Anda di halaman 1dari 71

AKU &

CERITA
Aku
Dan
Cerita
15 tahun roda kehidupanku telah ku
jalani, waktu yang tidaklah sebentar untuk
dapat mencicipi sebagian asam manisnya
kehidupan. Dari hari ke hari aku
berkembang, bertambah dewasa, sejak hari
dimana aku dilahirkan. Ketika untuk pertama
kalinya aku membuka mata dan terisak
dalam dekapan dokter kandungan hingga ibu
yang memelukku. Tahun demi tahun yang
semakin membuat ku matang hingga ke
jenjang yang sedang ku tapaki jalannya ini.
Buku ini merupakan salah satu sarana
untuk mengilas jalan kehidupan yang telah
kita lalui, meski yang sebenar-benarnya buku
ini merupakan project tugas Bahasa
Indonesia yang ku dedikasikan untuk SMAN
70, khususnya Pak Yusuf .
Syukur Alhamdulillah, aku terlahir
dengan normal tak kurang suatu apapun,
dengan ayah dan ibu yang memberiku nama
yang indah. Keluargaku, tahap sosialisasi
pertama dimana aku dikenalkan bagaimana
mengeja ‘mama’ ‘papa’. Tahun demi tahun
berjalan hingga tiba waktu ku berada di
bangku sekolah. Taman Kanak-Kanak,
Sekolah dasar, SMP, hingga kini ku berada
dibangku SMA. Perjalanan yang penuh liku
tapi sangat menyenangkan apabila tiap-tiap
dari kita dapat mengilasnya.
Halaman ini, merupakan halaman
pertama yang sedang kutulis. Di tiap kata
dan kalimatnya terasa mengasah
kemampuanku dalam menulis. Aku berusaha
merangkai kata indah yang pantas untuk aku
tuangkan . Sedikit banyak kenangan
maupun pengalaman telah terbesit dalam isi
kepalaku untuk berbagi cerita kepada kalian
yang membaca buku ini. Semoga di halaman
pertama ini, kalian pun diberkati tekat untuk
mengenal liku kehidupanku hingga pada
lembar terakhir. Amin.
Perlu kita tahu bahwa kita disini
merupakan orang-orang yang beruntung
telah diberi kehidupan yang tiap lembarnya
merupakan petualangan, tak terlepas dari
perlindungan dan kasih sayang-Nya, Tuhan
yang Maha Esa

Autobiografi ini telah


disahkan oleh:
Bapak Yusuf, S.Pd.

Autobiografi ini aku persembahkan


kepada keluarga kecil yang Ku cintai, atas
dukungan untuk segala aktivitas yang
kujalani, guru-guru yang telah
membimbingku hingga detik ini dan nantinya
akan tetap membagi ilmunya untuk anak
didiknya, teman dan kerabat dekat yang
sangat ku sayangi, teman-teman
seperjuangan yang selalu ada disampingku,
dan untuk Tuhan yang Maha Esa, karena
melalui buku ini aku dapat menikmati kilasan
kehidupan yang telah berhasil ku lalui, untuk
setiap perjalanan sulit dan kerikil yang ku
lewati, atas segala berkat yang Ia berikan di
tiap sela kehidupanku.

Sambutan Orang
Tua
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan atas

rahmat dan kehadirat Allah SWT. Karena atas

berkat dan rahmat-Nya, autobiografi ini

akhirnya terselesaikan.

Autobiografi ini mengilas kehidupan

penulis. Autobiografi ini berjudul “Aku Dan

Cerita”.

Autobiografi ini penulis tujukan untuk

para pembaca yang ingin mengetahui

bagaimana lika-liku hidupku atau hanya

sekedar mengenalku. Tiap insan di dunia

memiliki cerita yang berbeda, baik berbeda


nasib atau hanya dengan penyampaian, hal

itu menjadi berbeda.

Semoga kalian para pembaca dapat

menikmati ceritaku dan dapat menjadi

sebuah inspirasi yang dapat bermanfaat

untuk kalian ke depannya. Terima kasih atas

waktu dan kesempatannya. 

Jakarta, Mei 2009


Penulis
Gadis & Anak Laki-Laki

Gadis dan laki-laki itu bertemu di


pertengahan, karena jarak yang
membentang antara kedua kampung
halaman mereka cukuplah jauh. Pasangan
kecil ini berasal dari pulau yang berbeda,
dari dua pulau besar di Indonesia.
Si Gadis bernama Sakinah, dilahirkan
pada 31 Desember 1965 di Kebumen, Jawa
Tengah. Orang tuanya Ibu Marikem dan Alm.
Bapak Sumiharjo. Paras gadis itu terlihat
feminin pada masa remajanya dari foto-foto
album yang sedang kulihat sekarang. Ia
merupakan gadis pribumi, keturunan asli
Jawa. Ia anak bungsu dari 5 bersaudara. ia
mengawali pendidikannya dari Taman Kanak-
kanak hingga SMA – SDN Rangkah, SMP PGRI
Buayan, Sma Purnama Gombong (jurusan
IPA). Setelah lulus SMA, gadis ini merantau
ke Jakarta pada tahun 1988. Ia tinggal
bersama kakak tertuanya yang telah
beristrikan gadis asal Bugis, di Tg. Priuk,
Jakarta Utara. Tepat disana lah ia berkenalan
dengan
seorang laki-laki – masa pertemuan –
umur laki-laki ini terpaut 2 tahun di atasnya.
Setelah 2 tahun saling menjajaki, hubungan
mereka berlanjut ke jenjang pernikahan.
Laki-laki itu bernama Darwis Nur. Ia
lahir di Pangkep, 14 November 1963.
Orangtuanya Bapak Muh. Nuru dan Alm. Ibu
Hamsiyah. Ketika remaja, ia bertubuh tinggi
dan sedikit berisi. Ia merupakan anak ke-3
dari 7 bersaudara(banyak ya ). Ia tinggal di
tempat kelahirannya bersama orang tuanya.
Demikian, ia melalui hari-hari masa
pendidikanya –SDN no.17 Boddie (1971-
1977), SMPN Segeri (1978-1980), SMA
Makassar (1981-1984).
Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat
SLTA, ia melanjutkan study nya ke Akademi
Pelayaran tahun 1985-1986 di Ujung
Pandang. Selesai tahap pendidikan disana, ia
mendapat pengalaman untuk berlayar 2
tahun ke luar negeri. Saat itu, jabatanya
masih Mualim I. Pada tahun 1988, ia kembali
dan memutuskan untuk merantau ke Jakarta
guna melanjutkan study S2-nya (master
marine). Disana pulalah ia berkenalan
dengan seorang gadis, sesama perantau –
masa pertemuan – hingga 2 tahun
kemudian mereka beranjak ke pelaminan.

Kehidupan kedua remaja itu mengawali


cikal bakal Ayah dan Ibuku.

Masa Pertemuan
Mama dan Papa – begitu aku
memanggil ayah dan ibuku – bertemu 21
tahun yang lalu, tahun 1988. Kala itu
orangtuaku masih remaja, keduanya sama-
sama merantau ke Jakarta.

Pada bulan agustus tahun 1988,


mereka dipertemukan ketika sama-sama
sedang berada di rumah Bude dan Padeku di
daerah Tg. Priuk, Jakarta Utara. Mama, kala
itu merantau untuk mencari pekerjaan,
sedangkan Papa memilih untuk merantau
melanjutkan study mastermarine-nya.
Orangtuaku berkenalan dan saling curi
pandang, begitulah yang aku dengar dari
mereka.

