Anda di halaman 1dari 3

Nama saya adalah Aditya Gantina Budi Kusuma, lebih akrab dipanggi Gagan, saya

adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara, namun sayang kakak saya yang pertama meninggal di usia
yang masih belia yaitu 6 tahun. Arti dari kata “Gantina” pada nama saya merupakan kiasan
dalam Bahasa sunda yang artinya “seorang pengganti” nama itu diberikan oleh ibu saya karena
rasa trauma yang menimpanya karena kehilangan anak pertama, kemudian beliau memberikan
nama “gantina” kepada saya tidak lain yang artinya adalah bahwa saya adalah seorang pengganti
anak yang “hilang” baginya.
Sejak kecil saya terbiasa hidup di tengah keluarga yang hangat, saya memiliki seorang
kakak laki-laki yang menuntun saya setiap hari, kemudian dua sosok orangtua, ayah dan ibu.
Saat saya kecil saya kerap diajak ketempat kerja orangtua, yang kebetulan mereka berdua adalah
seorang tenaga pendidik (Guru Sekolah Dasar), ibu dan ayah bekerja ditempat yang berbeda dan
setiap hari dalam satu minggu saya diajak ke sekolah ibu maupun ayah secara bergantian.
Ditempat mereka bekerja saya sudah mulai mengenal dunia Pendidikan, bermain Bersama murid
ayah dan ibu merupakan kebiasaan saya sejak kecil, bagi saya sekolah adalah rumah kedua,
karena separuh hidup saya, saya habiskan disekolah Bersama orangtua.
Sampai pada saatnya saya menginjak usia sekolah, jenjang pertama yang tempuh adalah
Taman Kanak-kanak (TK). Saya menempuh jenjang Pendidikan pertama saya di TK Al-
Muhajirin, TK ini bertempat di Komp.Permata Hijau dekat dengan tempat ibu saya mengajar,
namun karena jam masuk sekolah antara saya dan ibu berbeda meskipun sekolah kami satu
komplek saya tidak sering berangkat dengan ibu, saat TK saya sering diantar oleh Nenek, sosok
luar biasa yang mengantarkan saya menyelesaikan jenjang Pendidikan pertama saya, bisa
dibilang Nenek ini adalah sosok pengganti ibu bagi saya dalam urusan mengantar sekolah. Saya
menempuh jenjang Pendidikan TK selama 1 tahun lamanya. Memang janggal, karena biasanya
jenjang TK ditempuh selama 2 tahun, namun pada saat itu karena usia saya sudah cukup untuk
menempuh jenjang selanjutnta (SD) kemudian alhamdulillah Allah SWT memberikan karunia
lebih kepada saya, saya dinyatakan lulus dan siap untuk menempuh jenjang selanjutnya, singkat
cerita pada usia tepat 6 tahun saya memasuki jenjang Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2003.
Sekolah yang saya pilih adalah SDN Permata Hijau, tempat dimana Ibu saya mengajar, saya
memilih SD ini adalah karena selain lokasi yang dekat, saya pun sudah sangat akrab dengan
lingkungan di SD Permata Hijau ini.
Di jenjang sekolah dasar saya sudah sangat banyak berkenalan dengan siswa yang ada di
SD ini baik teman satu Angkatan saya, maupun kakan kelas saya, saya banyak dikenal oleh
oranglain karena reputasi “anak guru” yang saya punya. Reputasi ini mengundang banyak pro
kontra di hidup saya, ada bagian enak dan bagian tidak enak yang saya alami, menjadi anak
seorang tenaga pendidik (guru) membuat saya banyak disegani oleh teman di sekolah,
berbanding lurus dengan hal itu tidak sedikit orang yang tidak suka dengan saya karena reputasi
tersebut. Tapi hal itu tidak membuat semangat belajar saya turun ataupun terganggu karena saya
tahu bahwa Pendidikan harus tetap ditegakan oleh orang dari kalangan manapun, singkatnya 6
tahun saya menempuh jenjang sekolah dasar dan pada tahun 2009 saya dinyatakan lulus dari
SDN Permata Hijau, banyak pengalaman yang saya dapatkan saat menganyam Pendidikan di
jenjang ini, khususnya pengalaman saya di ekstrakulikuler Pramuka. Ya, salah satu bidang yang
saya gemari di sekolah adalah premuka, bagi saya menjadi seorang pramuka merupakan
kebanggaan tersendiri karena di dalam kepramukaan kita dapat belajar banyak hal.
Tepat di tahun yang sama saya melanjutkan jenjang sekolah ketingkat selanjutnya yaitu
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat Ujian Nasional (UN) di SD saya mendapat Nilai
NEM sebesar 27,65 angka yang cukup fantastis yang saya dapatkan (Alhamdulillah..) berkat
nilai itu saya dapat melanjutkan ke SMP yang saya idam-idamkan yaitu SMPN 1 Cicalengka.
Ya, salah satu SMP Negeri terbaik yang ada di daerah tempat saya tinggal, sedikit cerita saat
saya melanjutkan ke jenjang SMP ini, alas an dibalik saya memilih SMP ini bukan karena
kulaitas Pendidikan nya yang terakreditasi A, melaikan saya pilih SMP ini karena saya ingin
mendapat lingkungan hidup yang baru, karena kebanyakan teman saya sebelumnya yang berasal
dari SD itu memilih untuk masuk ke SMPN 1 Rancaekek, sementara saya pilih sekolah lain
untuk mendapat teman baru, dengan konsekuensi saat saya berada di SMPN 1 Cicalengka tidak
ada satupun teman yang saya kenal sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah
bagi saya pribadi karena sejak awal saya memang ingin mendapatkan suasana dan lingkungan
serta pengalaman baru dalam hidup saya.
Di jenjang SMP ini sesuai denga napa yang saya harapkan, dengan cepat saya bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang baru saya kenal ini, saat pertama menempuh Pendidikan di
jenjang SMP ini saya masuk di kelas VII-A kelas dimana isinya dalah murid-murid yang
mendapat nilai tertinggi di SD sebelumnya, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang mendapat
nilai yang lebih besar dari saya sebelumnya, hal itu saya jadikan sebagai acuan dan rintangan
agar saya terus termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Tidak lupa juga saat di jenjang SMP ini
saya Kembali mengikuti salah satu ekstrakulikuler yang saya gemari sejak SD, ya Pramuka
karena kegemaran saya dibidang ini saya pilih Kembali untuk mengikuti ekstra kulikuler
pramuka saat berada di SMP, tidak berbeda dengan sebelumnya, karena saya sudah cukup
mempunyai pengalaman dibidang ini akhirnya dengan mudah saya dapat mengikuti segala
program Latihan ataupun perlombaan yang diselenggarakan di jenjang SMP ini. Banyak
pengalaman suka maupun duka yang saya alami selama 3 tahun menempuh Pendidikan di
jenjang SMP ini, salah satu moment yang paling saya ingat adalah Ketika saya dan teman-teman
dapat meraih kejuaraan tingkat Provinsi dalam bidang Kepramukaan. Kejadian itu tidak akan
pernah saya lupakan seumur hidup, karena itu adalah salah satu bukti perjuangan dan hasil dari
apa yang saya pekajari sejak saya mendapatkan Pendidikan di jenjang SMP.
Kemudian pada tahun 2012 merupakan tahun dimana saya mulai melanjutkan Kembali
jenjang Pendidikan saya di Sekolah Menengah Pertama (SMA), sejujurnya ini merupakan
pengalaman yang paling berkesan dalam hidup saya, karena di masa ini adalah masa dimana
saya mulai menjari jati diri dan berfikir akan jadi apa saya nanti dimasa yang akan dating. Di
jenjang ini saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Rancaekek, sekolah terbaik yang ada di daerah
tempat saya tinggal. Lucunya saaat saya terpisah dengan teman masa kecil saya, di jenjang
sekolah SMA ini saya banyak bertemu Kembali dengan teman teman saya saat masih duduk di
bangku Sekolah Dasar. 3 tahun saya habiskan di SMA ini dengan perasaan yang campur aduk,
banyak hal menyenangkan dan menyedihkan yang saya alami, berbeda dengan jenjang sekolah
sebelumnya, di SMA ini saya tidak mengikuti ekstrakulikuler Pramuka, tapi saya menyebrang ke
PASKIBRA dan Pecinta Alam, sebuah ekstrakulikuler yang pada saat itu saya piker paling
keren. Di jenjang SMA ini saya mulai mengenal sesuatu yang biasa orang sebut dengan “Cinta”
hal itulah yang saya maksud dengan kejadian menyenagkan dan meyedihkan. Akan tetapi saya
sadar bahwa tujuan saya melanjutkan sekolah di SMA ini adalah untuk belajar bukan untuk
bermain. Sampai pada saatnya saya memantapkan diri untuk menjadi seorang ahli Hukum atau
musisi, saya bercita-cita untuk menjadi Jaksa dan musisi karena mata pelajaran yang saya gemari
saat berada di jenjang SMA ini adalah PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) dan Seni Budaya.
Bahkan tanpa rasa ragu setiap kali guru atau teman saya bertanya tentang cita-cita saya, saya
pasti akan menjawab untuk manjadi seorang Jaksa ataupun musisi.
Namun, takdir tuhsn berkata lain, saat saya lulus dari SMA ini, saya tidak diberi izin oleh
orangtua, dan orangtua saya lebih memilih untuk saya menjadi seorang Tenaga Medis. Demi
orangtua yang saya sayangi akhirnya saya melanjutkan kuliah saya ke AKPER PEMKAB
SUMEDANG, banyak hal yang saya alami, dan menurut say aini adalah pengalaman terpahit
dalam hidup saya di bidang Pendidikan, karena pada saat saya kuliah di tempat tersebut saya
tidak bisa menyelesaikan nya, hal itu dipicu karena lingkungan saying tidak mendukung dan
dorongan dalam diri yang yang lemah, saya tidak pernah terfikir untuk menjadi seorang tenaga
medis, akhirnya sya memutuskan untuk berhenti dari jenjang Pendidikan ini, singkatnya pada
tahun 2017 saya melanjutkan Pendidikan saya di jenjang perkuliahan, dan akhirnya mungkin
inilah berkah yang Tuhan berikan kepada saya, saya melanjutkan Kuliah saya di UNIVERSITAS
TERBUKA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi PGSD. Ya, akhirnya saya
memutuskan untuk menjadi seorang tenaga pendidik sampai saat ini. Dan sekarang saya mulai
tersadar bahwa menjadi seorang tenaga pendidik adalah pilihan terbaik dalam hidup saya, karena
sejak kecil dunia Pendidikan tidak pernah terlepas dalam hidup saya. Mencerdaskan kehidupan
bangsa merupakan Tindakan mulia yang bisa saya lakukan saat ini, Alhamdulillah Allah SWT
memberikan kepercayaan kepada saya sampai saat ini untuk ikut mencerdaskan Bangsa dan
memberikan Ilmu yang bermanfaat bagi murid saya khususnya.
Lewat pendaftaran PPPK (P3K) ini saya harap ini akan menjadi motivasi yang lebih baik
bagi saya pribadi, besar harapan saya untuk dapat diterima menjadi salah satu Pegawai Negeri.

Anda mungkin juga menyukai