BILANGAN KOMPLEKS
1.1 Pengertian Bilangan Kompleks
Pada awal perkuliahan bilangan real (R), kita telah mempelajari bilangan
real beserta
Bilangan Kompleks (C). Secara umum bilangan real (R) merupakan subset dari
bilangan kompleks. Apakah sifat-sifat pada R juga berlaku pada C ? Adakah sifatsifat pada C yang tidak berlaku pada R ? Mari kita menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut dengan memulainya dari definisi berikut.
1.1.1 Definisi 1
Bilangan kompleks adalah suatu pasangan terurut dari dua bilangan real x
dan y yang dinyatakan oleh z = (x,y). Bilangan x disebut bagian real z, ditulis Re(z)
dan y disebut bagian imajiner z, ditulis Im(z). Khususnya (x,0) = x, dan (0,y)
disebut bilangan imajiner sejati. Kita sepakati bahwa lambang I menyatakan
pasangan terurut dari (0,1), dan i disebut satuan imajiner.
1.1.2 Definisi 2
Dua bilangan kompleks z1 = (x1,y1) dan z2 = (x2,y2) dikatakan sama, ditulis
z1 = z2, jika dan hanya jika x1 = y1 dan x2 = y2 .
2
z1 + z2 = (x1 + y1) + (x2 + y2) =(x1 + x2 , y1 + y2).
z1. z2 = (x1 + y1) (x2 + y2) =(x1x2 - y1y2 , x1y2 + x2y1).
3
Dengan notasi z = x +iy, kita akan lebih mudah untuk melakukan operasi
pada bilangan kompleks, karena operasinya dapat dipandang sebagai operasi aljabar
biasa dengan mengingat bahwa i2 = -1.
Contoh Soal :
1. Jika z1 = x1 + iy1 dan z2 =x2 + iy2 ,buktikan bahwa z1 z2 = (x1 - x2) + (y1 - y2)i !
Bukti :
z1 z2 = (x1 + iy1) (x2 + iy2) = (x1 + iy1) +(-x2 - iy2) = (x1 - x2) + (y1 - y2)i
Coba anda berikan sifat pembagian 2 bilangan kompleks !
2. Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 i. Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2
Jawab :
z1 + z2 = (2 + 3i) + (5 i) = 7 + 2i , dan z1 - z2 = (2 + 3i) - (5 i) = -3 + 4i
Lanjutkan untuk z1z2, dan z1 / z2 !
4
3. z - z = 2i Im (z)
4. z z = [Re(z)]2 + [Im(z)]2
b. Jika z1, z2 bilangan kompleks , maka :
1. z1 + z2 = z 1 + z 2
2. z1 z2 = z 1 - z 2
3. z1 z2 = z 1 . z 2
4. (
z1
z
) = 1 , dengan z2 0.
z2
z2
Im
y1+y2
z1+z2
y2
z2
z2
y1
0
z1
x2
Gambar 1
x1
z1
x1+x2 Re
0
-z2
Re
z1-z2
5
Tugas :
Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 i. Gambarkan pada bidang Argand, z1, z2, z1+ z2,
z1- z2, z 1 , z 2 , z 1 + z 2 dan z 1 - z 2 !
Arti geometri dari modulus z adalah merupakan jarak dari titik 0(0,0) ke z =
(x,y). Akibatnya, jarak antara dua bilangan kompleks z1 =x1+iy1 dan z2 = x2+iy2
adalah
Teorema 2 :
A. Jika z bilangan kompleks, maka berlaku :
1. |z |2 = (Re(z))2 + (Im(z))2
2. |z | = | z |
3. |z |2 = z. z
4. |z | | Re(z) | Re(z)
5. |z | | Im(z) | Im(z)
6
B. Jika z1, z2 bilangan kompleks, maka berlaku :
1. | z1 z2 | = | z1|| z2 |
2. |
z1
z
|= 1
z2
z2
3. | z1 + z2 | | z1| + | z2 |
4. | z1 - z2 | | z1| - | z2 |
5. | z1 - z2 | || z1| - | z2 ||
Tugas : Buktikanlah teorema A di atas dengan memisalkan z = x+iy, kemudian
berdasarkan hasil A, buktikan juga teorema B !
Gambar 2
x = r cos , dan y = r sin , sehingga = arc tan (
x positif dengan oz. Didapat juga r =
y
). adalah sudut antara sumbu
x
7
dari tan =
y
, dan jika z = 0, maka r =0 dan dapat dipilih sebarang. Jadi, bentuk
x
Definisi 5 :
Pada bilangan kompleks z = (r, ) = r(cos + i sin ), sudut disebut argument dari
z, ditulis arg z. Sudut dengan 0 < 2 atau - < disebut argument utama
dari z, ditulis = Arg z. Pembatasan untuk sudut tersebut dipakai salah satu saja.
Definisi 6 :
Dua bilangan kompleks z1 = r1(cos 1 + i sin 1) dan z2 = r2(cos 2 + i sin 2)
dikatakan sama, yaitu r1 = r2, dan 1 = 2.
Selain penulisan bilangan kompleks z = (r, ) = r(cos + i sin ) = r Cis ,
i
maka anda dapat menuliskan z dalam rumus Euler (eksponen), yaitu z = re , dan
-i
sekawannya adalah re .
i
2 , tan = 1, sehingga = 45 =
Z = 1 + i, r =
iSin 1 ) =
4
Cis 1 =
4
i
4
1
. Jadi z =
4
2 (Cos
1
4
z1
=
z2
r1 (Cos1 + iSin1 )
r2 (Cos 2 + iSin 2 )
Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan sekawan penyebut, yaitu (cos 2
r1
z1
=
[cos (1 - 2 ) + i sin (1 - 2)]
r2
z2
z1
= 1 - 2 = arg z1 arg z2.
z2
1
1
=
(cos(-) + i sin (-)) .Untuk
r
z
1
1
n
=
z
=
. Setelah pembilang dan penyebut dikalikan
zn
r n (Cosn + iSinn )
1
sekawan penyebut, maka didapat : n
z
1
= n (cos(-n) + i sin (-n)) =
r
( 3 i ) 6
Jawab :
Misalkan z = 3 - i, r = /z/ =
Tan =
3+1 = 2
1
, karena z di kuadran IV,maka dipilih = -30o.
3
1 n
) .
z
10
1.6.3 Akar Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks z adalah akar ke-n dari bilangan kompleks w, jika zn =
1
1
n
[Cos( + 2k ) + iSin
n
Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda yang memenuhi persamaan itu.
Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,,(n-1);
+ 2 k
n
< 2, sehingga
Hitunglah (-81)
Jawab :
1/4
11
Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan mensubstitusi k = 0,1,2,3 ke
persamaan terakhir. Tugas: Carilah keempat akar tersebut !
b. z = z
c. z = -z
(b) (-2+2I)15 = .
12
BAB II
FUNGSI , LIMIT DAN KEKONTINUAN
Sebelum dibahas mengenai fungsi kompleks, maka perlu dipelajari konsepkonsep topologi yang akan digunakan pada fungsi kompleks.
1. Lingkungan
a) Lingkungan z0 adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam
lingkaran yang berpusat di z0, berjari-jari di r, r > 0. Ditulis N(z0,r) atau |z
z0 | < r.
b) Lingkungan tanpa z0 adalah himpunan semua titik z z0 yang terletak di
dalam lingkaran yang berpusat di z0, berjari-jari di r, r > 0. Ditulis N*(z0,r)
atau 0< |z z0 | < r.
13
Contoh :
a) N(i,1) adalah ekuivalen dengan |z i | < 1, Gambarkan !
b) N*(0,a) adalah ekuivalen dengan 0< |z | < a, Gambarkan !
2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis Sc,merupakan himpunan
semua titik pada bidang z yang tidak termasuk di S.
Contoh :
a) A = {z/Im z< 1}, maka Ac = {z/Im z 1}. Gambarkan !
b) B = {z/2<z<4}, maka Bc = {z/z2 atau z4}. Gambarkan !
3. Titik Limit
Titik z0 disebut titik limit dari himpunan S jika untuk setiap N*(z0,) maka S
N*(z0,) .
4. Titik batas
Titik z0 disebut titik batas dari himpunan S jika untuk setiap N*(z0,) memuat
suatu titik di S dan memuat sati titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S
adalah himpunan semua titik batas dari S.
6. Interior dan Eksterior
Titik zo disebut interior dari himpunan S jika ada N(z0,) sehingga N(z0,) S.
Titik yang bukan titik interior atau titik batas disebut titik eksterior.
7. Himpunan Buka
Himpunan S disebut himpunan buka jika S tidak memuat bagian dari batasnya.
8. Himpunan Tutup
14
Himpunan S disebut himpunan tutup jika S memuat semua batasnya.
9. Himpunan Terhubung
Himpunan buka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat
dihubungkan oleh beberapa penggal garis lurus yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah Terbuka
Himpunan buka S yang terhubung disebut daerah terbuka.
11. Daerah Tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka digabung dengan batasnya.
12. Penutup dari himpunan S
adalah himpunan S digabung dengan limitnya.
Contoh :
A = {z/ /z/ < 1}, B = {z/ /z/<1} U {(0,)}, dan C = {z/ /z/ 2}
Dari himpunan di atas, maka A adalah himpunan buka dan terhubung. Batas dari A
adalah {z/ /z/=1}. Penutup dari A adalah {z/ /z/ 1}.
B adalah bukan himpunan buka dan juga bukan himpunan tutup. Titik limit dari B
adalah {z/ /z/ 1}. Interior C adalah {z/ /z/ <2}.
15
Himpunan D disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis Df dan f(z) disebut
nilai dari f atau peta dari z oleh f. Range atau daerah hasil (jelajah) dari f ditulis Rf ,
yaitu himpunan f(z) untuk setiap z anggota D.
Contoh :
a) w = z + 1 i
b) w = 4 + 2i
c) w = z2 5z
d) f(z) =
3 z
2z + 1
Contoh a,b,c adalah fungsi kompleks dengan domain semua titik pada bidang z.
Contoh d) adalah fungsi kompleks dengan domain semua titik pada bidang z
,kecuali z = -1/2.
Jika z = x + iy, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan menjadi w = u(x,y) +
iv(x,y) yang berarti Re(w) dan Im(w) masing-masing merupakan fungsi dengan dua
variabel real x dan y. Apabila z = r(Cos+iSin), maka w = u(r, ) +v(r, ).
Contoh :
1. Tuliskan f(z) = 2z2 i dalam bentuk u dan v !
Jawab :
Misal z = x + iy, maka fungsi w = f(z) = 2z2 i = u(x,y) + iv(x,y) =2(x + iy )2 i
= 2(x2+2xyi-y2) i = 2(x2-y2) +i(4xy-1). Jadi u = 2(x2-y2) dan v = 4xy-1.
2. Jika z = r(Cos+iSin), maka f(z) = z2 + i = [r (Cos+iSin)]2 + i = (r2 Cos2r2Sin2) + (1+rSin2)i, berarti u = r2Cos2-r2Sin2 dan v = 1+rSin2) .
16
Komposisi Fungsi
Jika diberikan fungsi f(z) dengan domain Df dan fungsi g(z) dengan domain
Dg. Jika Rf Dg , maka ada fungsi komposisi (gof) (z) = g (f (z)), dengan
domain suatu himpunan bagian dari Df. Jika Rg Df , maka (fog) (z) = f (g (z)).
Tidak berlaku hukum komutatif pada (gof) (z) dan (fog)(z).
Contoh :
f(z) = 3z i dan g(z) = z2 + z 1 + i
Jika Rf Dg , maka (gof) (z) = g (f (z)) = g(3z-i) = (3z-i)2 + (3z-i) 1 +i =9z26iz-1+3z i -1+i = 9z2+3z-2-6iz
Jika Rg Df , maka (fog) (z) = f (g (z)) = f(z2 + z 1 + i) = 3z2 + 3z 3 + 2i
Jadi, (gof) (z) (fog)(z).
17
Contoh 1 :
Diketahui fungsi w = 2z 1 + i. Untuk setiap variabel bebas z = x + iy didapat nilai
w = 2(x+iy) 1 + i. Misalnya untuk z1 = 1 + i , dan z2 = 2 3i , berturut-turut
diperoleh : w1 = 1 + 3i , dan w2 = 3 5i. Gambar dari z1, z2 ,w1 , dan w2 dapat
dilihat di bawah ini.
w1(1,3)
z1(1,1)
x
z2(2,-3)
w2(3,-5)
Contoh 2 :
Diketahui fungsi w = z2. Dengan menggunakan z = r (Cos+iSin), maka
diperoleh w = z2 = r2 (Cos2+iSin2). Jika sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r
pada bidang z, maka dapat dipetakan ke bidang w menjadi sebuah lingkaran pusat O
berjari-jari r2. Daerah 0 arg z dipetakan menjadi daerah 0 arg w 2. Coba
anda Gambarkan keduanya pada bidang Argand !
18
2.4 Limit
Diketahui daerah D pada bidang z dan titik zo terletak di dalam D atau pada
batas D. Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada D, kecuali mungkin di zo.
Y
f(z)
..zo
.
.z
. wo
.w
N*(zo,)=0</z-zo/<
Bidang Z
Bidang W
Lim f ( z ) = wo
z zo
Secara formal, definisi limit dapat dilihat berikut ini :
Definisi :
Misalkan fungsi z = f(w) terdefinisi pada daerah D, kecuali mungkin di z0 (titik z0 di
dalam D atau pada batas D). Limit dari f(z) adalah wo untuk z menuju z0, jika untuk
setiap > 0, terdapat > 0 sedemikian hingga / f(z) - wo / < , apabila 0 < / z - zo / <
, ditulis :
Lim f ( z ) = wo
z zo
19
1. Titik zo tidak perlu termasuk domain fungsi f.
2. Variabel z menuju zo melalui sebarang lengkungan K,artinya z menuju zo dari
segala arah.
3. Apabila z menuju zo melalui dua lengkungan yang berbeda saja, mengakibatkan
f(z) menuju dua nilai yang berbeda, maka limit fungsi f tersebut tidak ada untuk
z menuju zo.
Contoh 1 :
2 z 2 3z 2
=5
Buktikan bahwa : Lim
z2
z2
Pembuktian :
Analisis Pendahuluan : (langkah ini boleh tidak ditulis di lembar jawaban)
Misalkan diberikan bilangan > 0, kita akan mencari > 0 sedemikian hingga
sehingga
0 < |z 2 |<
2 z 2 3z 2
5 <
z2
<
z2
z2 <
20
Bukti Formal :
Jila diberikan > 0 , maka pilih = /2, sehingga untuk z 2, berlaku
0 < |z 2 |<
(2 z + 1)( z 2)
2 z 2 3z 2
5 = 2 | z-2 | < 2) = .
5 =
z2
z2
Contoh 2 :
Buktikan bahwa : Lim
z zo
z2 = zo2
Bukti :
Untuk setiap > 0 , maka akan dicari > 0, sehingga untuk z zo, / z2 - zo2 / <
apabila /z - zo / < . Jika 1, maka 0 < /z - zo / < mengakibatkan / z2 - zo2 / = /zzo / /z+zo/ < /z+zo/ = {/z-zo+2zo/} < (1 +2/zo/). Jadi didapat minimum antara
1 dan
(1 + 2 zo )
21
(x,y)
(xo,yo)
(x,y)
(xo,yo)
Teorema 3 :
Misalkan fungsi f dan F limitnya ada di zo. Lim f(z) = wo dan lim F(z) = Wo, maka :
1. Lim (f(z) +F(z) ) = wo + Wo (untuk z
zo)
zo)
zo)
Contoh 1 :
Hitunglah
lim
zi
Jawab = lim
z 1
z2 + 1
z i
( z + i )( z i )
= 2i
z i
Contoh 2 :
x2
2 xy
Jika f(z) = 2
i
+
x + y2 y + 1
Bukti :
Kita tunjukkan bahwa untuk z menuju 0 di sepanjang garis y = 0, maka
lim
z
f(z) = Lim
0
(x,0)
(0,0)
(x,x)
x2
i) = 1
= Lim (1 +
x +1
(0,0) x
22
f(z) =
f(zo).
Jadi, ada tiga syarat fungsi f(z) kontinu di zo, yaitu :
1. f(zo) ada
2. Lim f(z) ada
z zo
3. Lim f(z) = f(zo)
z zo
Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah R, jika f(z) kontinu pada setiap titik
pada daerah R tersebut.
Teorema 4 :
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi di setiap titik pada daerah R, dan
zo = xo+yoi titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di zo jika dan hanya jika
u(x,y) dan v(x,y) masing-masing kontinu di (xo,yo).
Teorema 5 :
Andaikan f(z) dan F(z) kontinu di zo, maka masing-masing fungsi :
1. f(z) + F(z)
2. f(z) . F(z)
3. f(z) / F(z), F(z) 0,
4. f(F(z); f kontinu di F(zo), kontinu di zo.
23
z2 + 4
Contoh 1 : Fungsi f(z) =
, z 2i
z 2i
3 + 4i, z = 2i
f(2i) = 3+4(2i) = 3 + 8i, sedangkan untuk z mendekati 2i, maka Lim f(z) = z +2i =
2i + 2i = 4i. Jadi f(z) diskontinu di z = 2i.
Contoh 2 :
z2 + 1
Dimanakah fungsi g(z) = 2
kontinu ?
z 3z + 2
Jawab : Coba anda periksa bahwa g(z) diskontinu di z = 1 dan z = 2. Jadi g(z)
kontinu di daerah {z/ z 1 dan z 2}.
z +1
, di z = i
z 1
gambarkan w = z !
24
z2 + 4
, Hitunglah limit g(z) untuk z
7. Jika g(z) =
z 2i
2i
x2
2 xy
8. Jika f(z) = 2
i . Buktikan Lim f(z) untuk z menuju 0 tidak ada !
+
x + y2 y + 1
z2 + 9
9. Apakah fungsi h(z) =
, z 3i , kontinu di z = 3i ?Jelaskan !
3
z
i
3 + 5i, z = 3i
z2 + 4
10. Dimanakah fungsi g(z) = 2
kontinu ?
z iz + 2
25
BAB III
TURUNAN FUNGSI KOMPLEKS
f
= f ( z 0 + z ) f ( z 0 )
z
z
Contoh 3.1.1
lim (z + z 0 )(z z 0 ) = 2 z
= z
0
z0
zz
0
26
Karena z0 sebarang maka f(z) = z2 terdifferensial di seluruh C
Teorema 3.1
lim
= z
z0
f(z) f(z0 )
. z z0
z z0
lim
z z0 f(z) f(z0)
lim
= z
z0
= f(z) . 0
=0
Contoh 3.1.2
27
f(z) = z 2 = x2 + y2 berarti
u(x,y) = x2 + y2
v(x,y) = 0
u dan v kontinue di C maka f(z) konstanta di C
z
f(z) f( 0 )
f(0) = z lim
= z lim
0
0
z
z0
z z
= z lim
0 z =0
v
u
v
u
=
dan
=
y
x
x
derivatif f di z0 dapat dinyatakan dengan
f(z0) = ux(x0,y0) + i vx(x0,y0)
28
Jika persamaan C-R tidak terpenuhi di (x0,y0) maka f(z) = u(x,y) + i v(x,y)
pasti tidak terdefferensial di z0 = x0 + i y0
Contoh 3.2.1
u
u
= 2x ;
= 2y
y
x
v
v
=0 ;
=0
y
x
v
u
=
2x = 0 ................... (1)
y
x
dan
u
v
= - 2y = 0 ................... (2)
y
x
(1) dan (2) tidak dipenuhi jika x 0 atau y 0, jadi pasti f tidak
terdifferensial di z 0
Catatan :
Syarat C-R hanya syarat perlu untuk keterdifferensialan.
Contoh 3.2.2
29
Buktikan fungsi f(z) =
x 3( 1 + i) y 3( 1 i)
f(0) = 0 tidak terdifferensial di 0
x2 + y2
Bukti :
u=
x3 y3
dengan u(0,0) = 0
x2 + y2
v=
x3 + y3
dengan v(0,0) = 0
x2 + y2
u(x, 0 ) u( 0 ,0 )
=1
x
ux(0,0) = x lim
0
uy(0,0) = y 0
v(x,0 ) v( 0 ,0 )
vx(0,0) = lim
=1
x0
vy(0,0) = y lim
0
v( 0,y) v( 0,0 )
=1
y
untuk z 0
x 3(1 + i) y 3(1 i)
lim
=1+i
Sepanjang garis real y = 0 x 0
x3
2i x 3
1+ i
Sepanjang garis real y = x x lim
0 2( 1 + i) x 3 = z
30
Jadi z lim
0
f(z) f( 0 )
tidak ada sehingga f tidak terdifferensial di 0
z
dan
v
u u v v
u
,
,
,
ada di (x0, y0) berlaku C-R yaitu
=
y
x y x y
x
u
v
= - dan f(z0) = ux(x0,y0) + i vx(x0,y0)
y
x
Contoh 3.2.3
v(x,y) = exsin y
ux(x,y) = excos y
uy(x,y) = -exsin y
vx(x,y) = exsin y
(x,y) C
vy(x,y) = excos y
31
Dan f(z) = ux(x,y) + i vx(x,y)
= excos y + i exsin y
Teoreama 3.3.1
Jika f(z) = u(r, ) + iv(r, ) terdiferensial dan kontinue pada suatu kitar (r0,
0) dan jika dalam kitar tersebut ur, u, vr, v ada dan kontinue di (r0, 0) dipenuhi
C-R yaitu:
u
u
1 v
1 v
=
dan
=,r0
r
r
r
r
maka f(z) = ada di z = z0 dan f(z) = (cos 0 i sin 0) [ur(r0, 0) + ivr(r0, 0)]
Contoh 3.3.1
diperoleh :
keenam fungsi ini kontinue dan syarat C-R dipenuhi untuk semua z 0
32
Jadi f(z) = z-3 terdiferensial untuk z 0
Dengan demikian f(z) dalam koordinat kutub adalah :
f(z)
Jika f(z), g(z) dan h(z) adalah fungsi kompleks serta f(z), g(z) dan h(z)
ada, maka berlaku rumus-rumus berikut :
1.
dc
d(z)
=0,
=1
dz
dz
2.
d [cf (z )]
= cf(z)
dz
3.
d
[f(z) g(z)] = f(z) g(z)
dz
4.
d
[f(z)g(z)] = f(z)g(z) + f (z)g(z)
dz
5.
g (z ) f ( z ) f (z )g (z )
d f (z )
=
dz g(z )
[g (z )]2
dzn
6.
= nzn-1
dz
7. Jika h(z) = g[f(z)] maka h(z) = g[f(z)]f(z) biasa disebut dengan komposisi
(aturan rantai)
dw dw d
.
=
dz d dz
33
Definisi 3.5.1
Fungsi f analitik di z0, jika ada r > 0 sedemikian hingga f(z) ada untuk setiap z
N (z0,r) (persekitaran z0)
f differensiable
r
Z0
Contoh 3.5.1
1
analitik kecuali di z = 0
z
1.
f(z) =
2.
f(z) = x3 + iy3
diperoleh : u = x3 ; v = y3 sehingga ux = 3x2 ; vx = 0 ; uy = 0 ; vy = 3y2
dengan menggunakan persamaan C-R :
3x2 = 3y2 y = x dan vx = uy = 0
persamaan C-R dipenuhi dan kontinue digaris y = x berarti f(z) ada hanya di
y=x
f(z) tidak analitik dimanapun karena tidak ada kitar.
34
o
zz0
f (z) f (z)
=
, g(z) 0 g(z) 0
g(z) g(z)
Titik z1 disebut titik singular dari f jika f tidak analitik dari z1 tetapi untuk setiap
kitar dari z1 memuat paling sedikit satu titik dimana f analitik.
Jenis kesingularan f(z) atau titik singular antara lain :
1. Titik singular terisolasi
Titik z0 dinamakan titik singular terisolasi dari f(z) jika terdapat > 0
demikian sehingga lingkaran |z z0| = hanya melingkari titik singular
lainnya. Jika seperti itu tidak ada, maka z = z0 disebut titik singular tidak
terisolasi.
2. Titik Pole (titik kutub)
Titik
lim
zz0
z0
disebut
titik
pole
tingkat
n,
jika
berlaku
sederhana.
3. Titik Cabang
Titik singular z0 disebut titik singular dapat dihapuskan dari f(z) jika
lim f(z) ada.
z0
35
5. Titik Singular Essensial
Titik singular z = z0 yang tidak memenuhi syarat titik singular pole titik
cabang atau titik singular yang dapat dihapuskan disebut titik singular
essensial.
6. Titik Singular tak hingga
g(z) =
1
berarti titik z = i adalah titik pole tingkat 2 dari g(z)
( z i) 2
2
36
2
2
+
=0
x 2
y 2
u dan v dimana f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada suatu domain maka f(z)
harmonik pada domain tersebut.
Contoh 3.7.1
Diberikan u(x,y) harmonik pada D dan tentukan fungsi v yang harmonik konjugat
dengan u = 4xy3 12x3y, (x,y) C
Jawab :
Misal diklaim konjugatnya adalah v(x,y) jadi f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada C
sedemikian sehingga berlaku C-R ux = vy dan uy = -vx
ux = 4y3 12x2y
vy = 4y3 12x2y
v= y4 6x2y2 + g(x)
karena vx = -uy maka -12xy2 + g(x) = -12xy2 + 4x3 sehingga g(x) = 4x3 diperoleh
g(x) = x4 + C
Jadi v = y4 6x2y2 + x4 + C
f = u + iv
= 4xy3 4x3y + i(y4 6x2y2 + x4 + C)
= i(y4 6x2y2 + x4 4ixy3 + 4x3y) + iC
= i(x +iy)4 + iC
= iz4 + A dengan A = iC
37
Cara yang lebih praktis menentukan fungsi harmonik konjugat atau dari fungsi
harmonik u diberikan u(x,y) harmonik pada D andaikan v(x,y) sehingga
f(z) = u(x,y)+ iv(x,y) analitik pada D
f(z) = ux(x,y) + ivx(x,y)
sesuai persamaan C-R : f(z) = ux(x,y) iuy(x,y)
zz
z+z
z = x + iy dan z = x iy sehingga diperoleh x =
dan y =
2
2i
z+z zz
z+z zz
,
,
f(z) = ux
- iuy
2i
2i
2
2
Suatu identitas dalam z dan z jika diambil z = z maka f(z) = ux(z,0) iuy(z,0)
Jadi f(z) adalah fungsi yang derivatifnya ux(z,0) iuy(z,0) kemudian didapat v(x,y)
Contoh 3.7.2
Dari Contoh 3.7.1 dengan u= 4xy3 4x3y, (x,y) C , jika diselesaikan dengan
menggunakan cara Milne Thomson.
Jawab :
ux = 4y3 12x2y
uy= 12xy2 4x3
f(z) = ux(z,0) iuy(z,0) = -i(-4z3) = 4iz3
sehingga f(z) = iz4 + A
f(z) = i(x + iy)4 + A
38
= 4xy3 4x3y + i(x4 6x2y2 + y4) + A
3.8 SOAL-SOAL LATIHAN BAB III
1
z2
c. f(z) =
2z 1
z + 2i
(3z + 5) 8
(1 3z + z 2 ) 20
39
6. Tunjukkan bahwa fungsi-fungsi berikut adalah harmonik dan dapatkan fungsi
analitik f(z) = u(x,y) + i v(x,y) yang bersesuaian :
a. u = x3 3xy2 + 3x2 3y2 + 1
b. u = xe-x cos y y ex sin y
*** Selamat Mengerjakan ***
40
BAB IV
INTEGRAL KOMPLEKS
4.1 Lintasan
Jika g dan h fungsi bernilai real dan konstanta dari variabel real t (a,b) maka
himpunan titik-titik (g(t).h(t)) di bidang x.y akan membentuk suatu kurva.
Jadi himpunan titik Z = x + i.y di bidang komples adalah kurva jika x = g (t) dan y
= h (t).
Jika tidak ada pada kurva yang berkawanan dalam ( a,b ), kurva disebut
kurva tunggal.
Kurva yang titik awal dan titik akhirnya berhimpitan dinamakan kurva
tertutup.
Kurva tertutup yang tidak memotong dirinya sendiri disebut kurva tertutup
tunggal.
Misal kurva C = { Z = g(t) + ih(t), a t b } dengan g(t) dan h(t) ada dan
kontinue pada [ a,b ], untuk t [ a,b ] nilai g(t) dan h(t) tidak pernah bersama nol,
maka C disebut kurva mulus.
Jika kurva C merupakan rangkaian beberapa kurva mulus C1, , Cn titik akhir Cj
berimpit dengan titik awal Cj+1 untuk j = 1,2,.., n 1 maka kurva C disebut
suatu lintasan atau kontur. Lintasan C ini ditulis C1 + C2 ++ Cn.
41
4.2 Integral Garis
Integral garis fungsi p(x,y) sepanjang lintasan C terhadap x dinyatakan dengan
P( x, y ) dx
Jika P( x,y ) dx sepanjang kurva C ke lintasan tertentu terhadap t pada [a,b] dan
b
P ( x, y ) dx = P ( g (t ), h (t ) h ' (t ) dt
C
P( x, y) dx
P( x,y ) dx.
Sifat-Sifat :
1.
2.
-C P( x,y ) dx = - C P( x,y) dx
3.
4.
P (x, y ) dx = - P (x, y ) dx
c
Catatan :
Keempat sifat berlaku juga untuk pengintegralan terhadap y.
Contoh 4.2.1
1
(xy + 5) dy
Penyelesaian :
42
y=0t=
dy
= 2 cos t sin t
dt
y=1t= 0
sehingga :
0
2 sin2 t cos t dt -
2 sin4 t cos t dt +
misal
du = cos t dt
t = 0 u = 0 dan t =
1
u=1
2
2 u du - 2 u du + 10 u du
2
] [
1
2
3
5
2 1 3 u - 2 15 u + 10 12 u
0
1
0
Contoh 4.2.2
u = sin t
du
= cos t
dt
10 sin t cos t dt
43
a. Garis patah berawal dari titik i melalui 1 + i dan berakhir titik 1
b. Penggal garis dengan titik awal i dan titik akhir 1
Penyelesaian :
a.
i
c1
i+1
c2
1
C1 :
dy = 0
C2 :
dx = dt
dy = dt
x2y dx + xy2 dy +
t2 dt +
c1
x2y dx + xy2 dy
c2
c1
1t0
x= 1 dan y = t
dx = 0
I=
0t1
y = 1 dan x = t
t2 dt
c2
t2 dt +
t2 dt
= 1/3 + (-1/3) = 0
b. Gambar pada a
Misal :
x = t dx = dt
y = 1 t dy = -dt
0 t 2
44
1
I=
t2 (1 t) dt + t (1 t)2 (-dt)
t2 t3 t (1 2t + t2) dt
t2 t3 t + st2 t3 dt
-t + 3t2 st3 dt
Contoh 4.2.3
Hitung
positif 0 t 2
Penyelesaian :
3
3
y dx + x dy
= -a4
sin4 t + cos4 t
digunakan reduksi
= -a4
= -a4
1 sin2 2t dt
45
Contoh 4.2.4.
Hitunglah
( 2,4)
(2 y + x
) dx + (3 x y ) dy sepanjang:
( 0 ,3)
(2 y + x
) dx + (3 x y ) dy
( 0 ,3)
( 2 (t
+ 3) + ( 2t ) 2 ) 2 dt + (3( 2t ) t 2 3) 2 dt
t =0
(12
6 t + 24 t
2 t 3 ) dt
t=0
= 12 t 3 t
+ 8t
= 12 3 + 8
= 17
=
2
t
1
4
0
1
2
1
2
33
2
46
2
( 2,3)
2
( 2 y + x ) dx + (3 x y ) dy
( 2 .3 + x
) dx + (3 . x 3)( 0 )
x=0
( 0,3)
(6 + x
)dy
x=0
= 6x
= 12 +
=
1 3
x
3
8
3
44
3
(2 y + x
) dx + (3 x y ) dy
(2 y + 2
)( 0 ) + (3 .2 y ) dy
y =3
( 2 ,3)
(6 y )dy
y =3
1
= 6y y2
2
=6
=
7
2
5
2
44
5
+
3
2
88 + 15
6
103
=
6
47
y y1
x x1
y3 x0
=
=
y 2 y1 x 2 x1
43 20
y3 x
=
1
2
2 y 6 = x atau y =
1
( x 6)
2
2 dy = dx
Maka
( 2,4)
2
( 2 y + x ) dx + (3 x y ) dy =
( 0 ,3)
( 2 y + ( 2 y 6)
)( 2 dy ) + (3( 2 y 6 ) y ) dy
y =3
(2 y + 4 y
24 y + 36)(2dy) + (6 y 18 y )dy
y =3
4
(8 y2 44 y + 72 + 5 y 18)dy
y =3
4
(8 y
39 y + 54)dy
y =3
8
39 2
y + 54 y
= y3
3
2
3
8
39
= (43 33 ) (42 32 ) + 54(4 3)
3
2
8
39
97
= (64 27) (16 9) + 54(1) =
3
2
6
48
dz
= z(t) = dx + idy
dt
f (z ) dz =
c
f (z (t )) z(t) dt
a
Sifat :
1. f (z ) dz = - f (z ) dz
-c
2. k f (z ) dz = k f (z ) dz
c
3. f (z ) dz g(z) dz = f (z ) dz + g(z ) dz
c
4. f (z ) dz =
c
f (z ) dz + f (z ) dz
c1
dengan C = C1 + C2
c2
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y) = u + iv maka dengan integral garis kompleks dapat
dinyatakan dalam suku-suku integral garis real sebagai
f (z ) dz = (u + iv )(dx + idy ) dz
c
= u dx - v dy + I v dx + vdy
c
Contoh 4.3.1
Hitung
f (z )
i C2
C1
dari gambar
1+i
49
C1 =
f (z ) dz + f (z ) dz
c1
C1
c2
x = 0 dx = 0
0 x 1
y = t dy = 1
C2
x = t dx = 1
0 x 1
y = 1 dy = 0
Pada lintasan C1
f (z ) dz = u dx vdy + i v dy
c
c1
+ u dy
c2
0 dt + i
t dt = i
pada lintasan C2
f (z ) dz = u dx vdy + i v dx + u dy
c
c2
c2
1- t dt + i
6t2 dt
= + 2i
Jadi :
f (z ) dz = 1 + 2i
c
Teorema 4.3.1
dz
c z2 < M L
50
Jika C lintasan tertutup segitiga dengan sudut 3, 0 dan 4i
Buktikan
z
(e + z ) dz 60
c
Penyelesaian :
B
2
f(z) = e + z
f(z) = e 2 + z ez + z = ex +
x 2 + y2
pada lintasan AO
-3 z = x 0
f(z)
= ex +
- 3 2 + 10 2
= ex + 3
diambil x = 0 agar maksimal f(z) = e0 + 3 = 4
Pada lintasan OB
0 z = iy 4
f(z)
= e0 +
02 + 42
=1+4=5
pada limit AB
51
12 + 4x
3
z = x + iy y =
f(z) = e0 +
, -3 x 0
02 + 42 = 5
(x = 0 maksimal)
karena terdapat tiga lintasan, maka diambil M terbesar yaitu 5 dan L = keliling
segitiga yaitu 3 + 4 + 5 = 12
z
sehingga e + z M.L = 5.12 = 60
terbukti
Fungsi analitik dan fungsi kontinue dalam integral tertutup tutup C maka
f (z )dz
= 0
Bukti :
f analitik
f kontinue
= ux + ivx
= vy iuy,
kontinue
P dx + Q dy
c
dxdy
- Py
52
sehingga
f (z )dz
(u + iv ) dz
(u + iv )(dx + idy )
= u dx v dy + i u dy + v dy
c
=0
Jadi f (z ) dz = 0
c
Contoh 4.3.3
Jawab :
f(z) = 4z f(z) kontinue dan analitik di dalam C sesuai Teorema Cauchy
2z
4 dz = 0
Contoh 4.3.4
z
c
Penyelesaian :
f(z) =
2z
1
f(z)
=
( z 2 4) 2
z2 4
dz
=0
4
53
Kontinu di dalam dan pada C. Jadi menurut Teorema Cauchy f (z ) dz = 0
c
Contoh 4.3.5
Buktikan jika C lintasan tertutup sepanjang sisi-sisi bujur sangkar dan titik-titik
sudut 1 + i, -1 + i, -1 + -i, 1 i dengan arah positif.
dz
= 2 i
Penyelesaian :
-1 + i
1+i
Z0
-1 - i
1-i
0,
dz
1
adalah analitik pada lingkaran tersebut kecuali z =
z
dz
:
z =
c
dz
j z = 2i
1
juga analitik di dalam j, maka
z
54
4.4 Anti Derivatif Fungsi Analitik
f (z )dz
f (z ) dz
c1
f (z ) dz
=0
-c 2
Sehingga
f (z ) dz
c1
f (z ) dz
c2
D z
c2
c1
z0
z0
f ( )
zD
z0
Contoh 4.4.1
dz = G(1 + i) G(0) = -1
Contoh 4.4.2
sinh 1
i
1
= sinh i
55
Contoh 4.4.3
f(z) =
r e
Cabang utama dari z1/3 analitik kecuali pada OX mempunyai suatu anti derivatif F =
z 4/3
Untuk sebarang lintasan di r sampai i yang tidak memotong OX maka :
i
dz = F(i) F(-i)
-i
= (ei2/3 e- i2/3)
= i sin (2/3) = i3
Jika fungsi analitik di dalam dan pada lintasan tertutup tunggal C, z0 dalam c maka :
1. f(z0) =
2. f(z0) =
3. fn(z0) =
1
2 i
f (z )
z-z
c
dz
f (z )
1
2 i
(z - z )
n!
2 i
(z - z )
dz
f (z )
n +1
dz
Contoh 4.5.1
Tentukan
z dz
( z 1)( z 3)
, jika lintasan C :
56
Penyelesaian :
a. Fungsi f ( z ) =
z
analitik di dalam dan pada C1 dan 1 di dalam C1,
( z 3) 2
1
2 i
f (z )
(z - 1) dz
adalah 2 i f(1) = i / 2
b. Fungsi g ( z ) =
z
analitik di dalam dan pada C2 dan 3 di dalam C2, sehingga
( z 1)
1
2 i
g(z )
(z - 3) dz
2
i g(3) = i / 2
1. Hitung
3 z + 2 dz
sudut 1 + i, -1 + i, -1 i, 1 i.
2+ 4i
2. Selesaikan I =
2
dz sepanjang x = t; y = t ; 1 t 2
1+ i
3. Hitung integral garis (xy + y2) dx dan (x2 xy) dy sepanjang parabola y = x2
dari titik A(-1,1) ke titik (2,4)
4. Hitung integral garis :
a. (x2y2 dx + xy2 dy) sekeliling lintasan tertutup C bagian dari garis x = 1 dan
bagian parabola y2 = x ke arah positif
xy 2
b. 2
dy sekeliling lingkaran x2 + y2 = a2 ke arah positif
2
x +y
57
5. Hitung
z+3
dz , dengan C :
z
5z 2
58
DAFTAR PUSTAKA
Churchill, R.V, Brown, J.W. 1990. Complex Variables and Applications. New
York : McGraw-Hill Publishing Company.
Sardi, Hidayat. 1989. Fungsi Kompleks. Modul Perkuliahan 1-9 UT. Jakarta :
Karunika.
Soemantri, R. 1996. Fungsi Variabel Kompleks. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Spiegel, Murray R. 1964. Theory and Problems of Complex Variables. New York
: McGraw-Hill, Inc