Anda di halaman 1dari 44

Matematika I

SISTEM BILANGAN &


BILANGAN KOMPLEKS
BAB I Nur Hanifah Yuninda, ST. MT
Bilangan real

Sistem bilangan real adalah himpunan bilangan


real dengan operasi aljabar meliputi operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Biasanya bilangan riil dinyatakan dengan lambang R.
Operasi aljabar sering dinyatakan dengan
operasi penjumlahan dan perkalian saja, karena operasi
pengurangan dapat digantikan dengan operasi
penjumlahan, sedangkan operasi pembagian dapat
digantikan dengan operasi perkalian.
Contoh : jika a dan b adalah unsur bilangan riil, maka a -
b dapat ditulis dalam bentuk a + (-b). Sedangkan a.b
dapat ditulis dalam bentuk a . b -1
Bilangan real

Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan


yang mempunyai bentuk p/q atau bilangan yang
dapat ditulis dalam bentuk p/q, dimana p dan q
adalah anggota bilangan bulat dan q ≠ 0

Jika p habis dibagi q maka bilangan rasional disebut


bilangan bulat, dan bila p tidak habis dibagi q maka
bilangan rasional disebut bilangan pecahan. Bilangan
rasional mempunyai bentuk desimal yang berulang
(repeating) atau bentuk desimal yang berakhir
(terminating)
Bilangan real

Bilangan irasional adalah bilangan yang bukan


merupakan hasil bagi bilangan bulat dengan
bilangan asli
Himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan
irasional bergabung membentuk himpunan
bilangan real
Himpunan bilangan real dan komponen-komponennya
dapat juga disajikan dengan diagram berikut
Bagan sistem bilangan
Sistem
bilangan

Bilangan Bilangan
real (R) kompleks

Rasional Irasional Cartesian Polar


(Q) (I)

Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan


bulat (Z) pecahan desimal desimal
berulang terbatas

Bulat Bilangan
negatif cacah
(W)

Nol Bilangan
asli (N)
Contoh bilangan irasional :
>> √2 adalah sisi miring segitiga siku-siku dengan
sisi-sisi siku-sikunya 1 satuan.
Keterangan :
R : Bil. Real
Q : Bil. Rasional
Z : Bil. Bulat
N : Bil. Asli
Bilangan real

Penyusunan sistem bilangan real, mendasari sistem


bilangan dengan sifat–sifat sebagai berikut: Untuk
x, y, dan z bilangan real
1. Sifat komutatif: x + y = y + x dan xy = yx
2. Sifat asosiatif: x + (y + z) = (x + y) + z dan
x(yz) = (xy)z
3. Sifat distributif: x(y + z) = xy + xz
4. Elemen identitas: Terdapat dua bilangan real yang
berlainan yaitu 0 dan 1, yang memenuhi x + 0 =
x dan x . 1 = x
Bilangan real

5. Balikan (invers): Setiap bilangan x mempunyai


balikan penambahan (negatif) –x, yang memenuhi
x + –x = 0. Juga, setiap bilangan x kecuali 0
mempunyai balikan perkalian (kebalikan) x–1, yang
memenuhi x . x–1 = 1
Bilangan–bilangan real tak nol dapat
dipisahkan menjadi dua himpunan terpisah, yaitu
bilangan–bilangan real positif dan bilangan–
bilangan real negatif sehingga mempunyai sifat–sifat
urutan yaitu ; Untuk x, y dan z bilangan real
Bilangan real

1. Trikotomi: Jika x dan y adalah bilangan–bilangan,


maka pasti satu di antara yang berikut berlaku: x
< y atau x = y atau x > y
2. Ketransitifan: x < y dan y < z x < z
3. Penambahan: x < y x + z < y + z
4. Perkalian: Bilamana z positif, x < y xz < yz.
Bilamana z negatif, x < y xz > yz.
Bilangan real

Bilangan rasional dan irrasional keduanya


padat sepanjang garis real, sehingga setiap bilangan
mempunyai tetangga rasional dan irrasional yang
cukup dekat dengannya. Salah satu manifestasi dari
sifat kepadatan tersebut adalah sembarang bilangan
irrasional dapat dihampiri (≈) oleh suatu bilangan
rasional sedekat yang disukai.
Bilangan real

Buktikan bahwa bilangan-bilangan 3, (4,7) dan


(2,5858…) adalah bilangan-bilangan rasional!
Bukti :
a) Bilangan 3 dapat ditulis dalam bentuk p/q
yaitu : 3/1 atau 6/2 dan seterusnya.
b) Bilangan 4,7 dapat ditulis dalam bentuk :
47/10
c) Bilangan 2,5858… dapat ditulis dalam
bentuk p/q dengan cara :
Bilangan real

100 x = 258,5858…
x = 2,5858… -
100 x – x = 256
99 x = 256

Jadi bilangan-bilangan 3, (4,7) dan (2,5858…)


adalah bilangan-bilangan rasional.
Bilangan real

>> Himpunan bilangan asli (N)


N = { 1, 2, 3, …. }
>> Himpunan bilangan cacah (W)
W = {0, 1, 2, 3, … }
>> Himpunan bilangan bulat (J)
J = {…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }
Soal bilangan real
Diketahui : -10, 3/2, 7, 0, -12, 2, (2,14), 4/9, 6 ,
(2,5353…), 10 , (2,970492…)
Dari bilangan tersebut di atas, tentukan bilangan-
bilangan :
a) bulat b) cacah c) rasional
d) Irasional e) real positif f) real negatif
g) asli h) gambarkan masing-masing
garis bilangannya !
Bilangan kompleks

Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari


unsur bilangan ril dan imajiner.
Bentuk umum bilangan kompleks adalah z = a + ib
Dimana :
komponen a adalah bagian real ditulis Re(z)
komponen b adalah bagian imajiner ditulis Im(z)
Bilangan a dan b adalah bilangan-bilangan real
sedangkan i adalah bilangan imajiner yang besarnya
adalah
Karena , maka :

dst
Sifat bilangan kompleks

Misal z1 = x1 + iy1 dan z2 = x 2 + iy 2 maka berlaku,


a) Sifat kesamaan :
z1 = z 2 x1 = x2 dan y1 = y2
b) Sifat penjumlahan :
z1 + z2 = (x1 + x2) + i(y1 + y2)
c) Sifat pengurangan :
z1 - z2 = (x1 - x2) + i(y1 - y2)
d) Sifat perkalian :
z1 . z2 = (x1x2 - y1y2) + i(x1y2 + x2 y1)
Conjugate bilangan kompleks

Bila terdapat suatu bilangan kompleks z = x + iy,


maka conjugate bilangan kompleks tersebut adalah

Jika bilangan kompleks berbentuk z = x – iy, maka


conjugate-nya adalah
Kesimpulan :
Bila dibandingkan kedua bilangan kompleks di atas
dengan conjugate-nya, maka perbedaannya terletak
padakomponen imajinernya
Perkalian bilangan kompleks

Selain ditulis dalam bentuk , conjugate suatu


bilangan kompleks juga sering ditulis dalam bentuk z*
Perkalian antara bilangan kompleks dengan
conjugate-nya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kesimpulan bahwa perkalian bilangan kompleks


dengan conjugate-nya menghasilkan bilangan real.
Pembagian bilangan kompleks

Pada pembagian bilangan kompleks, baik pembilang


maupun penyebut masing-masing dikalikan dengan
conjugate dari penyebutnya. Hal ini dimaksudkan
untuk mengubah bilangan kompleks pada bagian
penyebut menjadi bilangan real utuh
Soal bilangan kompleks

1. Diketahui : z1= -5 + 7i dan z2= 3 – 2i


Tentukan :

2. Selesaikan soal-soal berikut :


Jawaban soal bilangan kompleks

3. Jika
Tentukan
Jawaban soal bilangan kompleks

1. Dari soal :
Jawaban soal bilangan kompleks
BENTUK POLAR BILANGAN KOMPLEKS
26

Selain dinyatakan dalam bentuk z = x+iy = (x,y),


bilangan kompleks z dapat dinyatakan pula dalam
bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,).

Im z = ( x, y ) = (r, )

z =r


O Re
Hubungan (x,y) dengan (r,)
27

x = r cos , y = r sin,
sehingga  = arc tan   y
x
 adalah sudut antara sumbu x positif dengan oz

didapat juga r = x + y = z
2 2

Jadi, bentuk kutub bilangan kompleks z adalah


z = (r, ) = r(cos  + i sin ).
dan sekawan dari z adalah = (r, -) = r(cos  - i sin ).
29

Selain penulisan bilangan kompleks z = (x , y) =


(r, ) = r(cos  + i sin ) = r cis , maka dapat menuliskan
z dalam rumus Euler (eksponen), yaitu z = rei, dan
sekawannya adalah re-i.

Tugas:
Buktikan bahwa ei = cos  + i sin , dengan
menggunakan deret MacLaurin untuk cos , sin  dan et
dengan mengganti t = i.
Contoh :
Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk
polar dan eksponen !

Jawab :
z = 1 + i, r = √2 , tan  = 1, sehingga  = 45⁰= /4
Jadi z = √2 .(cos (/4) + i sin (/4) = √2.cis (/4)
i
= √2. e 4
Pembagian
Dilakukan dengan cara membagi pembilang dengan penyebut
dan mengurangi sudut pembilang dengan sudut penyebut.
Misal z 1= r1 (cos1+i sin1) dan

Z 2= r2 (cos2+i sin2)
Maka :

= cos( 1 −  2 ) + i sin ( 1 −  2 )
z1 r1
z2 r2

Penambahan dan Pengurangan


Tidak dapat dilakukan kecuali memiliki sudut  yang sama
atau hanya berbeda phasa kelipatan 1800

Perkalian
32
Telah kita ketahui bahwa bilangan kompleks dalam
bentuk kutub adalah z = r(cos  + i sin ).
Jika z1 = r1(cos 1 + i sin 1) & z2 = r2(cos 2 + i sin 2),
maka kita peroleh hasil perkalian keduanya sebagai
berikut :
z1 z2 = [r1(cos 1 + i sin 1)][r2(cos 2 + i sin 2)]
z1 z2 = r1 r2 [(cos 1 cos 2 - sin1sin 2) +
i (sin 1 cos 2 + cos 1sin 2)]
z1 z2 = r1 r2 [cos (1 + 2 ) + i sin (1 + 2)]
Dari hasil perkalian tersebut diperoleh:
arg(z1 z2) = 1 + 2 = arg z1+ arg z2
Pembagian

33
Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai
z1 r1(cos 1 + i sin 1)
berikut: =
z2 r2(cos 2 + i sin 2 )
Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan

sekawan penyebut, yaitu r2(cos 2 - i sin 2), maka


z1 r1
diperoleh : z = r [cos (1 - 2 ) + i sin (1 - 2)]
2 2
Dari rumus di atas diperoleh:
z1
arg z = 1-2 = arg z1 – arg z2.
2
Akibat lain jika z = r(cos  + i sin ),
34 maka: 1 = 1(cos(−) + i sin(−))
z r
1 = 1
Untuk: .
zn rn (cos n + i sin n)
Setelah pembilang dan penyebut dikalikan sekawan
penyebut, maka didapat :

1 = 1 (cos(−n) + i sin(−n))
zn r n
Perpangkatan
Contoh:

36
Hitunglah : ( 3 − i)
−6

Jawab :
Misalkan z = 3 − i, maka
r = z = 3 +1= 2
tan  = − 1
3
karena z di kuadran IV, maka dipilih  = −30 o

jadi 3 − i = 2 (cos − 30 o
+ i sin − 30 o
)
( 3 −i )
−6
(
= 2 −6 cos180o + i sin 180o )
= 2 −6 (−1 + 0)
= −2 −6
Akar Bilangan Kompleks
37
Bilangan kompleks z adalah akar pangkat n dari
1
bilangan kompleks w, jika zn = w, dan ditulis z = wn .

Jika z = (cos +i sin) akar pangkat n dari bilangan


kompleks w = r(cos+i sin), maka dari zn = w
diperoleh: n(cosn +i sinn) = r(cos+i sin),
sehingga n = r dan n= +2k , k bulat.
1
 =  + 2k
Akibatnya  = r dan
n
n
Jadi . . .
Jadi, akar pangkat n dari bilangan kompleks
38
w = r(cos+i sin) adalah:
1
 + 2k
z= rn [cos( ) + i sin (  + 2k )],
n n
k bulat dan n bilangan asli.
Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda
yang memenuhi persamaan itu.
Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,…,(n-1);
 + 2k
0 n < 2, sehingga diperoleh z1,z2,z3,…,zn
sebagai akar ke-n dari z.
Contoh :

39
Hitunglah (-81)1/4
Jawab :
Misalkan z = (-81)1/4, berarti harus dicari penyelesaian
persamaan z4 = -81.
Tulis z = (cos +i sin) dan –81 = 81(cos1800+i sin1800),
sehingga 4(cos4 +i sin4) = 81(cos1800+i sin1800),
diperoleh 4 = 81, atau  = 3 dan  =  +42k .
Jadi z = 3[cos(  +42k )+i sin(  + 2k )]
4
Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan
mensubstitusi k = 0,1,2,3 ke persamaan terakhir.
LATIHAN 1
1. Diketahui z1 = 6 + 5i dan z2 = 8 – i.
Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2
2. Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0.
3. Hitung jarak antara z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i.
4. Nyatakan bilangan kompleks z = 2 -2i dalam
bentuk polar dan eksponen
5. Hitunglah (-2+2i)15
LATIHAN 1 (LANJUTAN)
6. Tentukan koordinat kutub dari persamaan
lingkaran berikut :
a. x2 + (y – 3)2 = 9
b. y2 – 4x = 0
7. Gantilah koordinat kutub berikut menjadi
koordinat kartesius :
a. r2 = 4r cos θ

b.
LATIHAN 2
LATIHAN 2 (LANJUTAN)

Anda mungkin juga menyukai