SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
Disetujui di
Medan, Agustus2017
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2, Pembimbing 1,
Disetujui Oleh
Departemen Fisika FMIPA USU
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Segala Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa atas segala berkat, kasih
karunia dan penyertaan-Nya selama penulis melaksanakan studi hingga
menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selama kuliah
sampai penyelesaian tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dalam
moril, materi, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu dengan
sepenuh hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu hingga terselesaikan nya skripsi ini.
Terima kasih penulis ucapkan terkhusus untuk kedua orang tua tercinta
Ayahanda Alm Janta Barasa dan Ibunda Nurohmah Panjaitan, atas doa,kepercayaan,
dukungan,semangat, dan materi yang telah diberikan kepada penulis selama penulis
mengenyam pendidikan dibangku perkuliahan hingga terselesaikan nya skripsi ini.
Kepada Kakak tersayang Aristania Franciska Barasa S.Pd, Adik- Adik
tersayang Wahyu Reza K Barasa,Yose Oktorino R Barasa,Yesa Jhon H Barasa,
Ferdina Adira M Barasa atas semangat dan dukungan nya kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
Kepada Bapak Dr. Marhaposan Situmorang dan Bapak Drs. Takdir Tamba,
M.Eng. Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan kepercayaan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
Kepada Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji,MS selaku Ketua Departemen Fisika,
dan Awan Maghfirah S.Si, M,Si selaku Sekretaris Departemen Fisika FMIPA USU,
Bang Johaidin, Kak Tini dan Kak Yuspa selakui staff Departemen Fisika, seluruh
dosen, staff dan pegawai Departemen Fisika FMIPA USU yang telah membantu dan
membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada semua staff,
pegawai dan dosen-dosen Universitas Sumatera Utara mulai dari staff tertinggi
hingga terendah dimana penulis menimba ilmu selama ini.kepada semua teman-
teman stambuk 2013 atas dukungan dan semangat yang di berikan pada penulis
sehingga skripi ini terselesai kan
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kepada sahabat penulis sekaligus teman satu kost Penulis Arnita Sigalingging
Febri ana Lumban Batu dan Octami Sagala.Kepada semua keluarga saya di HWI
yang membantu dan menyemangati saya sehingga skripsi saya selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan isi
dan analisa yang disajikan. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang
membutuhkannya.
Penulis
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERBANDINGAN BEBERAPA SENSOR SEBAGAI PENGUKUR
ILUMINASI BERBASIS ARDUINO UNO
ABSTRAK
Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat alat untuk mengukur iluminasi cahaya
matahari diluar ruangan dengan beberapa sensor yaitu LDR, Photodioda,Phototransis
tor berbasis Arduino Uno yang bekerja secara berurutan dimana hasil pengukuran
masing-masing sensor ditampilkan pada LCD karakter 16x2. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan hasil pengukuran pada alat yang dirancang dengan Lux
Meter Standar Merk Milwauke Seri SM700.Hasil pengujian menunjukkan bahwa
dari ketiga sensor yang diukur, yaitu sensor LDR memiliki ralat pengujian sebesar
1.11%,sensor Photodioda memiliki ralat pengujian sebesar 1.87%, sensor
Phototransistor memiliki ralat pengujian sebesar 1.91%.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
THE COMPARISON OF SAME SENSORS TO MEASURERS
ILLUMINATION BASED ARDUINO UNO
ABSTRACK
In this research has been successfully made a tool to measure the illumination of
sunlight outside the room with several sensors namely LDR, Photodioda,
Phototransistor based Arduino Uno that work in sequentially, where the
measurement results of each sensor is displayed on 16x2 character LCD. This test is
done by comparing the measurement results on a tool designed with Lux Meter
Branduke Brand SM700 Series Standard. The results showed that from the three
sensors that are measured, namely LDR sensor has a test error of 1.11%,the
photodioda sensor has a test error of 1.87%,the phototransistor sensor has a test error
of 1.91%.
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak v
Abstrack vi
Daftar isi vii
Daftar tabel x
Daftar gambar xi
Daftar Lampiran xiii
Bab 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang 1
1.2. Rumusan masalah 2
1.3. Batasan masalah 2
1.4. Tujuan penelitian 3
1.5. Manfaat penelitian 3
1.6. Sistematika penelitian 4
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.4.2. Fitur AVR ATMega328 11
2.4.3. Kelebihan Arduino 15
2.4.4. Catu Daya 16
2.4.5. Input dan Output 16
2.4.6. Bahasa Pemrograman Arduino 17
2.5. Sensor Cahaya 19
2.5.1. LDR (Light Dependent Resistor) 19
2.5.2. Photodioda 20
2.5.3. Photo Transistor 22
2.5.4. Solar Cell 23
2.6 LCD (Liquid Crystal Display) 24
2.7 Lux Meter 25
2.7.1 Prinsip Kerja Lux Meter 26
2.7.2 Prosedur Penggunanaan Alat 27
2.7.3 Cara Pembacaan 28
2.7.4 Kegunaan Lux Meter 29
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5. Pengujian Rangkaian Phototransistor 39
4.6. Pengujian Rangkaian Solar Cell 39
4.7.Pengujian Sistem Secara Keseluruhan 41
4.7.1. Data Dari Sensor LDR Sebelum Dikalibrasi 42
4.7.2. Data Dari Sensor LDR Setelah Dikalibrasi 44
4.7.3. Data Dari Sensor Photodioda Sebelum Dikalibrasi 46
4.7.4. Data Dari Sensor Photodioda Setelah Dikalibrasi 47
4.7.5. Data Dari Sensor Phototransistor Sebelum Dikalibrasi 48
4.7.6. Data Dari Sensor Phototransistor Setelah Dikalibrasi 49
4.7.7. Pengujian dari keseluruhan Sensor pada alat yang dirancang 49
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Tabel
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sensor Photodioda Dan Alat Standar Terhadap Waktu
29 Grafik nilai ADC Phototransistor dan iluminasi 47
Lux Meter Standar
30 Grafik Perbandingan Pengujian Iluminasi Alat menggunakan 49
Sensor Phototransistor Dan Alat Standar Terhadap Waktu
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan gambaran umum tentang penulisan
skripsi ini seperti hal-hal yang melatar belakangi
penulisan skripsi ini, rumusan maslah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sitematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
I= (cd) (2)
Keterangan :
I = Intesitas Cahaya (cd)
F= Fluks Cahaya (lumen)
2.2.3 Luminasi
Luminasi adalah suatu ukuran terangnya suatu benda baik pada sumber
cahaya maupun pada suatu permukaan.Luminasi yang terlalu besar aka menyilaukan
mata.Luminasi suatu sumber cahaya dan suatu permukaan yang memantulkan
cahayanya adalah intesitasnya dibagi dengan luas semua permukaan.Sedangkan luas
semua permukaan adalah luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang
tegak lurus pada arah pandang, jadi buakn permukaan seluruh nya.
L= (3)
Keterangan :
L = Luminasi (cd/m2)
I= Intesitas (cd)
A= Luas Permukaan (m2)
2.2.4 Iluminasi
Iluminasi sering di sebut juga intesitas penerangan atau kekuatan penerangan
atau dalam BSN sering di sebut Tingkat Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks
cahaya yang menyinari permukaan suatu bidang. Iradian nilai radiometri flux per
unit area atau kerapatan flux, satuannya adalah W/m². Iluminasi disebut juga model
refleksi atau model pencahayaan.Iluminasi menjelaskan tentang interaksi antara
sumber cahaya dan permukaan sumber cahaya.
Pencahayaan model memperhitungkan setiap titik individu pada permukaan
dan sumber cahaya yang langsung mencerahkan itu. Optical model adalah model
yang menggambarkan begaimana vektor-vektor yang berhubungan dengan
pencahayaan dinyatakan. Dalam optical model ini terdapat 4 macam vektor, yaitu :
1. Vektor cahaya ( light vector ), yaitu vektor yang menyatakan arah cahaya
yang datang.
2. Vektor normal pada face.
3. Vektor pantilan ( reflection vector), yaitu vektor yang menyatakan arah
pantulan cahaya stelah cahaya mengenai face.
4. Vektor pandangan ( view vector ), yaitu vektor yang menyatakan arah
pandanggan mata.
Selain itu ilmunasi sering disebut juga kuat penerangan yang sering dilambangkan E
dengan satuan Lux atau lumen per meter persegi. Persamaan dari Iluminasi adalah
E= (4)
Keterangan :
E = iluminasi/tingkat Pencahayaan/kuat penerangan(lux)
F = fluks cahaya (lumen)
A= luas permukaan (m2)
2.3 Iradian
Iradian adalah nilai radiometri flux per unit area atau kerapatan flux, satuannya
adalah W/m². Dalam radiometri, radiasi adalah fluks bercahaya (power) yang
diterima oleh permukaan per satuan luas. Satuan SI dari radiasi adalah watt per meter
persegi (W / m2). CGS satuan erg per sentimeter persegi per detik (erg · cm-2· s-1)
sering digunakan dalam astronomi. Radiasi sering disebut "intensitas" di cabang
fisika selain radiometri, tetapi dalam radiometri penggunaan ini menyebabkan
kebingungan dengan intensitas bercahaya.
Radiasi spektral adalah radiasi dari permukaan per frekuensi satuan atau panjang
gelombang, tergantung pada apakah spektrum diambil sebagai fungsi dari frekuensi
atau panjang gelombang. Kedua bentuk memiliki dimensi yang berbeda: radiasi
spektral dari spektrum frekuensi diukur dalam watt per meter persegi per hertz (W ·
m-2· Hz-1), sedangkan radiasi spektral dari spektrum panjang gelombang diukur
dalam watt per meter persegi per meter (W · m-3), atau lebih umum watt per meter
persegi per nanometer (W · m-2 · nm-1).
2.4 Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source
yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan Atmel. Pembuatan Arduino dimulai pada tahun 2005, dimana sebuah situs
perusahaan komputer Olivetti di Ivrea Italia, membuat perangkat untuk
mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebih murah dibandingkan
sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan Mei 2011, dimana sudah lebih
dari 300.000 unit Arduino terjual. Pendiri dari Arduino itu sendiri bernama Massimo
Banzi dan David Cuartielles sebagai founder.Awalnya mereka memberikan nama
proyek itu dengan sebutan Arduin dari Ivrea tetapi seiring dengan perkembangan
zaman, nama proyek itu diubah menjadi Arduino yang berarti “teman yang kuat”
atau dalam versi Bahasa inggrisnya dikenal dengan sebutan “Hardwin”.Secara umum
Arduino terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source
2. Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE untuk
menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer.
Saat ini ada bermacam-macam bentuk dan jenis Arduino yang disesuaikan
dengan peruntukannya, tidak hanya board (papan) Arduno yang disediakan, tetapi
juga terdapat modul siap pakai (shield), juga aksesoris seperti USB adaptor dan
sebagainya.Pada penelitian kali ini penulis menggunakan Arduino Uno.
sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk
mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut
dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ),
dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki
format 16-bit.Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit.
Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan
teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk
fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC,
USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register-register ini menempati
memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Gambar 2.4 berikut memperlihkan pin-pin
Mikrokontroller ATMega328, pada Gambar 2.5, 2.6, dan 2.7 berikut merupakan
konfigurasi dari port Mikrokontroller ATMega328, dan pada gambar 2.8
memperlihatkan tampilan Achitecture ATMega328 :
4. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki port serial/RS232 bisa menggunakannya
5. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino,
misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
tidak terhubung) dari 20-5 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus,
diantaranya :
1. Serial, 0(RX) dan 1 (TX) digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan
(TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dengan chip
ATmega8U2 USB to TTL serial.
