Anda di halaman 1dari 2

Autobiografi

Oleh : Julita

*MENGAPA HARUS PONDOK PESANTREN TARBIAH ISLAMIAH TANJUNG AGUNG*

Namaku julita, saya lahir di tanjung agung 14 juli 2007 saya anak ke 2 dari 2 bersaudara buah
dari pasangan yuliar dan nurmadiah, julita adalah panggilan akrabku, saya terlahir dari keluarga
sederhana ayahku seorang petani dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Setiap manusia memiliki
sifat positif dan negatif begitu pula dengan diri saya sendiri. Dari segihal sifat positif yaitu saya
seorang yg bisa dibilang bertanggung jawab penyabar dan setia sedangkan dalan sisi negatifnya
saya cukup egois dan suka membuat orang lain kesal dan terkadang saya juga malas.

Kisah perjalanan hidup saya sangat bahagia karna banyak sekali orang-orang yang sayang dan
peduli sama saya, khususnya kedua orang tua saya yang selalu menemani hari hari saya. Saya
sangat berterima kasih terhadap kedua orang tua saya sudah membesarkan saya dan memberi
pendidikan. Ketika berumur 4 tahun saya mulai bersekolah di tk an nurr setelah lulus saya
melanjutkan pendidikan di sd 103 tanjung agung. Selepas lulus saya melanjutkan bersekolah di
Ponpes TITA

Mengapa saya memilih untuk bersekolah di Ponpes TITA? Itu adalah keinginan saya sejak awal,
beberapa kali orang tua saya menawarkan kepada saya agar skolah di umum saja tetapi entah
kenapa keinginan saya untuk sekolah umum itu tidak ada, saya tetap pada keputusan awal saya
yaitu bersekolah di Ponpes TITA. Di Ponpes TITA saya belajar khusus nya merangkup ke
pelajaran agama dan di selipkan dengan pelajaran umum, saya juga aktif di berbagi perlombaan
seperti perlombaan ajang dakwah islam, saya sempat kualahan menghadapi hari hari di ponpes,
mulai dari saya belajar untuk bangun jam 3 subuh di setiap hari nya dan selalu disiplin akan
waktu baik itu shalat, tidur, makan, dan mandi. saya mulai belajar tentang kitab, jujur saya tak
pernah yang namanya belajar kitab dan di ponpes inilah saya mulai belajar dari yg sebelumnya
tidak tahu menjadi tahu.

Di ponpes saya sangat senang karna kita punya banyak teman dan banyak sekali pelajaran yg
dapat kita ambil, di pesantren kita bisa melihat sifat asli orang orang dan kita bisa menilai mana
teman yg benar benar tulus, di masa pondok saya mulai lebih banyak mengetahui kehidupan baik
dalam sikap, keadaan, pergaulan, dan lain lainnya banyak hal yang saya temui di Ponpes TITA.
Dan semua proses pendidikan itu tidak ada yg menyenangkan selama nya pasti ada kesusahan yg
harus kita lewati, di pondok saya juga ada permasalah di pondok kita juga akan di uji dg segala
rintangan seperti sakit yg nama nya kalo udah mondok pasti ada penyakit nya yaa itu sudah
menjadi ciri khas santri yaitu gatal gatal dan penyakit itu sdah cukup untuk mengetes keikhlasan
bagi santri dan kekurangan air itu juga sudah cukup untuk mengetes ke sabaran dari situ lah kita
akan mengutip pengalaman yang kita dapatkan. Intinya dengan masuk nya kita ke pesantren kita
akan lebih tahu ilmu agama dan akan di berikan kesabaran yang tak ada habis nya keikhlasan dan
ketabahan semoga ilmu yang saya kutip dari pesantren ini tak akan sia sia.
Harapan saya kedepannya adalah semoga orang orang yang saya sayangi sehat selalu agar bisa
melihat saya sukses tentunya semua ini tidak akan terkabul tanpa DUIT (doa,usaha,ikhtiar,dan
tawakal). Sekian kisah cerita sederhana ini saya tutup. Semoga bermanfaat dan bisa
menginspirasi bagi yg membaca bila ada kata kata yg salah mohon di maaf kan.

Anda mungkin juga menyukai