Kala itu, di rumah Bude juga tinggal


Om Agus Kasad yang merupakan teman satu
sekolah Papa. Selain itu ada Mba Dewi dan
Mas Agung, anak Bude dan Pade yang juga
kakak sepupuku. Mba Dewi kala itu masih TK
mungkin umurnya sekitar 5 tahun
sedangkan Mas Agung masih berumur 2
tahun – aku? Belom lahir
Awalnya, sebelum mama – gadis itu –
mendapatkan pekerjaan, bantu-bantu Bude
dalam pekerjaan rumahnya, terkadang
malah Mama yang antar jemput Mba Dewi ke
sekolah. Waktu itu, Pade dan Bude berumur
sekitar 30-an – sekarang umur mereka sudah
menginjak kepala 5.

Dalam tahun itu juga, mama sudah


kerja di sebuah perusahaan garmen dan
Papa mencari pengalaman dengan berlayar
setahun ke Taiwan. Papa melanjutkan
sekolahnya untuk mengambil S1 di AIP
Jakarta setelah mendapatkan modal dari
hasil kerjanya sendiri.

Ternyata, sebelumnya orangtuaku yang


saat itu masih berusia 20-an, sudah saling
mencuri pandang – berdasaran apa yang aku
dengar dari Mama – dan tak lama setelah
masa perkenalan mereka berdua pun
pacaran. Saat itu mereka berdua terpisah
jarak yang cukup jauh – antara Taiwan
dengan Jakarta -. Satu-satunya cara mereka
berkomunikasi adalah dngan surat-menyurat,
karena Mamaku mengaku handphone belum
beredar saat itu.

Ketika Papa pulang dari berlayar,


beliau kembali mengambil sekolah S2-nya
(master marine). Sambil menyelam minum
air, 2 bulan setelah hari awal di study
lanjutnya, Papa menikahi mama. – Finally,
they’ve got married.
• Masa penjajakan orang tuaku -_____- 

• Mama k Papa dan pernikahan mereka 


Kelahiranku
Ibu melahirkanku dengan segala
perjuangan. Aku merupakan anak kandung
dari pasangan Sakinah dan Muhammad
Darwis. Namaku Monareza Restantia Shirly
Darwis. Berikut perbincangan mengenai asal-
usul namaku.

Percakapan dilakukan di mobil, aku duduk


dibangku depan berada di samping mama.

Mona : Ma, kenapa mama ngasih aku nama


Monareza?
Mama : Gak tau sih, mama kira
namanya cantik.
Mona : Hem, iseng aja Ma maksudnya?
Mama : Haha (tertawa kecil lebih mirip
meringis). Waktu itu papa gak mau
ngasih nama, yasudah mama waktu itu
ga terlalu ngerti nama menurut agama,
yaudah mama mikirnya punya anak
namanya cantik, seneng.
Mona : Haha oh okee ..
Aku lahir di Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Gombong. Aku dilahirkan
vakum secara normal. Dengan panjang 50
cm dan berat 3,3 kg (ukuranku saat
dilahirkan merupan yang terkecil dibanding
ke-2 adikku). Aku bergolongan darah O sama
seperti orangtua dan kedua adikku. Golongan
darah yang universal. Aku dapat berjalan
pada umur 12 bulan. Aku mendapatkan gigi
pertamaku pada umur 10 bulan – kata mama
aku termasuk cepat memiliki gigi.

Masa kecilku
yang tertera di
album-album foto
mama dangat
dipenuhi keceriaan.
Dulu mama sering membawaku keliling
Nusantara ikut dengan papa yang sedang
berlayar. Hal-hal tersebut tentu aku lakukan
sebelum aku 5 tahun, sebelum TK. Di
kenangan masa kecilku, aku juga
menemukan boneka-boneka yang kini susah
tak pernah aku lihat lagi, boneka beruang
coklat dan boneka Barbie-barbie an ku masa
kecil. Entah dimana keberadaan teman
mainanku sekarang. Dan fakta yang
membuatku kagum adalah dahulu mama
adalah seorang yang kurus – berbeda
dengan sekarang badan mama sudah
membesar jauh karena faktor kelahiran.
Begitu juga papa , beliau ganteng pas
muda hehe. Kita liat perbandingannya (maaf
ya mah,pah). Namun, bagaimanapun mereka
dimanapun berada, kedua orangtuaku tidak
akan hilang jasa atas kasih sayangnya di hati
dan ingatanku.
TAMAN KANAK-
KANAK
Pendidikan formal pertamaku, aku
jalani di TK Pertiwi semasa aku dan keluarga
masih tinggal di Jawa Tengah. Di tempat asal
mamaku sembari menunggu papa kembali
dari berlayar. Ketika aku berumur 4 tahun,
orang tuaku mendaftarkanku masuk TK A.
Namun beberapa bulan bersekolah, aku
berhenti karena mama memutuskan untuk
ikut dengan papa berlayar ke luar negeri.
Setelah beberapa bulan bersama papa di
kapal, kedua orang tuaku kembali pulang ke
Indonesia, kembali ke Jawa dan meneruskan
masa TK-ku. Aku melanjutkan ke TK B di TK
yang sama.
Mama dan keluarga menilaiku seorang
gadis kecil yang lincah. Aku senang bergaya,
menari, berdandan, juga berfoto ria. Aku
teringat ketika aku berpura-pura mengantuk
apabila sudah waktunya belajar, tentunya
agar mama menyuruhku untuk tidur dan
bebas dari kata belajar. Dan karena waktu itu
TV berada di ruang keluarga yang tepat
terletak di seberang kamarku, aku tak jarang
mengintip agar bisa turut menonton TV.
Sering kali ya ketahuan Mama dan 2 pilihan
dijatuhkan kepadaku: belajar atau tidur.

2 kawan kecilku bernama Eva dan


Mela. Layaknya 3 sekawan, kami saling
menghampiri ketika ingin berangkat sekokah,
belajar, bermain bersama dan banyak hal
lagi yang kami lakukan. Kami sering mandi
bareng (hehe ya namanya anak kecil, mandi
di rumah orang tuh lebih terasa
menyenangkan).
Oya aku mau mengakui suatu hal, di
rumahku yang dulu – di Jawa – terdapat 2
kamar mandi – satu di kamar Mama dan

satunya di dekat dapur. Kamar mandi dekat


dapur cukup besar dan di dalamnya terdapat
bak air besar yang cukup panjang sekitar
panjang orang dewasa dan cukup lebar.
Karena hal tersebut, aku sering asal
nyemplung ke dalam bak air tersebut hehehe
(maklum ya dulu belum ada kolam renang
dan bak mandi modern – bath tub), yang
notabene pasti setelah aku mandi dan
nyemplung di dalamnya kamar mandi
tersebut dipakai lagi oleh orang lain. Aku
pikir lumayan sambil renang. 
Cerita selanjutnya, tahun-tahun masa
papa masih berlayar aku dan mama sering
menyusul naik pesawat dan tinggal untuk
sementara waktu sandar papa di kapal. Aku
ingat mama sering marah-marah – saking
berlebihnya – ingatan masa kecilku bilang
dulu aku pernah liat satu kamar di kapal
penuh Koran-koran bekas robekan mama.
Tapi aku akui, mamaku yang langka dan satu-
satunya ini kalau marah memang seram.

Dulu aku ingat pernah diajarkan bikin


orang-orangan dari kertas warna-warni –
yang aku lupa namanya, kertas lipat
pokoknya – sama Om Bule. Dulu kebetulan
kru di dalam kapal papa bercampur suku
budaya dan kewarganegaraan. Seingatku
ada Filiphine juga Vietnam dan papa sendiri
mewakili Indonesia.  Untuk info aku sering
kejedud ujung lemari di kapal karena aku
menangis sambil berjalan.

Dikapal
SEKOLAH DASAR
Di TK, aku dan teman-teman telah
belajar menulis dan membaca. Kini kami
melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar. Tahun
pertama sekolah dasar, aku menghabiskan
hari-hariku untuk SDN Rangkah, di satu kota
di Jawa Tengah. Aku mulai mengenal banyak
orang. Jarak SD ke rumahku tidak terlalu
jauh, cukup dengan hanya berjalan kaki atau
naik sepeda. Eva dan Mela juga masuk ke SD
yang sama denganku. Rutinitas berangkat
sekolah bersama pun masih berlanjut. Kami
juga berada di kelas yang sama. Prestasiku
kala itu terbilang cukup baik. Kami semua
bersaing mendapatkan juara kelas.
Persaingan ketat membawa aku, Eva dan
Mela pada urutan 3 besar. Betapa senangnya
aku kala itumendapat juara pertama di kelas.

Kelas 2 orang tuaku memboyongku ke


Jakarta. kami membeli sebuah rumah di
kawasan Perumahan Lippo Cikarang, Bekasi,
Jawa Barat. Rumahku bertempat di Jln. Dahlia
1 no. 65. Aku dan keluarga kecilku
meninggalkan Rangkah dan seluruh teman-
temanku. Aku merindukan mereka namun
aku siap untuk segala kehidupan baru. Kelas
2 caturwulan I, aku terdaftar menjadi siswi
SDN Sukaresmi, Hyundai, Lippo Cikarang.

Namun karena SD tersebut dinilai


kurang bagus oleh orangtuaku, aku kembali
dipindahkan. Caturwulan 2 di tahun ajaran
yang sama, aku telah terdaftar menjadi siswi
SDS Karya Iman. Memang benar adanya
sekolah baruku ini dikenal dengan kualitas
pengajaran yang baik. Murid-murid disini
sungguh dididik untuk disiplin (terutama
dalam mengerjakan PR segubraknya). Kala
itu aku dan teman-teman memakai seragam
putih merah lengkap dengan dasi dan
sepatuh hitam polosnya. Di SD-ku juga
diwajibkan untuk menulis menggunakan
huruf tegak bersambung.

Lucunya dulu, ada hukuman berupa


dasi botol dan dasi daun bagi anak-anak
yang tidak memakai dasinya dengan alasan
apapun. Suatu ketika aku sendiri
mengalaminya. Aku lupa akan dasiku dan
yah, hukumannya memakai dasi botol yang
merupakan kumpulan dari botol yakult dan
disambung hanya dengan tali rafia. Rasanya
memalukan sekali jalan dan bermain di
koridor kelas dengan kalung tersebut. Lain
halnya dengan dasi daun lebih memalukan
dan sangat unik karena hanya bermodal
dengan daun siap saji(dari pohon palem) dan
direkatkan hanya dengan lakban coklat
besar. 

Aku berada di lingkup yang tidak


terlalu besar dan memungkinkan kami satu
angkatan dekat satu sama lain. Hanya terdiri
dari 2 kelas yang masing-masing kelasnya
berjumlah 25-30 orang. Sebuah lingkup kecil
apabila aku bandingkan dengan lingkungan
ku saat ini.

Tiap tahunnya sekolahku mengadakan


pensi dan wisata bersama. Prestasiku
terbilang cukup baik, dengan persaingan
yang terbilang cukup ketat, aku berhasil
mendapatkan posisi 5 besar tiap
semesternya. Namun ketika di kelas 4
peringkatku menurun hingga hanya berada
di peringkat ke 6.

Mamaku sendiri tidak akan puas


dengan nilai yang kudapat hanya mencapai
angka 7(pas-pasan). Aku teringat dulu aku
pernah menyembunyikan kertas ulanganku
yang mendapat nilai merah. Karena
prosedurnya setiap kertas ulangan yang
diberikan harus ditanda tangani oleh
orangtua. Dan seketika mamaku
mengetahuinya, betapa “naas” diriku.
Hahaha ketahuan mama, kertasku dirobek
seketika karena nilaiku(jujur) hanya
mendapat 5.

Pada tahun 2005, aku sempat


mendapat sertifikat dari City Musik, sebuah
lembaga les musik yang aku ikuti. Aku les
piano disana namun berhenti di kelas 6, dan
tidak melanjutkannya lagi karena aku tinggal
di Jakarta, bersama bude ketika masuk SMP.
Saat itu, aku bermain music klasik. Aku jadi
ingin melanjutkan les lagi.

Memasuki kelas 5, elajaran yang


kuterima semakin sulit. Hingga menjelang
kelas 6 aku sudah memantapkan diriku untuk
mengikuti bimbingan belajar di kelas 6. Aku
di ‘genjot’ belajar oleh mama. Naik kelas 6
aku mengambil bimbingan belajar
Primagama di dekat rumahku, masih di
kawasan Lippo.

Ketika aku duduk di kelas 6, sosok guru


wanita yang disiplin mengajarku. Beliau
merupakan wali kelasku. Saking tegas dan
disiplinnya aku dan teman-teman takut sekali
apabila tidak mengerjakan PR – dengan cara
bagaimanapun yang penting selesai, haha.
Begitu juga bila yang terjadi adalah buku PR
tertinggal. Kebetulan kelas 6 berada di
seberang kantor kepsek. Sekolahku ini ber-
letter O kotak. Dulu aku pernah di hukum
mengerjakan PR di luar kelas dan apa yang
terjadi selanjutnya adalah Ibu Sulastri –
kepala sekolahku – mendatangi dan
menegorku. Keringat dingin terkadang
muncul bila berdekatan dengannya seiring
dengan rasa bersalah atas kesalahan yang
kubuat.

Ujian Nasional pun tiba, ketika akhirnya


perang pun dimulai. Aku harus
menyelesaikannya. Disusul dengan ujian-
ujian praktek yang sebelumnya telah diawali
dengan beberapa tryout kami dimatangkan.
Sehingga ketika waktunya…………

LULUS 100%
Wah dan dengan bangga NEM ku mencapai
rata-rata yang tinggi dengan segenap usaha
yang telah ku lakukan. Aku meraih peringkat
ke-3 di jajaran NEM tertinggi di SDku.Jumlah
NEM-ku kala itu, 68,90 dengan 8 mata
pelajaran yang di ujikan tertulis dan 53,80
dengan 7 mata pelajaran yang diujikan
praktik. Dulu aku belajar Bahasa Sunda loh
hehehe karena sekolahku termasuk dalam
lingkup Jawa Barat. Aku kira foto-foto
kenanganku kala SD sudah tak bersisa,
untungnya masih ada dipegang mama hehe.

Fotonya di balik lembar ini…

Foto bersama – kenangan kala SD


• SD kelas 5

• SD kelas 6
SEKOLAH
MENENGAH
PERTAMA
Setelah mendapat ijazah lulus dari
sekolah dasar, aku melanjutkan ke jenjang
SMP. Kala itu, Karya Iman adalah satu-
satunya sekolah yang ku inginkan karena
yang ku ketahui, mayoritas teman-teman SD-
ku melanjutkan sekolah disana. H-3 tahun
ajaran baru, aku terkejut ketika mamaku
memutuskan untuk mendaftarkanku ke
sebuah sekolah negeri di Jakarta. Apa daya
aku harus menurut – And nothing I can do
when My Mom have decided.

SMP Negeri 55 di bilangan Jakarta


Utara, sekolah dimana akhirnya aku
menjalani tahun pertama masa SMP-ku. Jauh
dari rumah, aku tinggal bersama budeku di
kawasan Martadinata, Tg. Priuk. Lingkungan
yang kutemukan sangatlah baru bagiku.
Sekolahku cukup lbesar untuk menampung
3x360 anak.

Disana aku bertemu teman-teman


baru, beberapa menjadi semakin dekat
layaknya sahabat kala itu, Anindy, Nindy,
Fani, Ijah, Ayu, Ririn, Elsa, dan Vera. Kami
bergabung dan membentuk sebuah
kelompok, kami namai Mavia Kids. Nama ini
diturunkan dari senior kami yang merupakan
sepupu dari Fani.

Aku mengikuti eskul Paskibra kala itu.


Ketika mendekati bulan agustus tahun
berikutnya aku sekolah disanam aku
bersama tim paskibraku berlatih keras untuk
mengibarkan Sang Saka Merah Putih hari
kemerdekaan nanti. Tapi sayangnya di tahun
ajaran berikutnya, kelas 8, aku pindah
sekolah.

SEKOLAH
BARUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU LAGI
SMPN 30 Jakarta, sekolah baru dimana aku
menghabiskan waktu belajar 2 tahun disini.
Hari pertama masuk sekolah baru, aku
bertemu beberapa temana – Lutfi, Dina, Anis,
Indah, Vega – yang sebelumnya telah ku
kenal dari Nurul Fikri dadn LIA – tempat
lesku. Aku cukup sedih dan rindu akan SMP
lamaku tapi sudah dari lama juga aku
menginginkan untuk bersekolah disini. Kala
pertamaku pindah sekolah, aku seringkali
mengunjungi teman-teman Mavia Kidsku.
Namun, lama kelamaan frekuensi bertemu
kami berkurang karena jarak. Sekali dua kali
kesempatan kami bertemu.

SMP adalh masa-masa suka tawa dan


duka, tak jarang terdapat perselisihan dari
kecil-kecilan hingga perselisihan besar baik
antar teman, sahabat, begitu juga antar
kelompok.

Hari-hari awalku di sekolah ini ditemani


Andani. Ia sekelas dan sebangku denganku di
awal kelas 8. Ia gadis yang lincah dan
bersuara sedikit melengking. Andani yang ku
kenal sangat menyukai kerropi kala itu. Ia
mengajakku berkeliling sekolah dan
mengenalkanku kepada seisi smpku yang
dekat dengannya. Sebelumnya aku sendiri
telah memperkenalkan diri di depan kelas
dan kebetulan di kelas baruku terdapat 8
anak baru lain, seingatku. Selain Andani, aku
mengenal Mega – biasa dipanggil urat karena
marganya, Alvin – seorang anak baru yang
berparas ‘belagu’ tapi seorang teman yang
tak kalah asik, David – ia se-SMA denganku
sekarang, haha bukanlah seorang baru di
SMP ku, ia baik dan cukup troublemaker,
Ichal – seorang sahabat dan pendengar yang
baik, Hana, Stella, Yandhi, dan kawan-kawan
lain.

Hari-hari awal yang menyenangkan


dengan lingkungan baru yang cukup luas
untukku. Kelas 8-9 yang ku diami cukup di
blacklist oleh guru-guru yang sempat
mengajar disini. Dari anggota-anggota kelas
yang terbilang tidak gampang diam sampai
kelakuan-kelakuan yang biasa membuat guru
takjub – takjub dalam berbagai makna.

David kala itu menjadi sorotan guru


karena ia terbilang cukup buruk – menurut
pandangan guru. Temanku yang satu ini
pernah tidak sengaja melempar seorang
polisi dengan botol kosong. Seingatku ia
pernah melukai seorang teman sekelasku
juga, tapi secara tidak di sengaja. Alvin,
David, Ichal, Yandhi, dkk tak jarang robek
celana sekolahnya – karena kebo bunting dan
untungnya mereka semua memakai boxer
haha. Aku sendiri pernah disindir guru karena
ketahuan bohong – menyalin jawaban peer
yang jelas-jelas aku tidak menulis soalnya.

Prestasiku di kelas 8 terbilang sangat


buruk di kalangan prestasiku. Kala itu, aku
mengakui aku tidak terlalu focus dengan
pelajaran, kebanyakan main – maklum
kelas8, 3 bulan bolos les – kala itu aku les di
Nurul Fikri(NF) . Nilai Try Out NF yang dikirim
via pos itu sampai di tangan kedua waliku –
Pade dan Bude – hingga saatnya sampai di
telinga orangtuaku, mereka jatuh marah dan
hampir memindahkan sekolahku lagi dengan
tujuan agar kedua oangtuaku dapat
mengontrolku. Tapi aku menolak tawaran
orangtuaku kali ini, dengan satu
persayaratan yang diberikan, prestasi ku
harus naik.

Bersosialisasi di sekolah ini cukup sulit,


di angkatanku sendiriterbagi-bagi menjadi
beberapa kelompok. Seolah tiap
kelompoknya berebut keeksisan.

Di pertengahan kelas 8, aku berteman


dekat dengan Karin, Eva, Jihan, Stella, Ayu,
Dinda, Fia, dkk. Ironisnya teman-teman
dekatku terdahulu berubah dan seiring waktu
kami tidak dekat lagi. Aku cukup dekat
dengan yandhi kala itu dengan
menghabiskan 2 tahun sekelas.

Kenaikan kelas 9, tiap siswa datang ke


sekolah sehari sebelum masuk untuk
mengetahui kelas dimana setahun kelas 9 ia
menjalani nantinya. Aku turut datang karena
di hari tersebut merupakan hari ulang
tahunku yang ke 14. Aku cukup kaget karena
mengetahui diriku berada sekelas dengan
seseorang yang menjalin hubungan tidak
cukup baik denganku.

Kelas 9, aku mengejar nilai-nilaiku dan


syukur Alhamdulillah aku dapat mengejar
bahan ujian nasional yang ketinggalan akibat
ulahku kelas 8. Aku mengambil private di
rumah – aku sudah berada di rumah
orangtuaku di Lippo Cikarang, ketika hasil Try
Out ku ketahuan. Karena hal tersebut juga
jarak dari rumah ke sekolahku cukuplah jauh
dan berimbas kepadaku. Aku naik bus umum
sekarang karena tidak ada lagi yang dapat
mengantarku.

