Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INVERS MATRIKS DAN DETERMINAN MATRIKS


Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah
MATEMATIKA TEKNIK

NAMA KELOMPOK:
 GAPUR MANUTURI SIGALINGGING(5173122009)
 GYAKIN BOAS SIMANULLANG(51731220010)
 KHIRUL ANWAR NASUTION(51731220011)

DOSEN PENGAMPU:Prof.Dr.Sumarno,M.pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK– UNIVERSITAS NEGARI MEDAN
MEDAN
September,27,2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat serta anugrah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik dan dalam bentuk yang
sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
mengenai pengetahuan dasar maupun mengenai integral. Pada
pokok pembahasan, disajikan materi yang ringkas tentang
Integral dan jenis serta metode penyelesaiannya. Dalam
makalah ini saya tidak lupa menyajikan contoh penerapan
integral dalam kehidupan sehari-hari dan dapat anda lihat
pada bab pembahasan. Harapan Saya semoga makalah ini
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
walaupun Saya akui masih banyak kekurangan dalam
penyajian makalah ini karena ilmu Matematika yang Saya
miliki masih sangat kurang. Akhir kata, Saya sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga
menjadi sebuah makalah. Saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk pembuatan makalah
berikutnya, terimakasih.

Medan,26 september 2017

Gapur dkk
DAFTAR ISI :

HALAMAN JUDUL……………………….i
KATA PENGANTAR……………………..ii
DAFTAR ISI………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
1. Kompetensi dasar
2. Peta Konsep
3. Latar belakang
4. Rumusan masalah
5. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Determinan matriks
B. Sifat-sifat determinan matriks
C. invers matriks
D. cara adjoin
E. cara transpormasi baris elementer

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Kompetensi dasar Setelah mengikuti pembelajaran matriks, siswa mampu:


1. menghayati pola hidup disiplin, kritis, bertanggungjawab,konsisten dan jujur
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. menghayati kesadaran hak dan kewajiban serta toleransi terhadap berbagai
perbedaan di dalam masyarakat majemuk sebagaigambaran menerapkan nilai-
nilai matematis;
3. menghayati rasa percaya diri, motivasi internal dan sikap peduli lingkungan
melalui kegiatan kemanusiaan dan bisnis dalam kehidupan sehari-hari;
4. memahami konsep matriks sebagai representasi numerik dalam kaitannya
dengan konteks nyata;
5. memahami operasi sederhana matriks serta menerapkannya dalam pemecahan
masalah.

B. Peta konsep

C. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam
bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.
Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan
beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang
harus memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang
nilainya harus ditentukan. Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau
instrumen yang cukup ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan
menggunakan matriks memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang
mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik
ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari
Inggris yang bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan
untuk meneliti persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik
dianggap sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan
pada tahun 1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya
matrik digunakan dalam berbagai bidang.

D. Rumusan masalah
1. Apa itu sifat DETERMINAN matriks ?
2. Apa itu DETERMINAN MATRIKS BEORDO 2X2 ?
3. Apakah yang di maksud invers matriks ?
4. Bagaimana cara mengerjakan invers matriks berordo 3x3 ?
F. Tujuan pembelajaran
1) Untuk mengetahui Metode Minor-Kofaktor pada determinan matriks
2) Mengetahui sifat-sifat determinan matriks
3) Untuk mengetahui apa yang di maksud invers matriks
4) Untuk mengetahui Invers matriks berordo 3 × 3 yg dapat dicari dengan
menggunakan cara adjoin dan transformasi baris elementer.
BAB II

PEMBAHASAN

Determinan Matriks:
Syarat suatu matriks dapat dicari determinannya adalah matriks tersebut harus merupakan matriks persegi

a. Determinan Matriks Ordo 2 × 2

Misalkan A = adalah matriks yang berordo 2 × 2 dengan elemen a dan d terletak


pada diagonal utama pertama, sedangkan b dan c terletak pada diagonal kedua.
Determinan matriks A dinotasikan ”det A” atau |A| adalah suatu bilangan yang diperoleh
dengan mengurangi hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama dengan hasil kali
elemen-elemen diagonal kedua.

Dengan demikian, dapat diperoleh rumus det A sebagai berikut.

det A = = ad – bc

Contoh Soal 1 :

Tentukan determinan matriks-matriks berikut.

a. A = b. B =

Penyelesaian :

a. det A = = (5 × 3) – (2 × 4) = 7

b. det B = = ((–4) × 2) – (3 × (–1)) = – 5


b. Determinan Matriks Ordo 3 × 3 (Pengayaan)

Jika A = adalah matriks persegi berordo 3 × 3, determinan A

dinyatakan dengan det A =

Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks berordo 3 × 3,
yaitu aturan Sarrus dan metode minor-kofaktor.

Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut. Misalnya,
kita akan menghitung determinan matriks A3 × 3. Gambaran perhitungannya adalah
sebagai berikut.

Metode Minor-Kofaktor

Misalkan matriks A dituliskan dengan [aij]. Minor elemen aij yang dinotasikan
dengan Mij adalah determinan setelah elemen-elemen baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3 × 3 kita hilangkan baris ke-2 kolom ke-1 sehingga :
Akan diperoleh M21 = . M21 adalah minor dari elemen matriks A baris ke-2
kolom ke-1 atau M21 = minor a21. Sejalan dengan itu, kita dapat memperoleh minor yang
lain, misalnya :

M13 =

Kofaktor elemen aij, dinotasikan Kij adalah hasil kali (–1)i+j dengan minor elemen
tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks dirumuskan dengan :

Kij = (–1)i+j Mij

Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan a13 berturut-turut adalah

K21 = (–1)2+1 M21 = –M21 =

K13 = (–1)1+3 M13 = M13 =

Kofaktor dari matriks A3 × 3 adalah kof(A) =

Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari perkalian elemen-elemen
suatu baris (atau kolom) dengan kofaktornya. Untuk menghitung determinan, kita dapat
memilih dahulu sebuah baris (atau kolom) kemudian kita gunakan aturan di atas.
Perhatikan cara menentukan determinan berikut.

Misalkan diketahui matriks A =

Determinan matriks A dapat dihitung dengan cara berikut.


Kita pilih baris pertama sehingga

det A = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13


= a11 (–1)1+1 M11 + a12 (–1)1+2 M12 + a13 (–1)1+3 M13
=

= a11(a22 a33 – a32 a23) – a12(a21 a33 – a31 a23) + a13(a21 a32 – a31 a22)
= a11 a22 a33 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31
= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33

Tampak bahwa det A matriks ordo 3 × 3 yang diselesaikan dengan cara minor kofaktor
hasilnya sama dengan det A menggunakan cara Sarrus.

Contoh Soal 2 :

Tentukan determinan dari matriks A = dengan aturan Sarrus dan minor-


kofaktor.

Penyelesaian :

Cara 1: (Aturan Sarrus)

det A =
= (1 × 1 × 2) + (2 × 4 × 3) + (3 × 2 × 1) – (3 × 1 × 3)
– (1 × 4 × 1) – (2 × 2 × 2)
= 2 + 24 + 6 – 9 – 4 – 8
= 11

Cara 2: (Minor-kofaktor)

Misalnya kita pilih perhitungan menurut baris pertama sehingga diperoleh :

det A =
= –2 – 2(–8) + 3(–1)
= –2 + 16 – 3 = 11

Coba kalian selidiki nilai determinan ini dengan cara lain. Apakah hasilnya sama?

c. Sifat-Sifat Determinan Matriks

Berikut disajikan beberapa sifat determinan matriks

1. Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan nol maka determinan
matriks itu nol.

Misal :

2. Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan elemen-elemen
baris/kolom lain maka determinan matriks itu nol.

Misal B = (Karena elemen-elemen baris ke-1 dan ke-3 sama).

3. Jika elemen-elemen salah satu baris/kolom merupakan kelipatan dari elemen-elemen


baris/kolom lain maka determinan matriks itu nol.

Misal A = (Karena elemen-elemen baris ke-3 sama dengan


kelipatan elemen-elemen baris ke-1).
4. |AB| = |A| ×|B|
5. |AT| = |A|, untuk AT adalah transpose dari matriks A.

