Anda di halaman 1dari 9

Nama : Reinagel Grainahan Marbun

Kelas : Pendidikan Teknik Mesin A


NIM : 5212421003
Mata Kuliah : Matematika Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Bonaraja Purba , M. Si

Tugas Rutin 2 Matematika Dasar


Buat ringkasan mengenai Materi Bilangan komplek. (Minimal 3 sumber)

Sistem Bilangan Kompleks

 DEFINISI
► Bilangan kompleks adalah bilangan yang besaran (skalarnya) tidak terukur secara
menyeluruh.
► Bilangan kompleks terdiri dari 2 komponen :
• Komponen bilangan nyata (riel) ; terukur
• Komponen bilangan khayal (imajiner) ; tak terukur
► Bilangan kompleks merupakan fasor( vektor yang arahnya ditentukan oleh sudut fasa)

Sebuah bilangan kompleks z dinotasikan sebagai pasangan bilangan riel (x,y) dan kita
bisa tulis sebagai z = (x,y)
Nilai x adalah bagian riil dari z
y adalah bagian imajiner dari z dan dinotasikan x = Re(z) dan y = Im(z)

Ada beberapa bentuk penulisan bilangan kompleks yaitu :


1. Bentuk Polar
2. Bentuk Rectangular
3. Bentuk Exponensial

1. BENTUK POLAR
• Bilangan kompleks bentuk rektangular a+ jb dapat juga dinyatakan dalam bentuk polar,
dengan menggunakan suatu jarak (r) terhadap suatu titik polar θ
• Jika OA = r, maka letak (kedudukan) titik A dapat ditentukan terhadap r dan θ
Sehingga rumus yang didapatkan untuk mengubah suatu bilangan kompleks dari bentuk
rektangular ke bentuk polar adalah:

r adalah sisi miring, yang nilainya adalah :

Besar sudut kemiringan dengan θ :


θ = arc tg b/a

2. BENTUK REKTANGULAR

Bentuk Umum :

Z = R + iX

R = Re(Z) = Komponen Bilangan Riel (Nyata)


X = Im(Z) = Komponen Bilangan Khayal (Imajiner)
► Contoh :
1. Z1 = 3+i4 ; Re(Z1)= 3 ; Im(Z1)= 4
2. Z2 = -3+i4 ; Re(Z2 )= -3 ; Im(Z2) = 4
3. Z3 = -4–i3 ; Re(Z3) = -4 ; Im(Z3) = -3
4. Z4 = 4–i4 ; Re(Z4) = 4 ; Im(Z4) = -4

► Harga besaran (skalar) Z :

Ž=|Z|=√(R2 +X2)

Ž disebut harga mutlak (absolut) atau disebut juga modulus Z, ditulis |Z|.

► Sudut arah diukur terhadap sumbu X positif dan disebut sebagai argumen Z.
ArgZ= θ =Arctan(X/R)
= Arc sin (R/Z) ( 1-3 )
= Arc cos (X/Z)

5. BENTUK EKSPONENSIAL
• Bentuk eksponensial diperoleh dari bentuk polar.
• Harga r dalam kedua bentuk itu sama dan sudut dalam kedua bentuk itu juga sama,
tetapi untuk bentuk eksponensial harus dinyatakan dalam radian.

Grafik:

KUADRAN
Selain itu, perlu diketahui pula letak posisi sudut berada kuadran berapa dari garis
bilangan. Dimana :
• Kuadran I berada pada sudut ke 0 - 90
• Kuadran II berada pada sudut ke 90 - 180
• Kuadran III berada pada sudut ke 180 – 270 atau (-90) – (-180)
• Kuadran IV berada pada sudut ke 270 – 360 atau 0 – (-90)
 Aljabar Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks adalah pasangan terurut dari dua bilangan real x dan y , yang
dinyatakan oleh (x,y ) .
Bilangan kompleks dilambangkan oleh huruf z (x,y ) . Bilangan real x disebut bagian
real dari z , ditulis Re(z ) . Bilangan real y disebut bagian imaginer dari z , ditulis Im( )z .
Beberapa pasangan terurut diidentifikasikan secara khusus, yaitu:
o ( x,0) x , merupakan bilangan real;
o (0,1) i , dinamakan satuan imaginer.

Kesamaan dua bilangan kompleks didefinisikan sebagai berikut.


Dua bilangan kompleks z1 (x1 , y1) dan z2 (x2 , y2) dikatakan sama, ditulis z1 = z2 , jika x1 = x2 dan
y1 = y2 . Khususnya z  (x , y) = (0,0) jika dan hanya jika, x  0 dan y  0
Teorema (1)

Himpunan bilangan kompleks C memenuhi sifat-sifat lapangan, yaitu:

1. z1+z2∈C dan z1.z2∈C


2. z1+z2= z2+z1 dan z1•z2= z2•z1 (sifat komutatif)
3. (z1+z2)+z3= z1+(z2+z3) dan (z1•z2) •z3= z1•(z2•z3)(sifat assosiatif)
4. z1•(z2+z3)=(z1•z2)+(z1•z3) (sifat distribtif)
5. Ada 0=0+i0∈C , sehingga z+0=z (0 elemen netral penjumlahan)
6. Ada 1=1+i0∈C , sehingga z•1=z (1elemen netral mperkalian
7. Untuk setiap z=x+iy∈C, ada –z=–x–iy) sehingga z+(–z)=0
8. Untuk setiap z=x+iy∈C, ada z-1=sehingga z•z-1=1.

Invers bilangan kompleks z = x + yi terhadap operasi penjumlahan adalah  z  x yi


operasi perkalian adalah

Kompleks sekawan: Bilangan kompleks sekawan dari z  x  yi adalah ¯z  x  yi

Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di dalam himpunan bilangan kompleks


memenuhi sifat-sifat berikut:
Teorema

 MODULUS (NILAI MUTLAK) DARI BILANGAN KOMPLEKS

Jika z  x  yi bilangan kompleks, maka modulus dari z , ditulis │z │dan didefinisikan


sebagai
│Z│= │x + yi│= √x2 + y2

Akibat dari definisi tersebut, jika z1  x1, y1  dan z2  x2 ,y2  , maka │z1 – z2│= √(x1-
x2)2 + (y1-y2)2
menyatakan jarak antara titik Z1 dan titik Z2 , lihat Gambar

Selanjutnya apabila z1  x1  y1i dan r bilangan real positif, maka │z – z1│= r


menyatakan lingkaran berpusat di titik z1   x1,y1  berjari-jari r , sedangkan │z-z1│< r
menyatakan daerah di dalam lingkaran yang berpusat di z1   x1,y1  berjari-jari r.
Berikut ini kita perhatikan satu teorema yang menjelaskan sifat-sifat dari modulus atau
nilai mutlak dari bilangan kompleks.

 Perkalian dan Perpangkatan

Perkalian dua bilangan kompleks z1 dan z2 dapat pula ditentukan secara geometris pada
bidang kompleks, dengan alasan sebagai berikut. Pada Kegiatan Belajar 2 telah didapat
│z1z2│  │z1││z2│ , dan selanjutnya dapat dituliskan sebagai │z1z2│= │z2│ , z2 ≠ 0

│z2│ 1
Secara geometris, hal ini menyatakan adanya kesebangunan dua segitiga, seperti terlihat

pada

 RUMUS DE MOIVRE

Apabila Z1  r1 cos1  isin1 

Z2  r2 cos2  isin2 

.
.

Zn  rn cosn  isinn  ; n bilangan asli,

maka dari rumus perkalian dua bilangan kompleks dapat dilanjutkan secara
induktif dan didapat z1z2……zn = r1r2…..rn[cos(1 +2 + ….. + n) + i sin((1 +2 + ….. +
n)]

Akibatnya, jika z  r (cos + sin) , maka zn  rn (cos n + i sin n)

Khususnya, jika r =1 didapat Rumus De Moivre:


n ¿θ
cos nθ+i sin n θ= ( cos θ+isin θ ) =e , n bilanganasli

Contoh

Hitung ( 1  i)7 .

Jawab :

 AKAR DARI BILANGAN KOMPLEKS

Bilangan kompleks z adalah akar ke-n dari bilangan kompleks w apabila zn  w


dan ditulis z  w1/n . Jika z  (cos + sin ) akar ke- n dari bilangan kompleks w  r
(cos + isin ) yang diketahui, maka Zn  w atau n(cos n + sin n )  r(cos  i sin )
.

Dengan demikian, didapat akar ke- n dari bilangan kompleks w  r (cos  i sin )
adalah
bilangan asli. Dalam hal ini ada n buah akar berbeda yang memenuhi zn  w .
Untuk memudahkan dipilih bilangan bulat k  0,1,2,... , (n  1) ;

sehingga didapat z1,z2,…….,zn sebagai akar ke-n dari w

Contoh

Tentukan ( 16) 1/ 4.

Jawab :

Sumber/ Referensi :
 https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MATA432202-M1.pdf
 http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/matlan_01_sistem-bilangan-kompleks_2.pdf
 https://teknik.uma.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/46.pdf
 https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_kompleks

Catatan : Maaf Bu , apabila saya masukan gambar. Karena simbol atau cara penulisannya susah
diketik bu. Terimakasih .

Anda mungkin juga menyukai