Anda di halaman 1dari 34

BILANGAN

KOMPLEKS
PENDAHULUAN

Apakah Bilangan
Kompleks
 itu
Bilangan Kompleks ? gabungan dari bilangan
adalah
nyata (Riil) dengan bilangan imajiner
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Apakah Bilangan Imajiner


itu ? yang merupakan akar kuadrat dari
 Bilangan suatu
bilangan negatif
 Contoh :
5, 7, 13
 Definisi 1 : j  1 dan j  1
2

 Jadi 5 dapat ditulis 1* 5  j 5


PENDAHULUAN
 Bilangan kompleks dinotasikan dalam
bentuk a + jb dimana a dan b merupakan
bilangan real dan j merupakan bilangan
imajiner

 Jika nilai a ≠ 0 dan b = 0 maka a+jb


merupakan bilangan kompleks yang real

 Jika nilai a = 0 dan b ≠ 0 maka a+jb merupakan


bilangan imajiner murni
MACAM BIL KOMPLEKS

1. Bilangan Kompleks Sekawan (Komjugate)


contoh: a+jb dan a-jb

2.Bilangan Kompleks Berlawanan


contoh: a+jb dan –(a+jb)
ASAL BILANGAN KOMPLEKS

Mengapa bisa muncul bilangan 1


tersebut
Bilangan ?
tersebut berasal dari akar-akar persamaan
kuadrat yang diperoleh dengan menggunakan rumus
ABC
Masih ingatkah Anda dengan Rumus
ABC ?
 b  b  4.a.c
2
x1 , x2 
2.a
RUMUS ABC
Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat berikut :
x² - 4x + 5 = 0

Jawab :
1. Cari nilai diskriminan D nya.
D = b² - 4ac
= (-4)² - 4(1)(5)
= 16 – 20
= -4 D<0
apabila D < 0 maka persamaan tersebut tidak memiliki
akar real
2. Gunakan rumus ABC
RUMUS ABC
 b  b 2  4.a.c
x1 , x2 
2.a
4 4 4  2 1
x1 , x2  x1 , x2 
2. 2.
x1  2   1 x2  2   1

Akar-akar ini merupakan akar imajiner dan apabila digunakan


lambang i maka dapat ditulis :
x1  = 2 +j
x2 = 2 - j
LATIHAN 1
Tentukan akar – akar dari persamaan kuadrat berikut :

x2  2x  5  0
3x  2x  1  0
2

x2  4x  8  0
x2  x  7  0
x2  2x  3  0
BILANGAN KOMPLEKS
 Penulisan bilangan kompleks
z = a+jb sering disingkat sebagai
pasangan terurut (a,b), oleh karena
itu bilangan kompleks dapat
dinyatakan dalam suatu bidang datar
seperti halnya koordinat titik dalam
sistem koordinat kartesius
 Bidang yang digunakan untuk
menggambarkan bilangan kompleks
disebut bidang kompleks atau
bidang argand
BILANGAN KOMPLEKS
 Buatlah grafik bilangan kompleks berikut :
x = 4 + j6 dimana :
4 merupakan bilangan real positif
j6 merupakan bilangan imajiner positif
Latihan 2
 Buatlah grafik bilangan kompleks berikut :
x = -4 +j3 dimana :
-4 merupakan bilangan real negatif
j3 merupakan bilangan imajiner positif
Latihan 2
 berapa nilai bilangan kompleks dari grafis berikut:

x=-6–j2
Latihan 3
 Buatkan kedalam bentuk grafis bilangan kompleks berikut:
x =4 – j 6
x = -7 j11
x = - 6 – j 13
x =j11

-7 -6 4

-j6

-j13
Bentuk-bentuk Bilangan Kompleks

 Ada beberapa bentuk penulisan bilangan kompleks yaitu :


 Bentuk Polar
 Bentuk Rectangular
 Bentuk Trionogonetri
 Bentuk Exponensial
BENTUK REKTANGULAR

 Bentuk bilangan kompleks Z = a + jb


disebut juga bilangan kompleks bentuk
rektangular
 Gambar grafik bilangan kompleks
bentuk rektangular :
 Dari gambar di atas titik A mempunyai
koordinat (a,jb). Artinya titik A
mempunyai absis a dan ordinat b.
BENTUK POLAR

 Bilangan kompleks bentuk rektangular


a+ jb dapat juga dinyatakan dalam
bentuk polar, dengan menggunakan
suatu jarak (r) terhadap suatu titik
polar 
 Jika OA = r, maka letak (kedudukan) titik
A dapat ditentukan terhadap r dan  .
BENTUK POLAR

Sehingga rumus yang didapatkan untuk mengubah suatu bilangan


kompleks dari bentuk rektangular ke bentuk polar adalah:

r adalah sisi miring, yang nilainya adalah :

Besar sudut kemiringan


dengan θ :
BENTUK EKSPONENSIAL

 Bentuk eksponensial diperoleh dari


bentuk polar.
 Harga r dalam kedua bentuk itu sama
dan sudut dalam kedua bentuk itu juga
sama, tetapi untuk bentuk
eksponensial harus dinyatakan dalam
radian.
BENTUK TRIOGONOMETRI

 Bentuk triogonometri diperoleh dari


bentuk rektengular atau polar.

