Anda di halaman 1dari 9

Kelompok

Anggota : 1. Maulana Yusup (15106310500


2. Listi Fitria . R (15106310500
3. Lulu Thalia (1510631050078)
4. Meidarosa (1510631050080)
5. Mey Lani (1510631050081)
Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika Geometri
Dosen Pengampu : Alpha Galih Adirakasiwi, M.Pd
Kelas : Pendidikan Matematika 3C

BILANGAN KOMPLEKS

Definisi Bilangan Kompleks.


Bilangan bulat, sudah biasa kita dengar dan pastinya sudah paham dengan apa itu
bilangan bulat. Jika kita kembangkan bilangan bulat, maka bilangan bulat masuk dalam
himpunan bilangan rasional. Dan bilangan rasional beserta pasangannya bilangan irasional
masuk dalam anggota bilangan riil. Sedangkan gabungan antara bilangan riil dan bilangan
imajine rmerupakan bilangan Kompleks. Jenis bilangan yang pada kesempatan kali ini akan kita
bahas.

Berdasarkan gambar diatas, lingkaran yang paling besar merupakan bilangan kompleks dan
menunjukkan betapa luasnya bilangan kompleks itu.
Bilangan kompleks yang merupakan penggabungan dari bilangan real dan imajiner dapat kita
notasikan sebagai hubungan penjumlahan seperti berikut ini.

z=x+yi
Berdasarkan notasi diatas x dan y merupakan bilangan riil sedangkan i merupakan imajiner
murni. Notasi bilangan kompleks bukan hanya ditulis dalam bentuk penjumlahan melainkan juga
dalam bentuk polar. Perhatikan penjelasan berikut ini. Dengan menganggap bahwa

serta
Maka :

Atau sering ditulis juga a+bi = r cisteta.

Selain bentuk penjumlahan dan bentuk polar, notasi bilangan kompleks dapat dituliskan juga
dalam Eksponen dan dalam bidang kompleks, yaitu :

Dalam system koordinat dua dimensi, bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai titik
atau vector posisi yang biasa disebut dengan bidang kompleks atau diagram argand. Koordinat
Cartesian dari bilangan kompleks yaitu bagian riil x serta bagian imajiner y, sedangkan koordinat
sirkularnya yaitu r=|z|, disebut modulus, dan φ=arg(z) disebut argument kompleks dari z. Jika
kita kombinasikan dengan rumus euler, maka diperoleh :

Untuk lebih memahami bilangan kompleks, perhatikan beberapa contoh soal berikut ini.

1. Suatu bilangan kompleks z dinotasikan sebagai z = (x + yi).

Jika z = , tentukan x dan y. Selanjutnya, gambarkan z


Dalam bidang kompleks!

Jawab:
Bentuk z diubah dulu atau disederhanakan.

z=

z=

z=
z=
z=
Nah, di sini didapat bahwa x=5 dan y = .
Ini adalah lokasi titik z di bidang kompleks:

Titik yang berwarna merah adalah titik yang dimaksud.

2. Jika diketahui persamaan


z1 = z2 = z3.
z1 = c + ai.
z2 = b + 2ci.
z3 = a+2 – di.
Tentukan a, b, c, d dan z1, z2, dan z3!Jawab:
Di sini, kita harus tahu bahwa 2 bilangankompleks p + qi dan r+si dikatakan sama jika dan hanya
jika p = r dan q = s.Oleh karena itu, kita tinggal menghubung-hubungkan koefisiennya.

z1 = z2 = z3
c + ai = b + 2ci = a+2 – di.

c = b = a+2 … (i)
a = 2c = -d … (ii)

c= a+2
Substitusikan nilai c ke persamaan 2
a = 2(a+2)
a = 2a + 4
a = -4
Secara otomatis, kita dapatkan nilai d = 4. c=-2. b = -2. (Substitusi biasa)

Kita dapatkan z1 = z2 = z3 = c + ai = -2 -4i.

3. (3+4i)(2-5i) = ….
Jawab:
Lakukan perkalian biasa terlebih dahulu.
(3+4i)(2-5i) = 6 -15i + 8i -20i.

Lalu ubah menjadi -1.(3+4i)(2-5i) = 6 -15i + 8i +20 = 26 -7i.

4. = ….
Jawab:
Lihat bagian penyebut, yaitu 3+4i. Maka, sekawan/konjugatnya adalah 3-4i. Kalikan bilangan
konjugat ini di pembilang dan penyebut.. (perhatikan langkah di bawah).

=
5. Jika z = 3-i. Tentukan.

Jawab:
Hasil dari pemangkatan dapat diselesaikan dengan dalil De Moivre. Namun, karena kita belum
belajar hal itu, kita akan mengalikannya secara biasa.

= (3-i)(3-i)(3-i) = (9-6i-1)(3-i)=(8-6i)(3-i)=24-8i-18i-6=18-27i.

6. (3+2i)+(-2+7i) =….
Jawab:
(3+2i)+(-2+7i) = 3 + 2i -2 + 7i = 1 + 9i.

Sifat -sifat Bilangan Kompleks

OPERASI BILANGAN KOMPLEKS


1. Penjumlahan Bilangan kompleks :
z1+z2 = (x1 + iy1) + (x2 + iy2)
= (x1+x2) + i(y1+y2)
2. Perkalian Bilangan kompleks :
z1 • z2 = (x1 + iy1) (x2+ iy2)
= (x1x2 –y1y2) + i(x1y2+x2y1)
Aljabar Bilangan Kompleks
Dengan menggunakan aturan bahwa bilangan imajener satuan I diperlakukan sebagai suatu
variabel riil, kita dapat membangun aturan aljabar bilangan kompleks, yakni : penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.
Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2 dua bilangan kompleks, maka
operasi aljabar antara kedua bilangan kompleks ini didefinisikan memberikan pula
suatu bilangan kompleks baru z = x + iy.

1. Penjumlahan/pengurangan
z1 ± z2 = (x1 + iy1) ± (x2 + iy2) = (x1± x2) + i (y1± y2) ………(12)
2. Perkalian
z1.z2 = x1x2 + ix1y2 + iy1x2 + i2y1y2
= (x1x2 – y1y2) + i (x1y2 + x2y1) ……………….(13)
3. Pembagian
𝑧1 𝑥1+𝑖𝑦
4. =
𝑧2

4. Perkalian dan Pembagian benrtuk polar

Penyajian Bidang Kompleks


1. Bentuk rectangular
Z = x + iy
X = Re Z, bagian riil
Y = Im Z, bagian imajener

Bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang Argand seperti pada gambar diatas.
Semua titik yang berada pada sumbu Re(z) mewakili garis bilangan riil.

2. Bentuk polar
Sebuah bilangan kompleks z = x + iy, bentuk polar dapat dilihat pada gambar
di atas. Dimana x = r cosq dan y = r sin q sehingga :
…………………………..(16)
Hubungannya dengan bentuk rectangular tampak dari gambar di bidang argand :

…………………….(17)
3. Bentuk eksponen
Dari uraian fungsi dasar Maclaurin untuk sin x, cos x dan ex di peroleh hubungan :

eiq = cos q + i sin q ……………………..(18)


e-iq = cos q - i sin q ……………………..(19)

Kedua persamaan di atas disebut persamaan Euler. Selanjutnya bilangan kompleks jika
dinyatakan dalam bentuk eksponen sebagai :

Z = r (cos q + i sin q ) = re-iq …………………….(20a)


z = r(coqs - isinq ) = r e-iq ………………………(20b)
4. Bentuk Kutub (Polar) dan Eksponen dari Bilangan Kompleks
Selain dinyatakan dalam bentuk z = x+iy = (x,y), bilangan kompleks z dapat dinyatakan pula dalam
bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,θ).

Adapun hubungan antara keduanya, dan adalah :


𝑦
x = r cosθ , y = r sinθ, sehingga θ = arc tan 𝑥 θ adalah sudut antara sumbu x positif dengan oz di dapat
juga r = √𝑥 2 + 𝑦 2 = |z |

jadi, bentuk kutub bilangan kompleks z adalah z = (r, θ) = r(cos θ + i sin θ) = r cis θ. dan sekawan dari z
adalah = (r, -θ) = r(cos θ - i sin θ).

Definisi 5 :

Pada bilangan kompleks z = (r, θ) = r(cos θ + i sin θ), sudut θ disebut argument dari z, ditulis arg z. Sudut
θ dengan 0 ≤θ < 2π atau -π < θ ≤ π disebut argument utama dari z, ditulis θ = Arg z. Pembatasan untuk
sudut θ tersebut dipakai salah satu saja.

Definisi 6 :
Dua bilangan kompleks z1 = r1(cos θ1 + i sin θ1) dan z2 = r2(cos θ2 + i sin θ2) dikatakan sama, jika r1 = r2,
dan θ1 = θ2.

Bentuk Euler :

Penulisan Bilangan kompleks z = (x , y) = (r, θ) = r(cos θ + i sin θ) = r cis θ, Penulisan Bilangan


kompleks z bentuk Euler (eksponen), yaitu : z = reiθ, dan sekawannya adalah re-iθ. 30 z = reiθ, dan
sekawannya adalah re-iθ.

Perkalian dan Pemangkatan Bilangan kompleks

Perkalian:

Bilangan kompleks dalam bentuk kutub adalah z = r(cos θ + i sin θ).

Jika z1 = r1(cos θ1 + i sin θ1) dan

z2 = r2(cos θ2 + i sin θ2), maka hasil perkaliannya sebagai berikut :

z1 z2 = [r1(cos θ1 + i sin θ1)][r2(cos θ2 + i sin θ2)] z1 z2 = r1 r2 [(cos θ1 cos θ2 - sinθ1 sin θ2) + i
(sin θ1 cos θ2 + cos θ1sin θ2)]

z1 z2 = r1 r2 [cos (θ1 + θ2 ) + i sin (θ1 + θ2)]

Dari hasil perkalian tersebut diperoleh: arg(z1 z2) = θ1 + θ2 = arg z1+ arg z2

Pertanyaan : Bagaimanakah jika kita perkalikan z1 z2 ..... zn dan z z z z .... z = zn ?

Jika diketahui:

z1 = r1(cos θ1 + i sin θ1)

z2 = r2(cos θ2 + i sin θ2)

zn = rn(cos θn + i sin θn), untuk n asli, maka secara induksi matematika, diperoleh rumus perkalian

z1 z2 … zn = r1 r2 …rn[cos (θ1 + θ2+…+θn) + i sin (θ1 + θ2+…+θn)].

Akibatnya jika, z = r(cos θ + i sin θ) maka zn = rn (cos nθ + i sin nθ). . . . . . . . . . .1

Khusus untuk r = 1, disebut Dalil De-Moivre (cos θ + i sin θ)n = cos nθ + i sin nθ, n asli.

Pembagian:

Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai berikut:


𝑧1 𝑟1 (cos 𝜃1+𝑖 sin 𝜃2 )
𝑧2
= 𝑟2 ( 𝑐𝑜𝑠𝜃2+𝑖 sin 𝜃2 )

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan sekawan penyebut, yaitu : r2(cos θ2 - i sin θ2), maka
𝑧1 𝑟1
diperoleh : 𝑧2 = 𝑟2 [cos (θ1 - θ2 ) + i sin (θ1 - θ2)] .
Dari rumus di atas diperoleh:
𝑧1
arg = θ1-θ2 = arg z1 – arg z2.
𝑧2

1 1
Akibat lain jika z = r(cos θ + i sin θ), maka: 𝑧
= 𝑟 (cos (-θ) + i sin (-θ) ) .
1 1
Untuk : 𝑧𝑛 = 𝑟𝑛 (𝑐0𝑠 𝑛𝜃+𝑖 sin 𝑛𝜃)

Setelah pembilang dan penyebut dikalikan sekawan penyebut:


1 1
: = (cos (-n θ) + i sin (-nθ) .............2
𝑧𝑛 𝑟𝑛

Dari 1 dan 2 diperoleh: , Dalil De-Moivre berlaku untuk semua n bilangan bulat. (nsin(i)ncos(rz nn θ+θ=
37 berlaku untuk semua n bilangan bulat.

Anda mungkin juga menyukai