6. |A–1| = , untuk A–1 adalah invers dari matriks A. (Materi invers akan kalian pelajari
pada subbab berikutnya).
7. |kA| = kn |A|, untuk A ordo n × n dan k suatu konstanta. Sifat-sifat di atas tidak
dibuktikan di sini. Pembuktian sifat-sifat ini akan kalian pelajari di jenjang yang lebih
tinggi.
Invers Matriks
INVERS MATRIKS:
Jika A dan B adalah matriks persegi, dan berlaku maka dikatakan matriks A
dan B saling invers. B disebut invers dari A, atau ditulis . Matriks yang mempunyai invers
disebut invertible atau matriks non singular, sedangkan matriks yang tidak mempunyai invers
disebut matriks singular.

Untuk mencari invers matriks persegi berordo 2×2, coba perhatikan berikut ini.

Jika dengan , maka invers dari matriks A (ditulis ) adalah sebagai


berikut:

Jika maka matriks tersebut tidak mempunyai invers, atau disebut matriks singular.

Sifat-sifat matriks persegi yang mempunyai invers:



Contoh: Diketahui A = dan B =

Selidiki, apakah A dan B saling invers?

Penyelesaian :

Matriks A dan B saling invers jika berlaku A × B = B × A = I.

A×B=

B×A=

Karena A × B = B × A maka A dan B saling invers, dengan A–1 = B dan B–1 = A.

Menentukan Invers Matriks Berordo 2 × 2


Misalkan diketahui matriks A = , dengan ad – bc ≠ 0.

Suatu matriks lain, misalnya B dikatakan sebagai invers matriks A jika AB = I. Matriks invers
dari A ditulis A–1 . Dengan demikian, berlaku :

AA–1 = A–1A = I

Matriks A mempunyai invers jika A adalah matriks nonsingular, yaitu det A ≠ 0. Sebaliknya,
jika A matriks singular (det A = 0) maka matriks ini tidak memiliki invers.

Misalkan matriks A = dan matriks B = sehingga berlaku A × B = B × A = I.


Kita akan mencari elemen-elemen matriks B, yaitu p, q, r, dan s.

Dari persamaan A × B = I, diperoleh :

Jadi, diperoleh sistem persamaan :

ap + br = 1 dan aq + bs = 0
cp + dr = 0 cq + ds = 1

Dengan menyelesaikan sistem persamaan tersebut, kalian peroleh :

Dengan demikian,

Matriks B memenuhi A × B = I.
Sekarang, akan kita buktikan apakah matriks B × A = I?

Karena ad – bc ≠ 0, berlaku B × A = =I

Karena A × B = B × A = I maka B = A–1.

Jadi, jika A = maka inversnya adalah :

untuk ad – bc ≠ 0.

Contoh Soal 18 :

Tentukan invers matriks-matriks berikut.

a. A =

b. B =

Jawaban:
Menentukan Invers Matriks Berordo 3 × 3 (Pengayaan)

Invers matriks berordo 3 × 3 dapat dicari dengan beberapa cara. Pada pembahasan kali ini
kita akan menggunakan cara adjoin dan transformasi baris elementer.

a. Dengan Adjoin

Pada subbab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai determinan matriks. Selanjutnya,


adjoin A dinotasikan adj (A), yaitu transpose dari matriks yang elemen-elemennya
merupakan kofaktor-kofaktor dari elemen-elemen matriks A, yaitu :
adj(A) = (kof(A))T

Adjoin A dirumuskan sebagai berikut.


Invers matriks persegi berordo 3 × 3 dirumuskan sebagai berikut.

Adapun bukti tentang rumus ini akan kalian pelajari lebih mendalam dijenjang pendidikan
yang lebih tinggi.

Contoh Soal 19 :

Diketahui matriks A = . Tentukan invers matriks A, misalnya kita gunakan


perhitungan menurut baris pertama.

Jawaban :

Terlebih dahulu kita hitung determinan A.

det A =
= 1(1) – 2(2) + 1(1) = –2

Dengan menggunakan rumus adjoin A, diperoleh :

adj(A) =

Jadi, A–1 dapat dihitung sebagai berikut.

b. Dengan Transformasi Baris Elementer

Untuk menentukan invers matriks An dengan cara transformasi baris elementer, dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut berikut.

1) Bentuklah matriks (An | In), dengan In adalah matriks identitas ordo n.


