Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KALKULUS

Dosen Pengampu:
Drs.JONGGA MANULLANG,M.Pd

Disusun Oleh:
SANRI PANDIANGAN 5201131003
YEMIMA FRANSISKA 5203131033

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIFERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena
dengan berkatNya lah sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Yang berjudul
“Bilangan Kompleks” Dan kami dari kelompok 2 sangat berterimakasih kepada
Bapak/Ibu selaku dosen kalkulus yang memberikan waktu kepada kami untuk
meyelesaikan makalah ini.
Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah
himpunanbilangan komleks. Himpunan bilangan riil yang kita pakai sehari-hari
merupakanhimpunan bagian dari himpunan bilangan kompleks ini.Untuk itu kami
sangat berharap dengan pembuatan makalah ini sekiranya dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Kami juga sangat menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan
untuk kami sebagai penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan
penulisan yang kurang berkenan.
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR………………………………………………………………………..
……..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…………………..3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….
……………..4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...
……….4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..……
4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..4
BAB 2 PEMABAHASAN…………………………………………………………………….
…..5
2.1 Pengertian Bilangan Kompleks………………………………………..
…………..5
2.2 Operasi Alajabar Bilangan
Kompleks……………………………………………..5
2.3 Bentuk Polar dan Bentuk Eksponensial……………………………………..
…….7
2.4 Pangkat dan Akar Kompleks…………………………………………………...…
10
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………
14
3.1 Kesimpulan…………………….…………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari mata kuliah yang ada,terkadang menemukan beberapa soal
yang tergolong eumit sehingga sukit dihitung dengan penggunaan bilangan real.Maka
dengan mempelajari makalah ini diharapkan dapat mempermudah perhitungan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian Bilangan Kompleks
b. Operasi Alajabar Bilangan Kompleks
c. Bentuk Polar dan Bentuk Eksponensial
d. Pangkat dan Akar Kompleks

1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini mahasisswa/I dapat di harapkan mengetahui apa itu
tentang:
a. Pengertian Bilangan Kompleks
b. Operasi Alajabar Bilangan Kompleks
c. Bentuk Polar dan Bentuk Eksponensial
d. Pangkat dan Akar Kompleks
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks dalam matematika, adalah bilangan yang dinotasikan oleh
{\displaystyle a+bi\,}{\displaystyle a+bi\,}, di mana a dan b adalah bilangan riil, dan i
adalah suatu bilangan imajiner di mana i 2 = −1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil
dari bilangan kompleks, dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu
bilangan kompleks, nilai b adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama
dengan bilangan real a.

2.2 Operasi Aljabar Bilangan Kompleks


1. Penjumlahan Bilangan Kompleks
Dua bilangan kompleks adalah sama jiak bagian reaknya dan bagian imajinernya sama.
Contoh :
x + yi = 3 – 4i
maka x = 3 dan y = -4

Penjumlahan dua bilangan kompleks seperti penjumlahan pada suku banyak .


z1 + z2 = ( a + bi ) + ( c + di )
= ( a + c ) + ( b + d )i
Sedangkan pengurangan bilangan kompleks sama dengan iners negatifnya.
z1 + z2 = z1 + (-z2 )
= ( a + bi ) + ( -c –di )
= ( a – c ) + ( b – d )i
Contoh :
a. ( 2 + 3i ) + ( 4 + 2i ) = ( 2 + 4 ) + (3i + 2i )
= 6 + ( 3 + 2 )i
= 6 + 5i
b. ( 3 – 2i ) – ( 1 – 4i ) = ( 3 – 2i ) + ( -1 + 4i )
= ( 3 – 1 ) + ( -2 + 4 )i
= 2 + 2i
Sifat – sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks adalah :
 Tertutup
 Elemen identitas ( 0 + 0i ) = 0
 Invers aditif ( z + (-z ) ) = 0

2. Perkalian Bilangan Kompleks


Perkalian dua bilangan kompleks dapat dikerjakan sebagai perkalian polinom dengan
mengingat bahwa i2 = -1

( a + bi ) ( c + di ) = a(c + di) + bi(c + di)


= ac + adi + bci + bdi2
= ( ac + bd ) + ( ad + bc )i
Contoh :
( 3 – 2i ) ( 5 + i ) = 3(5 + i ) – 2i(5 + i)
= 15 + 3i – 10i – 2i2
= 15 – 7i + 2 ( karena i2 = -1 )
= 17 – 7i
Perkalian dua bilangan kompleks mempunyai sifat-sifat berikut :
Tertutup
Komutatif z1 x z2 = z2 x z1
Elemen identitas
Asosiatif ( z1 x z2 ) x z3 = z1 x ( z2 x z3 )
Distributive terhadap penjumlahan z1 x ( z2 + z3 ) = z1 . z2 + z1 . z3
3. Pembagian bilangan kompleks
Di dalam pengerjaan pembagian bilangan kompleks harus dengan merealkan
penyebutnya.

Contoh :
3−2 i 3−2i 4−i
=
4 +i 4 +i x 4−i
2
12−8 i−3 i+2i
= (4 )2 −(i)2
12−11i−2
= 16+1
10−11i
= 17
10 11
= 17 - 17 i

2.3 Bentuk polar dan Bentuk eksponensial


Himpunan bilangan kompleks, dinyatakan sebagai C, merupakan himpunan
pasangan berurutan (x,y), dengan x dan y merupakan bilangan real. Pada himpunan C
didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian sebagai berikut.
(x1,y1)+(x2,y2)=(x1+x2,y1+y2)
(x1,y1)⋅(x2,y2)=(x1x2−y1y2,x1y2+x2y1)
untuk setiap bilangan kompleks (x1,y1) dan (x2,y2).
Bilangan kompleks dapat digambarkan sebagai titik pada bidang kompleks
dengan koordinat siku-siku x dan y. Sumbu x disebut sumbu real dan sumbu y disebut
sumbu imajiner. Berikut adalah contoh bilangan kompleks (1,0), (0,2), dan (2,3) pada
bidang kompleks.
Pada bilangan kompleks z=(x,y), bilangan real x disebut bagian real dari z, ditulis
x=Re z, dan bilangan real y disebut bagian imajiner dari z, ditulis y=Im z. Sebagai
contoh, pada bilangan kompleks z=(2,−1), bagian realnya adalah 2 dan bagian
imajinernya adalah −1. Dalam notasi matematika, ditulis Re z=2 dan Im z=−1.
Bilangan kompleks dalam bentuk (x,0) diidentifikasi sebagai bilangan real x,
sehingga kita dapat menulis (x,0)=x. Sedangkan bilangan kompleks dalam bentuk (0,y)
diidentifikasi sebagai yi, dengan i=(0,1). Bilangan ini disebut bilangan imajiner sejati.
Misalkan z=(x,y). Dalam hal ini, z dinyatakan dalam bentuk rectangular. Bilangan
kompleks z juga dapat dinyatakan dalam bentuk lain, yaitu bentuk aljabar, bentuk polar
(bentuk kutub), dan bentuk eksponensial.
1.Bentuk Polar
Misalkan z=(x,y)∈C, dengan z=(0,0). r adalah panjang vektor radius dari z.
Vektor radius adalah vektor dari titik (0,0) ke (x,y), Lebih lanjut, r disebut modulus dari z,
dengan notasi ∣z∣. θ adalah sudut yang terbentuk antara sumbu-x positif dengan vektor
radius dari z. Perhatikan gambar berikut.
Perhatikan bahwa
sinθ=ry⇒y=rsinθ
cosθ=rx⇒x=rcosθ…(1)…(2)

Dengan mensubstitusi persamaan (1) dan (2) pada bentuk aljabar z=x+yi, diperoleh
z=(rcosθ)+(rsinθ)i
=r(cosθ+isinθ)
Bentuk ini disebut bentuk polar (bentuk kutub) dari bilangan kompleks z. Terdapat tak
berhingga banyaknya nilai θ yang memenuhi. Jika θ merupakan salah satu sudut yang
memenuhi, maka θ+2nπ untuk setiap bilangan bulat n, juga memenuhi. Setiap nilai θ ini
disebut argumen dari z dan himpunan semua nilai θ dinyatakan sebagai arg z. Nilai
utama dari arg z yang dinyatakan sebagai Arg z, merupakan nilai tunggal Θ yang
memenuhi −π<Θ≤π. Hubungan antara keduanya adalah
arg z=Arg z+2nπ,n∈Z
Modulus z dapat ditentukan dengan teori phytagoras yaitu r=∣z∣=x2+y2
Adapun nilai θ diperoleh dari tanθ=xy.
Contoh
Tentukan bentuk polar dari bilangan kompleks z1=−1+i.
PEMBAHASAN
Untuk menentukan bentuk polar suatu bilangan kompleks, diperlukan nilai r dan θ.
Diketahui x=−1 dan y=1, sehingga vektor radius dari z1 berada pada kuadran kedua.
Modulus dari z1 adalah

r=√x2+y2
=√(−1)2+12
=√2
Nilai θ dapat dicari dengan rumus berikut. [Kuadran II]
Tanθ= x/y
Tanθ=1/-1
Tanθ=−1
θ =3π/4
Sehingga bentuk polar dari z1 adalah

2.Bentuk Eksponensial
Bentuk eksponensial merupakan bentuk polar yang ditulis dengan lebih ringkas,
berdasarkan formula euler. Untuk setiap bilangan real x, berlaku eix=cosx+isinx. eix
juga dapat ditulis sebagai exp(ix). Sehingga bentuk polar
z=r(cosθ+isinθ)
dapat ditulis sebagai
z=reiθ=r⋅exp(iθ)
Bentuk ini disebut bentuk eksponensial dari bilangan kompleks z. Sebagai
contoh, bilangan kompleks z3=3(cosπ+isinπ) dapat ditulis dalam bentuk z3=3⋅exp(iπ).
Berikut adalah contoh lainnya.
contoh
Tentukan bentuk eksponensial dari bilangan kompleks z4=1−√3i.
Pembahasan
Untuk menyatakan z4 dalam bentuk eksponensial, kita memerlukan nilai r dan θ.
Diketahui x=1 dan y=−√3, sehingga vektor radius dari z4 berada pada kuadran
keempat. Modulus dari z1 adalah
2.4 Pangkat dan Akar Kompleks
1 Pangkat
Dalam tulisan ini, kita akan belajar menentukan hasil pangkat dari bilangan
kompleks. Misalnya, kita ingin menentukan pangkat 2 dari bilangan kompleks 2+3i.
Tentu kita dapat menentukan hasilnya dengan mudah, yaitu dengan menghitung hasil
dari (2+3i)(2+3i).
Namun, bagaimana jika pangkatnya adalah 12?. Mengalikan 2+3i dengan dirinya
sendiri hingga diperoleh hasil yang diinginkan, tentu memakan waktu yang lama.
Karena itu, kita memerlukan cara lain. Untuk menentukan pangkat dari bilangan
kompleks, kita dapat mengubah bilangan tersebut ke dalam bentuk eksponensial
terlebih dahulu.
Pertama, kita coba untuk bilangan kompleks cosθ+isinθ. Bentuk eksponensial dari
bilangan ini adalah eiθ, sehingga
Diperoleh,

Hasil ini berlaku untuk setiap bilangan asli n dan disebut Teorema de Moivre.
Berikutnya, kita coba untuk bilangan kompleks secara umum. Misalkan z adalah
bilangan kompleks dalam bentuk eksponensial z=reiθ. Untuk bilangan asli n, diperoleh

Formula (1) juga berlaku untuk n=0. Jika n adalah bilangan bulat negatif, maka
zn=(z−1)−n, dengan −n bilangan asli. Dalam tulisan sebelumnya, kita telah membahas
tentang invers dari bilangan kompleks z dalam bentuk eksponensial, yaitu z−1=r1e−iθ.
Berdasarkan formula (1), diperoleh

Jadi. untuk setiap bilangan bulat n dan bilangan kompleks dalam bentuk eksponensial
z=reiθ, berlaku
Contoh
Tentukan hasil dari (−1+i)8.
Pembahasan

2. Akar
Akar Bilangan Kompleks Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari bilangan
kompleks w, jika zn= w, dan ditulis n1w.Jika z = (cos+i sin) akar pangkat n dari
bilangan kompleks w = r(cos+i sin), maka dari zn= w diperoleh: n(cosn+i sinn) =
r(cos+i sin), sehingga n= r dan n= +2k, k bulat.

jadi,akar pangkat n dari bilanga nkompleks w=r(cos+isin) adalah

K bulat dan n bilangan asli.Dari persamaan zn= w, ada n buah akar berbeda yang
memenuhi persamaan itu.Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,...,(n-1);

sehingga diperoleh z1,z2,z3,...,zn sebagai akar ke-n dari z

Contoh :
Hitunglah (-81)1/4
Jawab:
Misalkanz=(-81)1/4,berarti harus dicari penyelesaian persamaan z4=-81.Tulis
z=(cos+isin) dan –81=81(cos1800+isin1800),sehingga
4(cos4+isin4)=81(cos1800+isin1800),diperoleh 4=81,atau=3dan

Keempat akar yang dicar idapa tdiperoleh dengan mensubstitusik=0,1,2,3


kepersamaan terakhir.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunanbilangan
komleks. Himpunan bilangan riil yang kita pakai sehari-hari merupakanhimpunan
bagian dari himpunan bilangan kompleks ini.Secara umum bilangan kompleks terdiri
dari dua bagian : bagian riil danbagian imajener (khayal). Bagian khayal bercirikan
hadirnya bilangan khayal i.
DAFTAR PUSTAKA:
 https://pdfslide.net/documents/bilangan-kompleksdoc.html (di akses pada
tanggal 9 oktober 2020)
 file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Bilangan%20Kompleks.pdf (di akses pada
tanggal 9 Oktober 2020
 https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/1-BILANGAN_KOMPLEKS.pdf (di akses
pada tanggal 9 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai