Anda di halaman 1dari 11

No Absen : 23

MAKALAH PENERAPAN GELOMBANG DAN OPTIK DALAM KEHIDUPAN


SEHARI – HARI DAN TEKNOLOGI

“Optimalisasi Energi Gelombang Elektromagnetik Melalui Terapi Infared


pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronink”
MATA KULIAH GELOMBANG DAN OPTIK

Disusun oleh:

NAMA : YULI INDAH PERMATA

NIM : 19033140

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : Dra. YENNI DARVINA, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Optimalisasi Energi Gelombang
Elektromagnetik Melalui Terapi Infared pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik . Makalah
ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Payakumbuh, 27 November 2021

Yuli Indah Permata


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................

1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

2.1 Pengertian Infrared...........................................................................................................

2.2 Prinsip Dasar Infrared......................................................................................................

2.3 Prinsip Dasar Terapi Infrared..........................................................................................

2.4 Efek terapi infrared terhadap proses penyembuhan penyakit paru obstruktif kronik.......

BAB III PENUTUP................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronik yang ditandai dengan
hambatan aliran udara pada saluran nafas, yang bersifat progresif dan berhubungan dengan
respon inflamasi paru-paru terhadap partikel atau gas beracun dan berbahaya .Penyakit ini dapat
disembuhkan melalui terapi Infared. Terapi infra merah adalah salah satu jenis terapi dalam
bidang ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik
infra merah dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial.
Alat terapi infra merah yang ada saat ini masih dioperasikan secara manual dan tidak terdapat data
berapa lamanya pemakaian lampu infra merah tersebut, sehingga operator harus menghidupkan
dan mematikan alat terapi tersebut secara manual dan harus berpindah-pindah ke kamar pasien
yang lainnya. Hal ini dapat menimbulkan resiko kelalaian dalam pemantauan lama waktu terapi
yang dapat membahayakan pasien serta mempengaruhi efek dari terapi yang diterima.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu terapi infrared ?
2. Apa prinsip dasar infrared?
3. Bagaimana prinsip terapi infrared?
4. Bagaimana efek terapi infrared terhadap proses penyembuhan penyakit paru obstruktif
kronik ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu terapi infrared
2. Mengetahui prinsip dasar infrared
3. Dapat mengetahui prinsip dasar terapi infrared
4. Mengetahui efek terapi infrared terhadap proses penyembuhan penyakit paru obstruktif
kronik.
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini maka kita dapat mengetahui mengenai terapi infrared dan
Optimalisasi Energi Gelombang Elektromagnetik Melalui Terapi Infared dapat menyembuhkan
penyakit paru obstruktif kronik.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengertian Infrared

Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir WilliamHerschell, astronom


kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitianmencari bahan penyaring optik
yang akan digunakan untuk mengurangikecerahan gambar matahari dalam tata surya
teleskop.Sinar infrared dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar
karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar
inframerah. Sesungguhnya setiap benda yang bersuhu diatas nol Kelvin pasti
memancarkan radiasai inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan
bergantung pada suhu dan warna benda.Dengan menggunakan pelat-pelat potret
yang peka terhadap inframerah, satelit pengamat sumber bumi maupun mendeteksi
tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di bumi secara terinci. Ini disebabkan tumbuh-
tumbuhan yang berbeda akan memancarkan jumlah dan frekuensi yangberbeda.Dari
pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas,daerah panjang gelombang
yang digunakan pada alat spektrofotometer infrared adalah pada daerah infra merah
pertengahan, yaitu pada panjanggelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang
4.000 – 200 cm-1.

Infrared atau inframerah merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang


gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio. Dari bahasa Latin infra, artinya"bawah", dan merah merupakan
warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki
jangkauan tiga "order"dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Sinar
inframerah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya
maka radiasi cahaya inframerah akan nampak pada spectrum electromagnet dengan panjang
gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.Dengan panjang gelombang
ini maka cahaya inframerah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas
yang ditimbulkannya masih terasa atau dideteksi.
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang
gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah
lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada mili ampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit di atas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat
dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar inframerah dihasilkan
oleh getaran atom-atom dalam suatu molekul. Telah diketahui bahwa benda panas akibat
aktivitas (getaran) atom ikdan molekuler di dalamnya dianggap memancarkan gelombang
panas dalam bentuk sinar inframerah. Oleh karena itu, sinar inframerah sering disebut radiasi
panas. Getaran atom dalam suatu molekul akan memancarkan gelombang
elektromagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah inframerah. Oleh
karena itu, spektroskopi inframerah dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
mempelajari struktur molekul.

2.2 Prinsip Dasar Infra Merah

Infra merah adalah cahaya alami yang dihasilkan oleh matahari. Sebagai bagian dar
spektrum cahaya matahari yang tak terlihat, cahaya infra merah jauh adalah suatu bentuk
energi panas.

 Karakteristik dari sinar infra merah adalah :


1. Tidak dapat dilihat oleh manusia.
2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang.
3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.
4. Panjang gelombang pada infra merah memiliki hubungan yang
berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu
mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami
penurunan.

 Jenis-jenis infra merah berdasarkan panjang gelombang :


a. Infra merah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm.
b. Infra merah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10
µm.
c. Infra merah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm

2.3 Prinsip Dasar Terapi Infrared


Di dalam permasalahan terapi, terapi infra merah ini berarti tindakan remediasi/perbaikan
masalah kesehatan, setelah dilakukan diagnosis. Terapi Infra merah adalah jenis terapi
rendah energi yang menggunakan cahaya dalam spektrum infra merah jauh untuk
pengobatan masalah kesehatan.Cahaya infra merah berbeda dengan sinar ultraviolet yang
menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada kulit pasien. Inframerah tiida menyebabkan
kulit terbakar atau kerusakan kulit, sehingga merupakan alat untu mengatasi nyeri yang
efektif seperti, nyeri artritis, fenomena Raynaud dan tendinitis atau radan tendon.
Penggunaan terapi inframerah ini diyakini akan meningkatkan temperatur kulit, aliran darah
dan meningkatkan suhu inti tubuh. Suhu darah yang meningkat aka merangsang neuron-
neuron hangat dari pusat pengatur panas di hipotalamus dan menghambat neuron dingin.
Selain itu, neuron yang hangat ini akan diproyeksikan ke neuron pusat simpatis/parasimpatis
di hipotalamus, yang mempengaruhi sistem syaraf
otonom.
Penggunaan terapi panas dan terapi pemanasan dapat menghambat syaraf simpatik tubuh,
yang membuat syaraf parasimpatis (system beristirahat dan sistem mencerna) menjadi
dominan. Terapi inframerah memanfaatkan sifat panas alami dari sinar matahari. Terapi
panas inframerah dapat digunakan dengan aman oleh mereka yang menderita rasa sakit,
cedera dan kekakuan otot pada segala usia. Meskipun panjang gelombangnya terlalu panjang
untuk dilihat dengan mata telanjang tetapi kita dapat merasakan energinya sebagai panas
yang lembut dan panas yang memancar, yang dapat menembus sampai 3,5 inci di bawah kulit.
Jadi Terapi infra merah juga merupakan semacam terapi cahaya dan terapi panas yang
bekerja meningkatkan kesehatan.

2.4 Efek terapi infrared terhadap proses penyembuhan penyakit paru


obstruktif kronik

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai dengan
adanya hambatan aliran udara pada saluran nafas, yang bersifat progresif dan
berhubungan dengan respon inflamasi paruparu terhadap partikel atau gas beracun
dan berbahaya. Penyebab terbanyak PPOK adalah kebiasaan merokok. Kandungan
yang terdapat pada rokok, yaitu: nikotin, karbondioksida, tar, sianida, benzene,
kadmium, metanol kayu, asetlena, amonia, hidrogen sianida, arsenic fenol, m-
tholuidin, dll. Hambatan aliran udara pada PPOK terjadi akibat penyumbatan saluran
perafasan akibat adanya penurunan fungsi dan perubahan struktur jaringan paru
akibat gas berbahaya dan beracun dari asap rokok, seperti nikoti dan karbondioksida.
Untuk memperlancar atau mengurangi penyumbatan saluran pernafasan, maka
pasien diberikan terapi infrared. Infrared merupaka gelombang elektromagnetik
yang memiliki frekuensi antara 1011 – 1014 Hz dan memiliki panjang gelombang
yang diklasifikasikan menjadi infrared dekat, infrared pertengahan, dan infrared
jauh. Pada panjang gelombang pendek, infrared digunakan sebagai terapi kesehatan.
Infrared juga sebagai foton yang memiliki energi sebanding dengan besar frekuensi
gelombang. Berdasarkan Hukum pergeseran Wien, panjang gelombang infrared
berbading terbalik dengan suhu. Dalam perambatannya, infrared tidak membutuhkan
medium perantara.

Terapi infrared mampu mengaktifkan molekul air di dalam tubuh ketika frekuensi
getar yang dihasilkan oleh infrared sama dengan frekuensi molekul air di dalam
tubuh pasien, sehingga ketka molekul pecah akan terbentuk molekul tunggal yang
akan meningkatkan cairan tubuh. Terapi infrared akan menghasilkan panas yang
menyebabkan pembuluh kapiler mengalami pembesaran, serta meningkatkan
suhu kulit dan memperbaiki sirkulasi darah di asidosis respiratorik atau alalosis
respiratorik disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernapasan. Asidosis
respiratorik disebabkan karena keasaman darah yang berlebihan akibat adanya
penumpukan karbondioksida dalam darah. Penumpukan karbondiokasida dalam
darah disebabkan karena fungsi paru-paru yang buruk atau dalam tubuh. Apabila
sirkulasi darah di dalam tuuh menjadi lancar, maka tekanan jantung akan semakin
menurun. Selain itu racun dapat dibuang dai tubuh melalui metabolise dan
mengurangi beban kerja liver dan ginjal. Terapi infrared juga dapat mengembangkan
pH di dalam tubuh, dimana pH darah seimbang antara 7,3 – 7,6. Penyakit paru
obstruktif kronik terjadi akibat adanya asidosis respiratorik atau alalosis respiratorik.
asidosis respiratorik atau alalosis respiratorik disebabkan oleh penyakit paru-paru
atau kelainan pernapasan. Asidosis respiratorik disebabkan karena keasaman darah
yang berlebihan akibat adanya penumpukan karbondioksida dalam darah.
Penumpukan karbondiokasida dalam dara disebabkan karena fungsi paru-paru yang
buruk atau pernafasan yang lambat. Hal ini dikarenakan kecepatan dan kedalaman
pernafasan akan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah. Pada keadaan
normal, apabila karbondioksida meningkat, maka pH darah akan menurun atau pH
bersifat semakin asam.
Pada pembakaran satu batang rokok yang mengandung 3-6% CO2, dimana daya
afinitas hemoglobin darah terhadap CO2 lebih kuat dibandingkan dengan O2,
sehingga tubuh kekurangan O2. Kekurangan O2 akan menyebabkan jantung
mengalami penebalan dan bekerja lebih keras memompa darah. Pemberian terapi
infrared pada pasien PPOK bertujuan untuk mengembangkan pH darah di dalam
tubuh. Meningkatnya pH di dalam tubuh akan membersihkan darah dan
memperlancar proses metabolisme didalam tubuh. Metabolisme tubuh yang baik
akan meningkatkan proses pembuangan racun di dalam tubuh, seperti penyumbatan
pada jalan nafas yang diakibatkan oleh gas beracun dan berbahaya yang dihasilkan
dari rokok.

pada pemberian terapi infrared dapat menurunkan angka sesak nafas. Hal ini
disebabkan karena sumbatan yang berasal dari gas beracun dan berbahaya yang ada
di jalan nafas mengalami penurunan. Efek panas yang dihasikan oleh infrared
diabsorbsi oleh tubuh, sehingga pembuluh kapiler yang membawa oksigen
membesar sehingga sirkulasi udara di dalam paru-paru berjalan dengan baik dan pH
darah menjadi seimbang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infrared atau inframerah merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang
gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio. Di dalam permasalahan terapi, terapi infra merah ini merupakan
tindakan remediasi/perbaikan masalah kesehatan, setelah dilakukan diagnosis. Terapi
Infra merah adalah jenis terapi rendah energi yang menggunakan cahaya dalam
spektrum infra merah jauh untuk pengobatan masalah kesehatan seperti pada
penyakit PPOK.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai
dengan adanya hambatan aliran udara pada saluran nafas, yang bersifat progresif dan
berhubungan dengan respon inflamasi paruparu terhadap partikel atau gas beracun
dan berbahaya. Pemberian terapi infrared pada pasien PPOK bertujuan untuk
mengembangkan pH darah di dalam tubuh. Meningkatnya pH di dalam tubuh akan
membersihkan darah dan memperlancar proses metabolisme didalam tubuh.
Metabolisme tubuh yang baik akan meningkatkan proses pembuangan racun di
dalam tubuh, seperti penyumbatan pada jalan nafas yang diakibatkan oleh gas
beracun dan berbahaya yang dihasilkan dari rokok. Efek panas yang dihasikan oleh
infrared diabsorbsi oleh tubuh, sehingga pembuluh kapiler yang membawa oksigen
membesar sehingga sirkulasi udara di dalam paru-paru berjalan dengan baik dan pH
darah menjadi seimbang.

3.2 Saran
Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) merupakan penyakit yang dapat mengganggu
aliran udara pada saluran pernafasan,penyakit ini juga termasuk penyakit yang
berbahaya. Walaupun ada terapi yang dapat menyembuhkan penderita penyakit ini
namun ada baiknya kita menjaga kesehatan kita dengan cara seperti tidak
merokok,menjaga polusi udara agar tidak tercemar karena hal hal seperti itu sangat
berpengaruh pada pernafasan dan akan berdampak ke pada paru – paru kita.

Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/53796/12/naspublik.pdf
https://blogteknisi.com/pengertian-fungsi-dan-penjelasan-infrared-inframerah/

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/4772/BAB%202.pdf?sequenc
e=6&isAllowed=y

https://id.scribd.com/document/496359473/KELOMPOK-1-A-2018-2-TERAPI-
SINAR-INFRAMERAH

https://www.researchgate.net/publication/333243030_PENGARUH_NEBULIZER_I
NFRARED_DAN_TERAPI_LATIHAN_PADA_PENYAKIT_PARU_OBSTRUKT
IF_KRONIK_PPOK_ET_CAUSA_ASMA_BRONKIAL

https://www.ilmukimia.org/2013/07/spektroskopi-inframerah-ir.html

https://pazzarattan.blogspot.com/2015/08/makalah-infrared-pengertian-sejarah-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai