Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SITI NUR AZIZAH

NIM. : 211810101026
Hai Perkenalkan Saya Siti Nur Azizah NIM 211810101026 Mahasiwi
Universitas Jember. Dari kegiatan yang telah kami lalukan yaitu tentang berbagi
nasi kepada orang yang membutuhkan di sekitar Universitas Jember. Dengan ini
saya melalukan refleksi diri, sebelumnya refleksi diri merupakan bagian dari
proses introspeksi diri yang dilakukan dengan cara melihat kembali dan
merenungkan berbagai hal yang telah terjadi di dalam hidup, seperti pengalaman,
kebiasaan, dan keputusan. Refleksi diri bisa membantu untuk menjalani hidup
yang lebih baik ke depannya. Melakukan refleksi diri bisa membuka kesempatan
untuk melihat hal-hal penting dari setiap keadaan yang sudah pernah Anda lalui.
Bila dilakukan secara rutin dan dengan cara yang tepat, refleksi diri bisa membuat
hidup lebih sehat, seimbang, dan bahagia. Dalam islam sedekah atau shadaqah
adalah pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata
hanya mengharap ridha Allah Swt. Dengan kata lain sedekah adalah suatu
pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela
tanpa ditentukan jumlahnya.
Kita mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung dapat merasakan
mengejar ilmu hingga bangku kuliah. Di luar sana banyak saudara-saudara kita
yang tidak punya kesempatan, dan impian-impiannya hanya sebatas angan. Kita
adalah orang-orang yang telah dititipkan oleh Allah amanah untuk menjadi
mahasiswa, kita seharusnya bersyukur dan menjalankan amanah yang banyak
orang berharap kepada kita. Mahasiswa adalah pemuda yang dapat merubah dunia
dengan segala semangat dan tekadnya (Ir.Soekarno). Sehingga tidak salah kalau
masyarakat berharap banyak akan kontribusinya kepada negara dan warganya.
Dengan adanya kegiatan itu seolah-olah menampar saya secara halus untuk
selalu bersyukur dan masih banyak lagi orang yang kurang beruntung diluar sana.
Saya selalu bermimpi bahwa ketika berusia 50 tahun keatas dimana saat itu
waktunya saya menikmati segala jerih payah yang dilakukan pada usia muda.
Namun hal tersebut kembali terpikir ketika saya melakukan kegiatan berbagi
sebungkus nasi kepada bapak yang usianya mungkin 70 tahun lebih dengan
dagangan jualannya di atas bahu, itu membuat saya tertampar lagi. Apalagi kata
'terimakasih' yang bapak itu lontarkan dengan senyum manis diwajahnya. Beliu
pun langsung mencari tempat untuk memakan makanan yang sudah di erikan tadi.
Melihat wajahnya yang penuh keringat di siang hari serta dagangannya yang
begitu berat. Lebih banyak lagi rasa syukur yang saya ucapkan. Banyak orang
yang beruntung disana namun masih membuang - buang makanan. Padahal diluar
sana masih banyak orang - orang untuk makan pun susah. Perbanyak bersyukur
karena kurang bersyukur membuatmu serakah, mari bersama-sama sumbangkan
sedikit rejeki mu agar berkah.
Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur dengan banyaknya harta atau
kekayaan, status atau pangkat sosial dalam kemasyarakatan dan semua
kemewahan yang dimiliki oleh seseorang. Kebahagiaan yang sesungguhnya atau
kebahagiaan yang sejati atau hakiki itu terletak pada hati seseorang. Setiap
manusia kehidupan yang bahagia. Tidak ada manusia yang ingin hidup susah,
gelisah, dan tidak merasakan ketentraman. Akan tetapi setiap manusia memiliki
prinsip dan cara pandang yang berbeda dalam mengukur kebahagiaan. Karena
yang paling memengaruhi seseorang dalam mengukur kebahagiaan adalah prinsip
dan pandangan hiudp yang dipijakinya.
Saya sangat berterimakasih kepada dosen pengampu yaitu Bu Katarina
karena telah memberikan tugas ini, agar semua mahasiswa mempunyai jiwa
empati terhadap orang lain khususnya yang kurang beruntung. Demikian refleksi
diri dari saya semoga menjadikan saya lebih baik, intropeksi diri serta menjadi
orang yang mudah cukup atas yang dimiliki. Sekian terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai