Anda di halaman 1dari 8

BAB II

BILANGAN KOMPLEKS.

Definisi: Jika a dan b adalah bilangan real, maka pasangan (a,b) disebut bilangan kompleks, asal
saja kesamaan, penjumlahan dan perkalian antar pasangan itu didefinisikan sebagai
berikut:
a). kesamaan : (a,b) = (c,d) berarti a = c dan b = d.
b). penjumlahan : (a,b) + (c,d) = (a + c, b +d)
c). perkalian : (a,b)(c,d) = (ac-bd, ad + bc).

Contoh: Diberikan z1 = (2,– 3) dan z2 = (-5,1), tentukan bilangan kompleks :


(a) z1 + z2; (b) z1 - z2; (c) z1 z2;
Penyelesaian:
(a) z1 + z2 = (2,– 3) + (-5,1) = ((2 – 5),(-3 + 1)) = (-3, -2)
(b) z1 - z2 = (2,– 3) - (-5,1) = ((2 + 5),(-3 - 1)) = (7,– 4)
(c) z1 z2 = (2,– 3)(-5,1) = ((– 10 – 3),(2 + 15)) = (-13,17)

Definisi kesamaan menyatakan bahwa pasangan (a,b) dipandang sebagai pasangan berurut.
Jadi bilangan kompleks (2,3) tidak sama dengan bilangan kompleks (3,2).
Bilangan-bilangan a dan b disebut komponen dari z = (a,b). Komponen pertama a disebut
bagian real dari z = (a,b) atau ditulis a = Re(z), sedangkan komponen b disebut komponen khayal
(imajiner) dari z = (a,b) atau ditulis b = Im(z).

1. Operasi Bilangan Kompleks.


Teorema: Operasi penjumlahan dan perkalian pada bilangan kompleks memenuhi sifat komutatip,
assosiatip, dan distributip. Jadi jika X, Y dan Z adalah sebarang bilangan kompleks,
berlaku sifat berikut:
Hukum komutatip : X + Y = Y + X; dan XY = YX.
Hukum assosiatip : X + (Y + Z) = (X + Y) + Z dan
X(YZ) = (XY)Z
Hukum distrributip : X(Y + Z) = XY + XZ.
Bukti: Assosiatip.
Misalkan: X = (x1,x2), Y = (y1,y2) dan Z = (z1,z2).
X(YZ) = (x1,x2)(y1 z1 – y2z2; y1 z2 + y2z1)
= [x1(y1 z1 – y2z2) - x2( y1 z2 + y2z1), x1(y1 z2 + y2z1) + x2(y1 z1 – y2z2)]
= [(x1 y1 – x2y2)z1 - ( x1 y2 + x2y1),((x1y2 + x2z1)z1 + (x1 y1 – x2y2)z2]
= (x1y1 – x2 y2, y1 y2 + x2 y1)(z1,z2)
= (XY)Z.
Untuk sifat komutatip dan distributip, buktikan sendiri.

Elemen Identitas.
Penjumlahan : (0,0) disebut bilangan kompleks nol, sebab (a,b) + (0,0) = (0,0) + (a,b)
= (a,b).
Perkalian : (1,0) sebab (a,b)(1,0) = (1,0)(a,b) = (a,b).

10
11

Elemen Invers (balikan).


Penjumlahan : ∀(a,b)∈C, ∃-(a,b) = (-a.-b) ∈C ∋ (a,b) + (-a,-b) = (-a,-b) + (a,b) = (0,0).
Perkalian : Misalkan (a,b) ≠ (0,0).
∀(a,b)∈C, ∃(c,d) ∈C ∋ (a,b)(c,d) = (c,d)(a,b) = (1,0).
Ini sama artinya dengan,
ac – bd = 1 dan ad + bc = 0 yang mempunyai solusi tunggal yaitu
a −b
c= ; d=
2 2
a +b a + b2
2

⎛ ⎞
(a, b )− 1 = 1 = (c, d) = ⎜⎜ 2 a 2 , 2− b 2 ⎟⎟ jika (a, b) ≠ (0,0).
(a, b ) ⎝a +b a +b ⎠
Bilangan real adalah himpunan bagian dari bilangan kompleks berbentuk (a,0), yaitu bilangan
kompleks yang komponen imajinernya nol.

