Anda di halaman 1dari 4

NAMA: MADHA WIRANATA KHUSUMA

NIM : 211430001

KELAS : TMK 1A

Kata katamu yang sangat indah


Membuat kami merasa terlindungi
Hangat seperti mentari pagi
Mengayomi sepanjang hari
Sangat memikat bagai tertali
Janjikan bukti bukan janji
Bukti janji bangun negeri
Kemakmuran kedamaian kesejahteraan
Chuih……
Omong kosong

Dari rakyat untuk rakyat


Resep turun temurun yang hambar
Mematikan indra perasa
Tidak manis
Namun tak biasa teriak pahit
Teriak pahit tanda tak etis
Muntah pun bukan solusi
Yang ada hanya dapat asam
Serba salah
Orang lemah
Syukur
Syukur
Syukur
Kau bilang syukur
Kesyukuran kami akan membuat mu semakin nyaman
Kesyukuran kami akan membuatmu kenyang
Kesyukuran kami akan membutamu semakin besar

Wahai tukan yang maha adil


Tolong kami
Kami hanya ingin merasakan syukur yang sesungguhnya
Sungguh engkau yang maha adil
DITULIS

Nama saya Madha Wiranata Khusuma. Saya lahir pada tanggal 20 januari 2002 di Bojonegoro. saya
di besar kan oleh kedua orang tua saya di desa kecil bernama desa Ngunut. Sebagian besar orang di
desa ini bekerja sebagai petani. Hal tertersebut selaras dengan luasnya lahan pertanian desa
ngunut. Selain sebagai tempat bercocok tanam lahan tersebut juga merupakan tempat kita bermain.
Hal yang sering kami mainkan adalah layangan dan sepakbola. Tentunya layangan tidak bias
dimainkan setiap saat. Layangan hanya bias di main kan saat setelah panen pada musim kemarau.

Saat usia 3 tahun saya di masuk kan ke play grup oleh orang tua saya. Setelah itu pada usia 4
tahun saya di masuk kan ke TK tunas rimba. Menurut saya TK in sangat mengasikkan di sini saya
sudah muai punya teman. Akan tetapi TK ini sudah tidak ber oprasi karena kekurangan murid. Hal
tersebut terjadi karena muculnya TK baru yang lebih bagus.

Usia 5 tahun saya masuk SDN ngunut 1. Di masa ini adalh masa yang sangat menyenangkan
dan tak terlupakan, karena saya bertemu dengan 40 teman yang di bagi menjadi 2 kelas. Di waktu itu
saya juga di percayakan menjadi ketua kelas oleh guru saya. Selain itu saya juga meraih juara 1 dari
kelas 1-6. 6 tahun yang saya lalui semasa saya SD berlalu sangat cepat. Masa-masa tersebut sangat
lah maa yang sangat berharga dalam hidup saya.

Pada usia 11 tahun saya di masuk kan ke pesantren oleh orang tua saya. Sekolah ini adalah
sekolah boarding modern yang bernama SMP Plus Ar-rahmat. Di sekolah ini hanya menerima 60
orang siswa. Saat baru pertama saya merasa agak sedih dan takut. Karena di sini saya di latih untuk
hidup mandiri tanpa adanya kehadiran orang tua. Di SMP ini saya mengenal teman baru dari
berbagai daerah. Tempat ini adalah tempat yang paling berkesan di hidup saya. Karena adanya rasa
kekeluargaan yang sangat besar di antara teman maupun ustad yang mengajar di sana. Ke eratan
hubungan yang terjalin juga sangat berbeda dengan saat SD. Di sana kita melakukan kegiatan
bersama setiap hari, gembira bersama, sedih bersama, dan melakukan hal apapun secara
bersamaan.

Pada usia 14 tahun saya melanjut kan sekolah di tempat yang sama yaitu SMA Plus Ar-rahmat.
SMA ini memiliki lokasi yang sama dengan SMP nya. SMA ini baru di buka 3 tahun dan saya
merupakan generasi ke 4 saat memasuki SMA tersebut. Saat awal masuk ke SMA ini saya sangar
sedih karena teman saya tinggal 30 orang. 30 teman saya memilih untuk melanjutkan ke SMA lain
dan ini merupakan perpisahan yang sangat besar menurut saya. Rasa kekeluargaan yang sangat
besar lah yang membuat hal tersebut sangat berat.

Pada saat kelas 3 SMA saya berke inginan masuk ke ITS, apalah daya tuhan berkata lain.
Setelah berfikir akhirnya saya dan orang tua saya memutuskan utuk memasuk kan saya ke tempat
bimbel UTBK. DI bimbel ini saya bertemu dengan orang_orang yang senasib dengan saya. Di situ saya
merasa terbangunkan kembali. Semanga seperjuangan pun mulai muncul saat itu. Kami pun
melakukan belajar bersama di luar kegiatan bimbel.
Perang pun tiba, saya dan 4 teman bimbel saya melakukan kegiatan UTBK bersama. Saya
menginginkan masuk ke STAN akan tetapi nilai UTBK saya kurang 0.05 dan saya pun menerima
kenyataan. Setelah itu saya mendaftar PEM AKAMIGAS dengan Teknik Mesin Kilang sebaga pilihan
pertama dan Instrumentasi Kilang sebagai pilihan ke dua.

Harapan saya masuk di PEM AKAMIGAS adalah untuk membahagiakan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai