KOMPLEKS
Oleh:
Drs. Toto Bara Setiawan, M.Si.
(Email : totobara@fkip.unej.ac.id)
BAB I
BILANGAN KOMPLEKS
Dengan memiliki sistem bilangan real saja
kita tidak dapat menyelesaikan persamaan x2
+1=0. Jadi disamping bilangan real kita perlu
bilangan jenis baru. Bilangan jenis baru ini
dinamakan bilangan imajiner atau bilangan
kompleks.
Contoh soal:
1. Jika z1=x1+iy1 dan z2=x2+iy2,
buktikan bahwa: z1 z2= (x1 x2)+i(y1 y2)
2. Diketahui: z1=2+3i dan z2=5i.
z1
tentukan z1 + z2, z1 z2 , z1z2, dan
z2
Kompleks Sekawan
Jika z = x + iy bilangan kompleks, maka
bilangan kompleks sekawan zdari z ditulis ,
didefinisikan sebagai = (x,y) = x iy.
Contoh:
sekawan dari 3 + 2i adalah 3 2i , dan
sekawan
dari 5i adalah 5i.
Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di
dalam himpunan bilangan kompleks
memenuhi sifat-sifat berikut :
9
Teorema 1 :
a. Jika z bilangan kompleks, maka :
1. z z
2. z z 2Re(z)
3. z z 2Im(z)
4. z z Re(z) 2 Im(z) 2
10
z1 z2 z1 z2
z1 z2 z1 z2
z1 z2 z1 z2
z1 z1
4. z2 z2
, dengan z20.
11
Im
z(x, y)
z
BidangArgan
Re
13
Im
z1 z2
z1
z2
O
Re
14
Im
z2
z1
Re
O
z2
z1 z2
15
Tugas :
Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 i.
Gambarkan pada
bidang kompleks (bidang
argand),
z1, z2, z1 z1z,2z, 2z, 1z1+
z2z2, z1- z2,
16
Modulus
(Nilai
Mutlak)
dari
Bilangan
Kompleks
Definisi 4 :
Jika z = x+iy = (x,y) bilangan kompleks,
maka
x2 y2
modulus dari z, ditulis z = x+iy =
Arti geometri dari modulus z adalah
merupakan jarak dari titik O(0,0) ke z = (x,y).
2 bilangan kompleks
Akibatnya,
(x1jarak
x2)2antara
(y1 ydua
)
2
z1 =x1+iy1 dan z2 = x2+iy2 adalah
17
18
Teorema 2 :
A. Jika z bilangan kompleks, maka berlaku :
1.
z 2 Re(z) 2 Im(z) 2
2.
zz
3.
4.
z2 z z
5.
z Im(z) Im(z)
z Re(z) Re(z)
19
z1 z1
z2 z 2
z1 z2 z1 z2
z1 z2 z1 z2
z1 z2 z1 z2
20
1. Bukti:z1 z2 z1 z2
z1 z2 (x1 iy1) (x2 iy2)
(x1x2 y1y2) i(x1y2 x2y1)
(x1x2 y1y2)2 (x1y2 x2y1)2
x12x22 y12y22 2x1x2y1y2 x12y22 x22y12 2x1x2y1y2
(x12 y12) (x22 y22)
(x12 y12) (x22 y22)
z1 z2
z1 z2 z1 z2
21
2. Bukti:
z1
x1 iy1 x2 iy2
z2 x2 iy2 x2 iy2
x1x2 y1y2
2
2
x2 y2
x2y1 x1y2
2
2
x2 y2
(x22 y22)2
(x12 y12) (x22 y22)
z1
terbukti
.
