Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BILANGAN KOMPLEKS
KELOMPOK 3

UNIVERSITAS UDAYANA
TEKNIK SIPIL
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami
dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul ‘Bilangan Kompleks’. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan
baik.
Makalah Bilangan Kompleks disusun guna memenuhi tugas dari Dr.Ir. Anissa Maria Hidayati, M.T
pada Mata Kuliah Kalkulus 1 di Universitas Udayana. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bilangan kompleks.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jimbaran, 2 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bilangan kompleks

2.2 Contoh Soal Bilangan Kompleks

2.3 Menggambar Diagram Argand

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran-saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang


Bilangan kompleks merupakan salah satu terobosan penting dalam dunia Matematika.
Semua berawal dari persamaan kuadrat yang salah satu bilangannya merupakan bilangan akar negatif,
dimana hal tersebut adalah tidak mungkin untuk mendapat jawaban berupa bilangan riil, karena bila
bilangan negatif diakarkan hanya akan mendapat bilangan yang pada akhirnya terdapat √-1 yang
merupakan bilangan imajiner dan sekarang biasa disimbolkan dengan huruf i pada beberapa buku
sumber. Bilangan Kompleks terdiri dari dua bilangan tersebut yaitu bilangan riil dan bilangan
imajiner. Bilangan kompleks biasa di notasikan dengan Z = a + bi, dimana Z sebagai simbol bilangan
kompleks, a sebagai simbol untuk bilangan riil dan bi sebagai simbol bilangan imajiner dimana
bilangan b pada bagian imajiner tersebut merupakan termasuk bilangan riil yang bila di gabungkan
dengan i akan menjadi bagian dari bilangan imajiner. Bilangan Kompleks tidak hanya sekedar teori
yang dipelajari sebagai hasil pemikiran logis, tapi juga digunakan oleh para insinyur untuk
mempelajari resonansi, untuk memahami aliran fluida di sekitar benda, bahkan digunakan pada sirkuit
listrik dan membantu mengirimkan gelombang radio, di mana hal-hal tersebut sangat lekat
hubungannya dengan kami sebagai penulis yang memang berlatar belakang sebagai mahasiswa teknik
yang menekuni bidang-bidang yang disebutkan tadi.

1.2   Rumusan Masalah

 Apa itu Bilangan kompleks?


 Bagaimana cara melakukan operasi hitung pada Bilangan kompleks?
 Bagaimana cara menggambara diagram Argand?

1.3   Tujuan Penulisan


 Bisa memahami apa pengertian dari Bilangan Kompleks.
 Mampu melakukan operasi hitung pada Bilangan Kompleks.
 Mampu menggambar Diagram Argand
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Bilangan Kompleks    


Bilangan kompleks adalah suatu bilangan berbentuk a + bi, di mana a dan fb bilangan real,
sedangkan i adalah satuan khayal (imajiner). a disebut bagian real dan bi disebut bagian khayal dari
bilangan kompleks tersebut. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan
kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.

Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real;
namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap
persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan kompleks, tidak seperti bilangan real yang
hanya memiliki sebagian.

Jika z1 = a + bi atau z1 = ( a, b ) dan z2 = c + di atau z2 = ( c , d )

Maka :

 Penjumlahan

z1 + z2     = ( a + bi ) + ( c + di)

               = ( a + c ) + ( b + d )i

               = ( a + c ) + ( b + d )i

 Pengurangan

z1 - z2      = ( a + bi ) - ( c + di )

               = ( a + bi ) - c - di


               = ( a – c ) + ( bi – di )

               = ( a – c ) + ( b – d )i

 Perkalian

z1 x z2    = ( a + bi ) x ( c + di )

               =  ac + adi + cbi + bidi

               = ac + ( ad + cb )i +bdi2

               = ac + ( ad + cb )i + bd (-1)

               = ( ac – bd ) + ( ad + cb )i

 Pembagian

Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X
sebagai sumbu  real dan sumbu Y sebagai sumbu khayal. Bilangan kompleks a + bidinayatakan
dengan titik  (a, b). Bilangan nol adalah bilangan kompleks  0 + 0i,dapat dinyatakan dengan titik (0,
0). Bilangan a adalah bilangan kompleks a +0i, dinyatakan dengan titik (a, 0). Bilangan
khayal i adalah bilangan kompleks 0 + 1i dinyatakan dengan titik (0, 1).

2.2   Contoh Soal Bilangan Kompleks


     Contoh Soal 1:
Lakukakan penjumlahan dengan mengelompokkan bilangan – bilangan sejenis
( 2 + 3i ) + ( 4 + 2i ) = ( 2 + 4 ) + (3i + 2i )
= 6 + ( 3 + 2 )i

= 6 + 5i

Contoh Soal 2:

Lakukakan pengoperasian dengan mengelompokkan bilangan – bilangan sejenis sama seperti


contoh soal 1 lalu dikurangkan
( 3 – 2i ) – ( 1 – 4i ) = ( 3 – 2i ) + ( -1 + 4i )

= ( 3 – 1 ) + ( -2 + 4 )i

= 2 + 2i

     Contoh Soal 3:

(3+4i)(2-5i) = ….

Lakukan perkalian biasa terlebih dahulu.

(3+4i) (2-5i) = 6 -15i + 8i -20i2

Lalu ubah i2 menjadi 1.(3+4i) (2-5i) = 6 -15i + 8i +20 = 26 -7i

Contoh Soal 4 :

3−2 i 3−2i 4−i


=
4 +i 4+i x 4−i

2
12−8 i−3 i+2i
= (4 )2 −(i)2
12−11i−2
= 16+1

10−11i
= 17

10 11
= 17 - 17 i

2.3   Menggambar Diagram Argand


Diagram argand merupakan sistem koordinat kartesius yang dipakai untuk memberikan posisi
pada bilangan kompleks. Sumbu x pada koordinat kartesius berubah menjadi sumbu real, dan sumbu
y menjadi sumbu imaginer.

Misalkan kita memiliki bilangan kompleks z1 = 4 + 3i maka bilangan z1 mirip dengan koordinat (3,
4) , hanya saja kita menarik garis ke dari (0, 0) ke arah (3, 4). Jika kita memiliki bilangan z 2 = 2 - 5i
maka bilangan z2 mirip dengan koordinat (5, -2), hanya saja kita menaik garis dari (0, 0) menuju (2,
-5). Bilangan z1  dan z2 bisa kita taruh pada diagram argand sebagai berikut :

Jika kita menjumlahkan 2 bilangan kompleks dan proses penjumlahannya kita gambar pada diagram
argand maka proses penjumlahannya akan seperti penjumlahan vektor yang menggunkan aturan
jajaran genjang. 
contoh :
Jika z3 = 2 + 4i dan z4 = 4 + 3i maka z3 + z4 = 6 + 7i
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
·         Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk:

a + bi atau a + ib dapat ditulis (a,b). a dan b bilangan real dan i2 = –1.

·         Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real.

·         Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X sebagai
sumbu  real dan sumbu Y sebagai sumbu khayal.

3.2     Saran
          Dalam mempelajari bilangan kompleks ini dibutuhkan ketelitian dalam menghitung agar
tidak terjadi kesalahan. Dan berlatih dengan mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan
bilangan kompleks.

Anda mungkin juga menyukai