Dan Langkah-langkah Pembuatan :

 Alat :

 Gunting

 Lem

 Penggaris

 Pensil

 Spidol

 Bahan :

 Karton warna

 kardus

 Langkah langkah pembuatan :


Potong kardus menjadi persegi kecil kecil,lapisi karton kemudian susun sesuai aturan
matriks dan tempelkan pada karton yang telah di sediakan menggunakan lem kertas.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit
oleh tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ). Ukuran sebuah matrik dinyatakan
dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dalam matriks tersebut.
Transpose dari suatu matriks Amxn dapat dibentuk dengan cara menukarkan baris
matriks A menjadi kolom matriks baru dan kolom matriks A menjadi matriks baru.
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama.
Penjumlahan Matriks Jika A dan B dua buah matriks berordo sama maka jumlah
matriks A dan B ditulis A+B adalah sebuah matriks baru C yang diperoleh dengan
menjumlahkan elemen-elemen matriks A dengan elemen-elemen B yang seletak.
Pengurangan Matriks Pengurangan matriks A dengan matriks B adalah suatu matriks
yang elemen-elemenya diperoleh dengan cara mengurangkan elemen matriks A dengan
elemen matriks B yang besesuaian (seetak), atau dapat pula diartikan sebagai menjumlahkan
matriks A dengan lawan negative dari B, dituliskan: A-B = A+(-B)

Pada penjumlahan dan pengurangan belaku sifat- sifat :


1.      Komutatif, A+B = B+A
2.      Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3.      Sifat lawan, A+(-A) = 0
4.      Identitas penjumlahan, A+0 = A

Anda mungkin juga menyukai