MAKALA
2019
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan judul “PERNYATAAN BILANGAN KOMPLEKS SECARA
GRAFIS DAN BENTUK KUTUB BILANGAN KOMPLEKS”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini . Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami khususnya .
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ................................................................................................. 9
2. Saran .............................................................................................................. 9
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Oleh karena itu konsep dasar matematika harus ditanamkan benar-benar dalam
diri pribadi setiap anak didik. Sebab kalau penguasaan mereka terhadap konsep
matematika.
2. Rumusan Masalah
- jelaskan bilangan kompleks secara grafis dan bentuk kutub bilangan kompleks
3. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
r = |z|
0,0 x x
x= r cos θ
y= r sin θ
dimana
|z| = r = √𝑥 2 + 𝑦 2
θ disebut amplitude atau argumen dari z
𝑦
karena θ = arc tan 𝑥 sehingga
𝑦
(arg z = arc tan 𝑥 dimana -𝜋 < θ ≤ 𝜋)
Hal ini mengakibatkan:
z= x + iy
z= r cos θ + r i sin θ
Contoh:
Nyatakan dalam bentuk polar:
1. 1 + i
Penyelesaian:
r = √1 + 12 = √2
1
θ = arc tan 1
𝜋
θ = 450 = 4
𝜋𝑖
𝜋 𝜋 𝜋
maka z = √2 (cos 4 + i sin 4 ) = √2 cis 4 = √2 𝑒 4
Operasi Perkalian
Telah kita ketahui bahwa bilangan kompleks dalam bentuk kutub adalah
z = r(cos + i sin ).
Jika z1 = r1(cos 1 + i sin 1) dan z2 = r2(cos 2 + i sin 2), maka kita peroleh hasil
perkalian keduanya sebagai berikut :
zn = rn (cos n + i sin n )
Operasi Pembagian
Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari bilangan kompleks w, jika zn = w, dan
1
ditulis z = 𝑤 𝑛
Jika z = (cos +i sin) akar pangkat n dari bilangan kompleks w = r(cos+i sin), maka
dari zn = w
diperoleh: n(cosn +i sinn) = r(cos+i sin),
sehingga n = r dan n= +2k , k bulat.
1
2 k
Akibatnya dan
rn
n
Jadi, akar pangkat n dari bilangan kompleks
w = r(cos+i sin) adalah:
1
θ+2kπ θ+2kπ
z = 𝑟 𝑛 [cos 𝑛 + i sin 𝑛 ]
untuk k = (1,2,3 ..... n-1)
dan untuk n = bilangan asli.
Kita tidak dapat menentukan nilai suatu bilangan kompleks selayaknya bilangan real, tetapi
bisa dipresentasikan secara grafis. Dala sistem penggambaran bilangan biasa (kartesius) angka
(3) disajikan oleh sebuah garis dari titik asal (0) ke titik 3 pada skalanya. Begitu pula untuk
merepresentasikan (-3) dibawa ke titik -3 pada skalanya. Kedua garis sama panjang hanya ditarik
pada arah masing-masing berlawanan. Maka dibuat tanda mata panah untuk membedakan
keduanya. Sebuah garis merepresentasikan arah dan besar (magnitudo) disebut sebagai vektor
Sekarang jika kita kalikan (+3) dengan faktor (-1) didapatkan (-3) sehingga faktor (-1)
memiliki pengaruh memutar vektornya sebesar 1800 Mengalikan dengan faktor (-1) ekivalen
dengan j2 Jika dikalikan dengan j saja maka akan memiliki pengaruh separuh saja yang berarti
akan memutar vektor 900 . Representasi Grafis Suat
Faktor j selalu memutar vektor sebesar 900 dalam arah positif pada pengukuran sudut
(berlawanan arah jarum jam). Jika kita mengalikan j3 dengan faktor j lagi maka akan didapatkan
j23, berarti (-3) dan diagramnya akan menghasilkan: Jika (-3) dikalikan j lagi, maka vektor
berputar 900 . Coba dibuat sketsanya pada slide berikutnya:
Dinyatakan garis acuan dalam sumbu x dan sumbu y Maka dapat dilihat bahwa: 1. Skala
pada sumbu –X merepresentasikan bilangan real. Maka sumbu-X disebut sumbu real 2. Skala
pada sumbu-Y merepresentasikan bilangan imajiner. Oleh karena itu sumbu-Y disebut sumbu
imajiner. Sekarang coba dibuat sketsa vektor untuk merepresentasikan: (a) 5; (b) -4; (c) j2; (d)
-j
Jika kita ingin menyatakan 3+2 sebagai jumlah dua buah vektor, kita harus menggambar
keduanya sebagai rantai, vektor kedua berawal dari ujung vektor pertama.
Jika kita ingin merepresentasikan bil kompleks ( 3 + j2), maka ditambahkan vektor yang
mewakili 3 dengan vektor yang mewakili j2. Representasi Grafis Su
Vektor tunggal ekuivalen yang merepresentasikan (3 + j2) adalah sebuah vektor yang
berpangkal pada pangkal dari vektor pertama (titik asal) dan berujung pada ujung vektor terakhir.
Representasi grafis ini menghasilkan Diagram Argand Sekarang dicoba menggambar diagram
Argand untuk merepresentasikan vektor: a. Z1 = 2 + j3 b. Z2 = -3 + j2 c. Z3 = 4 – j3 d. Z4 = -4 – j5
Represen
Bagian real berkorespon dengan sumbu-X Bagian imajiner berkorespon dengan sumbu-Y
a = 5 + 2 = 7; b = 2 + 3 = 5
∴ OP=z=7 +j5
Anda dapat memeriksa hasil ini dengan menambahkan (5 + j2) dan
(2 + j3) secara aljabar.
Jadi jumlah dari kedua vektor itu pada diagram Argand diberikan
oleh diagonal dari jajaran-genjang vektor-vektor tersebut.
(4+j2)+(-2+j3)-(-1 +j6)
OA= z1 = 4+j2
OB= z2 = -2+j3
OC= -z3 = 1- j6
MakakkkOP= z1 + z2
OQ = z1 + z2 - z3 = 3 - j.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Selain dinyatakan dalam bentuk z = x + iy = (x,y), bilangan kompleks z dapat dinyatakan pula
dalam bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,). Jika P(x,y) adalah suatu titik di bidang
kompleks
Kita tidak dapat menentukan nilai suatu bilangan kompleks selayaknya bilangan real, tetapi
bisa dipresentasikan secara grafis. Dala sistem penggambaran bilangan biasa (kartesius)
angka (3) disajikan oleh sebuah garis dari titik asal (0) ke titik 3 pada skalanya. Begitu pula
untuk merepresentasikan (-3) dibawa ke titik -3 pada skalanya. Kedua garis sama panjang
hanya ditarik pada arah masing-masing berlawanan. Maka dibuat tanda mata panah untuk
membedakan keduanya. Sebuah garis merepresentasikan arah dan besar (magnitudo)
disebut sebagai vektor
2. Saran
Karena kita tidak ada ruginya dalam belajar Matematika dan juga untuk mendapatkan
nilai yang kita inginkan dan juga jika kita mau berlatih dan berusaha semua kata sulit
itu bisa di atasi, tingkatan prestasi dan belajar pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/AhmadZamanHuri1/bilangan-kompleks-42942146
https://www.academia.edu/9428096/BENTUK_KUTUB_POLAR_BILANGAN_KOMPLEKS
https://www.academia.edu/15764763/Pertemuan_II_Matematika_teknik