Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KOMPLEKS

BENTUK EKSPONEN BILANGAN KOMPLEKS

NURSYAHFIRA (1984202020)
NURUL ISTIQOMAH (1984202021)
PUJA MARLIANA (1984202022)
PUTRI ERNALIRA (1984202023)
DWIKE NUR UTAMI (1984202024)
RIKA WULANSARI (1984202025)
RISKI YUSRI FARMANSYAH (1984202026)
RISMA SUSANTI (1984202027)
RIZKI HIDAYAT (1984202028)
 
Bentuk Polar Bilangan Kompleks
 
Jika P adalah titik pada bidang komplek yang
berkorepondensi dengan bilangan komplek (x, y) atau
maka berdasarkan gambar 1 kita dapat melihat bahwa:

  Karena adalah modulus atau nilai mutlak dari bilangan
komplek (dinotasikan dengan mod z atau ); dan  disebut
amplitude atau argument dari (dinotasikan dengan ),
adalah sudut yang dibuat oleh garis OP dengan sumbu x
positif.
Oleh karena itu,
  Yang disebut bentuk polar dari bilangan komplek, dan
θ disebut koordinat polar. Kadang-kadang dengan mudah
untuk menulis dan menyebut sebagai singkatan  untuk .

 Untuk suatu bilangan kompleks terdapat korespondensi


satu dan hanya satu terdapat hanya satu nilai yang sesuai
dengan  untuk . Namun, interval lain dari panjang ,
misalnya , dapat digunakan. Setiap pilihan utama,
diputuskan terlebih dahulu, disebut jarak utama, dan
nilai θ disebut nilai utamanya
01
Contoh
1. Nyatakan setiap titik dalam koordinat tegak lurus berikut dalam bentuk polar
a. 2  2𝑖 02

03

04

05

Karena 𝑧 = 2  2𝑖 maka ȁ𝑧ȁ = 𝑟 = ඥ22 + ሺ22 ሻ = ξ 8 + 2ξ 2


2 7𝜋 06
Karena titiknya terletak pada kuadran ke-4 maka 𝑐𝑜𝑠𝜃 = − 2 = 335𝑜 = 4
Sehingga 𝑧 = 2  2𝑖 = 2 ξ 2(𝑐𝑜𝑠 7 /4 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 7 / 4  2 ξ 2 𝑐𝑖𝑠(7𝜋/4)
01

a. −1 + 𝑖ξ 3
02

03

04

05

Karena 𝑧 = −𝑖 + 𝑖ξ 3 maka ȁ𝑧ȁ = 𝑟 = ට (−1)2 + (ξ 3)2 = ξ 4 = 2


06
ξ3 2𝜋
Karena titiknya terletak pada kuadran ke-2 maka 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 2
= 120𝑜 = 3
2𝜋 2𝜋 2𝜋
Sehingga 𝑧 = −𝑖 + 𝑖ξ 3 + 2 ቀcos + 𝑖𝑠𝑖𝑛 ቁ= 2𝑐𝑖𝑠 ( 3 )
3 3
01
A. Operasi Aljabar bentuk kutub (Polar) dan sifatArgumen
Misal diberikan 𝑧1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) dan 𝑧2 = 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 )
dengan 𝑟1 = ȁ𝑧1 ȁ dan 𝑟2 = ȁ𝑧2 ȁ, arg 𝑧1 = 𝜃1 , arg 𝑧2 = 𝜃2 02
a. Perkalian