2. Interupsi Eksternal, 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
interrupt pada nilai yang rendah, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai
3. PWM, 3,5,6,9,10 dan 11. Menyediakan 8 bit output PWM dengan fungsi
analogWrite().
4. SPI, 10(SS), 11(MOSI), 12(MISO), 13(SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI menggunakan library SPI
5. LED, 13. Terdapat LED pin digital 13 pada board. ketika pin bernilai
TINGGI (HIGH), LED menyala (ON), ketika pin bernilai RENDAH (LOW),
LED akan mati (OFF)
6. Uno memiliki 6 analog input tertulis di label A0 hingga A5,
masingmasingnya memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal input
analog tersebut terukuru dari 0 (ground) sampai 5 volt, itupun
memungkinkan perubahan teratas dari jarak yang digunakan oleh pin AREF
dengan fungsi analogReference().
7. TWI: pin A4 atau pin SDA dan and A5 atau pin SCL. Support TWI
communication menggunakan Wire library. Inilah pin sepasang lainnya di
board UNO.
8. AREF. Tegangan referensi untuk input analog. digunakan fungsi
analogReference().
9. Reset. Meneka jalur LOW untuk mereset mikrokontroler, terdapat tambahan
tombol reset untuk melindungi salah satu blok.
lepas dari atom-atom bahan semikonduktor tersebut, sehingga banyak elektron untuk
mengangkut muatan listrik.Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor
yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat
cahaya terang.Sesuai dengan pembahasan tersebut bahwasanya hubungan resistansi
dengan Iluminasi pada LDR berbanding terbalik.Seperti halnya mata manusia,
sensitivitas LDR juga tergantung dari panjang gelombang yang mengenainya
masing-masing jenis material bahan semi konduktor mempunyai grafik spectrum
respon sendiri (Vadhya,2016). Bentuk sensor dan simbol LDR serta grafik resistansi
dengan Iluminasi pada LDR yang berbanding terbalik dapat dilihat pada gambar 11
dan 12 berikut ini,
(a) (b)
Gambar 11.(a) Bentuk Sensor LDR, (b) Simbol LDR
Gambar 12. Grafik Resistansi Dengan Iluminasi Pada LDr Berbandingan Terbalik
2.5.2. Photodioda
Photodioda adalah sensor cahaya yang mengadopsi prinsip dioda, yaitu hanya
akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. Sama seperti LDR, photodioda juga
akan mengubah besaran cahaya yang diterima menjadi perubahan konduktansi pada
kedua kakinya, semakin besar cahaya yang diterima semakin tinggi juga nilai
konduktansinya dan sebaliknya. Pada photodioda walaupun nilai konduktansi tinggi
(resistansi rendah) tetapi arus listrik hanya dapat dialirkan satu arah saja dari kaki
Adapun bagian - bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor cahaya
yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan pada
temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena
sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini.
lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran
2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan
pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat
kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil
pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecangihan
alat.Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam pembacaan
pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 2000-19990 dalam
membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan range 20.000
sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
SENSOR LDR
PHOTODIODA
LCD
ARDUINO UNO
PHOTOTRANSISTOR
PC
Sensor LDR terhubung dengan pin A0 pada Arduino, yang nantinya data
yang diterima oleh sensor yang masuk ke pin analog Arduino akan diubah menjadi
tegangan. LDR mempunyai sifat semakin banyak cahaya yang diterimanya (saat
terang),nilai resitansinya semakin mengecil,dengan demikian tegangan yang diterima
pin analog Arduino akan semakin besar. Dan sebaliknya,saat cahaya yang diterima
LDR semakin kecil (saat gelap) maka nilai resistansi LDR akan besar , sehingga
tegangan yang di terima pin analog Arduino akan mengecil.Sensor Photodioda
terhubung dengan pin A1 pada Arduino, yang nantinya data yang diterima oleh
sensor yang masuk ke pin analog Arduino akan di ubah menjadi tegangan. Sensor
Photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas
cahaya.Sensor Photo transistor terhubung dengan pin A2 pada Arduino, yang
nantinya data yang di terima oleh sensor yang masuk ke pin analog Arduino akan
diubah menjadi tegangan.Solar cell terhubung dengan pin A3 pada Arduino,yang
nantinya data yang diterima oleh solar cell yang masuk ke pin analog Arduino akan
diubah menjadi tegangan.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rentang tegangan ini. Jika di
beri rentang tegangan kurang dari 7 V,pin 5V tidak akan memberikan nilai murni 5V,
yang mungkin akan membuat rangkaian bekerja dengan tidak sempurna. Jika diberi
tegangan lebih dari 12 V, regulator tegangan bias over heat yang akhir nya dapat
merusak PCB. Dengan demikian tegangan yang direkomendasikan adalah 7V-12V.
Adapun bentuk fisik dari adaptor yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.4
berikut ini.
Start
Inisialisasi
For (x=0;x<3;x++)
Read_adc(x)
Konversi Analog To
Digital
Tampil LCD
For (x=0;x<3;x++)
data(x)
End
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(millis() / 1000);
}
Tabel 1. Data Iluminasi Dan Nilai ADC Alat Rancangan Menggunakan Sensor Ldr
Iluminasi Lux Nilai ADC Sensor
Jam
Meter(Lux) Ldr
10 1510 410
10.15 1522 544
10.3 1532 556
10.45 1540 575
11 1584 625
11.15 1593 655
11.3 1610 675
11.45 1669 697
12 1676 727
12.15 1727 734
Dari hasil pengujian diatas kita dapat memperoleh persamaan kalibrasi dengan
membuat grafik nilai ldr dan lux meter yang terlihat dalam grafik pada gambar 25
diberikut ini.
1750
1600
1550
1500
1450
1400
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Nilai LDR
Gambar 25. Grafik nilai ADC LDR dan iluminasi Lux Meter Standar
Perbandingan hasil pengujian antar dua variabel tersebut dapat dilihat dalam
grafik pada gambar 26 berikut ini. Dari hasil pengujian ini terlihat bahwa pembacaan
iluminasi pada alat yang dirancang sudah mendekati linier dengan alat standar
dengan rata-rata error sebesar 1,11 %. Hasil ini menunjukkan bahwa kalibrasi sudah
dapat digunakan.
1750
Nilai Lux Alat Standar Dan Alat
Rancangan Dengan Sensor LDR
1700
1650
1600
1550
alat rancangan dengan
1500 LDR
1450
lux meter standar
1400
1350
1300
10.3
11.3
12.3
13.3
14.3
15.3
Jam
10
11
12
13
14
15
16
Waktu
Tabel 3. Data Iluminasi Dan Nilai ADC Alat Rancangan Menggunakan Sensor
Photodioda
Iluminasi Lux Meter Nilai ADC Sensor
Jam
(Lux) Photodioda
10.15 1510 433
10.3 1522 490
10.45 1532 497
11 1540 498
11.15 1584 498
11.3 1593 519
11.45 1610 521
12 1669 649
12.15 1676 653
12.3 1727 658
12.45 1734 661
13 1713 663
13.15 1702 666
13.3 1632 672
13.45 1623 647
14 1635 643
14.15 1651 519
14.3 1623 517
14.45 1632 512
15 1520 506
15.15 1553 504
15.3 1544 505
15.45 1577 504
16 1565 503
16.15 1512 476
16.45 1509 471
17 1487 465
Dari hasil pengujian diatas kita dapat memperoleh persamaan kalibrasi
dengan membuat grafik nilai photodioda dan lux meter yang terlihat dalam grafik
pada gambar 27 diberikut ini.
1750
1600
1550
1500
1450
1400
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Nilai Photodioda
Gambar 27. Grafik nilai ADC Photodioda dan iluminasi Lux Meter Standar
1750
Nilai Lux Alat Standar Dan Alat
1700
Rancangan Dengan Sensor
1650
1600
Photodioda
1550
lux meter standar
1500
1450
alat rancangan dengan
1400 photodioda
1350
1300
10.3
11.3
12.3
13.3
14.3
15.3
Jam
10
11
12
13
14
15
16
Waktu
Tabel 5. Data Iluminasi Dan Nilai ADC Alat Rancangan Menggunakan Sensor
Phototransistor
Iluminasi Lux Nilai ADC Sensor
Jam
Meter Phototransistor
10 1510 502
10.15 1522 510
10.3 1532 511
10.45 1540 509
11 1584 512
11.15 1593 520
11.3 1610 532
11.45 1669 647
12 1676 663
12.15 1727 656
12.3 1734 650
12.45 1713 685
13 1702 654
13.15 1632 705
13.3 1623 650
13.45 1635 659
14 1651 508
14.15 1623 516
14.3 1632 502
14.45 1520 500
15 1553 494
15.15 1544 488
15.3 1577 486
15.45 1565 474
16 1512 412
16.15 1509 378
1650
Lux Meter
1600
1550
1500
1450
1400
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Nilai Photo Transistor
Gambar 29. Grafik nilai ADC Phototransistor dan iluminasi Lux Meter Standar
Perbandingan hasil pengujian antar dua variabel tersebut dapat dilihat dalam
grafik pada gambar 30 berikut ini. Dari hasil pengujian ini terlihat bahwa pembacaan
iluminasi pada alat yang dirancang sudah mendekati linier dengan alat standar
dengan rata-rata error sebesar 1.91 %. Hasil ini menunjukkan bahwa kalibrasi sudah
dapat digunakan.
1800
13.3
14.3
10.3
11.3
12.3
15.3
Jam
10
11
12
13
14
15
16
Waktu
Dari hasil pengujian secara keseluruhan diatas, terlihat bawah pada alat yang
dirancang sensor yang paling baik untuk mengukur iluminasi adalah sensor LDR
dimana kita lihat dari % ralat yang dihasil kan oleh masing-masing sensor tersebut.
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya didapat beberapa kesimpulan antara lain:
1. Bahwa sensor LDR, Photodioda, Photo Transistor dapat di gunakan untuk
mengukur iluminasi cahaya matahari secara berurut berbasis Arduino Uno di
luar ruangan
2. Hasil pengukuran iluminasi dari alat yang dibuat untuk berbagai variasi
intensitas cahaya di luar ruangan dibandingkan dengan alat ukur standar Lux
Meter Standar Merk Milwauke Seri SM700 sehingga di peroleh kurva
kalibrasi.
3. Hasil dari pengujian kalibrasi ke empat sensor pembanding untuk mengukur
iluminasi cahaya matahari membuktikan bahwa sensor LDR yang sangat baik
mengukur iluminasi dengan error 1.11%
4. Alat ini sudah biasa bekerja dengan baik terhadap kondisi di luar ruangan
sekitar apabila iluminasi cahaya matahari mencapai 1500 lux maka semua
sensor yang bisa bekerja mengukur iluminasi yaitu LDR, Photodioda,
Phototransistor.
5.2. Saran
Beberapa saran yang ingin diberikan sehubung dengan pelaksanaan tugas
akhir ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk percobaan-percobaan selanjutnya sebaiknya kontruksi alat dirancang
lebih baik lagi agar pengaplikasian alat lebih mudah dan efisien.
