NAMA KELOMPOK:
GAPUR MANUTURI SIGALINGGING(5173122009)
GYAKIN BOAS SIMANULLANG(51731220010)
KHIRUL ANWAR NASUTION(51731220011)
DOSEN PENGAMPU:Prof.Dr.Sumarno,M.pd
Gapur dkk
DAFTAR ISI :
HALAMAN JUDUL……………………….i
KATA PENGANTAR……………………..ii
DAFTAR ISI………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Kompetensi dasar
2. Peta Konsep
3. Latar belakang
4. Rumusan masalah
5. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Determinan matriks
B. Sifat-sifat determinan matriks
C. invers matriks
D. cara adjoin
E. cara transpormasi baris elementer
B. Peta konsep
C. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam
bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.
Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan
beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang
harus memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang
nilainya harus ditentukan. Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau
instrumen yang cukup ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan
menggunakan matriks memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang
mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan. Pada awalnya matrik
ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari
Inggris yang bernama Arthur Cayley (1821-1895) yang mana studi yang dilakukan
untuk meneliti persamaan linier dan transformasi linear, awal dari semua ini matrik
dianggap sebagai sebuah permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan
pada tahun 1925 matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya
matrik digunakan dalam berbagai bidang.
D. Rumusan masalah
1. Apa itu sifat DETERMINAN matriks ?
2. Apa itu DETERMINAN MATRIKS BEORDO 2X2 ?
3. Apakah yang di maksud invers matriks ?
4. Bagaimana cara mengerjakan invers matriks berordo 3x3 ?
F. Tujuan pembelajaran
1) Untuk mengetahui Metode Minor-Kofaktor pada determinan matriks
2) Mengetahui sifat-sifat determinan matriks
3) Untuk mengetahui apa yang di maksud invers matriks
4) Untuk mengetahui Invers matriks berordo 3 × 3 yg dapat dicari dengan
menggunakan cara adjoin dan transformasi baris elementer.
BAB II
PEMBAHASAN
Determinan Matriks:
Syarat suatu matriks dapat dicari determinannya adalah matriks tersebut harus merupakan matriks persegi
det A = = ad – bc
Contoh Soal 1 :
a. A = b. B =
Penyelesaian :
a. det A = = (5 × 3) – (2 × 4) = 7
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks berordo 3 × 3,
yaitu aturan Sarrus dan metode minor-kofaktor.
Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut. Misalnya,
kita akan menghitung determinan matriks A3 × 3. Gambaran perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Metode Minor-Kofaktor
Misalkan matriks A dituliskan dengan [aij]. Minor elemen aij yang dinotasikan
dengan Mij adalah determinan setelah elemen-elemen baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3 × 3 kita hilangkan baris ke-2 kolom ke-1 sehingga :
Akan diperoleh M21 = . M21 adalah minor dari elemen matriks A baris ke-2
kolom ke-1 atau M21 = minor a21. Sejalan dengan itu, kita dapat memperoleh minor yang
lain, misalnya :
M13 =
Kofaktor elemen aij, dinotasikan Kij adalah hasil kali (–1)i+j dengan minor elemen
tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks dirumuskan dengan :
Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan a13 berturut-turut adalah
Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari perkalian elemen-elemen
suatu baris (atau kolom) dengan kofaktornya. Untuk menghitung determinan, kita dapat
memilih dahulu sebuah baris (atau kolom) kemudian kita gunakan aturan di atas.
Perhatikan cara menentukan determinan berikut.
= a11(a22 a33 – a32 a23) – a12(a21 a33 – a31 a23) + a13(a21 a32 – a31 a22)
= a11 a22 a33 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31
= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 – a13 a22 a31 – a11 a23 a32 – a12 a21 a33
Tampak bahwa det A matriks ordo 3 × 3 yang diselesaikan dengan cara minor kofaktor
hasilnya sama dengan det A menggunakan cara Sarrus.
Contoh Soal 2 :
Penyelesaian :
det A =
= (1 × 1 × 2) + (2 × 4 × 3) + (3 × 2 × 1) – (3 × 1 × 3)
– (1 × 4 × 1) – (2 × 2 × 2)
= 2 + 24 + 6 – 9 – 4 – 8
= 11
Cara 2: (Minor-kofaktor)
det A =
= –2 – 2(–8) + 3(–1)
= –2 + 16 – 3 = 11
Coba kalian selidiki nilai determinan ini dengan cara lain. Apakah hasilnya sama?
1. Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan nol maka determinan
matriks itu nol.
Misal :
2. Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan elemen-elemen
baris/kolom lain maka determinan matriks itu nol.
6. |A–1| = , untuk A–1 adalah invers dari matriks A. (Materi invers akan kalian pelajari
pada subbab berikutnya).
7. |kA| = kn |A|, untuk A ordo n × n dan k suatu konstanta. Sifat-sifat di atas tidak
dibuktikan di sini. Pembuktian sifat-sifat ini akan kalian pelajari di jenjang yang lebih
tinggi.
Invers Matriks
INVERS MATRIKS:
Jika A dan B adalah matriks persegi, dan berlaku maka dikatakan matriks A
dan B saling invers. B disebut invers dari A, atau ditulis . Matriks yang mempunyai invers
disebut invertible atau matriks non singular, sedangkan matriks yang tidak mempunyai invers
disebut matriks singular.
Untuk mencari invers matriks persegi berordo 2×2, coba perhatikan berikut ini.
Jika maka matriks tersebut tidak mempunyai invers, atau disebut matriks singular.
Penyelesaian :
A×B=
B×A=
Suatu matriks lain, misalnya B dikatakan sebagai invers matriks A jika AB = I. Matriks invers
dari A ditulis A–1 . Dengan demikian, berlaku :
AA–1 = A–1A = I
Matriks A mempunyai invers jika A adalah matriks nonsingular, yaitu det A ≠ 0. Sebaliknya,
jika A matriks singular (det A = 0) maka matriks ini tidak memiliki invers.
ap + br = 1 dan aq + bs = 0
cp + dr = 0 cq + ds = 1
Dengan demikian,
Matriks B memenuhi A × B = I.
Sekarang, akan kita buktikan apakah matriks B × A = I?
Karena ad – bc ≠ 0, berlaku B × A = =I
untuk ad – bc ≠ 0.
Contoh Soal 18 :
a. A =
b. B =
Jawaban:
Menentukan Invers Matriks Berordo 3 × 3 (Pengayaan)
Invers matriks berordo 3 × 3 dapat dicari dengan beberapa cara. Pada pembahasan kali ini
kita akan menggunakan cara adjoin dan transformasi baris elementer.
a. Dengan Adjoin
Adapun bukti tentang rumus ini akan kalian pelajari lebih mendalam dijenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
Contoh Soal 19 :
Jawaban :
det A =
= 1(1) – 2(2) + 1(1) = –2
adj(A) =
Untuk menentukan invers matriks An dengan cara transformasi baris elementer, dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut berikut.
Contoh Soal 20 :
Penyelesaian :
Keterangan :
Contoh Soal 21 :
Jawaban :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar pustaka:
http://eriantoraharjo./files.wordpress.com
http://prashp.wordpress.com analisis-!ektor-dengan-pendekatan-matriks