BAB I ISI
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 37
1
BAB II
ISI
b. Sel Prokariotik
2
2.3 Organela Sel Pada Eukariotik Beserta Fungsinya
1. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan merupakan kelompok sel eukariotik, sel eukariotik yaitu
kelompok sel yang mempunyai materi genetik (DNA) yang dibaluti atau dibungkus
oleh membran. Sel tumbuhan mempunyai struktur yang khas dibandingkan dengan sel
eukariotik lain. (Pratiwi, P.A.2004)
3
a. Nukleus
Nukleus (inti sel) yaitu organel sel yang sangat unik dan penting, sebagai
tempat utama sel untuk menyimpan kromosom (komponen genetik) dari sel
tertentu. (Benmar,Hsaid.2015)
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul membran sel,
yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi dengan pori-pori yang
dapat memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Pori-pori
ini berperan dalam memindahkan materi antara inti sel dan sitoplasmanya.
Membran inti hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop
elektron. Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar dan selaput
dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang menghadap sitoplasma
dan sering kali berhubungan dengan membran retikulum endoplasma
(kliksma.2014)
b. Matriks (Nukleoplasma)
4
(mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
(kliksma.2014)
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.
Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam
nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi,
nukleolus bukan merupakan organel yang tetap. Jadi, nukleus memiliki arti
penting bagi sel karena mempunyai beberapa fungsi berikut.
Ringkasan:
Bagian-bagian nukleus
1. Membran nukleus: terdiri atas membran luar dan membran dalam terdapat
pori-pori inti berfungsi menghubungkan nukleoplasma dan sitoplasma.
2. Nukleoplasma: matriks nukleus bersifat gel tersusun atas air, protein, ion,
enzim, dan asam inti, terdapat benang-benang kromatin tersusun dari
untaian DNA yang terikat pada protein dasar (histon). Pada proses mitosis,
benang kromatin itu tampak memendek (kromosom).
3. Nukleolus: berbentuk bulat dan terletak di dalam nukleoplasma yang
berfungsi dalam sintesis RNA dan sebagai pengatur pembelahan sel, serta
5
pengendali seluruh kegiatan dan pembawa informasi genetik.
(kliksma.2014)
b. Plastida
6
Kloroplas : untuk fotosintesis
Etioplas : kloroplas yang belum terkena cahaya
Elaioplas : untuk menyimpan lemak
Kromoplas : untuk sintesis dan menyimpan pigmen
Leukoplas : untuk mensistesis monoterpen
.(Nursalam Ahlatifa.2013).
STRUKTUR PLASTIDA
7
10. Ribosom ;Tempat terjadinya sisntesis protein.
11. DNA Plastida ;Mengatur kegiatan dalam sel.
12. Plastoglobula;Semacam lipid.(Nursalam Ahlatifa.2013).
13. Grana : tumpukan tilakoid berjumlah sekitar 40-60 grana untuk setiap sel
tumbuhan dan tiap grana mengandung 2-100 keping tilakoid bersusun. Dalam
plastida khususnya kloroplas mengandung banyak ribosom, oleh karena itu
plastida mampu melakukan sintesis asam amino dan protein. Selain itu plastida
juga mampu melakukan pembentukan RNA dan bersama sama dengan CH-DNA
berperan dalam produksi pigmen pigmen dan kloroplas yang baru.
(Benmar,Hsaid.2015)
c. Ribosom
8
lebih jauh tentang ribosom silahkan baca Struktur dan Fungsi Ribosom (Organel
Sel). ( Suryani, Yoni.2004 )
Kategori Ribosom
9
d. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel besar yang berbentuk bulat batang yang ada
di dalam sitoplasma sel tumbuhan. Mitokondria bermanfaat dalam memecah
karbohidrat kompleks dan gula yang dimanfaatkan.Mitokondria mengandung
enzim tertentu yang berguna dan penting sebagai pasokan energi ke sel
tumbuhan.(Benmar,Hsaid.2015)
Bagian-bagian Mitokondria
Mitokondria yang ada di sel tumbuhan dan hewan. Mereka adalah struktur
berbentuk batang yang tertutup dalam dua membran – membran luar dan
membran dalam. Membran terdiri dari fosfolipid dan protein. Ruang di antara dua
membran disebut ruang antar-membran yang memiliki komposisi yang sama
seperti sitoplasma sel. ( Suryani, Yoni.2004 ) Namun, kandungan protein dalam
ruang ini berbeda dari yang di sitoplasma. Berbagai komponen struktur
mitokondria adalah sebagai berikut:
Membran luar
Membran luar halus seperti membran dalam dan memiliki fosfolipid hampir
dalam jumlah yang sama sebagai protein. Ia memiliki sejumlah besar protein
khusus yang disebut porins, yang memungkinkan molekul dengan berat 5000
10
dalton atau kurang untuk melewatinya. Membran luar benar-benar permeabel
terhadap molekul nutrisi, ion, dan molekul ATP ADP. ( Suryani, Yoni.2004 )
e. Badan Golgi
Badan golgi (aparatus golgi) terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang
memiliki bentuk sisternae (berkelok-kelok) atau berbentuk kantong pipih. Badan
golgi yang terletak di dalam sel tumbuhan disebut diktiosom, keberadaannya
kebanyakan ditemui di dekat membran sel.(Benmar,Hsaid.2015) Fungsi utama
badan golgi yaitu untuk mengangkat zat kimia di dalam dan keluar dari sel,
11
setelah RE (Retikulum Endoplasma) mensisntesis protein dan lemak. Badan
golgi merubah dan mempersiakannya untuk mengekspor keluar sel.( Suryani,
Yoni.2004 )
Struktur badan Golgi yaitu berupa berkas kantung yang berbentuk seperti
cakram yang bercabang serta menjadi serangkaian pembuluh kecil di ujungnya.
Hal ini karena badan golgi mempunyai hubungan erat dengan fungsi pengeluaran
sel, pembuluh membungkus dan mengumpulkan karbohidrat serta zat lainnya
untuk diangkut ke permukaan sel. ( Suryani, Yoni.2004 )
Struktuk badan golgi memiliki hubungan yang sangat erat dengan fungsi dari
pengeluaran sel. Selain itu pembulu berfungsi sebagai pengumpul dan
membungkus karbohidrat serta zat/senyawa lain untuk diangkut kepermukaan sel
dan sebagai penyumbang dalam pembentukan dinding sel.( Suryani, Yoni.2004 )
Badan golgi terdiri dari beberapa lapisan yang ditutupi oleh membran dan
badan golgi memiliki bagian sel yang hampir menyerupai Retikulum
Endoplasma. Badan golgi memiliki dua bagian yaitu cis dan trans. Cis bagian
yang menerima vesikel-vesikel yang berasal dari Retikulu endoplasma kasar.
Bagian trans merupakan lanjutan dari cis yang akan membantu membentuk
vesikel-vesikel, pemecahan, dan membantu menyiapkan penyaluran kebagian sel
lainnya
12
f. Retikulum Endoplasma
13
g. Vakuola
Struktur Vakuola
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola
kontraktil (disebut juga vakuola berdenyut) berfungsi sebagai osmoregulator
yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Pada makhluk hidup yang
mirip hewan misalnya Protista, terdapat vakuola kontraktil atau vakuola
berdenyut yang menetap dan seterusnya berada di dalam sel.
(Benmar,Hsaid.2015)
Vakuola nonkontraktil (disebut juga vakuola makanan) berfungsi untuk
mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan. (Benmar,Hsaid.2015)
14
h. Peroksisom (Badan Mikro)
Organel ini terbuat dari fosfolipid bilayer dengan banyak protein yang terikat
dengan membran – terutama yang berfungsi sebagai transporter protein dan
translokator. (Benmar,Hsaid.2015) Enzim yang terlibat dalam detoksifikasi dan
metabolisme lipid disintesis pada ribosom bebas di sitoplasma dan diimpor secara
selektif ke dalam peroksisom, membuatnya lebih mirip dengan mitokondria dan
kloroplas bila dibandingkan dengan lisosom yang terangkat dari retikulum
endoplasma (RE). Namun, ada juga beberapa bukti yang mengaitkan sintesis
protein yang dimediasi RE dengan enzim yang ada dalam peroksisom. ( Suryani,
Yoni.2004 )
Enzim dan protein yang ditujukan untuk peroksisom biasanya mengandung
satu dari dua rangkaian sinyal. Artinya, ada peregangan pendek dari beberapa
asam amino yang menentukan lokasi subselular protein. Urutan sinyal yang lebih
umum disebut Peroxisome Targeting Sequence 1 (PTS1), yang terdiri dari trimer
asam amino. Protein mengandung sekuens sinyal PTS1 memiliki residu serin
diikuti oleh lisin dan kemudian residu leusin di ujung terimal karboksi. Sebagian
besar protein peroksisom memiliki urutan sinyal ini. (Benmar,Hsaid.2015) Agar
PTS1 berfungsi optimal, urutan asam amino hulu trimer ini juga diperlukan.
15
Beberapa laporan menunjukkan bahwa rangkaian C-terminal idealnya harus
dilihat sebagai hamparan 20 asam amino yang diperlukan untuk pengenalan
protein oleh transporter peroksisom dan molekul translokator. ( Suryani,
Yoni.2004 )
Atau, protein peroksisomal juga bisa memiliki sekuens sinyal N-terminal
yang terdiri dari 9 asam amino. Urutan ini terbuat dari dua dimer yang dipisahkan
oleh hamparan 5 asam amino. Dimer pertama terbuat dari arginin dan leusin,
sedangkan dimer kedua terbuat dari histidin dan leusin. Urutan sinyal ini diwakili
menggunakan kode asam amino huruf tunggal sebagai RLx5HL.
(Benmar,Hsaid.2015)
No Organel Fungsi
16
2. Sel Hewan
Semua sel hewan tidak mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama. Sel
hadir dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa sel ditutupi oleh dinding, ada juga
yang tidak. Beberapa ada yang memiliki mantel berlendir. Tetapi mekanisme selular
utama adalah sama yaitu membantu fungsi tubuh. (Pratiwi, P.A.2004)
a. Membran Sel
Membran sel yaitu bagian paling luar dari sel yang membungkus sel yang
tersusun atas protein (lipoprotein) dan lenak (lipid). Membran sel mengatur
masuknya mineral dan nutrisi ke dalam dan keluar sel. (Benmar,Hsaid.2015)
Fungsi Membran Sel adalah sebagai pelindung sel, mengatur keluar masuk nutrisi
17
dan mineral, menerima rangsangan dari luar, tempat berlangsungnya berbagai
reaksi kimia( Suryani, Yoni.2004 )
b. Sitoplasma
Sitoplasma ialah cairan sel atau zat seperti gel. Bagian cair di dalam sel ini
mempunyai 2 bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Khusus untuk
cairan yang terletak di nukleus disebut Nukleoplasma. Sitoplasma terdiri
atas protein dan air. Jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat dan lembek,
biasa disebut dengan gel. Dan ketika konsentrasi air tinggi maka akan encer, biasa
disebut sol. Sitoplasma tersusun oleh 90% air, sehingga berfungsi sebagai pelarut.
(Benmar,Hsaid.2015)
Fungsi Sitoplasma:
Tempat berlangsungnya metabolisme sel
Sumber bahan kimia sel
18
Sitoplasma disusun oleh 3 struktur utama, yaitu :
Matriks sitoplasma
Matriks sitoplasma merupakan cairan homogen penyusun sel yang sifatnya
koloid(campuran dua atau lebih zat homogen). Matriks memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Matriks sitoplasma dapat berubah fase.
Matriks sitoplasma memiliki tegangan permukaan tertentu.
Matriks memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap rangsangan) dan
konduktivitas (mampu memindahkan rangsangan atau impuls).
Matriks memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya dan pantulannya
ini berupa kerucut, kemampuan ini disebut dengan Efek Tyndall.
Gerak partikel penyusun larutan ini berupa gerakan zig-zag atau disebut
gerak brown, selain itu gerak matriks merupakan gerakan arus atau yang
disebut gerak siklosis.
Dapat berperan sebagai larutan penyangga atau larutan buffer.
Organel Sel
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan
bersifat hidup atau menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel yang
bersangkutan. Organel sel dalam sitoplasma ini mempunyai fungsi masing-
masing yang akan dibahas pada poin berikutnya. (Benmar,Hsaid.2015)
Berdasarkan fungsinya yang berkaitan dengan metabolisme sel, organel
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Organel Aktif
a) Ribosom
b) Mitokondria
c) Rektikulum Endoplasma
d) Aparatus Golgi
e) Lisosom
f) Vakuola(Gelembung)
2. Organel Tidak Aktif
a. Sentriol
b. Mikrotubuli
19
c. Fibril-Fibril
d. Mikrobodi
Inklusio Sitoplasma
Inklusio sitoplasma merupakan struktur yang tidak hidup pada sitoplasma.
Inklusio sitoplasma sering juga disebut dengan paraplasma atau dentoplasma.
Struktur ini dapat berupa lemak, butiran minyak, glikogen atau granula
sekretorius. (Benmar,Hsaid.2015)
c. Retikulum Endoplasma
20
Retikulum endoplasma memiliki luas yang bervariasi membentang dari
membran sel melalui sitoplasma dan membentuk koneksi kontinu dengan amplop
nukleus. (Benmar,Hsaid.2015)
Fungsi Retikulum Endoplasma:
Sebagai tempat pengangkut sintesis steroit dan lemak
Tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid, dan glikolipid.
Membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel (REh)
Sintesis protein (REk)
d. Mitokondria
Oksigen dan glukosa bekerja sama dalam pembentukan energi (ATP) yang
dibutuhkan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga
mitokondria mempunyai julukan The Power House karena bisa menghasilkan
energi. Mitokondria dalam bentuk tunggul disebut dengan mitokondrion,
mitokondrion ialah organel yang merubah energi kimia menjadi energi
lain.(Benmar,Hsaid.2015)
Bagian-bagian Mitokondria
Mitokondria yang ada di sel tumbuhan dan hewan. Mereka adalah struktur
berbentuk batang yang tertutup dalam dua membran – membran luar dan
membran dalam. ( Indah Kurniawati. 2012 ) Membran terdiri dari fosfolipid dan
protein. Ruang di antara dua membran disebut ruang antar-membran yang
21
memiliki komposisi yang sama seperti sitoplasma sel. Namun, kandungan protein
dalam ruang ini berbeda dari yang di sitoplasma. Berbagai komponen struktur
mitokondria adalah sebagai berikut:
Membran luar
Membran luar halus seperti membran dalam dan memiliki fosfolipid hampir
dalam jumlah yang sama sebagai protein. Ia memiliki sejumlah besar protein
khusus yang disebut porins, yang memungkinkan molekul dengan berat 5000
dalton atau kurang untuk melewatinya. Membran luar benar-benar permeabel
terhadap molekul nutrisi, ion, dan molekul ATP ADP. ( Indah Kurniawati.
2012 )
Membran bagian dalam
Membran dalam lebih kompleks dalam struktur daripada membran luar
karena mengandung kompleks dari rantai transpor elektron dan kompleks
sintetase ATP. Ini permeabel hanya untuk oksigen, karbon dioksida dan air.
Ini terdiri dari sejumlah besar protein yang memainkan peran penting dalam
memproduksi ATP, dan juga membantu dalam mengatur transfer metabolit
melintasi membran. Membran dalam memiliki infoldings disebut krista yang
meningkatkan luas permukaan untuk kompleks dan protein yang membantu
dalam produksi ATP, molekul yang kaya energi. ( Indah Kurniawati. 2012 )
Matriks
Matriks merupakan campuran kompleks enzim yang penting untuk sintesis
molekul ATP, ribosom mitokondria khusus, tRNA dan DNA mitokondria.
Selain itu, ia memiliki oksigen, karbon dioksida dan daur ulang intermediet
lainnya. ( Indah Kurniawati. 2012 )
Fungsi Mitokondria:
22
e. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin.
Mikrofilamen mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus tetapi
mikrofilamen mempunyai diameter lebih kecil dan lebih
lembut.(Benmar,Hsaid.2015) Mikrofilamen berfungsi berperan dalam
pergerakan sel, eksositosis dan endositosis.( Indah Kurniawati. 2012 )
Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai
tempat dalam sel, misalnya terbentuknya mikrofilamen yang memisahkan kedua
sel anak yang akan membelah. Selain itu, mikrofilamen berperan dalam gerakan
atau aliran sitoplasma. Mikrofilamen juga merupakan ciri-ciri yang penting dalam
sel yang berubah-ubah bentuknya( Indah Kurniawati. 2012 )
Serabut sitoskeleton yang terdiri atas bola-bola molekul protein
disebut mikrofi lamen. Serabut ini dinamakan pula filamen aktin. Sebab,
mikrofi lamen tersusun dari protein aktin, meskipun sebagian kecil juga terbuat
dari miosin. ( Indah Kurniawati. 2012 )
23
f. Peroksisom (Badan Mikro)
Organel ini terbuat dari fosfolipid bilayer dengan banyak protein yang terikat
dengan membran – terutama yang berfungsi sebagai transporter protein dan
translokator. Enzim yang terlibat dalam detoksifikasi dan metabolisme lipid
disintesis pada ribosom bebas di sitoplasma dan diimpor secara selektif ke dalam
peroksisom, membuatnya lebih mirip dengan mitokondria dan kloroplas bila
dibandingkan dengan lisosom yang terangkat dari retikulum endoplasma
(RE).( Indah Kurniawati. 2012 ) Namun, ada juga beberapa bukti yang
mengaitkan sintesis protein yang dimediasi RE dengan enzim yang ada dalam
peroksisom.
Enzim dan protein yang ditujukan untuk peroksisom biasanya mengandung
satu dari dua rangkaian sinyal. Artinya, ada peregangan pendek dari beberapa
asam amino yang menentukan lokasi subselular protein. Urutan sinyal yang lebih
umum disebut Peroxisome Targeting Sequence 1 (PTS1), yang terdiri dari trimer
asam amino. ( Indah Kurniawati. 2012 ) Protein mengandung sekuens sinyal
PTS1 memiliki residu serin diikuti oleh lisin dan kemudian residu leusin di ujung
terimal karboksi. Sebagian besar protein peroksisom memiliki urutan sinyal ini.
Agar PTS1 berfungsi optimal, urutan asam amino hulu trimer ini juga diperlukan.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa rangkaian C-terminal idealnya harus
24
dilihat sebagai hamparan 20 asam amino yang diperlukan untuk pengenalan
protein oleh transporter peroksisom dan molekul translokator. ( Indah Kurniawati.
2012 )
Atau, protein peroksisomal juga bisa memiliki sekuens sinyal N-terminal
yang terdiri dari 9 asam amino. Urutan ini terbuat dari dua dimer yang dipisahkan
oleh hamparan 5 asam amino. Dimer pertama terbuat dari arginin dan leusin,
sedangkan dimer kedua terbuat dari histidin dan leusin. Urutan sinyal ini diwakili
menggunakan kode asam amino huruf tunggal sebagai RLx5HL.
Fungsi Peroksisom:
g. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter
20nm yang terdiri dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom
(RNP). Terdiri dari dua sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit
kecil.(Benmar,Hsaid.2015) Ribosom berfungsi sebagai sintesis protein( Indah
Kurniawati. 2012 )
Struktur Ribosom
mRNA
mRNA merupakan tempat cetakan protein. mRNA merupakan salinan suatu
gendi dalam DNA di dalam inti, yang kemudian diekspor menuju sitoplasma untuk
diterjemahkan sebagai protein dengan bantuan ribosom (Benmar,Hsaid.2015)
25
tRNA
tRNA merupakan pembawa asam amino spesifik. tRNA memiliki
antikodontriplet yang komplemen dengan kodon yang terdapat pada mRNA.
Denganadanya komplementasi antara kodon dengan antikodon, maka urutan asam
aminoakan didikte oleh urutan kodon mRNA.(Benmar,Hsaid.2015)
Asam Amino
Asam amino adalah bahan penyusun protein. Mereka bersatu dalam bentuk rantai
untuk membentuk lahirnya sesuatu yang hidup. Ini adalah proses dua langkah:
pertama, mereka berkumpul dan membentuk peptida atau polipeptida, dan dari
pengelompokan ini protein dapat dibuat. Sebanyak 20 jenis asam amino membentuk
protein. Asam amino adalah senyawa yang membentuk protein.(Benmar,Hsaid.2015)
Dua puluh persen dari tubuh manusia terdiri dari protein. Protein memainkan peran
penting dalam hampir semua proses biologi dan asam amino adalah sebagai bahan
penyusunnya.
h. Mikrotubulus
26
kemudian membentuk bundel filamen silinder berongga.
(Benmar,Hsaid.2015)
Biasanya, protofilamen tersusun dalam helix tidak sempurna, dimana satu
putaran heliks berisi 13 dimer tubulin, yang masing-masing berasal dari
protofilamen berbeda. Sebuah fitur mencolok yang membantu dalam
mikrotubulus adalah fungsi polaritas yang khas. (Benmar,Hsaid.2015)
Tubulin yang berpolimerisasi ujung ke ujung dengan subunit α satu tubulin
dimer bersentuhan dengan subunit β dari depan. Oleh karena itu, dalam
sebuah protofilamen, salah satu ujung akan memiliki α subunit, sementara di
ujung lain akan ada β subunit. (Benmar,Hsaid.2015) Ujungnya ini ditunjukan
dengan akhir (-) dan (+). Protofilamen bundel dengan cara paralel satu sama
lain, sehingga dalam mikrotubula, ada salah satu ujungnya, yang (+) akhir,
dengan hanya subunit β terkena sedangkan ujung yang lain, (-) akhir, hanya
memiliki subunit α terbuka. The (-) akhir dibatasi, sehingga, meninggalkan
hanya (+) akhir dari mana pemanjangan mikrotubulus dapat terjadi.
Fungsi Mikrotubulus:
Melindungi sel
Memberi bentuk sel
Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol
i. Badan Golgi
Badan golgi atau kompleks golgi atau aparatus golgi merupakan organel yang
bisa ditemui di semua sel eukariotik dan terdapat di fungsi ekskresi seperti
ginjal. .(Suryani, Yoni.2004) Mempunyai bentuk layaknya kantung pipih yang
27
berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan
umumnya mempunyai 10 – 20 aparatus golgi. Dan jika Anda ingin tahu, nama
organel sel ini diambil dari orang pertama yang menggambarkan organel ini
dalam sel yaitu Camillo Golgi asal Italia. (Benmar,Hsaid.2015)
Badan golgi terdiri dari beberapa lapisan yang ditutupi oleh membran dan
badan golgi memiliki bagian sel yang hampir menyerupai Retikulum
Endoplasma. Badan golgi memiliki dua bagian yaitu cis dan trans. Cis bagian
yang menerima vesikel-vesikel yang berasal dari Retikulu endoplasma kasar.
Bagian trans merupakan lanjutan dari cis yang akan membantu membentuk
vesikel-vesikel, pemecahan, dan membantu menyiapkan penyaluran kebagian sel
lainnya(Suryani, Yoni.2004) Fungsi Badan Golgi:
28
j. Nukleus
Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas
sel baik dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel
eukariotik dan mengandung materi genetik yaitu DNA (Asam
Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida yang
membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan
transkripsi.Nukleus terdiri dari bagian seperti(Benmar,Hsaid.2015)
29
a) Membran luar, membran terluar yang biasanya berhubungan langsung
dengan organel retikulum endoplasma kasar yang bertaburan dengan
ribosom.
b) Ruang perinuklear, Ruangan antara membran luar dan membran dalam.
c) Membran dalam.
Pada membran inti juga terdapat pori nukleus dengan diameter sekitar 100
nm, berfungsi sebagai pintu untuk masuk keluarnya RNA dan protein. Pori
nukleus tersusun atas 4 subunit :
a. Subunit kolom, berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus.
b. Subuni anular, mempentuk spoke yang mengarah ke tengah pori nukleus.
c. Subunit lumenal, terdiri dari protein transmembran yang menempelkan
kompleks pori nukleus dengan membran nukleus.
d. Subunit Ring, membentuk permukaan sitosolik (menghadap ke arah
sitoplasma) dan nuklear (menghadap ke arah nukleoplasma) pada kompleks
pori nukleus.
Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan transparan dan kental yang terdapat di
dalam inti sel. Di dalam nukleoplasma terdapat beberapa komponen penting
seperti kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Fungsi
dari cairan nukleoplasma kurang lebih sama dengan fungsi sitoplasma. (Suryani,
Yoni.2004)
30
Menyimpan informasi genetik
Tempat terjadinya eplikasi
Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
Sentriol
31
penahan dan penempatan mikrotubulus. Sentriol anak adalah struktur yang
relatif muda atau belum dewasa. Diameter, panjang dan jenis pelengkap yang
tepat yang melekat tergantung pada spesies dan jenis jaringan
tertentu.(Suryani, Yoni.2004)
Fungsi Sentriol:
Lisosom
Struktur Lisosom
Lisosom dikelilingi oleh membran yang terdiri dari fosfolipid yang
memisahkan bagian dalam lisosom dari lingkungan eksternal membran.
Fosfolipid adalah molekul seluler yang sama yang membentuk membran sel
yang mengelilingi seluruh sel. Lisosom berbagai ukuran 0,1-1,2
mikrometer(Suryani, Yoni.2004). Secara struktural, lisosom seperti kantong
sampah mengambang yang mengandung enzim yang mampu mencerna
molekul. Membran eksternal mereka seperti gateway yang memungkinkan
32
molekul dalam lisosom tanpa membiarkan enzim pencernaan untuk
melarikan diri ke dalam sel.
Fungsi Lisosom:
Sitoskeleton
33
Filamen aktin,
Filamen tengah.
Mikrotubula.
34
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
35
Perbedaan Organelanya
36
DAFTAR PUSTAKA
37