DISUSUN OLEH
KELOMPOK :
1. ALBERTO TONDANG
2. ANDRI SANJAYA PURBA
3. AREMA DIMAS PRATAMA
4. BENNY PAKPAHAN
5. FAJAR MULIADI SIANTURI
6. LEONARDO NAINGGOLAN
7. DPORMASI A NANABAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat karunianya-lah mini riset dengan ini dapat terselesaikan sebagaimana adanya.
Mini riset ini dibuat dengan tujuan untuk membantu para calon guru agar lebih mudah
memahami metode ataupun pendekatan apa yang cocok digunakan di dalam kelas, selain itu
dapat memberikan pengalaman kepada kita sebelum menjadi guru nantinya.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam isi makalah ini dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kesediaan para
pembaca khususnya para mahasiswa memberikan masukan baik berupa saran maupun kritik
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dalam bagi para pembaca dan dapat memberikan
informasi kepada para mahasiswa, akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi.................................................................................................. ii
Tujuan ..................................................................................................... 1
Manfaat ................................................................................................... 1
Metode penelitian.................................................................................... 3
Kesimpulan ............................................................................................. 5
Saran ....................................................................................................... 5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu mempunyai keunikan masing-masing,mempunyai kemampuan
dan karakteristiknya masing-masing.Mulai dari yang cepat memahami
pelajaran,hingga yang lambat.Mulai dari siswa berprestasi,hingga anak yang sarat
akan masalah.
Pada setiap kelas di Sekolah Dasar tidak jarang dijumpai peserta didik yang
bermasalah baik dalam hal interaksi dengan sesama temannya,maupun dalam hal
belajar.Mereka dapat dikategorikan sebagai kelompok yang menurut layanan
bimbingan yang khusus.Temuan lapangan yang kami lakukan menunjukkan
bahwa masalah-masalah siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan
fisik,kognitif,pribadi,dan sosial.
Maka dari itu,sejalan dengan visi tersebut,maka misi bimbingan dan konseling
harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek
kepribadiannya seoptimal mungkin,sehingga terwujud siswa,mahasiswa dan
masyarakat yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan
mengidentifikasi Perkembangan Peserta Didik di SMKN 5 MEDAN, Jl. Timor
No.36, Gaharu, Medan Tim., Kota Medan, Sumatera Utara 20235
C. Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi penulis,karena :
a. Memberi kesempatan kepada penulis(mahasiswa) untuk
mempelajari,mengamati,dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh
siswa.
b. Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
c. Memberikan kesempatan kepada penulis(mahasiswa) untuk lebih mengenal
calon anak didiknya dalm berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan
masalah yang mereka hadapi,khususnya anak yang kesulitan belajar.
d. Sebagai pedoman untuk pembelajaran
e. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi,wawancara atau membaca
buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA : LANDASAN TEORI
Proses pertumbuhan biologis, kognitif dan psikososial saling berkaitan antara yang
satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, anak yang mengalami gangguan pada
otaknya, akan mengalami keterlambatan dalam berfikir, yang kemudian bisa
mmpengaruhi perkembangan psikososialnya.
Masa usia sekolah merupakan masa dimana anak mulai memasuki dunia
pendidikanformal, yakni sekolah. Sekolah Dasar merupakan pendidikan formal
pertama yang berfungsi sebagai pembuka jalan bagi anak untuk mengembangkan
potensi dan kemampuan anak serta memudahkan mereka dalam meraih mimpi yang
mereka eharapkan untuk masa depannya nanti. Serta sebagai jembatan pertama untuk
melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Usia anak sekolah dasar berkisar antara 14-18
tahun.
- Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada anak memiliki karakteristik yang berbeda baik sebelum
maupun sesudah anak-anak. Perkembangan fisik pada anak usia sekolah dasar perlu
dipelajari dan dipahami oleh setiap guru, karena dipercaya bahwa segala aktivitas-
aktivitas belajar dan aktivitas-aktivitas yang menyangkut mentalnya serta
pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh kondisi dan pertumbuhan fisik
Anak - anak dan orang dewasa mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik
maupun psikisnya. Dilihat dari segi fisik misalnya berat badan, tinggi badan, proporsi
dan bentuk tubuh. Sedangkan dari segi psikisnya misal, sifat, tingkah laku dan pola
pikir.
- Perseptual Anak
Sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas bahwa perceptual anak menekankan pada
aspek luar ( lingkungan ) sebagai hasil dari rangsangan alat indra. Semua keadaan dan
peristiwa - peristiwa yang ada di lingkungan ditangkap oleh alat - alat indra yang
kemudian disalurkan ke otak melalui syaraf sensorik, sehingga segala informasi yang
ada di lingkungan dapat diterima dan diketahui oleh alat - alat indra ( penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa/sentuhan ). Tanpa alat indra, otak kita akan terasa
asing dengan keadaan lingkungan yang ada disekitar.
A. Subjek penelitian
Subjek uji coba pada penelitian ini adalahGuru Kelas 1 SMKN 5 MEDAN, Jl.
Timor No.36, Gaharu, Medan Tim., Kota Medan, Sumatera Utara 20235
B. Assement Data
Jenis dan sumber data: teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan
dengan cara observasi lapangan. Dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung
terhadap Guru Kelas.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode lapangan melalui wawancara dan pengamatan
dan melihat terjadinya konflik serta pemecahan yang dilakuka oleh orang-orang yang terlibat
tersebut. Adapun instrumen yang digunakan adalah :
1. Pertanyaan Wawancara
2. Pengamatan Langsung
D. ANALISIS DATA
Pengumpulan data yang penulis tuliskan dalam laporan bersumber dari Kepala
Sekolah, Wakil Kesiswaan, Wali Kelas,Guru Bidang Studi,Orang tua, Kakak/Abang,
Sahabatyang kami wawancarai. Di mana memperoleh data mengenai Perkembangan Bahasa
Pada Remaja Usia Menengah yang baik dan benar. Serta cara- cara untuk mengatasi siswa
yang tidak taat peraturan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMKN 5 MEDAN
Alamat sekolah : Jl. Timor No.36, Gaharu, Medan Tim., Kota Medan,
Sumatera Utara 20235
b. Identitas Kepala Sekolah
Nama : Drs. Maraguna Nasution
Nip :-
Alamat : Jl. Timor No.36, Gaharu, Medan Tim., Kota Medan,
Sumatera Utara 20235
Perkembangan bahasa remaja usia menengah pada saat ini sangat jauh berbeda dari
sebelum-sebelumnya. Pada saat ini banyak sekali bahasa-bahasa baru yang digunakan oleh
remaja-remaja usia menengah sekarang dan banyak sekali dari bahasa tersebut yang
bertentangan dengan pengetahuan orang tua mereka dimana jika antara orang tua dan anak
sedang berbicara,kebanyakan remaja-remaja sekarang menganggap mereka setara sehingga
menimbulkan kesan yang kurang menghargai.
Di pembahasan ini penulis melontarkan beberapa pertanyaan kepada objek penelitian
di suatu sekolah dan diluar sekolah,dimana pertanyaannya yaitu :
1. Bagaimanakah perkembangan bahasa remaja usia menengah pada saat ini
1. Bagaimana cara mendidik remaja tersebut agar tetap menggunakan bahasa yang baik
diluar maupun didalam lingkungan sekolah
3. Bagaimanakah caranya untuk mencegah remaja sekarang agar tidak terjerumus kedalam
lingkungan berbahasa kurang baik.
Dilansir dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis,dimana wawancara
tersebut dilakukan di SMKN 5 MEDAN dan objek penelitian si sekolah tersebut yaitu Kepala
Sekolah, Wakil Kesiswaan, Wali Kelas, Guru bidang studi, Orang tua, kakak/abang, sahabat.
Dari semua pendapat yang mereka berikan itu semua hampir bersamaan yaitu :
1. Dimana perkembangan basaha remaja pada saat ini sedang dalam gejolak yang tidak baik
karena banyaknya artis-artis yang di idolakan oleh remaja saat ini dan otomatis bahasa
yang digunakan kadang tidak selaras dengan lingkungan mereka,contohnya anak yang
mengidolakan artis korea dan secara tidak sengaja remaja tersebut lebih banyak
menggunakan bahasa-bahasa korea walaupun hanya sekilas dan terkadang dari situ pula
timbulnya kontroversi pada kalangan remaja usia menengah tersebut.
2. Salah satu cara untuk mendidik remaja saat ini yaitu dengan menambah atau memperkuat
moralitas mereka melalui ilmu agama di sekolah dan kadang seminggu sekali dilakukan
pencerahan melalui ceramah dari guru bimbingan konseling untuk tetap mengawasi
remaja-remaja tersebut agar pikirannya tidak terpengaruh oleh lingkungan yang tidak baik.
Melalui ilmu agama tersebut lah remaja-remaja tersebut bisa menghargai yang lebih besar
dari mereka dan yang lebih kecil dari mereka, dan bisa memilah kata yang dia gunakan
pada saat berbicara pada orang yang lebih besar atau yang lebih kecil.
2. Salah satu cara agar anak sekarang tidak terjerumus kedalam lingkungan bahasa yaitu
tidak lepas dari ilmu agama yang mereka pelajari dan beberapa peraturan didalam sekolah
yang harus mereka ikuti dan mendapat hukuman pelanggaran apabila menggunakan
bahasa yang tidak seharusnya mereka ucapkan. Tetapi semua itu juga tidak terlepas dari
ajaran orang tua dari remaja tersebut maka dari pihak sekolah juga bekerjasama dengan
orang tua murid untuk saling bekerjasama dalam memberikan tata cara berbicara yang
baik dalam lingkungan sekitar dan dimanapun nnti dia berada.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan bahasa adalah meningkatkatnya kemampuan penggunaan bahasa
sebagai alat komunikasi. Bahasa yang digunakan oleh remaja sangat dipengauhi oleh
bahasa yang didapatkan dalam proses sosialisasi dengan teman sebayanya. Dengan kata
lain, lingkungan keluarga dan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam
menghadapi perkembangan bahasa.
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.
bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya
kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Keduanya saling
menunjang satu sama lainnya.
B. SARAN
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Ali, Muhammad. 2008. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi
Aksara.
Fatimah, Enung. 2008. Psikologi Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Pustaka Setia.
Hamid, Fuad Abdul. 1987. Proses Belajar Mengajar Bahasa. Jakarta: PPLPTK Depdikbud.
LAMPIRAN BIODATA:
1. ALBERTO TONDANG (5173122001)
2. ANDRI SANJAYA PURBA (5173122002)
3. AREMA DIMAS PRATAMA (5173122003)
4. BENNY PAKPAHAN (5172122006)
5. FAJAR MULIADI SIANTURI (5173122007)
6. LEONARDO NAINGGOLAN (5172122002)
7. PORMASI A NANABAN (5171122007)