Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Materi Tentang Matriks Kelas
X”.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas daring dan dalam penulisan
makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan saya masih dalam tahap pembelajaran. Untuk itu kritik
dan saran yang mendukung dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Tanjung Raja, 05 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………….…...………………………………...………… 1


DAFTAR ISI ……………………………………..…..…………………………………………..
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………….…….……………………….……..
3
B. Rumusan Masalah ……………………………….…………………………….……...
3
B. Tujuan Masalah ………………………………………………………………………
3
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Matriks …………………….…………………………………………………....
4
B. Unsur-Unsur Matriks ………………………………………………………………... 4
C. Ordo Suatu Matriks…………………………………………………………………..
4
D. Bentuk Umum Suatu Matriks ………………………………………………………..
4
E. Jenis-Jenis Matriks …………………………………………………………………...
5
F. Transpos Suatu Matriks ………………………………………………………………
7
G. Kesamaan Matriks …………………………………………………………………...
8
H. Operasi Pada Matriks ………………………………………………………...………
9
1.1. Penjumlahan Matriks ……………………………..……………………….....
9
1.2. Perkalian Skalar …………………………………………………………….
10
1.3. Perkalian Matriks ……………………………………………………………
10
1.4. Beberapa Kaidah Ilmu Hitung Matriks ………………………………………….
13
2
BAB III. KESIMPULAN……………………...……………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………………………… 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari matematika sering kita dihadapkan
pada sekumpulan objek yang harus disusun berdasarkan penggolongan terhadap dua sifat. Untuk
keperluan penggolongan dari dua macam sifat yang berbeda maka diciptakanlah istilah baris dan
kolom (lajur) Bertitik tolak dari permasalahan pokok inilah maka kita akan mempelajari suatu konsep
matematika yang disebut matriks (matrices). Bahasan matriks ini merupakan bagian dari materi-
materi dalam Aljabar Linear.

B. Rumusan Masalah
Pengertian matriks, ordo suatu matriks, bentuk umum suatu matriks, kesamaan matriks, penjumlahan
matriks, perkalian skalar, perkalian matriks dan beberapa kaidah ilmu hitung matriks.

C. Tujuan
Adapun tujuan instruksional umum adalah sebagai berikut:
Untuk memahami pengertian matriks
Untuk memahami operasi-operasi dasar matriks dan jenis-jenis matriks
Untuk menentukan matriks sebagai hasil operasi dua buah matriks

3
A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam
suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di
dalam kurung biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”. Matriks dinotasikan dengan huruf Kapital.

B. Unsur-Unsur Matriks

Bilangan-bilangan a, b, c, d dan f disebut unsur-unsur dari matriks tersebut. Namun


karena letak unsur-unsurnya berbeda serta bentuknya berbeda pula maka matriks M dan N
adalah dua matriks yang berbeda. Unsur-unsur yang letaknya mendatar disebut baris,
sedangkan unsur-unsur yang letaknya tegak disebut kolom atau lajur.
Sebagai contoh kita perhatikan matriks M yang terdiri dari dua baris dan tiga kolom,
yaitu:
a , b, c adalah unsur-unsur baris pertama.
d, e, f adalah unsur-unsur baris kedua.
a, d adalah unsur-unsur kolom pertama.
b, e adalah unsur-unsur kolom kedua.
c, f adalah unsur-unsur kolom ketiga.
Selanjutnya untuk menunjukkan sebuah matriks kadangkala digunakan sepasang tanda
kurung kecil   , atau sepasang garis tegak atau menggunakan sepasang kurung siku (kurung
besar)   .

C. Ordo Suatu Matriks


Pada umumnya sebuah matriks tidak mempunyai nilai, kecuali matriks persegi (nilai real
suatu matriks persegi disebut determinan). Namun setiap matriks selalu mempunyai ukuran
yang disebut ordo suatu matriks atau orde suatu matriks. Matriks yang terdiri dari m baris dan

4
n kolom didefinisikan sebagai matriks yang berordo m  n. Matriks-matriks yang berordo
sama disebut sederajat atau komparabel.

D. Bentuk Umum Suatu Matriks


Bentuk umum suatu matriks A yang memuat m baris dan n kolom dapat dinyatakan
dalam bentuk berikut:

Bentuk matriks di atas dinotasikan dengan Am × n = [aij] m × n, dengan :


i = 1, 2, 3, ..., m menyatakan baris dan
j = 1, 2, 3, ..., n menyatakan kolom.

Indeks ganda ij dari setiap unsur dalam suatu matriks merupakan suatu petunjuk dari
posisi setiap unsur. Unsur aij dengan i sebagai indeks pertama menyatakan baris dan j sebagai
indeks kedua menyatakan kolom. Jadi unsur a ij terletak pada baris ke-i dan kolom ke-j dari
matriks A. Dengan memperhatikan indeksnya, unsur a 32 terletak pada baris ketiga kolom
kedua, sedangkan unsur a51 terletak pada baris kelima kolom kesatu, dan sebagainya.
Contoh :
Jika matriks B22 dan matriks C13 maka bentuk umumnya dapat ditulis sebagai
berikut :

E. Jenis-Jenis Matriks
Berikut ini beberapa jenis-jenis matriks, diantaranya :
1) Matriks baris
Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas satu baris saja. Ordo matriks seperti ini,
1 × n, dengan n banyak kolomnya.
Contoh :

2) Matriks kolom
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom saja. Matriks kolom
berordo m × 1, dengan m banyak barisnya.
Contoh :

5
3) Matriks persegi / bujur sangkar
Matriks persegi / bujur sangkar adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan
kolom sama. Matriks ini memilki ordo n × n.

4) Matriks persegi panjang


Matriks persegi panjang adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom
tidak sama. Matriks ini memiliki ordo m × n.
Contoh :

5) Matriks segitiga
Matriks segitiga adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen di bawah atau di
atas elemen diagonal barnilai nol. Jika yang bernilai nol adalah elemen-elemen di
bawah elemen diagonal utama maka disebut matriks segitga atas, sebaliknya disebut
matriks segitga bawah. Dalam hal ini, juga tidak disyaratkan bahwa elemen diagonal
utama harus bernilai tak nol.
Mari kita perhatikan matriks persegi F dan G berordo 4 × 4 di bawah ini. Jika
terdapat pola susunan pada suatu matriks persegi, misalnya :

6
Pada contoh di atas, matriks F disebut matriks segitiga atas, sedangkan matriks G
disebut matriks segitiga bawah.

6) Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan pola semua elemennya bernilai nol,
kecuali elemen diagonal utama.
Contoh :

7) Matriks identitas
Matriks identitas adalah suatu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya
adalah 1 dan unsur yang lainnya semua nol. Matriks identitas dinotasikan sebagai I
berordo n × n.
Contoh :

8) Matriks nol
Matriks nol adalah matriks yang elemenya bernilai nol.
Contoh :

F. Transpos Suatu Matriks

7
Matriks yang berordo n  m yang diperoleh dari matriks A yang berordo m  n dengan
cara merubah baris-barisnya menjadi kolom-kolom dan sebaliknya dinamakan matriks
transpos dari A dan dinotasikan dengan A' atau AT atau At .

Anda mungkin juga menyukai