𝑧1 𝑧2 = 𝑟1 𝑟2 cis(𝜃1 + 𝜃2 ) 03
= ȁ𝑧1 𝑧2 ȁcis(𝜃1 + 𝜃2 )

arg 𝑧1 𝑧2 = arg 𝑧1 + arg 𝑧2


04

b. Pembagian (𝑧2 ≠ 0)
𝑧1 𝑟1 ȁ𝑧1 ȁ 05
= cis(𝜃1 + 𝜃2 ) = cis(𝜃1 − 𝜃2 )
𝑧2 𝑟2 ȁ𝑧2 ȁ
ȁ𝑧1 ȁ
arg = arg 𝑧1 − arg 𝑧2
ȁ𝑧2 ȁ 06

c. Invers sebarang bilangan kompleks 𝑧 = 𝑟 𝑒 𝑖 𝜃 yaitu


1 1
𝑧 −1 = = 𝑐𝑖𝑠 ሺ−𝜃ሻ
𝑧 𝑟
1
arg = − arg 𝑧
𝑧
01

Contoh : 02
1. Nyatakan bilangan z  5  75i dalam bentuk kutub!
Penyelesaian:
Langkah pertama adalah menentukan nilai modulus kompleks yaitu
03

𝑟 = ȁ𝑧ȁ = ට (−5)2 + (ξ 75)2 = ξ 100 = 10


04
Dan selanjutnya menentukan nilai argumentnya yaitu:
ξ 75 2𝜋
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 = = + 2𝑘𝜋
−5 3
Sehingga
05

2𝜋 2𝜋
𝑧 = −5 + ξ 75𝑖 = 10 𝑐𝑜𝑠
3
+ 10 𝑖𝑠𝑖𝑛
3 06
2𝜋
𝑧 = 10 𝑐𝑖𝑠 3
01
(1+𝑖)(1+𝑖 ξ 3)
1. Diketahui 𝑧 = Tentukan bentuk kutub dari z dan 𝑧ҧ
.
−1+𝑖
Penyelesaian :
02
Dengan cara yang sama pada contoh di atas , maka kita akan menentukan nilai
modulus kompleks dan nilai  pada masingmasing bilangan kompleksnya.
Selanjutnya dengan menggunakan sifat argumen diperoleh : 03
𝜋 𝜋
(ξ 2 𝑐𝑖𝑠 4 )(2 𝑐𝑖𝑠 4 )
𝑧= 3𝜋
ξ 2𝑐𝑖𝑠
𝜋
4
𝜋 3𝜋 𝜋
04
= 2 𝑐𝑖𝑠 ቀ + − ቁ= 2 𝑐𝑖𝑠 ቀ− ቁ
4 3 4 6
Dan 05
𝜋
𝑧ҧ
= 2 𝑐𝑖𝑠 6

06
Bentuk Eksponen : bentuk eksponen bilangan kompleks 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 yaitu
𝑧 = 𝑟 𝑒𝑖 𝜃
Dengan 𝑒 𝑖 𝜃 = cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃 dinamakan rumus Euler
A. Operasi Aljabar bentuk Eksponen
Misal diberikan 𝑧1 = 𝑟1 𝑒 𝑖 𝜃1 dan 𝑧2 = 𝑟2 𝑒 𝑖 𝜃2 , maka berlaku operasi
01
a. Perkalian
𝑧1 𝑧2 = 𝑟1 𝑟2 𝑒 𝑖 𝜃1 𝑒 𝑖 𝜃2 = 𝑟1 𝑟2 𝑒 𝑖 (𝜃1 + 𝜃2 )
02
b. Pembagian
𝑧1 𝑟1 𝑖 (𝜃 + 𝜃 )
= 𝑒 1 2
𝑧2 𝑟2
03

c. Invers sebarang bilangan kompleks 𝑧 = 𝑟 𝑒 𝑖 𝜃 yaitu:


1 1 04
𝑧 −1 = = 𝑒 −𝑖𝜃
𝑧 𝑟

Bentuk pangkat : Misalkan 𝑧 = 𝑟 𝑒 𝑖 𝜃 , maka dengan menggunakan aturan pangkat seperti 05


pada bilangan rill diperoleh:
𝑧 𝑛 = (𝑟 𝑒 𝑖 𝜃 )𝑛 = 𝑟 𝑛 𝑒 𝑖𝑛𝜃 , 𝑛 = 0, ±1, ±2, … ..
06

Rumus De Moivre : jika 𝑟 = 1 , maka bentuk pangkat diatas menjadi 𝑧 𝑛 = ( 𝑒 𝑖 𝜃 )𝑛 = 𝑒 𝑖𝑛𝜃


, atau ( 𝑒 𝑖 𝜃 )𝑛 = 𝑒 𝑖𝑛𝜃 , 𝑛 = 0, ±1, ±2, … .. Selanjutnya dapat ditulis dalam bentuk
(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)𝑛 = cos 𝑛𝜃 + 𝑖 sin 𝑛𝜃 yang disebut rumus De Moivre
01

A. Teorema De Moivre’s 02
jika 𝑧1 = 𝑥1 + 𝑖𝑦1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) dan 𝑧2 = 𝑥2 + 𝑖𝑦2 =
𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) kita dapat menunjukkan bahwa: 03

𝑧1 𝑧2 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 )


04
= 𝑟1 𝑟2 (cos 𝜃1 cos 𝜃2 + 𝑖 cos 𝜃1 sin 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃1 cos 𝜃2 + 𝑖 2 sin 𝜃1 sin 𝜃2 )
05
= 𝑟1 𝑟2 (cos 𝜃1 cos 𝜃2 − sin 𝜃1 sin 𝜃2 ) + (sin 𝜃1 cos 𝜃2 + cos 𝜃1 sin 𝜃2 ) 𝑖)

= 𝑟1 𝑟2 (cos(𝜃1 + 𝜃2 ) + sin(𝜃1 + 𝜃2 ) 𝑖) … … … … … … … . . (2) 06


01
𝑧1 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 )
=
𝑧2 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 )
02
𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) 𝑟2 (cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 )
= ∙
𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) 𝑟2 (cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 )
03
𝑟1 𝑟2 (cos 𝜃1 cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 cos 𝜃2 + 𝑖 2 sin 𝜃1 sin 𝜃2 )
=
𝑟2 2 (cos 2 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 cos 𝜃 − 𝑖 𝑠𝑖𝑛2 cos 𝜃2 + 𝑖 2 sin2 𝜃2 )
04
𝑟1 𝑟2 (cos 𝜃1 cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 cos 𝜃2 − (−1) sin 𝜃1 sin 𝜃2 )
=
𝑟2 2 (cos 2 𝜃2 − (−1) sin2 𝜃2 )

𝑟1 𝑟2 (cos 𝜃1 cos 𝜃2 + sin 𝜃1 sin 𝜃2 ) + 𝑖 ( sin 𝜃2 cos 𝜃1 + sin 𝜃1 cos 𝜃2 ) 05


=
𝑟2 2 (cos 2 𝜃2 + sin2 𝜃2 )

𝑟1 𝑟2 (cos(𝜃1 − 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 − 𝜃2 ) 06
=
𝑟2 2
𝑟1
= (cos(𝜃1 − 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 − 𝜃2 ) … … … … … … . . (3)
𝑟2
01

02

Bentuk generalisasi dari (2) menyebabkan


03
𝑧1 𝑧2 … . . 𝑧𝑛 = 𝑟1 𝑟2 … . . 𝑟𝑛 {cos ሺ𝜃1 + 𝜃2 + ⋯ + 𝜃𝑛 ሻ+ 𝑖 sin (𝜃1 + 𝜃2 + ⋯ + 𝜃𝑛 )}
.............(4)
04
Dan jika bentuk (4) menjadi

𝑧, 𝑧, 𝑧, 𝑧, 𝑧, … , 𝑧 = 𝑧 𝑛 = {𝑟 (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)}𝑛 = 𝑟 𝑛 cos n 𝜃 + 𝑖 sin n 𝜃) … … ሺ5ሻ


05
Bentuk (5) sering disebut Teorema De Moivre

06
01

02

03

04

05

06

Anda mungkin juga menyukai