2) Transformasikan matriks (An | In) ke bentuk (In | Bn), dengan transformasi elemen baris.
3) Hasil dari Langkah 2, diperoleh invers matriks An adalah Bn.

Notasi yang sering digunakan dalam transformasi baris elementer adalah :

a) Bi ↔ Bj : menukar elemen-elemen baris ke-i dengan elemen-elemen baris ke-j;


b) k.Bi : mengalikan elemen-elemen baris ke-i dengan skalar k;
c) Bi + kBj : jumlahkan elemen-elemen baris ke-i dengan k kali elemen-elemen baris ke-j.

Contoh Soal 20 :

Tentukan invers matriks A = dengan transformasi baris elementer.

Penyelesaian :

Jadi, diperoleh A–1 =

Keterangan :

1/2 B1 : Kalikan elemen-elemen baris ke-1 dengan 1/2.


B2 – 5B1 : Kurangkan baris ke-2 dengan 5 kali elemen-elemen baris ke-1.
B1 – B2 : Kurangi elemen-elemen baris ke-1 dengan elemen-elemen baris ke-2.
2B2 : Kalikan elemen-elemen baris ke-2 dengan 2.

Contoh Soal 21 :

Tentukan invers matriks A = dengan transformasi baris elementer.

Jawaban :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun secara


khusus dalam bentuk baris dan kolom sehingga membentuk persegi panjang
dan bujur sangkar dimana panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom
dan baris yang ditulis diantara dua tanda kurung.P a d a d a s a r n y a d a l a m
kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan
yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika.
D e n g a n k a t a l a i n k i t a s e l a l u b e r s e n t u h a n d e n g a n p e r s o a l a n - persoalan
yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah
dipahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa a t a u
persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih
m u d a h d i s e l e s a i k a n . tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat
lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan
untuk men#ari hubungan antara variabel-variabelnya.B e s a r a n m a t e m a t i k a
m e r u p a k a n s a l a h s a t u m a t a p e l a j a r a n y a n g p a l i n g t i d a k disukai oleh
anak-anak. kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak siswa yang
tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak
mereka matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti
bahkan membosankan. H a l i n i m e n j a d i d i l e m a b a g i p a r a p e n d i d i k
d a n p a r a a h l i " k a r e n a matematika merupakan salah satu pengetahuan untuk
sains dan teknologi yang sangat perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam
memasuki abad sekarang yangditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEk"
pengetahuan s i a p d a n k e p i a m a i a n b e r p i k i r l o g i s y a n g
d i k e m b a n g a k a n d a l a m pelajaran matematika sangat
diperlukan.Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan
IPTEK yang sangat pesat" maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya manusia
mempunyai posisi yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan pembangunan
nasional. oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus mendapat perhatian
yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara sistematis dan seksama
berdasarkan pemikiran yang matang. wadah yang t e p a t b a g i u p a y a
peningkatan kualitas sumberdaya manussia
a d a l a h pendidikan.Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu
pendidikan antara lain melalui guru ke siswa.

Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikn pendidikan d a p a t


tercapai secara optimal. Guru sebagai /aktor pen entu dan
p a l i n g berpengaruh dalam hal menanamkan konsep terhadap siswa. Penguasaan
guru terhadap materi pelajaran, kemampuan guru dalam memilih
dan m e n g g u n a k a n m e t o d e p e m b e l a j a r a n s e r t a k e m a m p u a n
g u r u d a l a m menetapkan media pembela$aran sangat menentukan terhadap
keberhasilan proses pembelajaran, di samping adanya potensi dan kemauan siswa
sendiri.

Daftar pustaka:

http://eriantoraharjo./files.wordpress.com

http://prashp.wordpress.com analisis-!ektor-dengan-pendekatan-matriks

http://perpustakaan cyber.blogspot.com contoh-soal-matriks-pengertian-jenis-jenis-sifat-


operasi-invers-jawaban-notasi-dan-ordo-penjumlahan-pengurangan- perkalian-transpose-
skalar-determinan-matematika.html

http://ghosesmkitpesat.blogspot.com matriks.html http://paradoks//.blogspot.com -


hhttp://hidayat.lecture.ub.a.id nilai-eigen-teori-dan-interpretasinya-dalam-analisa.

Anda mungkin juga menyukai