2
2
z
2
x2 y2
22
3. Bukti:z1 z2 z1 z2
0 (x1y2 x2y1)2
0 x12y22 x22y12 2x1x2y1y2
2x1x2y1y2 x12y22 x22y12
x12x22 y12y22 2x1x2y1y2 x12x22 y12y22 x12y22 x22y12
(x1x2 y1y2)2 (x12 y12)(x22 y22)
x12 y12
x12 y12
2
2
2
x2 y2
x22 y22
23
4. Bukti:z1 z2 z1 z2
z1 z1 z2 z2
z1 z2 z2
z1 z2 z1 z2
z1 z2 z1 z2
24
Re
25
(x, y)
Adapun hubungan antara keduanya,
(rdan
,)
adalah :
x = r cos , y = r sin,
y
x
sehingga = arc tan
adalah sudut antara
2
2 sumbu x positif dengan
r x y z
oz
didapat juga
Jadi, bentuk kutub bilangan kompleks z adalah
z = (r, ) = r(cos + i sin ) = r cis .
dan sekawan dari z adalah = (r, -) = r(cos - i
sin ).
26
Definisi 5 :
Pada bilangan kompleks z = (r, ) = r(cos + i
sin ), sudut disebut argument dari z, ditulis
arg z. Sudut dengan 0 < 2 atau - <
disebut argument utama dari z, ditulis =
Arg z. Pembatasan untuk sudut tersebut
dipakai salah satu saja.
Definisi 6 :
Dua bilangan kompleks z1 = r1(cos 1 + i sin 1)
dan z2 = r2(cos 2 + i sin 2) dikatakan sama,
jika r1 = r2, dan 1 = 2.
27
28
Contoh :
Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam
bentuk polar dan eksponen !
29
Contoh :
Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam
bentuk polar dan eksponen !
Jawab :
1
z = 1 + i, r =
, tan = 1, sehingga =
2
4
i
4
1
1
1
45= 2
2e
2
4
4
4
Jadi z =
(cos + i sin ) =
cis =
30
sin
maka
kita
peroleh
hasil
perkalian
31
z z = r r [cos ( + ) + i sin ( + )]
32
Jika diketahui:
z1 = r1(cos 1 + i sin 1)
z2 = r2(cos 2 + i sin 2)
n asli.
Pembagian:
Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai
z1 r1(cos1 i sin1)
berikut: z r (cos i sin )
2
2
2
2
Setelah
pembilang
dan
penyebut
dikalikan
dengan
z1 r1
sekawan penyebut,
yaitu
z2 r2
maka
diperoleh :
z1
z2
34
1 1 cos() i sin()
z r
1
1
zn rn cosn i sinn
pembilang
dan
penyebut
sekawan
penyebut, 1
maka
didapat :
1
n cos(n) i sin(n)
n
z
r
dikalikan
...
....2
35
Dalil
De-Moivre
berlaku untuk semua n bilangan bulat.
36
Contoh:
6
i
Hitunglah :
Jawab :
Misalkan z 3 i,
maka
r z 3 1 2
tan 1
3
karena z di kuadran IV, maka dipilih
30o
jadi 3 i 2 cos 30o i sin 30o
3 i
26(1 0)
26
37
ditulis
1
dan
z wn
r
n
+2k , k bulat.
Akibatnya
Jadi . . .
dan
38
2k
2
[cos(
) + i sin
(k
n
n
k bulat dan n bilangan asli.
z
)],
Contoh :
Hitunglah (-81)1/4
Jawab :
Misalkan z =
penyelesaian
(-81)1/4,
berarti
harus
dicari
persamaan z4 = -81.
Tulis z = (cos +i sin) dan 81 = 81(cos1800+i
sin1800),
2k
4 81(cos1800+i
sehingga 4
(cos4
+i
sin4)
=
2k
2k
4
4
sin1800),
diperoleh 4 = 81, atau = 3 dan
Jadi z = 3[cos(
)+i sin(
.
)]
40
dan
b.z z
BAB II
FUNGSI , LIMIT DAN KEKONTINUAN
Sebelum dibahas mengenai fungsi
kompleks, maka perlu dipelajari konsepkonsep topologi yang akan digunakan pada
fungsi kompleks.
Konsep-Konsep Topologi Pada Fungsi
Kompleks
Himpunan pada pembahasan ini adalah koleksi
atau kumpulan titik-titik pada bidang Z.
Dianggap anda telah memahami operasi pada
himpunan yaitu gabungan, irisan,
43
penjumlahan dan pengurangan beserta sifat-
1. Lingkungan/persekitaran
a. Persekitaran zo adalah himpunan semua titik
z yang
terletak di dalam lingkaran yang berpusat di
z o,
berjari-jari r, r > 0. Ditulis N(zo,r) atau z zo
< r.
b. Persekitaran tanpa zo adalah himpunan
semua titik
zzo yang terletak di dalam lingkaran yang
berpusat
di zo, berjari-jari r, r > 0. Ditulis N*(zo,r) atau
0< z zo < r.
44
Contoh :
a. N(i,1) atau z i < 1, lihat pada gambar 1
b. N*(O,a) atau 0< z O < a, lihat pada
gambar 2
Im
Im
2i
i
O
gambar1
O
Re
gambar2
45
Re
2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari
S ditulis Sc,merupakan himpunan semua titik
pada bidang Z yang tidak termasuk di S.
Contoh :
Gambarkan !
A = { z | Im z< 1}, maka Ac = { z | Im z 1}.
B ={ z | 2<z<4}, maka Bc = { z | z2 atau
z4}.
46
1
O
Bc
4
B
Re
2
O
47
Re
3. Titik limit
Titik zo disebut titik limit dari himpunan S jika
untuk setiap N*(zo,) maka N*(zo,) S . Jika
zo S dan zo bukan titik limit, maka zo disebut
titik terasing.
48
3. Titik limit
Titik zo disebut titik limit dari himpunan S jika
untuk setiap N*(zo,) maka N*(zo,) S . Jika
zo S dan zo bukan titik limit, maka zo disebut
titik terasing.
4. Titik batas
Titik zo disebut titik batas dari himpunan S jika
untuk setiap N*(zo,) memuat suatu titik di S
dan memuat suatu titik yang tidak di S.
49
3. Titik limit
Titik zo disebut titik limit dari himpunan S jika
untuk setiap N*(zo,) maka N*(zo,) S . Jika
zo S dan zo bukan titik limit, maka zo disebut
titik terasing.
4. Titik batas
Titik zo disebut titik batas dari himpunan S jika
untuk setiap N*(zo,) memuat suatu titik di S
dan memuat suatu titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S
adalah himpunan semua titik batas dari S.
50
51
52
9. Himpunan Terhubung
Himpunan terbuka S disebut terhubung, jika
setiap dua titik di S dapat dihubungkan oleh
penggal garis yang seluruhnya terletak di S.
54
9. Himpunan Terhubung
Himpunan terbuka S disebut terhubung, jika
setiap dua titik di S dapat dihubungkan oleh
penggal garis yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah domain
Himpunan terbuka S yang terhubung disebut
daerah domain.
55
9. Himpunan Terhubung
Himpunan terbuka S disebut terhubung, jika
setiap dua titik di S dapat dihubungkan oleh
penggal garis yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah domain
Himpunan terbuka S yang terhubung disebut
daerah domain.
11. Daerah Tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka
digabung dengan batasnya.
56
57
Contoh :
1. Diberikan A = { z / |z|<1}, maka:
Im
1
1
A
1
Re
1
A adalah himpunan terbuka dan terhubung.
Batas dari A adalah { z / |z|=1}.
Penutup dari A adalah { z / |z|1}.
58
Re
1
B adalah bukan himpunan terbuka dan juga
bukan himpunan tertutup.
Titik-titik limit dari B adalah { z / |z|1}.
59
Re
1
2
Titik-titik interior C adalah { z / |z|<2}.
60
Fungsi Kompleks
Definisi :
Misalkan D himpunan titik pada bidang Z.
Fungsi kompleks f adalah suatu aturan yang
memasangkan setiap titik z anggota D dengan
satu dan hanya satu titik w pada bidang W, yaitu
(z,w).
Fungsi tersebut ditulis w = f(z).
Himpunan D disebut daerah asal (domain) dari f,
ditulis Df dan f(z) disebut nilai dari f atau peta dari
z oleh f. Range atau daerah hasil (jelajah) dari f
ditulis Rf , yaitu himpunan f(z) untuk setiap z
anggota D.
61
f
Im(w)
Im(z)
w f(z)
Re(w)
Re(z)
Bidang Z
Bidang
W
62
Contoh :
a) w = z + 1 i
b) w = 4 + 2i
c) w = z2 5z
d) f(z) =3 z
2z 1
Contoh a,b,c adalah fungsi kompleks dengan
domain semua titik pada bidang Z.
Contoh d adalah fungsi kompleks dengan domain
1
semua titik pada bidang Z , kecualiz =
2
63
64
Contoh :
Tuliskan f(z) = 2z2 i dalam bentuk u dan v !
65
Contoh :
Tuliskan f(z) = 2z2 i dalam bentuk u dan v !
Jawab :
Misal z = x + iy,
maka fungsi w = f(z) = 2z2 i
= 2(x + iy )2 i
= 2(x2+2xyi-y2) i
= 2(x2-y2) + i(2xy-1).
Jadi u = 2(x2-y2) dan v = 2xy-1.
66
67
Komposisi Fungsi
Diberikan fungsi f(z) dengan domain Df dan
fungsi g(z) dengan domain Dg.
Jika Rf Dg , maka ada fungsi komposisi (gf)
(z) = g (f (z)), dengan domain Df.
f
g
z
f(z )
g f ( z )
( g f )(z )
g f
69
g(z)
f g(z)
(f g)(z)
f g
Tidak berlaku hukum komutatif pada (gf) (z)
dan (fg)(z).
70
Contoh :
Misal:
Jika Rf Dg ,
maka (gf) (z) = g (f (z))
= g(3z i)
= (3z i)2 + (3z i) 1 + i
= 9z2 6iz 1 + 3z i 1 + i
= 9z2 3z 2 6iz
71
Jika Rg Df ,
maka (fg) (z) = f (g (z))
= f(z2 + z 1 + i)
= 3z2 + 3z 3 + 3i i
Karena 9z2 3z 2 6iz 3z2 + 3z 3 + 3i i
Jadi
72
Interpretasi Geometris
Untuk setiap variabel bebas z = x + iy anggota
domain ada satu dan hanya satu variabel tak
bebas w = u + iv yang terletak pada suatu
bidang kompleks. Masing-masing variabel
terletak pada suatu bidang kompleks, z pada
bidang Z dan w pada bidang W. Karena
pasangan (z,w) mengandung 4 dimensi, maka
kita tidak dapat menggambarkannya pada
satu sistem. Tetapi kita dapat melihat
gambaran dari w = f(z). Caranya dengan
memandang fungsi f tersebut sebagai
pemetaan (transformasi) dari titik di bidang Z
ke titik di bidang W dengan aturan f. Untuk
73
suatu titik z maka f(z) disebut peta dari
z.
Contoh 1 :
Diketahui fungsi w = 2z 1 + i. Untuk setiap
variabel bebas z = x + iy didapat nilai w = (2x
1) + (2y + 1)i. Misalnya untuk z1 = 1 + i ,
dan z2 = 2 3i , berturut-turut diperoleh : w1 =
1 + 3i , dan w2 = 3 5i. Gambar dari z1, z2, w1 ,
V
dan w2Ydapat dilihat di bawah ini
bidangW
bidangZ
3 w1
1 z1
O
3
1 2
z2
O 1
74
w2
Contoh 2 :
Diketahui fungsi w = z2.
Dengan menggunakan z = r (cos+i sin),
maka diperoleh w = z2 = r2 (cos2+i sin2).
Jika sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r
pada bidang Z, maka dapat dipetakan ke
bidang W menjadi sebuah lingkaran pusat O
berjari-jari r2. Daerah 0 arg z dipetakan
menjadi daerah
0 arg w 2.
Gambar keduanya dapat dilihat di bawah ini.