Cita-citaku kala itu adalah untuk dapat


diterima di sma yang kuinginkan – SMAN 70
saja yang kupikirkan. Resah mendekati ujian
nasional mengakibatkan aku dan kawan-
kawan harus belajar lebih giat dari Try Out
yang telah kami dapat di sekolah. Dari ketiga
TO yang kami dapat yang memiliki tingkat
kesulitan paling tinggi yaitu TO pertama.
Dulu ketika hasil TO keluar pagi-pagi
keesokan harinya semua berlari ke arah
dimana kertas itu digenggam – pengalaman
menyenangkan. Senang sekali ketika tahu
nilai kita sendiri terbilang tinggi dan untukku
pribadi aku cukup puas dengan hasil-hasil
yang kudapat karena aku bekerja sendiri dan
merasa yakin terhadap hasil yang kudapat.

Hasil NEM-ku keluar ketika usai


perpisahan sekolah. Aku yakin teman-teman
merasakan hal sama denganku, betapa
berdebarnya jantung ketika membuka nilai di
secarik kertas di dalam sebuah amplop putih
berisi nilai yang menentukan jalan kami –
kemana kamu setelah ini. Aku mendapat nilai
sempurna dalam Bahasa Inggris, aku senang
dengan hal itu walau rasanya aku tak puas
dengan hasil Matematika dan IPA-ku. Hampir
semua soal yang keluar dimata pelajaran IPA
pernah kudapat dan sudah berulangkali ku
kerjakan. Tapi ternyata apa daya, berikut
hasil yang tertera di lembar kertas tersebut

Bahasa Indonesia : 9, 50

Matematika : 9,25

Bahasa Inggris : 10,00

IPA : 7,25

• Foto ini diambil kelas 8 akhir di Dufan


dengan JJM tersayang 
• Foto SMPku – SMPN 30 tercinta

Sekolah Menengah
Atas

SMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAA !!! Selepas pembagian hasil
NEM tersebut, kakiku terasa lemas. Aku
sendiri merasa hopeless karena hasil total
nilai ujianku hanya cukup mencapai
standard. Tahun lalu batas nilai NEM yang
diterima di SMAN 70 adalah 27,33 dengan
rata-rata 9 ke atas. Aku hopeless dan hampir
menangis tapi aku merasakan ada peluang
untukku. Aku menelpon Mama untuk
memberitahukan nilai-nilaiku di perjalanan
pulang dari kawasan Sukabumi – kawasan
dimana acara pelepasan angkatanku
dilaksanakan.

Pada tanggal 14 Juli 2008 aku


memasuki kawasan bulungan, sekolah
baruku, SMAN 70 – finally I’ve got it. Aku
berdiri di tengah lapangan untuk upacara
sambutan bagi siswa-siswi baru di sekolah
ini. Lama-kelamaan lapangan dipenuhi
dengan anak didik baru yang berasal dari
berbagi sekolah di Jakarta, ada juga yang
pindahan dari luar daerah dan pulau dengan
berbagai macam seragam yang ada. Di
lapangan tersebut aku bertemu dengan
Meisya, ia dari Alazhar. Kemudian aku juga
mengenal Widya dan Neysha. Setelah ketiga
teman baruku ini, aku mulai banyak
mengenal teman yang lain. Namun apabila
ku ingat penilaian pertamaku tentang
mereka sangat tidak mewakili sifat-sifat
teman yang telah jauh lebih ku kenal
sekarang. Seperti halnya Widya, gadis yang
parasnya terlihat cuek dan sedikit susah
bersialisasi kala itu adalah seorang teman
dan pendengar yang baik – dengan sifat cuek
dan to the pointnya masih tetap dominan. Ia
juga seorang yang low profile.

Setelah sambutan, kami dilarikan ke


lapangan atas – merupakan lapangan bola
dan dikenal dengan lapangan TBC, acara
MOS dikelola oleh Badan Pengurus Harian
(BPH) OSIS diketuai ketua MOS. Hari-hari
MOS disambut oleh tugas-tugas dan yel-yel
pembawa keceriaan.

Topi kerucut, segitiga Koran yang


sekelilingnya diberi pita kaset dengan ukuran
1,852cm seperti rambut. Di tengah-tengah
kerucut temple lingaran karton hitam dengan
diameter 9,573 sm dengan tulisan kelas.
Rambut harus dicepol, poni dejepit ke
belakang, tali topi dibuat dari kain perca,
kerangka topi dari sumpit.

1. Bawa Koran bekas, kertas hvs putih


bekas, atau buku putih tanpa
sampul
2. Bikin essay tentang globalwarming –
folio 2 halaman
3. Bawa snacks:
a. Minuman 6T
b. Snack sebuah mal terkenal di
Jakarta
c. Roti murni
d. Minuman sari jeruk rasa apel
4. Bikin Nametag ½ Bola
5. Tugas/kelas
Bawa obat-obatan : lioron dicomlex,
abotil 2, visin 2, salep mata, oxygen,
konterpain 1
6. Bawa makanan (brokoli, nasi,
jagung, kacang merah rebus,
nugget dibentuk SMAN 70, dan abon
sapi sebagai batang pohon

Inilah tugas-tugas yang harus


dikerjakan – haha aku masih memiliki
catatanya. Kakak-kakak MOS juga sempat
menugaskan kita untuk menulis 70 alasan
masuk 70 di belakang nametag yang dibuat –
tapi untuk kaliini aku hanya menulis
beberapa alasan sekitar 15 tapi aku gak
ketahuan.

Dalam hari pertama itu juga, tiap-tiap


dari kami semakin mengenal bagaimana
sekolah ini. Ke-senioritasan di sekolah ini
terasa cukup kental. Tujuh puluh disebut
hujut hulup. Ayas Hujut Huluuuuuuuup!
Utas, aud, agit begitulah yang kami
kenal. Oh ya, bahasa ini cirri khas 70 disebut
asahab kilab. Tebak apa? Ya yang anak
Bulungan oasti tahu, hehe namanya bahasa
balik. Di lingkungan baruku ini berlaku nama
angkatan. Dan pada 22 Oktober 2008
PASOPATI 70 terbentuk. Dan dilahirkan
sebuah pasangan tak ketinggalan PLAVETA
70 paad 27 Maret 2009.

Bulungan Cup (BULCUP) X merupakan


projekBPH tiap tahunnya. Semua saling
bantu membantu dalam pengumpulan dana.
Aku menjadi salah satu utas dana kala itu.
Dari berjualan es buah – saat buka puasa -
di kawasan belakang Alazhar hingga
mendatangi seorang bule. Banyak cerita
lucu, asik, memalukan juga disini jadi dengan
bermodal proposal kami harus bersaha
pasang muka tebal dan menggunakan
kalimat-kalimat yang baik dan benar.
Ketika aku dan Jeje, teman
seperjuanganku dari zaman Bulcup hingga
sekarang, sedang berjualan es buah selepas
magrhib di kawasan Alazhar, kami
melangkahkan kaki kemana pembeli berada.
Awal yang baik kami mendapat sambutan
yang baik dari pembeli dan penjual sekitar.
Namun ketika kami berpindah ke tempat
makan di seberangnya, aku dibentak oleh
seoang penjual minuman di dekat tempat
makan tersebut, ia melakukanya karena
menurutnya kami merebut kesempatannya
mendapat pesanan minuman dari pembeli
sekitar. Haha aku dan jeje spontan kaget dan
langsung melarikan diri ke tempat semula –
maaf ya Pak. Lain lagi ceritanya, ketika aku,
Jeje, dan Dila mencari dana di sebuah mal
besar di bilangan Jakarta Selatan, kami
berhadapan dengan bule. Ya syukur-syukur
bertemu alumni 70 yang ingin mendonorkan
dana lebih. Kami pun turut ikut senang
mendapat sambutan dalam penggalangan
dana Bulungan Cup.

Oh ya, aku mengikuti eskul Band dan


Trads 70. Aku sangat ingin menjadi seorang
vokalis tapi apadaya karena kurangnya
koordinasi pembentukan group, sampai saat
ini aku belum ditempatkan dan
menempatkan diriku di group tertentu.
Teman bandku yaitu Laras, Befa, Tessa,
Kopong, Unyil, dkk. Aku sempat menghadiri
acara perkenalan (Peper Band di rumah
Laras) dengan senior band kala itu sekitar
bulan Agustus.

Di sisi lain, aku terbilang aktif di Trads


70, pada awal-awal mendekti Gelar
Kreatifitas (GK), aku menari saman di event
tersebut setelah melewati beberapa
penyaringan. Setelah audisi saman GK,
terdapataudisi tim Saman yang terbentuk
dari 20 penari. Dulunya ketika ada demo
eskul di akhir MOS, aku sangat ingin masuk
tim betawi. Tapi aku merasa ingin mencoba
menari saman, modalku hanya kemauan dan
kemampuan menariku yangsudah jarang
sekali diasah. karena sebelumnya aku belum
pernah menari saman. Melewati beberapa
audisi aku masuk ke 20besar yang berarti
tim saman telah terbentuk. Bersama yang
lainnya aku berusaha menjadi tim yang
kompak dan solid. Tak ketinggalan tim betawi
yang akan menyusul sebentar lagi.

Aku sempat menjadi peserta GA tahun


ini, GA ke 21 pada tanggal 27 – 1 Maret. GA
ke 21 ini merupakan tanggung jawab BPH
2008-2009. GA singkatan dari Gladi Anggota,
yaitu tingkat kadarisasi pertama untuk
diarahkan menjadi seorang pemimpin
mewakili BPH di 70. Aku pribadi ingin
menjadi sorang Ketua Osis, ketika SMP aku
pasif dalam bidang ini. Namun semakin
kesini, aku semakin merasa mencintai SMA
70, dan hal tersebutlah yang mendorong,
memotivasiku untuk mengikuti GA. Dan kini
tahap kadarisasipun berlanjut ke jenjang
LDK, tahap kadarisasi kedua untuk
mengarahkan menjadi seorang pemimpin
mewakili BPH dan ketua eskul. LDK belum
berlangsung namun diperkirakan dalan bulan
Mei ini.
Banyak sekali yang dapat didapat dari apapun
yang kita lakukan, termasuk dalam mencoba hal
baru dimana kita belum pernah turut
berkecimpung. Segala sisi kehidupan memiliki
hikmah dan pesan yang tersembunyi hingga kau
dapat menyelesaikannya. Ikhlas, santa cekatan
di seimbangkan, tanggung jawab menjadi modal
yang sangat diperlukan agar diri kita dapat
nyaman dengan apa yang kita jalani.

Pembelajaran dari pengalaman-


pengalaman tak terlupakan, konflik,
kesenangan menjadi modal untuk apa yang
akan kita jalani selanjutnya.
Cerita yang masih tertunda ………………….

Peper TRADS
Undangan-undangan agit -____- cukup menguras
uang&tenaga! Langsung ke foto aja yaaa!
Cerita yang masih tertunda ………………….

Sebelum Pengukuhan TRADS


Tugasnya adalah foto di lampu merah saat lampu
sedang menyala kuning dan harus terlihat mobil-
mobil yang berlalu lalang dengan dandanan ibu
gila menyusui – tidak boleh foto di rumah.  1 …
2….3
Cerita yang masih tertunda ………………….

Pengukuhan TRADS

Pengukuhan Trads gambar yang cerita aja, yang


pasti ini mengoyak iman – hehehe engga deng
lebay. Yang pasti banget ini menguras keringat,
keberanian, dan kenekatan. Hehe siapkan diri

buat yang bakal dikukuhin nanti haha. Love


banget deh 70 ku sayang…..

Cerita yang masih tertunda ………………….


Pembentukkan PLAVETA 70
A:ayooooooooooooooo kumpul ayo
B:dimana-dimana, mencar
A:oke gue hubungin ya nanti
B & C:jangan lupa yang lain

Hahaha ayo tebak ini perbincangan singkat apa?


Haha sama seperti Pengukuhan Trads

memerlukan keringat, tenaga, keberanian,


komunikasi, dan otak. Dapeeeeeeeeeeeeeeeeeet
nama! Wah senangnya tidak ketulungan! Pelukan
haru haha “makasiiii kaaaaaaaaaaaak!”. PLAVETA
70 – Perempuan Andalan Seventy Milik Pasopati
Bulungan.
Harapan dan Cita-
Cita
Cita-citaku dari dulu hingga sekarang
masih bervariativ. Aku ingin menjadi seorang
dokter, penyanyi, psikologi, dan orang yang
berjiwa sosial. Namun di tiap cita-cita yang
kita impikan membutuhkan perjuangan,
pengorbanan, dan usaha. Sekarang ini aku
ingin masuk IPA, dan nantinya kemana pun
aku akan mengarahkan diri, aku ingin
menjadi apa yang benar-benar merupakan
panggilanku. Masuk ke perguruan tinggi yang
diinginkan dan menjadi orang yang sukses.

Aku berharap dapat menjadi anak yang


soleh, dapat beradapatasi dengan baik,
memiliki hidup yang berwarna dan dapat
melakukan yang terbaik untuk diriku dan
orangtua. Karena nantinya juga kewajibanku
adalah membahagiakan orangtua.
Aku sangat mencintai sekolahku ini –
SMAN 70.

Cindy: hallo ini aku ade nya kak mona


O iya aku mau cerita tentang sivat-sivat kak
mona

::::: kak mona itu orangnya


cerewet,manis,banyak ide
Galak.suka marah-marah(sering
banget)(hahahaha)

Ca(x-i)no

Mona itu orangnya gak bisa diem, kalo lagi


jam pelajaran main’n rambut terus, kalo
bercanda sama rea, nabila, mutia, oiya sering
diledekin pacaran sama Chandra jadi salting
berdua.. haha.. – akbar

Mona itu murah senyum, gak gampang


marah, sering ngobrol, baik, anak Lippo Cikarang
(bener gak sih? Luap gw) banyak temennya … -
adhim
Mona itu cewe, sering senyum, pinter,
sering ngobrol, jadi panutan gw sebagai orang
yang baik… terus jadi orang yang ramah ya… -
tito

Haha gue tau nih, yang punya ketawa


yang khas, rajin, ramah, murah senyum juga ih.
Tugas selalu dikerjain, ckck. Sukses ya
Autobiografinya ye – Gazade

Mona itu rajin bgt, murah senyum, sering


sapa tiap pagi atau kalo ketemu. Sumber catatan
kalo gue gak nyatet. Baik juga lembut. – delfian

Mona itu cewe, rajin menabung dan soleha


(loh). Sering sapa tiap ketemu, tugas selalu
dikerjain, anak lippo cikarang, sering diledekkin
pacar sama Chandra,nmain2 rambut terus,
penutan sebagai orang baik, ga gampang marah,
banyak temannya, suka klakson, ga bisa diem
kalo jam pelajaran – Bona

Ni orang emang GA, LDK, fighter bgt deh.


Haha. TOA juga, kalo ketawa cirri khas bgt. Yaa
sukses ya autibiografi sm GA dan LDK nya. –
kodung

Orang ini setia pada GA, LDK niat dah.


Suaranya cempreng banget. Pinter bersemangat
terus ye LDK nya. - Ageng

Mona itu murah senyum, suka ketawa,


ramah, baik bgt, cantik, pinter bgt, rajin, pinter
ngomong, CENGENG hehe, tukang makan, suka
berisik, hehe oke? – Muthia
Gak pernah gak ketawa, mudah terharu
sama nangis (kaya gue, hahaha), rajin ngerjain
PR, heboh, berisik, cantik, pinter, bekel makan
siang bawanya banyak banget, hahaha, bisa
mensupport orang, Thx ya Mon !!! – Rea

Mona orang yang rajin sedunia! Hahaha.


Rajin bawa bekel juga haha. Kadang repot,
heboh, gak jelas tapi kocak. The best deh Mona!
–Dita 

Mona hobi ketawa! Haha murah senyum


:D, pinter, rajin, TOA, heboh, gila! Tapi mona
cantik kok (cieh cieh) TOP deh buat Mona –
Neysha

Mona pinter, ramah, gampang nangis,


heboh kalo baru dateng, ketawanya heboh juga,
suka teriak2, genjot samanya HEBOH banget,
Mona juga baik!! Asik deh pokoknya!  Pipit

Mona itu heboh banget, cantik, rajin, baik,


suka bantuin orang, suka ketawa dan senyum.
Hehe.  Asti

Mona??? Hemm… baik banget, lebai


banget, rajin banget, PD, heboh, rajin… terus
cengeng, gampang nangis sampe gw ikutan
nangis… hihihi.. one message for you: jangan
suka mukul2 orang lagi, SAKIT tau, gw korbannya
huhu  satu lagi ding, jgn suka kayak welas
yak.. haha Deriqqa Mawwadah
Mona, si ejeng yang ketawa mulu terus
suka banget senyum-senyum. Ngomong sambil
senyum, makan sambil senyum, apa-apa sambil
senyum jangan2 pipis aja sambil senyum haha.
Mona rajin banget, PR sebanyak apa pasti
dikerjain, kalo dia belum ngerjain rasanya aneh
bgt. Rajin nyatet juga tapi gue ga mau minjem
catetannya abis ga teratur haha... (komen widya
dilanjutin) Mona, you’re one of angel yang ada
disekitar gue haha. Lo itu sangat-sangatlah baik
mon. Menurut gue malah lo itu sebenernya
terlalu baik mon mau marah aja kayanya susah
apa malah ngga bisa mon? Menurut gue juga lo
itu terlalu lembek juga mon, lo selalu mengalah
gitu mon dengan orang lain. Tapi lo itu gigih mon
untuk mendapatkan sesuatu yang lo inginkan ya
contohnya aja BPH, lo sangat gigih dan optimis
buat menjadi salah satu dari BPH. Gue juga suka
semangat lo untuk pergi ke sekolah dari rumah lo
yang sangat-sangat jauh. Ngga cuma pas hari
sekolah, buat urusan-urusan diluar pelajaran
kaya ekskul, macem-macem gitu juga. Lo juga
kaya rela berkorban gitu ya mon, salut gue. Lo
juga orang yang mau mendengarkan curhat
orang dengan baik dan lo juga bisa jaga rahasia
orang. Terus ya mon, lo kaya segenan (suka ngga
enakan) gitu sama orang lain. Tetep jadi diri
sendiri aja ya mon, ngga usah ngikutin orang lain
okay. Love youuu, Widya oke tengab haha –
Widya Oke!

Mona itu anknya heboh, suka


cengengesan, jago ngomong, rambutnya bagus,
suka toa, jago saman, kalo ketawa bikin orang
pengen ketawa juga  oiya, suka ngomong “ya
udahlah..” haha  – Fitya

Mona itu:
– Heboh
– Baek
– Asik
– PD
– Optimis
– Ceria
– Senyum terus
– Toa
– Itu aja ya dari gw, pokonya Mona the best deh
– Jana

Mona itu baik banget, rajin ngerjain PR


walaupun PRnya banyak banget, seuka senyum-
senyum, ramah, heboh.. hehe  Megis
Mona itu baik, senyum selalu, PD, optimis,
berani, rajin, pinter, selalu menghadapi apapun
ds senyuman, manis, cantik, hobi bantuin orang,
heboh, toa, gw salut sama lo bisa survive sekolah
di 70 dg rumah lo yang jauh banget itu. Mona Ok
deh pokonyaaa  Mega K

Mona itu gendut gak slim kaya gue


hahaha. Mona baik kok, dewasa, kalo ngedip
lama banget hahaha – Gemma

Mona si cereweeet woo haha optimis bgt


tapi jadi orang, suka senyuum terus all saya
Akaka pinter juga terus rajin hihi jangan nangis
lagi Mon kalo lagi orasi hahaha udah ah byee
mon semoga masuk IPA! – Riri
Mona.. cerewet, senyum terus, dayanya
aga’ jowo-jowo gitu de… tapi optimis abis dan….
heboh – Mia

Mona in energik, manis, suaranya lantang,


pinter, aktif, exist… senyum terus… (dah bawaan
lahir yaa?) Ahahaha.. segitu aja dulu dari gw..
^_^ – Ika

Mona!!!!!! Orang yg pertama gue kenal di


SMA ahaha baik, ramah banget, waktu pertama
kali gue ketemu dia bilan “pokonya nanti kalo
gue jadi OSIS, pasti gue berantas tuh tawuran2”
hihi lucu deh haha sukses ya canteeeeks –
Meisya

Mona tuh.. Rajin banget, manis, toa, terus


yaudah deh itu aja ahaha – Amanda

Mona mona mona, manusia yg hobby


senyum dimanapun dia berada, cantik kok,
pinter, kalo ngomong lucu, hahaha baik, kulitnya
mulus (haha lebay deh) ya.. pokonya mona itu
baik deh, semangat ya! – Intan

Mona: Baik banget, suka senyum, rajin


banget kata Widya, cengeng banget, suka heboh
sendiri, kalo curhat pasti tentang Yandhi, pasrah,
kalo saman hot banget, rumahnya jauh banget di
Lippo Karawang, pulang pergi naik bus, katanya
orangnya pinter, iket rambutnya selalu berbulu-
bulu, orangnya sibuk banget, gooluck ya Mon
semoga jadi Ketua OSIS, Mona itu suka banget
sama Beyonce haha sama kayak gue. – Dian
monaa a.k.a. jeng mon mon adalah calon
ketua osis yang baikkkk pintar berorganisasi
dan memotivasi temannya, anaknya baik,
manis, agak kaya bocah gituu hehehe. monmon
adalah teman yang siap membantu temannyaa
saat susahh(contohnya akuu) hehehe. love you
monnnnnn! - Christy Titi Tita whatever hehe

Mona itu baik hati, terus pemberani, calon


ketua osis. Walaupun terkadang suka nangis tapi
dia strooong loh haha. Anak saman juga loh dia:D
- Annisa Putri Riana

mona mona mona itu apa ya..yg aku tau


sih baik banget, sopan, murah senyum gitu. yg
aku liat pertama kali udah bagus samannya dr
kelompok 4 tuh ya kamu mon, cepet
nangkepnya.udah tau lah aku, keterima saman
pasti nih anak ciee haha. ah tp udah lebih jago
nih dari aku, males ah males hahhaha candaa.
trus dewasa deh kynya ya km mon? hm bentar
lagi aud nih, mdh2an msk alam ya. teeruus jd
penerus aku deeeh di alam 5! hihi acik. pokoknya
biar bzl pvt sering ribut, kt selon2 aja ya moooon
yaa. hmm apa lagi ya, oiya mona tuh slh satu
utas favorit aku laaah ihiiy :) oke2, gitu aja yaa
mon hehehe - Atika Qisty Desmawan (BZL)

Monaa itu pinter terus cantik terus baik..


Aaaah pokoknya seru deh hahhahahaha
Oiyaa ketinggalan..mona tuh OSIS banget deh
hihi - Asita Dewi
" Anak Saman

Mona tuh tegas gt,paling rajin latian


saman diantara yg lain (termasuk gw HAHA)
terus paling berani ngomong di saat2 tertentu gt
ckck berani amat hehe udah ah daaaa -
Metrianda Lagita

mona itu pinter rajiiiiiin bijaksana trs


paling rajin nyanyi, genjot kl saman. trs dia itu
baik deh, hmm pkoknya mona pemimpin yg oke
hahaha xoxo - Rianti Wulandari

mona suaranya lembut terus senyum terus


hahahaha – Antya Ratri Hanjani

mona itu co capt di saman hahaha


suaranay lembut lemah gemualai gitu hahahha –
Seivara Dianda Prianggeta

mona itu anak saman yang gampang


nangis, pengen banget jadi ketua osis, suka
bawel klo lagi latian, hhaha suka nyemangatin
kalo pas mau lomba, hmm apa lagi yaa? udah
kayanya.. dadaaa – Zella Windia Pratiwi
Asam (anak saman), orangnya serem, kalo
nyanyi suka kepanjangan, kalo nari paling HOT
sendiri, mona geng kanan, kelas sebelah, ikut
GA, kalo nyuruh gue gue merasa terancam haha
maaf ya mona, mona tapi baik, putih, cantik,
manis, imoetzz  – Befalia Aisarahmadani

Mona baik,sabar,cengeng,kadang suka


ketawa paling lebay sendiri gitu kalo lg ngumpul
saman aja yg gue tau huehehehe trus mona itu
mandiri bgt sumpah,good supporter hihi
aaaaannnddddd samannya lebay mode on
always saking semangatnya - Pia Annisa Putri

mona itu tadi bilangnya mau bp tp mn di


mndawaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii smpe sore bgt
zzzzzzzzzzzzzzzzzz
Monareza restantia shirly darwis (ya kalo ga
salah gitu lah namanya hehe nyolot, abis panjang
sih mon) sering gue panggil mon kalo ngga si
gendut. Si gendut yg gue sayang ini (hem geer
deh hehe) suka banget senyum dan ketawa tapi
menurut gue ya mon itu berlebihan jd kurangin
ya :). Lo juga suka lebay dan ga jelas gitu hehe
mon maaf ya kalo gue sm yang lain suka ngatain
freak sebenernya sih gue ga mau ngomong freak
maunya ngomong aneh aja gitu tp udah
ketularan anak anak jadi gmn dong? He. Oh iya
akibat kelebayan lo, waktu saman kita pernah
fullteam terus yang 19 orang tuh udah gak
genjot eh cuma lo mon yang genjot yah parah
dah beda sendiri ditegor lagi sama ka tika haha.
Eh mon pantat lu gede bgt dah hahaha (ups agak
frontal nih) tapi emg bener coba deh kalian
peratiin, fitness gih hehe. Nah ini dia penyakit lo
yang paling parah lo itu orangnya melankolis bgt
apa apa mewek apa apa nangis berkaca kaca
kalo curhat ke gue aja kadang suka udah mau
nagis gitu muke lo -_-“, gini ya mon terharu sih
wajar tapi ya gausah gitu2 amat kayaknya lo
mesti do it something deh tapi gue masih belum
tau itu apa entar deh kalo udah dpt gue kasih tau
ke lo tips2 menghilangkan sifat dikit dikit mewek.
Oh iya mon nada suara lo diubah tuh biar ga
kesel yg denger hihi. Sabar ya mon sama Bot pot
hot yang makin hari makin aneh itu :). Mon gue
lagi sedih nih. Dari tadi gue nyebutin yang
negative mulu ye gantian ah yg positif tapi gada
yg positif mon dr lo hehehe ngga deng becanda.
MONA itu penyabar bgtt saking sabanya suka jadi
kambing item, ga bisa marah orangnya. Mona
ceriaaa. Gini mon menurut gue dengan umur kita
yang masih segini dan dr semua temen yang
pernah gue kenal lo itu termasuk wanita yang
bisa gue kagumi soalnya…… lo udah jalan jauh
bgt dari mabes sampe 70 hahahahahahahaha
(gubrak), bener kok mon sumpeh deh kagum. Lo
itu cantik ga cuma dr luar tapi lo juga cantik dr
dalem (hayo jangan senyum2 bacanya hehe apa
jgn2 sambil nagis lg nih?) tp serius nih mon gue,
lg seriusss, lo innerbeauty, lo juga smart student
dan mudah2an bakal jadi smart woman ya mon
amiin :). Orang yang takut sama tuhan tp baru
solat duha pas utas zzzz suka nemenin gue solat
religious lah. Peserta terbaik gladi anggota tapi
ga diperlakukan dengan baik setelah jd peserta
terbaik, ya gak mon?. eh iya buruannnnnnnnn
ganti telfon rumah lo, kayak orang budegg tau
gak kalo ngobrol sama lo pake telfon yang itu!!!
Mon mudah2an aud kita sekelas lg ya, sampe
agit juga amiin :). Pokoknya jadi diri sendiri,
jangan lepas tanggung jawab, apa adanya aja,
jangan suka senyum2 ga jelas sksd, jangan suka
mewek lagi. Pertahanin ya mon sifat2 positif
yang gue sebutin itu dan mungkin masih banyak
lg sifat baik lo yang ga bisa gue sebutin satusatu
terus sifat jelek nya dikurangin oke :D. PLAVETA
makin kompakkk
Sukses ya buat autobigraph mu!! Pasti sukses lah
ada comment dari gue hihi.

Love, jeje
PS : by the way lo udah ganti duit sweater yandi
ke gue belom? Hah? Hehehe – Jelita Ratu Pertiwi
Jeje

mona itu anak yang baik hati, terus


penyabar abis. kalo lagi saman dia tuh yang
paling semangat deeeh. apalagi ya oiya terus
mona itu pinter ngomong apalagi kalo pas GA
atau LDK gitu (kalo gw mah diem membisu hihi).
ya intinya mona itu anak yg dewasa deh hihi love
youuu – Anindya Ayu Natharina

mona itu anak yang paling powerfull dan


ga santai banget genjot nya haha – Rabbania
Hiksas
Snapshot

Anda mungkin juga menyukai