2. Untuk percobaan selanjutnya dapat mencoba sumber penerangan lain nya
misal lampu pijar
3. Untuk percobaan selanjut nya sebaik nya kurva grafik yang di peroleh tidak
harus di buat linear boleh dalam bentuk polynomial.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani Nirwana Barus. 2014. Alat Ukur Intensitas Cahya Dengan Menggunakan
Sensor LDR. Berbasis Mikrokontroler ATmega8[Tugas Akhir ]. Medan :
Universitas Sumatera Utara
Mike Tooley. 2003. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi. Edisi Kedua
Erlangga. Jakarta.
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(7, 6, 5, 4, 3, 8);
float linear_ldr;
float linear_potodioda;
float linear_pototransistor;
float linear_solar;
void setup() {
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16,2);
}
void loop() {
delay(1000);
float ldr = analogRead(A0);
float pdioda = analogRead(A1);
float ptransistor = analogRead(A2);
float scell = analogRead(A3);
linear_pototransistor = (0.6437*ldr)+1248.9;
linear_ldr = (0.4836*ldr)+1303.8;
linear_potodioda = (0.8321*pdioda)+ 1139.4;
linear_solar=(0.8321*scell)+ 1139.4;
Serial.print("DATA");
Serial.print(",");
Serial.print("TIME");
Serial.print(",");
Serial.print(ldr);
Serial.print(",");
Serial.print(pdioda);
Serial.print(",");
Serial.print(ptransistor);
Serial.print(",");
Serial.print(scell);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(linear_ldr);
lcd.setCursor(9,0);
lcd.print(linear_potodioda);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(linear_pototransistor);
lcd.setCursor(9,1);
lcd.print(linear_solar);
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and version
1.0 will be the reference versions of Arduno, moving forward. The Uno is the latest in a series of USB
Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with previous versions,
see the index of Arduino boards.
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB of which 0.5 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The adapter
can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads from a
battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however, the 5V
pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the voltage
regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
• VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as opposed to
5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply voltage through
this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
• 5V. The regulated power supply used to power the microcontroller and other components on the
board. This can come either from VIN via an on-board regulator, or be supplied by USB or another
regulated 5V supply.
• 3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
• GND. Ground pins.
The Atmega328 has 32 KB of flash memory for storing code (of which 0,5 KB is used for the bootloader); It
has also 2 KB of SRAM and 1 KB of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(), digitalWrite(), and
digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a maximum of 40 mA and
has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In addition, some pins have
specialized functions:
• Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. TThese pins are
connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip .
• External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low value, a
rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for details.
• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
• SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication, which,
although provided by the underlying hardware, is not currently included in the Arduino language.
• LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the LED is
on, when the pin is LOW, it's off.
• I2C: 4 (SDA) and 5 (SCL). Support I2C (TWI) communication using the Wire library.
• AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
• Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and Atmega328 ports.
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or other
microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is available on
digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega8U2 on the board channels this serial communication over USB
and appears as a virtual com port to software on the computer. The '8U2 firmware uses the standard USB
COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows, an *.inf file is required..
The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to be sent to and from the
Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being transmitted via the USB-to-
serial chip and USB connection to the computer (but not for serial communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also support I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a Wire
library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. To use the SPI communication,
please see the ATmega328 datasheet.
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno w/
ATmega328" from the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details,
see the reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new code
to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original STK500
protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit Serial
Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega8U2 firmware source code is available . The ATmega8U2 is loaded with a DFU bootloader,
which can be activated by connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy) and
then resetting the 8U2. You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac
OS X and Linux) to load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer
(overwriting the DFU bootloader).
This setup has other implications. When the Uno is connected to either a computer running Mac OS X or
Linux, it resets each time a connection is made to it from software (via USB). For the following half-second or
so, the bootloader is running on the Uno. While it is programmed to ignore malformed data (i.e. anything
besides an upload of new code), it will intercept the first few bytes of data sent to the board after a
connection is opened. If a sketch running on the board receives one-time configuration or other data when it
first starts, make sure that the software with which it communicates waits a second after opening the
connection and before sending this data.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace can
be soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the auto-reset
by connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for details.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra layer
of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break the connection
until the short or overload is removed.
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB connector
and power jack extending beyond the former dimension. Three screw holes allow the board to be attached to
a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil (0.16"), not an even multiple
of the 100 mil spacing of the other pins.
Arduino is a cross-platoform program. You’ll have to follow different instructions for your personal
OS. Check on the Arduino site for the latest instructions. http://arduino.cc/en/Guide/HomePage
Once you have downloaded/unzipped the arduino IDE, you can Plug the Arduino to your PC via USB cable.
File>Sketchbook>
Arduino-0017>Examples>
Digital>Blink
In Tools>Board select
1.1 The producer warrants that its products will conform to the Specifications. This warranty lasts for one (1) years from the date of the sale. The
producer shall not be liable for any defects that are caused by neglect, misuse or mistreatment by the Customer, including improper installation or testing,
or for any products that have been altered or modified in any way by a Customer. Moreover, The producer shall not be liable for any defects that result from
Customer's design, specifications or instructions for such products. Testing and other quality control techniques are used to the extent the producer deems
necessary.
1.2 If any products fail to conform to the warranty set forth above, the producer's sole liability shall be to replace such products. The producer's liability
shall be limited to products that are determined by the producer not to conform to such warranty. If the producer elects to replace such products, the
producer shall have a reasonable time to replacements. Replaced products shall be warranted for a new full warranty period.
1.3 EXCEPT AS SET FORTH ABOVE, PRODUCTS ARE PROVIDED "AS IS" AND "WITH ALL FAULTS." THE PRODUCER DISCLAIMS ALL OTHER
WARRANTIES, EXPRESS OR IMPLIED, REGARDING PRODUCTS, INCLUDING BUT NOT LIMITED TO, ANY IMPLIED WARRANTIES OF
MERCHANTABILITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE
1.4 Customer agrees that prior to using any systems that include the producer products, Customer will test such systems and the functionality of the
products as used in such systems. The producer may provide technical, applications or design advice, quality characterization, reliability data or other
services. Customer acknowledges and agrees that providing these services shall not expand or otherwise alter the producer's warranties, as set forth
above, and no additional obligations or liabilities shall arise from the producer providing such services.
1.5 The Arduino products are not authorized for use in safety-critical applications where a failure of the product would reasonably be expected to cause
severe personal injury or death. Safety-Critical Applications include, without limitation, life support devices and systems, equipment or systems for the
operation of nuclear facilities and weapons systems. Arduino products are neither designed nor intended for use in military or aerospace applications or
environments and for automotive applications or environment. Customer acknowledges and agrees that any such use of Arduino products which is solely
at the Customer's risk, and that Customer is solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
1.6 Customer acknowledges and agrees that it is solely responsible for compliance with all legal, regulatory and safety-related requirements concerning its
products and any use of Arduino products in Customer's applications, notwithstanding any applications-related information or support that may be
provided by the producer.
2. Indemnification
The Customer acknowledges and agrees to defend, indemnify and hold harmless the producer from and against any and all third-party losses, damages,
liabilities and expenses it incurs to the extent directly caused by: (i) an actual breach by a Customer of the representation and warranties made under this
terms and conditions or (ii) the gross negligence or willful misconduct by the Customer.
In no event the producer shall be liable to the Customer or any third parties for any special, collateral, indirect, punitive, incidental, consequential or
exemplary damages in connection with or arising out of the products provided hereunder, regardless of whether the producer has been advised of the
possibility of such damages. This section will survive the termination of the warranty period.
4. Changes to specifications
The producer may make changes to specifications and product descriptions at any time, without notice. The Customer must not rely on the absence or
characteristics of any features or instructions marked "reserved" or "undefined." The producer reserves these for future definition and shall have no
responsibility whatsoever for conflicts or incompatibilities arising from future changes to them. The product information on the Web Site or Materials is
subject to change without notice. Do not finalize a design with this information.