2017
Fakhri, Imam
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3792
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ALAT UKUR TINGKAT INTENSITAS CAHAYA DI DALAM
RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LDR
BERBASIS ARDUINO UNO R-3
PROJEK AKHIR 2
IMAM FAKHRI
132411012
OLEH :
IMAM FAKHRI
NIM : 132411012
IMAM FAKHRI
132411012
Menyetujui
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri.Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Imam Fakhri
132411012
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Projek Akhir II ini dengan baik.
Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahua Alam Universitas Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Projek Akhir hingga selesainya laporan ini
penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak
langsung.Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr.Krista Sebayang M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr.Ferdinan Sinuhaji M.S,selaku Ketua Departemen Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara serta pembimbing
saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc,selaku Ketua Program Studi D-III Metrologi dan
Instrumentasi FMIPA USU
4. Orang Tua Bpk Imran Butar-butar dan Ibu Khairannur Lubis yang telah memberi
dukungan moral , keuangan dan juga doa kepada penulis.
5. Teman –teman yang tak pernah lelah memberi motivasi dan arahan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan
penulisan di kemudian hari.Akhir kata,semoga laporan Projek Akhir II ini dapat memberi
manfaat dan menambah wawasan maupun pengetahuan kita.
Telah dirancang suatu alat pengukur tingkat intensitas cahaya dengan menggunakan sensor
LDR.Prinsip kerja dari rangkaian sensor cahaya diatas sebenarnya sangat sederhana.
Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari rangkaian sensor cahaya
diatas. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang jatuh pada LDR,
begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan jatuh pada
VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada
rangkaian seri, tegangan supply 9 volt sama dengan jumlah tegangan pada R1, VR1 dan
LDR. Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki
perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan.
Has designed a measure of light intensity levels using LDR sensor. The working
principle of a series of light sensors on sebenarya very simple. Voltage division between VR1
and LDR is at the core of the light above the sensor circuit. The increase in the voltage at
VR1 will reduce the voltage falls on LDR, vice versa rise in LDR voltage will reduce the
voltage drop on the VR1. Voltage division in accordance with the formula that applies a
voltage divider in a series circuit, the voltage supply 9 volt is equal to the amount of voltage
on R1, VR1 and LDR. Arduino is an electronic circuit that is open source, and have the
hardware and software that is easy to use.
Pengesahan.......................................................................................................................... i
Pernyataan.......................................................................................................................... ii
Kata pengantar................................................................................................................... iii
Abstrak................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 45
LAMPIRAN.................................................................................................................... 46
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
2.1 Cahaya
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 - 1879) seorang ilmuwan berkebangsaan
Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang elektromagnetik sama
dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×108 m/s Cd, oleh karena itu Maxwell berkesimpulan
bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung
oleh:
• Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 - 1894) yang
membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal.
Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan gejala polarisasi.
• Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 - 1943)
yang menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap
berkas cahaya.
• Percobaan Stark (1874 - 1957), seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang
mengungkapkan bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat mempengaruhi berkas
cahaya.
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah:
Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang ) dan
permeabilitas & elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas ( (μ) zat. Menurut Maxwell,
kecepatan rambat gelombang elektromagnetik dirumuskan sebagai berikut:
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet yang tidak tetap
besarannya atau berubah-ubah. Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan
menghasilkan lagi medan listrik yang berubah-ubah.
Arah getar vektor listrik dan medan magnet saling tegak lurus. Jadi gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan
listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling
tegak lurus.
Dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat disimpulkan bahwa cahaya
mempunyai dua sifat (dualisme cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai gelombang untuk
menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain pihak cahaya dapat berupa
Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang peka terhadap
perubahan intensitas cahaya, yaitu fototransistor. Fototransistor dapat dimanfaatkan sebagai
rangkaian pengukur intensitas cahaya dengan sebuah rangkaian penguat sederhana berdasar
rangkaian Op-Amp .
Sistem Pencahayaan
Menurut Prabu (2009), menyebutkan bahwa ada 5 sistem pencahayaan di ruangan, yaitu :
1) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi.
Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya
karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran
langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit,
dinding serta benda yang ada di dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak
menyegarkan.
2) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan
system pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding
yang diplester putih memiliki pemantulan 90%, apabila dicat putih pemantulan antara 5%-
90%.
3) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dalam pencahayaan sistem ini
termasuk sistemdirect-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya
keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
4) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting).
EPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
2.4.1. Power
Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya diselek
secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat
dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Boardarduino
dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supplykurang dari
7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak
stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas
dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt.
Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :
"Uno" dalam bahasa Italia berarti satu, alasan diberi nama tersebut adalah untuk menandai
peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino.
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing-masing
menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default mereka
mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin AREF
dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi,
yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan
perpustakaan Wire.
AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan dengan fungsi
analogReference().
2.5.1 Karakteristik Fisik
Panjang maksimum dan lebar PCB Uno masing-masing adalah 2,7 dan 2,1 inci, dengan
konektor USB dan colokan listrik yang melampaui dimensi tersebut. Empat lubang sekrup
memungkinkan board harus terpasang ke permukaan. Perhatikan bahwa jarak antara pin
digital 7 dan 8 adalah 0,16", tidak seperti pin lainnya.
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan (development board) mikrokontroler yang
Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk
menampilkan angka atau teks. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan
numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan menampilkan teks alfanumerik
(sering digunakan pada mesin foto kopi dan telepon genggam).
Dalam menampilkan numerik ini kristal yang dibentuk menjadi bar, dan dalam
menampilkan alfanumerik kristal hanya diatur kedalam pola titik. Setiap kristal memiliki
sambungan listrik individu sehingga dapat dikontrol secara independen. Ketika kristal off'
(yakni tidak ada arus yang melalui kristal) cahaya kristal terlihat sama dengan bahan latar
belakangnya, sehingga kristal tidak dapat terlihat.Sangat penting untuk menyadari perbedaan
antara layar LCD dan layar LED. Sebuah LED display (sering digunakan dalam radio jam)
terdiri dari sejumlah LED yang benar-benar mengeluarkan cahaya (dan dapat dilihat dalam
Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16 pin
yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin
yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data
ARDUINO
UNO
Power Supply/ Rev 3 Led
Battery Indikator
Mikrokontroler ATmega328
Operasi tegangan 5Volt
Input tegangan disarankan 7-11Volt
Input tegangan batas 6-20Volt
Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50mA
Arus DC ketika 3.3V 50mA
Memori flash 32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Kecepatan clock 16 MHz
• Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) data
TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATMega8U2 USB-to-
Serial TTL.
• Eksternal Interupsi : 2 dan 3. Pin ini dapat dapat dikonfigurasi untuk memicu
interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai.
Lihat attchInterrupt() fungsi untuk rincian.
• PWM : 3,5,6,9,10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM
dengan analogWrite() fungsi.
• SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI
menggunakanlibrary SPI.
• LED : 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai
TINGGI. LED menyala, ketika pin adalah RENDAH, itu off.
Prinsip kerja secara keseluruhan dari alat ini adalah dimulai dengan menghubungkan
power supply/baterai ke rancangan alat,kemudian meletakkan sensor cahaya pada sumber
cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya yang menyinari sel foto sebagai energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel,
makin banyak pula arus yang dihasilkan. Intensitas cahaya yang ditangkap oleh sensor
selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler untuk ditampilkan di LCD.
Dengan mengatur besaran variabel resistor akan mendapatkan rentang tegangan dari 0V
sampai 5V tergantung intensitas cahaya di LDR. LDR mempunyai sifat semakin banyak
cahaya yang diterimanya saat terang nilai resistansinya semakin kecil, maka tegangan yang
diterima pin analog arduino semakin besar. Hal kebalikannya semakin berlaku jika intensitas
cahaya yang diterima LDR kecil,maka nilai resistansinya besar. Dengan membuat program
handler di sisi arduino tegangan tadi dapat diukur melalui besaran digital
representasinya,karena pin analog arduino tegangan tadi dapat diukur melalui besaran digital
representasinya,karena pin analog arduino memiliki ADC 10 bit di internalnya.Secara
keseluruhan diagram alir sistem adalah sebagai berikut :
Input Cahaya
Konversi
ADC Tampilan ke LCD
kedalam LUX
Selesai
1. Inisialisasi port LCD dan ADC untuk mensetting semua portyang digunakan
di arduino yang difungsikan sebagai input atau output.
2. Tampilan LCD umtuk menampilkan karakter yang telah di program yang telah
ada di program.
3. Baca ADC membaca nilai analog sensor yang diubah ke data digital.
4. Setelah itu,data diubah ke digital nilai pembacaan sensor diubah ke lux meter
dan candela.
5. Menampilkan hasil untuk menampilkan nilai lux dan candela yang terbaca
oleh sensor.
Proses pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan Projel Akhir
yang telah di rencanakan seperti pada bab sebelumya. Selain itu dengan adanya pengujian ini
dapat diketahui adanya kelemahan atau kekurangan yang ada pada proyek ini, sehingga dapat
dilakukan beberapa perbaikan bila diperlukan.
4.1. Data Percobaan
Dalam pengujian ini,kita akan melakukan pengambilan sampel data sebayak 3
kali,dan kita akan mengetahui perbedaan antara pengujian tehadapdaya lampu.
Data tingkat intensitas cahaya lampu dengan Alat Ukur Intensitas Cahaya
DAYA LAMPU TINGKAT INTENSITAS CAHAYA
LUX METER ASLI LUX METER BUATAN
Lampu LED 3 watt 50 lux 46,39 lux
Lampu LED 7 watt 64 lux 61.52 lux
Lampu LED 12 watt 72 lux 70.80 lux
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa sensor bekerja dengan baik ,dan hasil dari pengukuran
bisa dikatakan cukup akurat ,karena hasil pengukuran tersebut berdampak besar antara
ruangan yang gelap dan ruangan yang terang ,oleh karena itu ,alat ini dinyatakan bekerja
dengan baik.
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A4);
float Lux = (500.0/1024)*sensorValue;
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(Lux);
lcd.print(" Lux");
float cd= Lux*0.0929; // 1 LUX= 0,0929 CD
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(cd);
lcd.print(" Cd");
delay(200);
lcd.clear();
// put your main code here, to run repeatedly:
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian hasil intensitas cahaya dengan menggunakan sensor LDR
berbasis arduino uno R3 maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Semakin besar daya lampu yang dimiliki,maka semakin besar pula jumlah intensitas
cahaya di ruangan tersebut.
2. Alat ini dinyatakan dapat menjadi alat ukur intensitas cahaya,karena hanya memiliki
4,24% dari Lux meter standar.
3. Arduino digunakan sebagai alat untuk memproses data yang di peroleh sensor yang
akan di tampilkan ke LCD.
5.2 Saran
Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat ini adalah:
1. Supaya rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini dikemas dalam
bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga penggunaannya lebih efektif.
2. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat ini akan dapat
lebih baik lagi dalam menampilkan hasil yang lebih stabil.
3. Berhati-hatilah ketika menambungkan alat ke listrik, karena alat ini
menggunakan listrik.