Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

PENGAMATAN TERHADAP SPEKTRUM GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK

Nama Praktikan : Siti Nur Azizah


NIM : 211810101026
Fakultas/Jurusan : MIPA/Matematika
Hari/Tanggal : 7 Oktober 2021
Nama Asisten : Masfiatul Fatur R. A.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
JURUSAN FISIKA
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................3
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5


2.1 Gelombang Elektromagnetik ................................................................... 5
2.2 Kisi Difraksi dan Difraksi ........................................................................5
2.3 Cahaya ......................................................................................................6

BAB 3 METODE ANALISIS ......................................................................... 7


3.1 Desain Eksperimen .................................................................................. 7
3.2 Variabel Eksperimen ................................................................................ 7
3.3 Prosedur Eksperimen ............................................................................... 7
3.4 Analisa Data ............................................................................................. 8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 10


4.1 Hasil ........................................................................................................ 10
4.2 Pembahasan .............................................................................................11

BAB 5 PENUTUP ...........................................................................................13


5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13
5.2 Saran ........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................14


LAMPIRAN

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat kalau tidak
ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu panjang gelombang/waveelength, frekuensi,
amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlahgelombang yang
melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan
merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan
(kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbandingterbalik.Semakin
panjang suatu gelombang& semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi 8rekuensinya.Energi elektromagnetik dipancarkan atau
dilepaskan oleh semua masa dialam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin
tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang
dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik
energi gelombang digunakanuntuk mengelompokkan energi elektromagnetik.

Percobaan pengukuran terhadap spektrum gelombang suatu elektromagnetik dapat


dilakukan dengan percobaan Fresnell – Young. Fresnell – Young merupakan
percobaan yang dilakukan untuk menentukan panjang gelombang sebuah cahaya
monokromatik dan didasarkan pada prinsip difraksi cahaya melewati celah. Benda
yang akan didifraksikan diletakkan pada statif dan ditentukan nilai N banyaknya garis
dalam 1 mm. L jarak, memilih spektrum warna dan titik pusat serta menentukan P.
Percobaan dilakukan dengan menembakkan cahaya pada kisi sehingga warna akan
terdifraksi yang merupakan cahaya jenis polikromatik menjadi cahaya monokromatik.
Gelombang elektromagnetik dapat diaplikasikan dan dapat dijumpai dalam berbagai
kehidupan sehari – hari misalnya dalam berbagai peralatan elektronik seperti TV,
radio, microwave dan lain sebagainya. Peralatan elektronik memanfaatkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik terdiri dari dua jenis spektrum
gelombang elektromagnetik yaitu spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan
frekuensi dan panjang gelombang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum pengamatan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut
1. Bagaimana proses peruraian cahaya polikromatik menjadi monokromatik?
2. Bagaimana menentukan panjang gelombang dari sebuah spektrum cahaya
dengan memanfaatkan fenomena difraksi cahaya pada kisi?

3
1.3 Tujuan
Tujuan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui proses peruraian cahaya polikromatik menjadi monokromatik
2. Menentukan panjang gelombang dari sebuah spektrum cahaya dengan
memanfaatkan fenomena difraksi cahaya pada kisi

1.4 Manfaat
Manfaat dari spektrum gelombang elektromagnetik adalah sinar inframerah
(infrared/IR) yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Sinar inframerah dihasilkan
oleh proses di dalam suatu molekul dan benda panas, sehingga sinar inframerah
disebut radiasi panas. Inframerah dalam bidang kesehatan berfungsi untuk
mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Inframerah banyak digunakan dalam bidang
kesehatan sehingga sangat bermanfaat bagi dokter dalam mendiagnosis kondisi
pasien.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gelombang Elektromagnetik


Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk
Maxwell (1831 – 1879). Hukum dasar yang telah dipelajari, yaitu Hukum Coloumb,
Hukum Biot – Savart atau Hukum Ampere dan Hukum Faraday. Maxwell
menurunkan beberapa persamaan yang berujung pada hipotesisnya mengenai
gelombang elektromagnetik. Maxwell menyatakan bahwa ketika terdapat perubahan
medan listrik (E), akan terjadi perubahan medan magnetik (B). perubahan medan
magnetik akan menimbulkan kembali perubahan – perubahan medan listrik dan
seterusnya. Maxwel menemukan bahwa perubahan medan listrik dan perubahan
medan magnetik ini menghasilkanj gelombang medan listrik dan gelombang medan
magnetik yang dapat merambat di ruang hampa. Gelombang medan listrik (E) dan
gelombang medan magnetik (B) inilah yang kemudian dikenal dengan nama
gelombang elektromagnetik (Saripudin, 2009).

Gelombang elektromagnetik bukanlah sebutan untuk sebuah jenis gelombang


berfrekuensi tunggal. Gelombang elektromagnetik memiliki ruang atau rentang
frekuensi yang cukup lebar. Gelombang elektromagnetik meliputi berbagai
gelombang dengan frekuensi yang berbeda – beda. Kelompok gelombang dengan
frekuensi yang berbeda – beda membentuk spektrum gelombang elektromagnetik
(Purwoko dan Fendi, 2009).

2.2 Kisi Difraksi dan Difraksi


Menurut Giancolli (1989), kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis
sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit – slit paralel yang termasuk
berjarak sama. Kisi dapat dibuat dengan cara memotong garis – garis paralel diatas
permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. Celah diantara goresan –
goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah yang
terpisah. Kisi dapat memiliki ribuan garis per sentimeter. Data banyaknya garis per
sentimeter dapat menentukan jarak antara celah, maka tetapan kisi d adalah

d = 1/N
Keterangan:
d = Tetapan kisi
N = Banyaknya garis per satuan panjang

Menurut Giancolli (1989), difraksi merupakan penyebaran gelombang contohya


cahaya, karena adanya halangan. Halangan yang semakin kecil, maka penyebaran
gelombang semakin besar. Berdasarkan prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku
sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian cahaya dan satu bagian celah
dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan intensitas resultannya
pada layar bergantung pada arah yang dirumuskan sebagai berikut :

5
Keterangan

Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah


disebut difraksi gelombang. Cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga
akan mengalami lenturan, sama halnya dengan gelombang. Difraksi cahaya terjadi
pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama. Celah
sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyak celah pada sebuah kisi,
semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar (Sutarno, 2013).

2.3 Cahaya
Cahaya merupakan salah satu jenis dari gelombang elektromagnetik. Pada
umumnya cahaya berada pada spektrum sinar tampak (panjang gelombang 400 – 700
nm). Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380
hingga 700nm (nanometer, 1nm = 10-9m), dengan urutan warna : (ungu-ultra), ungu,
nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah, (merah-infra). Pada bidangfisika cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang dengan kasat mata
maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang- partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna (Satwiko, 2009).

Sedangkan cahaya menurut Mangunwijaya (1997), cahaya dapat diartikan sebagai


arus partikel-partikel (bagian materi) dan atau sebagai arus gelombang magnet elektro.
Dari skala panjang gelombang sinar-sinar magnet elektro menunjukan spektrum
cahaya merupakan salah satu mata rantainya yang semakin beralih juga warnanya dari
jingga violet ke merah.

Gambar 2.3.1 Spektrum Cahaya Warna Putih (Polikromatik


(Sumber Tim Penyunsun, 2021)

6
BAB 3 METODE ANALISIS

3.1 Desain Eksperimen


Desain percobaan yang dapat dilakukan dengan percobaan pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Pengamatan Spektrum Terhdapap gelombang Elektromagnetik


(Sumber Tim Penyusun 2021)

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut,
1) Mistar biasa 30cm (1 buah)
Berfungsi untuk menghitung besara panjang.
2) Meteran 3m (2 buah)
Berfungsi untuk menghitung besaran panjang.
3) Lampu LED sebagai sumber cahaya polikromatik (1 buah)
Berfungsi sebagai sumber cahaya polikromatik.
4) Kisi dengan tetapan yang diketahui (1 buah)
Berfungsi sebagai media yang akan ditentukan difraksi cahaanya.
5) Layar (1 buah)
Berfungsi sebagai media untuk melihat hasil difraksi.
6) Statif (3 buah)
Berfungsi sebagai penjepit.

3.2 Variabel Eksperimen


Adapun variabel – variabel pada eksperimen pengamatan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut
a. Variabel Bebas : Jarak layar terhadap kisi
b. Variabel Terikat : Panjang gelombang
c. Variabel Kontrol : Kisi yang digunakan, lampu LED, layar

3.3 Prosedur Eksperimen


1. Disettinglah percobaan Fresnell-Young seperti pada Gambar 3.1.
2. Dicatat konstanta kisi yang tertera pada kisi. Akan didapatkan N yang merupakan
banyaknya garis dalam 1mm. Diharuskan menghitung tetapan kisi terlebih dahulu
dengan digunakan persamaan d( mm) =1/N, diganti satuanmenjadi cm.
3. Kemudian ditetapkan jarak antara kisi dengan layar penerima spektrum cahaya L =
50cm.
4. Dipilihlah spektrum/satu warna orde 1 yang posisinya berada di seblah kiri dan

7
kana titik pusat O, ditandai warna yang sama untuk kedua sisi.
5. Diukur jarak antar kedua sisi dari warna tersebut P, dan hitung S yang menandakan
posisi cahaya yang dipilih pada orde kesatu (n=1) dengan cara S( cm)=P/2.
6. Dilakukan untuk spektrum yang lain. Diulangi percobaan ini untuk jarak L yang
berbeda – beda.

3.4 Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam praktikum pengamatan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut :

Tabel Analisis Data

Spektru L d P S sin𝜃 λ λ ∆𝜆 I K A
m (c (mm) (cm) (cm) (mm) (mm (nm (%) (%) P
warna m) ) )
Merah 40
50
60
Hijau 40
50
60
Biru 40
50
60
Merah 40
50
60
Hijau 40
50
60
Biru 40
50
60

Ralat
Ralat dalam praktikum pengamatan terhadap spektrum gelombang elektromagnetik
adalah sebagai berikut :

8
9
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 600 kisi/mm

Spektrum Warna L (cm) 𝛌 ± ∆𝛌 (𝐧𝐦)

Merah 40 0.00065 ±
5.473
50 0.00065 ±
5.473
60 0.00064 ±
5.473
Hijau 40 0.00055 ±
5.473
50 0.00054 ±
8.128
60 0.00055 ±
8.128
Biru 40 0.00048 ±
4.621
50 0.00046 ±
4.621
60 0.00055 ±
4.621

4.1.2 Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 300 kisi/mm


Spektrum Warna L (cm) 𝛌 ± ∆𝛌 (𝐧𝐦)

Merah 40 0.00065 ±
8.430
50 0.00064 ±
8.430
60 0.00064 ±
8.430
Hijau 40 0.00055 ±
3.349
50 0.00056 ±
3.349
60 0.00056 ±
3.349
Biru 40 0.00049 ±
8.645
50 0.00048 ±

10
8.645
60 0.00048 ±
8.645

4.1 Pembahasan
Praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
proses penguraian cahaya yaitu cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik.
Mengetahui pengaruh jarak kisi terhadap panjang gelombang. Mengetahui pengaru
jarak layar ke kisi terhadap spektrum cahaya. Mengetahui hubungan panjang
gelombang dan spektrum warna terhadap seluruh variasi L yang berbeda – beda.
Percobaan pertama kam melakukan penentuan panjang gelombang dari sumber
sinar berwarna ungu, kuning, biru dan merah yang didasarkan pada peristiwa difraksi
pada kisi. Penentuan panjang gelombang digunakan satu macam kisi difraksi yaitu
600 grs/mm dan yang diubah – ubah hanya jarak layar terhadap kisi. Sinar yang
melewati kisi akan jatuh pada layar atau media yang akan digunakan untuk melihat
hasil penguraian cahaya. Cahaya yang tampak pada layar berupa garis – garis warna
yang disebut dengan gelombang. Cahaya pada layar terbagi menjadi dua arah yang
pusatnya berada ditengah dan memiliki sinar yang paling terang disebut dengan
terang pusat. Cahaya pada layar akan semakin redup apabila semakin menjauhi pusat
titik.
Spektrum cahaya yang tampak pada kisi 600 grs/mm hampir sama yaitu warna
ungu, biru, kuning dan merah yang membedakan adalah warna merah dengan pola
orde sebanyak dua orde. Pengaruh jarak kisi terhadap panjang gelombang yaitu
mempengaruhi tingkat keterangan jarak pusat antara panjang gelombang satu dengan
panjang gelombang lainnya. Pengaruh jarak layar pada kisi terhadap spektrum cahaya
adalah dapat mempengaruhi terang tidaknya suatu pusat warna. Titik cahaya pada
layar apabila semakin redup dikarenakan menjauhi titik pusat. Titik cahaya pada layar
akan terang, apabila jarak cahaya mendekati titik pusat.
Proses penembakan cahaya pada kisi juga mempengaruhi difraksi cahaya yang
dihasilkan. Sinar yang ditembakkan pada kisi apabila agak jauh dari kisi maka
panjang gelombang yang dihasilkan lebih lebar jaraknya dan tidak terlalu jelas. Sinar
yang ditembakkan pada kisi apabila dekat dengan kisi maka akan menghasilkan
warna yang terang dan jarak panjang gelombang akan berdekatan. Hubungan panjang
gelombang dan spektrum warna terhadap variasi L, adalah apabila panjang
gelombang kecil maka sinar yang dihasilkan tampak akan tetapi terdapat pada interval
sinar UV dengan gelombang 200 nm – 400 nm. Panjang gelombang apabila nilainya
besar maka sinar yang dihasilkan tidak tampak terdapat pada interval sinar inframerah
dengan panjang gelombang 400 nm – 750 nm. Percobaan Fresnell – Young yang
didasarkan pada prinsip difraksi cahaya melewati cela sempit, yang memiliki lebar
celah mendekati panjang gelombang cahaya yang melewatinya. Cahaya yang
dihasilkan pada percobaan ini merupakan proses penguraian cahaya polikromatik
menjadi cahaya monokromatik.
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil data panjang

11
gelombang yang berbeda – beda pada setiap spektrum warna. Data panjang
gelombang berbeda karena dipengaruhi oleh jarak antara kisi dengan layar (L)
berbeda – beda. Semakin besar nilai jarak antara kisi dengan layar, panjang
gelombang yang dihasilkan semakin besar. Berdasarkan hasil pengamatan spektrum
warna merah memiliki panjang gelombang tertinggi atau terbesar dibandingkan
dengan panjang gelombang spektrum warna ungu, biru dan kuning. Data yang
diperoleh menunjukkan bahwa spektrum warna ungu mempunyai panjang gelombang
paling rendah.

12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam praktikum suatu pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut :
1. Semakin jauh jarak antara kisi dengan panjang gelombang maka jarak gelombang
yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan semakin dekat jarak kisi dengan panjang
gelombang maka kerapatan panjang gelombang semakin kecil.
2. Semakin dekat jarak antara layar ke kisi maka difraksi cahaya yang dihasilkan jelas.
Sebaliknya semakin jauh jarak antara layar ke kisi maka difraksi cahaya yang
dihasilkan kurang jelas.
3. Variasi L yang berbeda menunjukkan spektrum warna merah memiliki panjang
gelombang yang tinggi dibandingkan dengan spektrum warna ungu, biru dan kuning.

5.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan pada praktikum suatu percobaan terhadap spektrum
gelombang elektromagnetik adalah praktikan harus mempunyai ketepatan dan
kecermatan posisi mata saat mengamati hasil pengukuran. Praktikan memerlukan
kemaksimalan dan strategi langkah kerja agar pengambilan data saat praktikum
berjalan dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Purwoko dan Efendi. 2009. Fisika Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Saripudin, Aip, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta : Visindo

MediaPratama.Jember.

Young dan Freedman. 2003. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid Dua.Jakarta :

Erlangga.

Giancolli. 1989. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Sutarno. 2013. Fisika Untuk Universitas Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tim Penyusun, 2021. Modul Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universitas

14
LAMPIRAN
I. Tabel Pengamatan
No. N(1/mm) L(cm) Warna P(cm)
1 600 40 merah 34
2 600 40 hijau 28
3 600 40 biru 24
4 600 50 merah 42
5 600 50 hijau 34
6 600 50 biru 29
7 600 60 merah 50
8 600 60 hijau 42
9 600 60 biru 35,5
10 300 40 merah 16
11 300 40 hijau 13,5
12 300 40 biru 12
13 300 50 merah 19,5
14 300 50 hijau 17
15 300 50 biru 14,5
16 300 60 merah 23,5
17 300 60 hijau 20,5
18 300 60 biru 17,5

II. Tabel Analisis Data


Warn L(c d(c P(c S(c sin θ λ λ̅ Δλ I(% K( Δ
a m) m) m) m) (cm) (cm) (cm) ) %) AP
0,001 0,391 0,0006
40 34
7 17 1 5
0,001 0,387 0,0006 0,0006 5,47308E
Merah 50 42 1% 99% 3,07
7 21 2 5 5 -06
0,001 0,384 0,0006
60 50
7 25 6 4
0,001 0,330 0,0005
40 28
7 14 4 5
0,001 0,321 0,0005 0,0005 8,12879E
Hijau 50 34 1% 99% 2,83
7 17 9 4 5 -06
0,001 0,330 0,0005
60 42
7 21 4 5
0,001 0,287 0,0004
40 24
7 12 3 8
0,0005 4,62131E
Biru 0,001 0,278 0,0004 9% 91% 2,03
50 29 0 -05
7 14,5 5 6
60 0,001 42 21 0,330 0,0005

15
7 4 5
0,003 0,196 0,0006
40 16
3 8 1 5
0,003 0,191 0,0006 0,0006 8,43056E
Merah 50 19,5 1% 99% 2,88
3 9,75 4 4 4 -06
0,003 0,192 0,0006
60 23,5
3 11,75 2 4
0,003 0,166 0,0005
40 13,5
3 6,75 4 5
0,003 0,167 0,0005 0,0005 3,34947E
Hijau 50 17 1% 99% 3,22
3 8,5 6 6 6 -06
0,003 0,168 0,0005
60 20,5
3 10,25 4 6
0,003 0,148 0,0004
40 12
3 6 3 9
0,003 0,143 0,0004 0,0004 8,64511E
Biru 50 14,5 2% 98% 2,75
3 7,25 5 8 8 -06
0,003 0,144 0,0004
60 17,5
3 8,75 3 8

III. Tabel Hasil


A. Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 600 kisi/mm
Warna L(cm) λ + Δ λ (cm)
40 0.00065 + 5.473
Merah 50 0.00065 + 5.473
60 0.00064 + 5.473
40 0.00055 + 8.128
Hijau 50 0.00054 + 8.128
60 0.00055 + 8.128
40 0.00048 + 4.621
Biru 50 0.00046 + 4.621
60 0.00055 + 4.621

B. Panjang gelombang spektrum warna menggunakan 300 kisi/mm


Warna L(cm) λ + Δ λ (cm)
40 0.00065 + 8.430
Merah 50 0.00064 + 8.430
60 0.00064 + 8.430
40 0.00055 + 3.349
Hijau 50 0.00056 + 3.349
60 0.00056 + 3.349
Biru 40 0.00049 + 8.645

16
50 0.00048 + 8.645
60 0.00048 + 8.645

17

Anda mungkin juga menyukai