Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BILANGAN KOMPLEKS

Dr.Bonaraja Purba, M.Si.

“ MATEMATIKA DASAR”

KRISMES

5193121008

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya
kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Bilangan Kompleks’. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami
dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena
itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik
lagi.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bilangan kompleks
2.2 Contoh Soal Bilangan Kompleks

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bilangan kompleks merupakan salah satu terobosan penting dalam dunia Matematika.
Bagi yang telah mengikuti perkuliahan Aljabar Linear, himpunan bilangan bulat telah dikenal
sebagai suatu himpunan yang sederhana yang memiliki struktur grup, dan lebih jauh lagi
gelanggang. Struktur grup dari bilangan bulat membuat setiap persamaan linear monik memiliki
solusi. Tetapi persamaan linear umum:

ax + b = c
dengan a; b; c di suatu himpunan F menuntut struktur yang lebih canggih bagi F, yaitu lapangan.
Tetapi lapangan ini tidak memiliki sifat berikut ini: setiap subset terbatas darinya memiliki batas
atas terkecil dan batas bawah terbesar. Sifat ini yang kemudian berakibat setiap barisan Cauchy
konvergen. Sifat ini disebut "lengkap". Kebutuhan untuk mengkonstruksi sebuah lapangan yang
lengkap yang kemudian memberikan himpunan bilangan real. Tetapi, meskipun himpunan
bilangan real memiliki sifat kelengkapan, lapangan tersebut tidak tertutup secara aljabar: setiap
polinom berderajat n memiliki n buah pembuat nol.
Salah satu contoh klasik mengenai fakta ini adalah persamaan x2 +1 = 0 yang sama
sekali tidak memiliki akar di bilangan real. Jika akar dari persamaan ini disebut i, maka kita
dapat membentuk lapangan bilangan kompleks yang tertutup secara aljabar. Masalah yang serius
dalam hal ini adalah persamaan: x2 +1 = 0 memiliki dua akar. Akar yang manakah yang akan
kita pilih sebagai i? Ini sebabnya pendekatan yang lebih formal dan rigid dibutuhkan untuk
mendefinisikan himpunan bilangan kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu Bilangan kompleks?
 Bagaimana cara melakukan operasi hitung pada Bilangan kompleks?
1.3 Tujuan Penulisan
 Mampu menjelaskan pengertian Bilangan kompleks.
 Agar bisa melakukan operasi hitung pada Bilangan kompleks.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilangan Kompleks


Bilangan kompleks adalah suatu bilangan berbentuk a + bi, di mana a dan b bilangan
real, sedangkan i adalah satuan khayal (imajiner). a disebut bagian real dan b disebut bagian
khayal dari bilangan kompleks tersebut. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0,
maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real;
namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap
persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan real
yang hanya memiliki sebagian.

Jika z1 = a + bi atau z1 = ( a, b ) dan z2 = c + di atau z2 = ( c , d )


Maka :
 Penjumlahan
z1 + z2 = ( a + bi ) + ( c + di )
= ( a + c ) + ( b + d )i
= ( a + c, b + d )
atau
z1 + z2 = ( a, c ) + ( b, d )
= ( a + c, b + d )
= ( a + c ) + ( b + d )i
 Pengurangan
z1 - z2 = ( a + bi ) - ( c + di )
= ( a + bi ) - c - di
= ( a – c ) + ( bi – di )
= ( a – c ) + ( b – d )i
= [( a – c, b – d )]
 Perkalian
z1 x z2 = ( a + bi ) x ( c + di )
= ac + adi + cbi + bidi
= ac + ( ad + cb )i + bdi2
= ac + ( ad + cb )i + bd (-1)
= ( ac – bd ) + ( ad + cb )i
= [( ac – bd ), ( ad + cb )]

 Pembagian

Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X
sebagai sumbu real dan sumbu Y sebagai sumbu khayal. Bilangan kompleks a + bi dinayatakan
dengan titik (a, b). Bilangan nol adalah bilangan kompleks 0 + 0i, dapat dinyatakan dengan titik
(0, 0). Bilangan a adalah bilangan kompleks a + 0i, dinyatakan dengan titik (a, 0). Bilangan
khayal i adalah bilangan kompleks 0 + 1i dinyatakan dengan titik (0, 1).

2.1 Contoh Soal Bilangan Kompleks


 Contoh Soal 1:
Ada 4 bilangan kompleks yang disimbolkan z1, z2, z3, dan z4.
z1 = 3 + 6 z3 = -2-2
z2 = -3+2 z4 = 4 - 3
Gambarkan titik-titik z1, z2, z3, dan z4 di bidang kompleks!
Jawab:

Kita buat koordinat x dan y, di mana z=x + y . 4 titik itu digambar sebagai berikut.

 Contoh Soal 2:
Suatu bilangan kompleks z dinotasikan sebagai z = (x + y ).
Jika z =

tentukan x dan y. Lalu, gambarkan z dalam bidang kompleks!


Jawab:
Bentuk z diubah dulu atau disederhanakan

Nah, di sini didapat bahwa x=5 dan y =


Ini adalah lokasi titik z di bidang kompleks:

Titik yang berwarna merah adalah titik yang dimaksud.

 Contoh Soal 3 :
(3+4i)(2-5i) = ….
Jawab:
Lakukan perkalian biasa terlebih dahulu.
(3+4i) (2-5i) = 6 -15i + 8i -20i2
Lalu ubah i2 menjadi 1.(3+4i) (2-5i) = 6 -15i + 8i +20 = 26 -7i.

 Contoh Soal 4 :
Nyatakan a = 0,371371371… (371 berulang) sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, yang berarti
a merupakan rasional.
Jawab:
1000 a = 371,371371371…
a= 0,371371371… _
999 a = 371,0
Berarti a = 371/999
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk:
a + bi atau a + ib dapat ditulis (a,b). a dan b bilangan real dan i2 = –1.
 Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real.
 Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X sebagai
sumbu real dan sumbu Y sebagai sumbu khayal.

3.2 Saran
Dalam mempelajari bilangan kompleks ini dibutuhkan ketelitian dalam menghitung agar
tidak terjadi kesalahan. Dan berlatih dengan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan
bilangan kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Bilangan Kompleks
 https://www.academia.edu/5559355/BILANGAN_KOMPLEKS_2
 http://www.slideshare.net/nepriandari/isi-makalah-16707510
 https://www.academia.edu/3888003/makalah_varkom_bilangan_kompleks_dan_modulus
 http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_kompleks
 Buku Matematika Dasar

Contoh Soal Bilangan Kompleks


 http://rumus-matematika.com/tag/contoh-soal-bilangan-kompleks/
 http://mekprekteam.blogspot.com/
 Buku Matematika Dasar
LAMPIRAN
1. Bilangan kompleks adalah suatu bilangan berbentuk a + bi, di mana a dan b bilangan real,
sedangkan i = adalah satuan khayal (imajiner). a disebut bagian real dan b disebut bagian khayal
dari bilangan kompleks tersebut. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka
bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
2. Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real; namun
bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap
persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan real
yang hanya memiliki sebagian.
3. Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X sebagai
sumbu real dan sumbu Y sebagai sumbu khayal. Bilangan kompleks a + bi dinayatakan dengan
titik (a, b). Bilangan nol adalah bilangan kompleks 0 + 0i, dapat dinyatakan dengan titik (0, 0).
Bilangan a adalah bilangan kompleks a + 0i, dinyatakan dengan titik (a, 0). Bilangan khayal i
adalah bilangan kompleks 0 + 1i dinyatakan dengan titik (0, 1).

Anda mungkin juga menyukai