Satuan Imajiner ( j atau i).


Pada sistim bilangan real, persamaan x2 + 1 = 0 tidak mempunyai penyelesaian, tetapi
dalam sistim bilangan kompleks, ternyata (0,1) adalah penyelesaian dari persamaan itu, karena:
(0,1)2 = (0,1)(0,1) = (0 – 1, 0 + 0) = ( –1,0) = –1.
Bilangan kompleks (0,1) dinyatakan dengan j atau i disebut satuan imajiner atau khayal. Bilangan ini
mempunyai sifat i2 = j2 = –1.
Jadi: (a,b) = (a,0) + (0,b) = (a,0) + (b,0)(0,1).
Sehingga, jika ditulis a = (a,0), b = (b,0) dan i = (0,1), diperoleh (a,b) = a + bi atau a + jb.
(Catatan: Untuk penggunaan dalam bidang ilmu kelistrikan cenderung menggunakan simbol j untuk
satuan imajiner, karena simbol i sudah digunakan untuk simbol kuat arus listrik)

2. Konjugat (Sekawan) Bilangan Kompleks.


Jika ditulis z = x + jy maka x – jy disebut konjugat (sekawan) dari z yang dilambangkan
dengan z . Jadi
z = x + iy ⇒ z z = x – iy
Penjumlahan dan pengurangan antara bilangan kompleks dengan konjugatnya menghasilkan
z + z = 2x dan z – z = j2y
Konjugat bilangan kompleks mempunyai sifat sebagai berikut:

(z1 + z 2 ) = z1 + z 2 ; (z1 − z 2 ) = z1 − z 2
( z 1.z 2 ) = z 1.z 2
⎛ z1 ⎞ z1
⎜⎜ ⎟⎟ = dengan z 2 ≠ 0
⎝ z2 ⎠ z2

3. Interpretasi Geometri Bilangan kompleks.


Karena bilangan kompleks z = x + jy adalah pasangan berurutan bilangan real( x,y), maka
(x,y) dapat diwakili secara geometrik oleh sebuah titik pada bidang atau oleh sebuah anak panah
(vektor geometrik) dari titik asal ke titik (x,y). Dalam konteks ini bidang (x,y) yang merupakan tempat
merepresentasikan bilangan kompleks dinamakan sebagai bidang kompleks atau disebut juga
12

diagram Argand. Sumbu x sering dipandang sumbu nyata, sedangkan sumbu y dipandang sebagai
sumbu khayal.
y
(x,y) = x + jy
z1 + z2
r =⏐x + jy⏐
z2
y = r sin θ z2 – z1

θ z1
x = r cos θ

z1 - z2
Gambar: representasi geometrik bilangan kompleks.
Jika (x,y) ≠ (0,0), maka x dan y dapat dinyatakan menjadi
x = r cos θ dan y = r sin θ
sehingga bentuk polar (kutub) dari z = x + iy adalah
z = r cos θ + i r sin θ = r(cos θ + i sin θ)
Bilangan r yang menyatakan jarak antara titik (x,y) dengan titik asal (0,0) disebut modulus atau nilai
mutlak dari z = x + iy dan dinyatakan dengan ⎥ z⎥ = ⎥ x + iy⎥ yaitu
⎥ z⎥ = r = ⎥ x + iy⎥ = x 2 + y 2 = z.z
Sudut θ disebut argumen dari z = x + iy, dilambangkan dengan arg.z yaitu
θ = arg.z = arc.tan(y/x).
Nilai mutlak bilangan kompleks mempunyai sifat seperti nilai mutlak bilangan real.
Sebagai contoh:
z > 0 apabila z ≠ 0 dan z 1 − z 2 = z 2 − z 1

Ketaksamaan segitiga: z 1 + z 2 ≤ z 1 + x 2
z z
z 1z 2 = z 1 z 2 dan 1 = 1 apabila z 2 ≠ 0.
z2 z2
Secara geometri, z menyatakan jarak antara titik ( x, y ) dan titik asal. Misalkan z1 = x1 + iy1 dan
z 2 = x 2 + iy 2 . Jarak antara z1 dan z 2 didefinisikan dengan
z1 − z 2 = (x1 − x2 )2 + ( y1 − y 2 )2 .
Selanjutnya, persamaan z − z 0 = R menyatakan bilangan kompleks z yang bersesuaian dengan
titik-titik pada lingkaran dengan pusat z 0 dan jari-jari R.
Contoh:
a. 3 − 4i = 3 2 + (−4) 2 = 5 .
b. z + 3 − 3i = 2 menyatakan lingkaran dengan pusat z 0 = (3,−3) dan jari-jari R = 2 .
c. Jika z = 3 − 4 i maka z = 3 + 4 i .
13

Cara lain untuk menuliskan bentuk kutub dari bilangan kompleks z = x + jy adalah
z = r∠θ
dengan
r= x 2 + y 2 = z.z dan θ = arc.tan(y/x).

4. Operasi Aljabar Dalam Bentuk Kutub.


Perkalian dan Pembagian Dalam Bentuk Kutub.
Misalkan z1 = r1(cos θ1 + i sin θ1) = r1∠θ1 dan z2 = r2(cos θ2 + i sin θ2) = r2∠θ2. Hasil kali
kedua bilangan itu adalah
z1.z2 = [r1(cos θ1 + i sin θ1)].[ r2(cos θ2 + i sin θ2)].
= r1r2[cos (θ1 + θ2) + i sin (θ1 + θ2)
z1.z2 = r1.r2 ∠(θ1 + θ2).
Sedangkan untuk z2 ≠ 0, berlaku
z1/z2 = [r1(cos θ1 + i sin θ1)]/[ r2(cos θ2 + i sin θ2)].
= r1/r2[cos (θ1 – θ2) + i sin (θ1 – θ2)
z1/z2 = r1/r2 ∠(θ1 – θ2).
(1 + i ) (1 + i 3 )
Contoh: Jika z = , tentukan bentuk kutub dari z dan z .
−1+ i
Penyelesaian :
Menggunakan sifat argumen diperoleh :

π π π π
( 2 cos + j 2 sin ) ( 2 cos + j2 sin )
z= 4 4 3 3 = 2 cos⎛⎜ π + π − 3π ⎞⎟ + j2 sin⎛⎜ π + π − 3π ⎞⎟
3π 3π ⎝4 3 4 ⎠ ⎝4 3 4 ⎠
( 2 cos + j 2 sin )
4 4
⎛ π⎞ ⎛ π⎞
=. 2 cos⎜ − ⎟ + j2 sin⎜ − ⎟
⎝ 6⎠ ⎝ 6⎠
⎛ π⎞
= 2∠⎜ − ⎟
⎝ 6⎠
⎛ π⎞
z = 2 ∠⎜ ⎟ .
⎝6⎠

Pangkat Bulat Bilangan Kompleks.


Berdasarkan aturan perkalian bilangan kompleks dalam bentuk polar, ternyata untuk suatu n
bilangan bulat dan z = r(cos θ + i sin θ) = r∠θ diperoleh
zn = rn (cos nθ + i sin nθ)
= rn ∠nθ
Rumus de Moivre.
Aapabila ⎥ z⎥ = r = 1, rumus pangkat bulat akan menghasilkan rumus de Moivre, yaitu
(cos θ + i sin θ)n = cos nθ + i sin nθ
Rumus ini sangat berguna untuk mengungkapkan sin nθ dan cos nθ dalam benuk sin θ dan cos θ.
Misalnya untuk n = 2, kita ambil bagian nyata dan bagian khayal dari kedua ruas persamaan
tersebut, sehingga diperoleh rumus yang sudah umum, yaitu
14

cos 2θ = cos2θ – sin2θ dan sin 2θ = 2 cos θ sin θ


Contoh.
Nyatakan cos 3θ dan sin 3θ dalam cos θ dan sin θ.
Penyelesaian.
cos 3θ + i sin 3θ = (cos θ + i sin θ)3 = (c + i s )3
(
= c 3 − 3cs 2 + i 3c 2 − s 3 )
(
= cos 3 θ − 3 cos θ sin 2 θ + i 3 cos 2 θ − sin 3 θ )
Sehingga cos 3θ = cos3θ – 3 cos θ sin2θ dan sin 3θ = 3 cos2θ – sin3θ

Akar Bilangan Kompleks.


Jika z = wn (n = 1,2,3, ...), maka untuk setiap nilai w terdapat satu nilai z. Selanjutnya untuk setiap z
≠ 0, ada tepat n nilai w yang berbeda. Masing-masing nilai itu disebut akar ke n dari z yang
dilambangkan dengan
w= nz
Lambang ini bernilai ganda yaitu terdapat sebanyak n nilai untuk w.
Dalam bentuk kutub untuk z = R(cos θ + i sin θ)dan w = R(cos φ + i sin φ), persamaan wn =
z menjadi
wn = Rn (cos nφ + i sin nφ) = z = r (cos θ + i sin θ)
Dengan menyamakan nilai mutlak kedua ruas persamaan itu, diperoleh
Rn = r sehingga R = n r
Akar tersebut adalah bilangan riil positif sehingga bersifat tunggal . Selanjutnya dengan
menyamakan argumen kita beroleh
θ 2kπ
nφ = θ + 2kπ sehingga φ = +
n n
k adalah bilangan bulat. Untuk k = 0, 1, 2, ..., n – 1, diperoleh n nilai w yang berbeda. Untuk bilangan
bulat k yang lainnya, kembali akan diperoleh nilai-nilai yang sebelumnya sudah didapat. Misalnya k
= n menghasilkan 2kπ/n = 2π yang berarti nilai tersebut adalah padanan dari k = 0, dan seterusnya.
Akibatnya untuk z ≠ 0, n z mempunyai n nilai yang berbeda yaitu
n z = n r . ⎛ cos θ + 2kπ + i sin θ + 2kπ ⎞ , k = 0, 1, 2, ..., n – 1.
⎜ ⎟
⎝ n n ⎠
Contoh:
1. Tentukan semua akar dari 3 − j8i dan gambarkan akar-akar tersebut dalam bidang kompleks.
Penyelesaian :
−8 π
Misalkan z = − j8 , maka r = z = 8 dan θ = arctan =− ,
0 2
⎡ π π ⎤
⎢ − + 2kπ − + 2kπ ⎥
z k = 3 − j8 = 3 8 ⎢cos 2 + i j sin 2 ⎥ , k = 0, 1, 2.
⎢ 3 3 ⎥
⎣ ⎦
Sehingga diperoleh
15

⎡ π π⎤
⎢ − − ⎥
⎡ π π⎤
z 0 = 3 8 ⎢cos 2 + j sin 2 ⎥ = 2 ⎢cos ( − ) + j sin( − )⎥ = 3 − j .
⎢ 3 3 ⎥ ⎣ 6 6 ⎦
⎣ ⎦
⎡ π π⎤
z1 = 2 ⎢cos ( ) + j sin( )⎥ = j2 .
⎣ 2 2⎦
⎡ 7π 7π ⎤
z 2 = 2 ⎢cos ( ) + j sin( )⎥ = − 3 − j .
⎣ 6 6 ⎦
y
2 z1

x .

z2 z0

2. Pecahkan persamaan kuadrat kompleks: z2 – (5 + j)z + 8 + j = 0.


Penyelesaian:
z = ½(5 + j) ± 1/ 4(5 + j) 2 − 8 − j = ½(5 + j) ± − 2 + (3 / 2) j
1 5 1 5
= ½(5 + j) ± [ ( + (−2)) + i ( − (−2)) ]
2 2 2 2
⎡ 1 3 ⎤ ⎧3 + j2
= ½(5 + j) ± ⎢ + j⎥ = ⎨
⎣ 2 2 ⎦ ⎩2 − j
2. Tentukan 5 z jika z = 12∠300 0
Penyelesaian:
1/ 5
z = 12 ⇒ z = 1,644
300 + 2π0
z1 = (z )1 / 5 ∠ = 1,644∠60 0
5
300 + 2π
z 2 = (z )1 / 5 ∠ = 1,644 ∠132 0
5
z 3 = 1,644∠204 0
z 4 = 1,644∠276 0
z 5 = 1,644∠348 0

5. Bentuk Eksponen Bilangan Kompleks.


Selain dalam bentuk umum z = x + jy dan bentuk kutub z = r (cos θ + j sin θ) , bilangan
kompleks z juga dapat dinyatakan dalam bentuk eksponen.
Bentuk eksponen bilangan kompleks z = x + iy yaitu

z = re
16


dengan e = cos θ + j sin θ , yang dinamakan rumus Euler. Bilangan e adalah sebuah bilangan
irrasional yang disebut bilangan alam (natural) yang besarnya adalah e = 2,71828...

Operasi Aljabar Dalam Bentuk eksponen.


iθ iθ
Misalkan z1 = r1 e 1 dan z 2 = r2 e 2 .
Perkalian
j θ jθ j(θ + θ )
z1z 2 = r1 r2 e 1 e 2 = r1 r2 e 1 2
Pembagian
z1 r1 j(θ1 − θ 2 )
= e
z 2 r2
Invers sebarang bilangan kompleks z = r e jθ ialah
1 1 − jθ
z −1 = = e
z r
Pangkat bulat sebarang bilangan kompleks z = r e jθ ialah
z n = r n .e jnθ
Akar pangkat n sebarang bilangan kompleks z = r e jθ idalah
θ + 2 kπ
n j( )
n
z= r .e n , k = 1, 2, ..., n – 1.

6. Soal-soal Latihan.
1. Sederhanakan bilangan kompleks berikut, dan nyatakan dalam bentuk a + jb.
(2 − j3)(3 + j2) cos 3 x + j sin 3 x
(a) (5 + j4)(3 + j7)(2 – j3) (b) (c)
( 4 − j3) cos x + j sin x

2 + j3 2 5(7 + j2)
(d) + (e) (2 + j5) 2 +
− j( 4 − j6)
j( 4 − j5) j 3 − j4
1 1
2. Misalkan z1 = R1 + R + jωL; z2 = R; z3 = , dan z4 = R4 + dan juga bahwa z1z3 = z2z4.
jωC 3 jωC 4
Nyatakanlah R dan L dalam konstanta-konstanta riil R1, R2, R4, C3 dan C4.
z2z3
3. Misalkan z1 = 2 + j3; z2 = 3 – j4; z3 = -5 + j12; dan z = z1 + dan juga V = Iz. Apabila I = 5
z2 + z3
+ j6, tentukanlah V.
4. Nyatakan dalam bentuk kutub
a. 1 + i b. –4 + 4i c. 4i d. –7
2 + 2i i 2 6 + 8i 3+i 2
e. f. g. h.
1− i 3 + 3i 4 − 3i − 2 − 2i / 3
5. Jika z1 = 12(cos 125 + j sin 125 ) dan z2 = 3(cos 72 + j sin 72 ). Nyatakanlah hasil-shasil yang
0 0 0 0

berikut ini dalam bentuk kutub.


(a) z1z2 (b) z1/z2 (c) (z1 ) 3 (d) 3 z 2
6. Hitunglah 5 − 1 dan nyatakan hasilnya dalam bentuk polar dan bentuk rejθ .
17

7. Jabarkanlah sin 4θ dan cos 4θ dalam suku-suku pangkan sin θ dan cos θ.
8. Tentukan semua akar-akar dari persamaan berikut
(a) z4 – 16 = 0 (b) z4/3 = -4. (c) z4 = 8.
9. Definisi fungsi sinus dan cosinus dapat diperluas ke dalam bidang kompleks sebagai berikut
e jθ + e − j θ e jθ − e − jθ
cos θ = sin z =
2 2j
di mana θ bilangan riil.
Gunakan rumus ini untuk untuk menurunkan sifat-sifat sinus kompleks dan cosinus kompleks
berikut. Di sini u, v dan z menyatakan bilangan kompleks, dengan z = x + jy.
(a). sin (u + v) = sin u cos v + cos u sin v.
(b). cos (u + v) = cos u cos v – sin u sin v.
(c). sin2z + cos2z = 1.
(d). cos (jy) = cosh y; sin (jy) = j sinh y.
(e). cos z = cos x cosh y – j sin x sinh y.
(f). sin z = sin x cosh y + j cos x sinh y.

Anda mungkin juga menyukai