75
bidangW
bidangZ
r2
r
76
Lim
it
Diketahui daerah D pada
bidang Z dan titik zo terletak
di dalam D atau pada batas
D. Misalkan fungsi w = f(z)
terdefinisi pada D, kecuali di
z o.
Apabila titik z bergerak
mendekati titik zo melalui
setiap lengkungan sebarang
K dan mengakibatkan nilai
f(z) bergerak mendekati
suatu nilai tertentu, yaitu wo
pada bidang W, maka
lim f(z)
f(z) adalah
wo
dikatakan limit
wo
z zo
untuk z mendekati zo,
K
D
N * (zo,)
bidangZ
wo
N(wo,)
bidangW
77
f(z)
Definisi :
Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada
daerah D, kecuali di zo (titik zo di dalam D atau
pada batas D). limit f(z) adalah wo untuk z
mendekati zo, jika untuk setiap > 0, terdapat
> 0 sedemikian hingga
lim,f(apabila
z) wo 0 <|z z |< ,
|f(z) wo |<
o
z z
o
ditulis:
78
2.
3.
79
Contoh 1 :
2
2
z
3z 2 5
Buktikan bahwa : lim
z2
z 2
80
Contoh 1 :
2
2
z
3z 2 5
Buktikan bahwa : lim
z2
z 2
Bukti:
Misalkan diberikan bilangan > 0, kita akan
mencari > 0 sedemikian, sehingga:
2
2
z
3z 2 5 |
0 | z 2 | |
z2
2
, untuk z
81
telah
82
Bukti Formal :
Jika diberikan > 0 , maka terdapat
2
sehingga untuk z 2, diperoleh
2 3z 2
2
z
0 | z 2 | |
5|
z2
(2z 1)(z 2)
|
5|
(z 2)
| 2(z 2) | 2
Jadi
2 3z 2
2
z
|
5 |
z2
Terbukti
apabila
0 | z 2 |
2
2
2
z
3z 2 5
lim
z2
z 2
83
Teorema Limit :
Teorema 1 :
Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju
zo , maka nilai limitnya tunggal.
84
Teorema Limit :
Teorema 1 :
Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju
zo , maka nilai limitnya tunggal.
Bukti:
Misal limitnya w1 dan w2, maka
f(z) w1 w1 f(z)
2
f(z) w2
2
85
Teorema 2 :
Misalkan z = (x,y) = x+iy dan f(z) = u(x,y) +
iv(x,y) dengan domain D. Titik zo = (xo,yo) =
xo+iyo di dalam D atau batas D.
xodan
iyohanya jika
Maka lim f(z)jika
z zo
lim u(x, y) xo
z zo
lim v(x, y) yo
danzzo
86
Teorema 3 :
Misalkan fungsi f dan g limitnya ada.
lim f(z) = a dan lim g(z) = b, maka
1. lim (f(z) +g(z)) = a + b (untuk z zo)
2. lim (f(z) . g(z)) = a . b (untuk z zo)
3. lim (f(z) / g(z)) = a / b (untuk z zo)
Tugas : Buktikan ketiga teorema limit tersebut !
87
Contoh 1 :
2
z
1
lim
Hitunglah zi z i
88
Contoh 1 :
2
z
1
lim
Hitunglah zi z i
Jawab:
2
(z i)(z i)
z
lim 1 lim
z i
zi z i
zi
lim(z i)
zi
2i
89
Contoh 2 :
2
2xy
x
Jika f(z) 2
. Buktikan
i
2 y1
x y
lim f(tidak
z)
ada !
z0
90
Contoh 2 :
2
2xy
x
Jika f(z) 2
. Buktikan
i
2 y1
x y
lim f(tidak
z)
ada !
z0
Bukti :
Kita tunjukkan bahwa untuk z menuju 0 di
sepanjang garis y = 0, maka
limf(z) lim f(z) limx2i 0 1
z0
(x,0)(0,0)
x0
Sedangkan di sepanjang garis y = x,
2
x
limf(z) lim f(z) lim(1
i) 1 2
x
1
z0
(x,x)(0,0)
x0
Dari 1 dan 2, terbukti
tidak ada
lim f(z)
z0
91
Kekontinuan Fungsi
Definisi :
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada
bidang Z dan titik zo terletak pada interior D,
fungsi f(z) dikatakan kontinu di zo jika untuk z
menuju zo,
maka lim f(z) = f(zo).
92
93
Teorema 4 :
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi di
setiap titik pada daerah R, dan zo = xo+ i yo
titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di zo
jika dan hanya jika u(x,y) dan v(x,y) masingmasing kontinu di (xo,yo).
94
Teorema 5 :
Andaikan f(z) dan g(z) kontinu di zo, maka
masing-masing fungsi :
1. f(z) + g(z)
2. f(z) . g(z)
3. f(z) / g(z), g(z) 0
4. f(g(z)); f kontinu di g(zo),
kontinu di zo.
95
Contoh 1 :
Fungsi f(z) =
z2 4
z 2i , z 2i
, apakah kontinu di 2i
3 4z, z 2i
Jawab :
f(2i) = 3 + 4(2i) = 3 + 4i,
sedangkan untuk z mendekati 2i, lim f(z) = z +
2i,
Contoh 2.
2
z
Dimanakah fungsi
g(z) 2 1
z 3z 2
Jawab :
kontinu ?
97
98
Bukti :
Ditinjau sebarang titik zo
f(z) f(zo)
f'(zo) lim
z z o z zo
z2 z2o
lim
z z o z zo
(z zo)(z zo)
z zo
z zo
lim
2zo
Teorema 3.1
Jika f fungsi kompleks dan f(zo) ada, maka
f kontinu di zo
Bukti :
101
Bukti :
Diketahui f(zo) ada
lim f(z) f(zo)
Akan dibuktikan f kontinu di zo atau
z zo
f(z) f(zo)
lim(f(z) f(zo)) lim
(z zo)
(z zo)
z zo
z zo
f(z) f(zo)
lim
lim(z zo)
(
z
z
)
z zo
z zo
o
f'(z) 0
0
sehingga lim f(z) lim f(zo) f(zo)
z zo
z zo
Contoh 3.1.2
Buktikan f(z) = |z|2 kontinu di seluruh bidang
kompleks
tetapi hanya terdifferensial di z = 0
Bukti :
f(z) = |z|2 = x2 + y2 berarti u(x,y) = x2 + y2
dan
v(x,y) = 0
2
f
(
z
)
f
(
0
)
|
z
|
u
dan
v kontinu di D,
f'(0
) lim
limmaka f(z) kontinu di D
z0
z0
z0 z
lim zz 0
z0 z
Jadi f(z) terdifferensial di z = 0
103
104
105
Contoh 3.2.1
Buktikan f(z) = |z|2 tidak terdifferensiasi di z 0
Bukti : f(z) = x2 + y2 sehingga
u(x,y) = x2 + y2
v(x,y) = 0
Persamaan Cauchy Riemann
u 2x dan u 2y
x
y
v 0 dan v 0
x
y
u v 2x 0(1)
x y
106
dan u v 2y 0(2)
y
x
(1)dan (2) tidak dipenuhi jika x 0 atau
y 0,
jadi pasti f tidak terdeferensial di z 0
107
Catatan :
Syarat C-R hanya syarat perlu untuk
keterdifferensialan.
Contoh 3.2.2
x3(1 i) y3(1 i)
Buktikan fungsi f(z) =
x2 y2
dan f(0) = 0, tidak terdifferensial di 0, memenuhi C-R
Bukti :
u=
x3 y3
dengan u(0,0)
x2 y2 = 0
x3 y3
dengan v(0,0) = 0
v= 2
2
x y
u(x,0) u(0,0)
ux(0,0) = lim
=1
x
xo
u(0,y) u(0,0)
= -1
uy(0,0) = lim
y
yo
108
v(x,0) v(0,0)
=1
x
xo
vx(0,0) = lim
v(0,y) v(0,0)
vy(0,0) = lim
=1
y
yo
Jadi persamaan Cauchy Riemann terpenuhi
Tetapi
f(z) f(0)
x3(1 i) y3(1 i)
lim
lim 2
z
z0
z0 (x y2)(x iy)
Untuk z 0
3
x
(1 i)
lim
=1+i
Sepanjang garis real y = 0 xo
3
x
109
2i x3
i
Sepanjang garis real y = x lim
= 1 i
xo 2(1 i) x3
tidak ada
Jadi lim f(z) f(0)
zo
sehingga
f z tidak terdifferensial di 0
meskipun
persamaan C-R dipenuhi di (0,0)
110
111
Syarat cukup
u(x,y), v(x,y), ux(x,y), vx(x,y), uy(x,y), vy(x,y) kontinu
pada kitar zo = xo + i yo dan di (xo,yo) dipenuhi C-R
maka f(zo) ada
112
Contoh 3.2.3
Buktikan f(z) = ex(cos y + i sin y) terdiferensial
untuk setiap z dalam
u(x,y)
ux(x,y) =
Bukti
: = excos y
excos y
uy(x,y) = -exsin y
v(x,y) = exsin y
vx(x,y) =
exsin y
vy(x,y) = excos y
ada dan
kontinu di
setiap (x,y)
113
114
115
Teoreama 3.3.1
Jika f(z) = u(r, ) + i v(r, ) terdiferensial dan
kontinu pada suatu kitar (ro, o) dan jika dalam
kitar tersebut
ur, u, vr, v ada dan kontinu di (ro, o) dan
dipenuhi
u 1 v
C-R yaitu:
r = r
1 v v , r 0
dan r = r
116
Contoh 3.3.1
Diketahui f(z) = z-3,
tentukan f(z) dalam bentuk kootdinat kutub
117
118
5.
dx g(z)
g(z) 2
119
n
dz
6.
nzn1
dz
7. Jika h(z) g[f(z)] makah'(z) g'[f(z)]f'(z)
biasa disebutdengankomposisi(aturanrantai)
dw dw. d
dz d dz
120
f diferensiable
121
Contoh 3.5.1
1. f(z) =
1
analitik kecuali di z = 0
2. f(z) = z
x3 + iy3
diperoleh : u = x3 ; v = y3 sehingga
ux = 3x2 ; vx = 0 ; uy = 0 ; vy = 3y2
dengan menggunakan persamaan C-R :
3x2 = 3y2 y = x dan vx = uy = 0
persamaan C-R dipenuhi dan kontinu digaris y
=x
berarti f(z) ada hanya di y = x
Jadi f(z) tidak analitik dimanapun karena tidak
ada
kitar.
122
123
124
z zo
lim
z o
127
Contoh 3.6.1
g(z) = 1
berarti titik z = i adalah titik pole
2
(z 1)
tingkat 2 dari g(z)
h(z) = |z|2 tidak merupakan titik singular
128
Contoh 3.7.1
Diberikan u(x,y) harmonik pada D dan tentukan
fungsi v yang harmonik konjugat dengan u = 4xy3
12x3y, (x,y)
Jawab :
Misal diklaim konjugatnya adalah v(x,y)
jadi f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada
sedemikian sehingga berlaku C-R ux = vy dan uy =
-vx
ux = 4y3 12x2y vy = 4y3 12x2y
uy= 12xy2 4x3
v= y4 6x2y2 + g(x)
z = x + iy dan
= x iy sehingga diperoleh
2
2i
f(z) = ux z z , z z iuy z z , z z
2i
2i
2
2
132
=z
133
Contoh 3.7.2
Dari Contoh 3.7.1 dengan u= 4xy3 4x3y, (x,y)
, jika diselesaikan dengan menggunakan
cara Milne Thomson.
Jawab :
ux = 4y3 12x2y
uy= 12xy2 4x3
f(z) = ux(z,0) iuy(z,0)
= i( 4z3)
= 4iz3
sehingga f(z) = iz4 + A
f(z) = i(x + iy)4 + A
= 4xy3 4x3y + i(x4 6x2y2 + y4) + A
134