Z = r Cos O + r j Sin O

Atau :

Z = r ( cos O + j Sin O
x = r cos 
y =
r sin  y
θ  tan - 1  magnitudo Z ...................
x

r  x 2  y 2  magnitudo / modulus dari Z ............... (2)


KUADRAN
 Selain itu, perlu diketahui pula letak posisi sudut berada kuadran
berapa dari garis bilangan. Dimana :
 Kuadran I berada pada sudut ke 0 - 90
 Kuadran II berada pada sudut ke 90 - 180
 Kuadran III berada pada sudut ke 180 – 270 atau (-90) – (-180)
 Kuadran IV berada pada sudut ke 270 – 360 atau 0 – (-90)
CONTOH SOAL
Perhatian persamaan bilangan kompleks berikut z = 3 – j8
bentuk umum bilangan kompleks diatas dapat dirubah ke
dalam bentuk bentuk penulisan yang lain.

Sudut yang dibentuk adalah di kuadran IV


Bentuk Polar nya :
z = 8,54<-69,44
Bentuk Exponensialnya :
z  r.e j  8,54.e  j .69, 44
LATIHAN SOAL
Dapatkan bentuk polar dan bentuk exponensial dari bilangan
kompleks z = -3 + j3 dan terletak di kuadran berapa sudut 
nya ?
JAWABAN
Persamaan bilangan kompleks z = -3 + j3
r  (3) 2  32  3 2

  arctg (3 /  3)  arctg (1)  135


1
Dimana : Sin  = 2
2
1
Cos  =  di kuadran
2 II
2
Bentuk Polar nya :
z = r(cos + j sin) = 3 2 (cos(135) + j sin(135))
Bentuk Exponensialnya :
z  r.e j  3 2.e  j .135
Operasi Aljabar Bil. Kompleks
• 1. Penjumlahan Bil. Kompleks
• 2. Pengurangan bil. Kompleks
• 3. Perkalian Bil. Kompleks
• 4. Pembagian Bil. Kompleks
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

 Operasinal matematika penjumlahan dan pengurangan


merupakan konsep yang umum dan sederhana. Namun
bagian ini merupakan bagian yang terpenting dan
mendasar.
 Prinsip penjumlahan dan pengurangan adalah sama,
memenuhi sifat-sifat aljabar penjumlahan dan pengurangan
CONTOH SOAL

x1 = 2- j3
x2 = 5+ j4

Jawab :
xt = (2-j3) + (5+j4)
= (2+5) +j(-3+4)
= 7+j
CONTOH SOAL

x1 = 2- j3
x2 = 5+ j4

Jawab :
x1 + x2= (2-j3) + (5+j4)
= (2+5) +j(-3+4)
= 7+j

x1-x2 = (2-j3) - (5+j4)


= (2-5) +j(-3-4)
= -3-j7
Perkalian Bilangan Kompleks
Dalam bentuk rectangular :
Misalkan : Z1 = (a1 + jb1) ; dan Z2 = (a2 + jb2)
Maka : Z1 x Z2 = (a1 + jb1) (a2 + jb2) = a1 a2 + ja1b2 + jb1a2 + j2 b1b2
Karena : j2 = -1, maka :
(Z1 x Z2 ) = (a1a2 – b1b2) + j (a1b2 + b1a2)

Dalam bentuk kutub polar :


Misalkan : Z1  r1  θ1 ; dan : Z 2  r2  θ 2
Maka : (Z1 x Z 2 )   r1  θ1  x  r2  θ 2   r1 .r2  (θ1  θ 2 )
Pembagian Bilangan Kompleks
Bentuk rectangular :
Misalkan : Z1 = (a1 + jb1) ; dan : Z2 = (a2 + jb2)
Z1 (a 1  jb 1 ) (a 1  jb 1 ) (a 2  jb 2 )
Maka   x
Z 2 (a 2  jb 2 ) (a 2  jb 2 ) (a 2  jb 2 )

Z1 (a 1a 2  b1 b 2 ) (b 1a 2  a 1 b 2 )
Sehingga   j
Z2 a 22  b 22 a 22  b 22

Bentuk Kutub / Polar


Misalkan : Z1  r1θ1 dan : Z 2  r2 θ2
Z1 r1θ1 r1
Maka :    (θ1 - θ 2 )
Z 2 r2 θ 2 r2
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai