Anda di halaman 1dari 21

[Salam pembuka] Assalamualaikum/selama pagi/salam sejahtera/dkk dll.

[Untuk di paragraf pertama, kalian bisa menuliskan sekilas identitas personal kalian, yang saat
ini kalian lakukan, dan sedikit alasan mengapa kalian memilih hal tersebut] Nama saya [nama
lengkap], saya lahir di [tempat] pada tanggal [tanggal lahir]. Saya merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara. Saat ini saya adalah mahasiswa tingkat akhir di [nama univ]. saya mengambil
jurusan [jurusan kalian]. Alasan mengapa saya mengambil jurusan ini disebabkan karna melihat
besarnya peluang lapangan pekerjaan dan karir yang besar seiring dengan pesatnya kemajuan
dari berbagai aspek di negeri kita ini.
[Paragraf kedua, kalian bisa mengisi tentang keuntungan yang kalian dapatkan ketika memilih
jurusan atau apapun yang sedang kalian lakukan pada saat itu, kali ini saya contohkan untuk
jurusan akuntansi ya] Selama berkuliah di jurusan akuntansi, akuntansi kurang lebih
mengajarkan saya untuk menjadi seseorang yang teliti, penyabar dan tenang dalam menghadapi
sesuatu yang biasa saya praktekan apabila bertemu dengan laporan keuangan. Apalagi kalau
harus menemukan hasil yang berbeda antara debit dan kredit, saya dituntut untuk memiliki
kemampuan analisis yang baik untuk mengetahui dimana letak kesalahan tersebut. Selain itu,
ilmu-ilmu yang saya dapatkan juga tidak sedikit yang dapat saya praktekan kedalam kehidupan
pribadi saya, saya mengerti untuk …….. [kalian bisa eksplore sendiri hehe]
[Paragraf ketiga, kalian bisa menuliskan kegiatan yang kalian lakukan diwaktu senggang kalian,
contohnya kursus-kursus atau pelatihan] Saya senang sekali menambah pengetahuan. Untuk
meng-upgrade ilmu akuntansi saya, saya mengikuti pelatihan [sebutkan nama pelatihannya].
Saya mengikuti [nama pelatihan tersebut] di bulan … hingga …. Selain itu, saya juga mengikuti
kursus bahasa, yaitu bahasa Inggris dan Jerman. [selanjutnya, kalian bisa menambahkan opini
kalian mengapa kursus tersebut harus kalian ambil] Menurut saya keahlian untuk mengenal
bahasa selain bahasa Indonesia itu penting karna bahasa merupakan salah satu alat
berkomunikasi yang dapat mengikat antara satu dengan orang lain.
[Di paragraf keempat, kalian bisa mencantumkan pengalaman magang kalian sebelumnya jika
ada] Pada [bulan, tahun] lalu, saya pernah melakukan magang di PT [nama instansi]. Saat itu
saya bergabung dengan Divisi Perbendaharaan dan membantu staff Verifikasi Keuangan. Tugas
yang saya lakukan saat itu adalah….. [tuliskan jobdesk yang kalian kerjakan selama di instansi
tersebut]
[Untuk di paragraf kelima, tuliskan pengalaman organisasi kalian. Menurut saya part ini penting,
karena perusahaan akan melihat seberapa aktifnya kalian untuk bekerjasama dalam tim. dan
seberapa berpengalaman kalian dalam meng-handle program-program kerja yang nantinya akan
kalian temui apabila kalian bekerja untuk instansi tersebut] Pengalaman saya berorganisasi
dimulai saat saya menduduki bangku SMA. Saat itu saya terpilih untuk menjadi Ketua dari salah
satu ekstrakurikuler yang ada disekolah. Kegemaran berorganisasi saya lanjutkan sampai
memasuki masa perkuliahan. Selama dua periode saya mengabiskan waktu saya bersama
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi. Di periode pertama saya mejabat sebagai …….
Dari sekian banyak event, saya menempatkan diri saya agar menjadi seseorang yang fleksibel,
tidak terpaku hanya satu bidang seksi saja. Saya pernah menjadi seksi Acara yang mengurus
rundown serta menentukan pengisi event tersebut, sering dipilih untuk menjadi seksi Humas,
Publikasi dan Dokumentasi (HPD) yang bertugas untuk mendesain poster, spanduk serta promosi
di media social. Ataupun menjadi bagian dalam seksi Dana dan Usaha (Danus) yang bertugas
untuk mencari sumber dana dengan sponsorship. Saya juga pernah …. [cantumkan yang menurut
kalian penting dan ada nilai plusnya saja ya :)]
[Paragraf keenam, kalian bisa menuliskan hobby kalian. sebenarnya ini optional, bisa kalian tulis
atau tidak. namun, dari hobby yang kalian suka biasanya dapat mencerminkan diri kalian itu
seperti apa, nah itu salah satu yang instansi ingin tau dari kalian] Salah satu hobby saya adalah
travelling. Saya sangat menyukai dan selalu ingin tahu tentang hal baru, suasana baru dan
bertemu dengan orang-orang baru. Karna saya merasa membangun relasi sejak dini itu penting.
Dan oleh karna itu banyak teman saya mengatakan bahwa saya seseorang yang mudah bergaul.
Selain itu… [cantuminnya jangan terlalu banyak, cukup dua tapi dijelaskan seperti contoh saya
diatas itu ya]
[Untuk di paragraf terakhir, tuliskan alasan kalian yang paling reasonable tentang mengapa
kalian harus terpilih untuk bergabung dalam instansi tersebut] Saat ini saya merasa memiliki
banyak waktu luang, dan sering merasa bosan apabila tidak melakukan kegiatan. Maka dari itu
saya tertarik untuk bergabung dengan NET. yang kebetulan membuka program magang. Dengan
harapan magang ini dapat memberikan ilmu serta pengalaman baru untuk saya. Sekian
pengenalan diri dari saya. Besar harapan saya untuk mendapatkan tanggapan dari surat essay ini.
Terima kasih.
[Salam penutup]Best Regards,
[nama kalian]

1. Struktur pembuka, inti dan penutup
Bagian pembuka berisi tentang penjelasan ringkas tentang diri, latar belakang kita, dan persoalan
yang akan coba diselesaikan. Misalkan: Indonesia adalah negara yang kaya akan rempah-rempah
namun, masih banyak jenis tumbuhan rempah yang belum dikenali dengan baik, maka saya
sebagai seorang sarjana pertanian mencoba memetakan jenis tumbuhan rempah di Indonesia.
Bagian inti berisi rencana eksekusi dari ide inti yang akan coba tawarkan kepada pemberi
beasiswa. Misalkan: Untuk memetakan tumbuhan rempah maka diperlukan akses dan sumber
daya yang besar akan tetapi itu akan sebanding dengan manfaat yang akan diterima oleh rakyat
Indonesia. Saya akan mempelajari bagaimana cara paling efektif dan efisien untuk memetakan
potensi tersebut dengan melanjutkan studi saya ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebelumnya
saya juga pernah mendalami riset pertanian baik sebagai asisten dan peneliti lapangan, sehingga
saya memiliki pengalaman yang cukup di lapangan.
Bagian penutup berisi kesimpulan dan harapan untuk mendapatkan beasiswa. Misalkan: Tentu
memetakan tumbuhan rempah di Indonesia tidaklah mudah oleh karena itu saya membutuhkan
support dari lembaga xxx (pemberi beasiswa) untuk dapat bekerja sama di masa depan.
Tantangan mengembangkan pertanian di Indonesia sangatlah keras, jika tidak ada pemuda yang
mau bertani lagi, lalu siapa lagi?
2. Struktur masa lalu, masa kini dan masa mendatang (semua bagian berkaitan dengan kontribusi
yang telah dilakukan pada masa lalu, masa kini dan yang akan dilakukan pada masa mendatang)
Masa lalu misalkan cerita pengalaman hidup pada masa lalu yang tidak terselesaikan: Lima
tahun yang lalu saya benar-benar kecewa dengan layanan kesehatan pemerintah. Anggota
keluarga saya hampir meregang nyawa karena lambatnya layanan emergensi. Tidak ada standar
dan tanggung jawab pasti. Namun, saya berpikir bahwa persoalan itu harus diatasi karena
menyangkut nyawa orang banyak. Akhirnya, kejadian tersebut membawa saya untuk belajar
ilmu manajemen rumah sakit.
Masa kini misalkan dengan menunjukkan posisi kita saat ini dalam mempelajari ilmu manajemen
rumah sakit: Tentu banyak tantangan yang telah saya lewati dalam belajar mengelola pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit. Banyak pelatihan dan penelitian yang telah saya
ikuti dan lakukan untuk semakin meningkatkan skill saya. Seperti pelatihan xxxx, seminar xxx,
penelitian xxx. Bahkan, saya saat ini pasca lulus pada tahun ini juga terjun langsung menjadi
praktisi yang bersentuhan langsung dengan masalah di lapangan dengan bekerja di rumah sakit
xxx. Tidak mudah memang melakukan perubahan akan tetapi tahap demi tahap telah saya
lakukan, sebagai bukti saya berhasil membuat standar operating procedure (SOP) layanan
emergensi yang diapresiasi oleh Kementerian Kesehatan.
Masa mendatang misalkan dengan menunjukkan rencana studi kita ke depan dan harapan untuk
mendapatkan beasiswa: Sejauh ini saya masih belum puas atas apa yang telah saya lakukan,
kontribusi yang saya berikan masih cukup minimalis oleh karena itu saya ingin melanjutkan
studi lebih tinggi dengan belajar ke para ahlinya secara langsung di Jepang sebagai negara
dengan layanan emergensi terbaik. Semangat saya tentu selaras dengan apa yang diharapkan oleh
lembaga xxx (pemberi beasiswa) sehingga saya membutuhkan dukungan kerjasama di masa
mendatang.

ESSAY TENTANG DIRI SENDIRI


Nama lengkap saya Mohammad Ahlim Ihsan Abidin, saya biasanya dipanggil Ahlim ataupun
Ihsan. Saya kurang tau pasti arti nama yang deberikan orang tua saya, namun mereka bilang arti
nama saya adalah “mengerti sesuatu yang baik untuk selamanya” dan itu nanti akan berhubungan
dengan jurusan saya waktu kuliah, entah kebetulan atau gimana.
Saya lahir di Lamongan pada tanggal 21 Agustus 1999. Saya anak pertama dari dua bersaudara.
Saya memilikii seorang adik laki-laki yang baru berumur sekitar 1 tahun. Nama ayah saya adalah
Nur hasan dan ibu saya adalah Siti Aflahah. Pekerjaan ayah saya adalah seorang buruh di negeri
tetangga(TKI) tepatnya di negara Malaysia sedangkan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah
tangga. Ayah saya bekerja di Malaysia sudah sejak saya masih dalam kandungan. Tapi sekitar
dua tahun sekali pasti pulang. Meskipun ayah saya seorang TKI keluarga kami termasuk dalam
keluarga dalam ekonomi sedang kebawah, tidak kaya juga tidak miskin.
Alamat asli saya ada di Dusun Sidodadi, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten
Lamongan. Tempat tinggal saya termasuk daerah pelosok yang lumayan jauh dari keramaian,
namun juga tidak terlalu jauh. Saya tinggal di daerah pantura orang-orang menyebutnya. Pantura
adala singkatan dari pantai utara. Karena tempat tinggal saya tidak jauh dari laut utara. Jadi kalua
masalah wisata laut juga termasuk banyak.
Sejak kecil saya termasuk anak yang lumayan cerdas. Saya lupa berapa umur saya ketika baru
pertama kali masuk di Taman Pendidikan Kanak-Kanak(TK). Saya berada dalam jenjang TK
tidak terlalu lama, hanya sekitar 10 bulan. Saya minta ke orang tua saya untuk langsung
menyekolahkan saya di jenjang berikutnya. Karena saya merasa bosan di jenjang TK yang cuma
diajari menari, menyayi dan menggambar saja. Oleh Karena itu saya disaat umur saya sekitar 3-4
tahun saya sudah masuk dijenjang SD. Waktu itu saya sekolah di SDN KRANJI III, salah satu
sekolah dasar didaerah tempat tinggal saya. Pada jenjang ini saya selalu mendapat peringkat 3
besar. Karena masa kecil saya masih belum ada permainan modern seperti zaman sekarang,
jadinya saya dulu masih fokus ke sekolah dan main permainan tradisional yang malah menmbah
wawasan.
Setelah lulus dari jenjang SD saya berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Disini ada sedikit kontroversi dari kedua orang tua saya. Mereka tidak ingin saya diluluskan dari
jenjang SD Karena beranggapan umur saya masih terlalu kecil dan semua yang umurnya setara
dengan saya masih duduk dikelas 5 SD, tapi dari pihak sekolah saya tetap diluluskan Karena
menurut pihak sekolah saya sudah mampu untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Dan
akhirnya orang tua saya pun mengizinkan saya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Pada
jenjang ini saya sekolah disalah satu sekolah swasta dan juga termasuk pondok pesantren
didaerah saya. Nama sekolah saya adalah Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatut Tholabah. Dan saya
pun memberikan bukti bahwa saya mampu pada jenjang ini. Pada jenjang Mts saya selalu berada
dalam peringkat 5 besar. Pada jenjang ini pula saya mulai melebarkan sayap saya dengan
mengikuti beberapa organisasi intra maupun extra. Organisasi yang saya ikuti pada jenjang ini
antara lain adalah OSIS dan saya berada di bidang keorganisasian. Saya ikut organisasi ini pada
kelas 8. Selain OSIS saya juga mengikuti kepramukaan dari kelas 7 Mts semester 2 sampai kelas
9 semester 1. Selain itu saya juga mulai mengikuti PAGAR NUSA sampai sekarang. Setelah itu
saya fokus ke ujian nasional.
Setelah lulus dari jenjang Mts saya melanjutkan ke jenjang MA masih tetap di pondok pesantren
tersebut. Pada jenjang ini saya banyak mengalami perubahan. Pada jenjang ini saya sedikit
terkena virus game online, yang membuat nilai saya turun drastis dan juga membuat saya sering
gak masuk sekolah. Saya dari rumah memang berseragam lengkap, tetapi tidak sampai
disekolah. Ini saya lakukan hampir selama 1 tahun pertama saya dijenjang ini. Saya beruntung
hal saya lakukan ini ketahuan dari pihak orang tua saya maupun dari pihak sekolah. Meskipun
saya sampai akan dikeluarkan dari sekolah Karena gak pernah masuk sekolah, bahkan ujian
semester saya juga gak masuk. Ini pertama kalinya saya membuat ibu saya menangis Karena
perbuatan saya. Sampai-sampai ibu saya memohon ke pihak sekolah agar saya tidak dikeluarkan
dari sekolah. Akhirnya saya tetap sekolah dengan syarat tidak boleh alfa meskipun hanya 1 jam
pelajaran saja. Setelah kejadian itu saya bertekad memperbaiki nama baik maupun nilai saya di
sekolah. Dan saya berjanji tidak akan membuat ibu saya menangis lagi. Dan pada kelas 11 MA
saya mulai serius lagi untuk sekolah dan nilai saya juga mulai meningkat lagi. Pada kelas 11 juga
saya mulai mengikuti banyak sekali organisasi mulai dari OSIS dimana saya menjabat sebagai
sekretaris, Al-Himmah sebagi Keorganisasian, Cossines sebagai ketua dan juga IPNU dimana
saya juga menjabat sebagai sekretaris. Pada jenjang ini selain sekolah saya juga mengikuti
PRODISTIK(Program Setara Diploma 1 Teknik Informasi dan Komunikasi). Sebuah program
yang hambir sama dengan perkuliahan yag diselenggarakan dari ITS surabaya. Dari seluruh
Kabupaten Lamongan hanya ada 3 sekolah yang diajak bekerjasama oleh ITS untuk dijadikan
partner. Dan saya merupakan lulusan angkatan pertama.
Setelah lulus dari jenjang MA saya ingin melanjutkan ke PTN, disini saya mulai kebingungan
untuk memilih. Saat pendaftaran SNMPTN dan SPANPTKIN saya tidak lolos dan saya merasa
sedikit down. Saya pun memutuskan untuk ikut SBMPTN, dan kalo saya gak lolos saya akan
berhenti dulu untuk 1 tahun. Karena kalua daftar mandiri pasti orang tua saya tidak mampu untuk
membiayayi saya. Waktu itu selain saya daftar SBMPTN saya juga daftar BIDIKMISI di UIN
maliki Malang. Namun tuhan berkehendak lain, saya lolos untuk SBMPTN beserta
BIDIKMISInya. Saya merasa sangan lega, Karena saya tau di Uin Malang biaya yang
dibutuhkan tidak sedikit, apalagi biaya ma’had. Saya pun lolos SBMPTN di Uin Malang pada
jurusan Biologi, yang sebenarnya saya sendiri tidak tahu jurusan tentang apa ini. Saya mendaftar
di Uin Malang juga bukan kehendak saya pribadi, tetapi keinginan ibu saya. Dan kalua sudah ibu
saya yang minta, saya tidak bias menolaknya, mengingat masalah saya waktu MA. Dan akhirnya
saya pun menjalani kuliah ini meskipun dengan keadaan sedikit terpaksa

ESSAY TENTANG DIRI SENDIRI


Nama saya adalah Zulfaini, saya biasa dipanggil dengan sebutan Zul atau Agam. Kenapa saya
bisa dipanggil dengan sebutan Agam,karena dalam bahasa Aceh nama Agam itu artinya adalah
“anak laki-laki” dan untuk nama panggilan Agam biasanya teman sekolah atau teman dirumah
yang memanggil dengan sebutan Agam. Tetapi untuk di kampus saya ingin dipanggil dengan
sebutan Zul karena saya ingin menunjukkan jati diri saya dan juga ingin menghormati nama
pemberian orang tua saya  karena setiap nama itu mempunyai arti.
Saya lahir di Aceh Pidie, pada tanggal 20 September 1989. Saya anak kedua dari dua bersaudara
dan nama kakak kandung saya adalah Rusniar, tetapi sekarang dia tinggal di Aceh karena
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di UNIVERSITAS JABAL GHAFUR. Perkuliahan
kakak saya disan sudah masuk semester 7,dia disana sudah bekerja sebagai Guru Honorer, jadi
disana dia mempunyai kegiatan yaitu mengajar dan kuliah.
Sejak umur 5 tahun saya sudah pindah ke Jakarta dan tempat tinggal pertama saya yaitu di Pasar
Minggu. Tetapi saya tidak lama menetap di Pasar Minggu karena orang tua saya sudah membeli
rumah di daerah Bojong Gede. Sejak pertama pindah ke Bojong Gede cuaca disini begitu sejuk
dan dingin karena masih banyak pohon –  pohon dan juga belum banyak rumah yang dibangun
disini. Rasa nya saya begitu menyukai tempat tinggal yang sekarang ini dan mulai betah tinggal
disini, tetapi setelah bertahun –tahun tinggal disini saya suasana nya sudah banyak yang berubah
karena sekarang cuacanya begitu panas dan gersang karena banyak pohon – pohon yang sudah di
tebang dan juga sudah banyak rumah yang telah dibangun disini.
Untuk pendidikan yang telah saya tempuh selama ini adalah  sebagai berikut :
1.      SDN 02 BOJONG GEDE, tamat belajar pada tahun 2001 di Bojong Gede,
2.      SLTP AL-AZIZIYAH, tamat belajar pada tahun 2004 di Bekasi,
3.      MA DAARUL FATAA, tamat belajar pada tahun 2007 di Bojong Gede,
4.      UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI, sedang berjalan pada tahun 2012.
Begitu banyak kisah tentang perjalan hidup yang saya rasakan dari mulai masa kecil sewaktu
berada di Sekolah Dasar ( SD ), masa remaja sewaktu berada di SLTP dan MADRASAH
ALIYAH ( MA ), dan sampai masa dewasa yang saya rasakan untuk sekarang ini.
Pertama saya akan menceritakan perjalanan hidup saya sewaktu masih kecil. Di waktu itu ketika
saya masih di Sekolah Dasar (SD), saya pernah ditanya oleh seorang guru jika sudah besar ingin
menjadi apa, ketika itu pikiran saya masih sangat polos dan saya menjawab pertanyaan yang di
ajukan oleh guru itu kepada saya, dan saya menjawab ingin menjadi seorang ABRI, karena saya
sangat menyukai dan menghargai perjuangan seorang ABRI yang telah berjuang dengan keras
untuk menjaga persatuan dan kedaulatan NKRI. Oleh karena itu jika saya ingin menjadi seorang
ABRI maka saya harus belajar dengan giat dan tekun agar bisa meraih semua cita – cita yang
saya inginkan.
Semenjak duduk di kelas 1 Sekolah Dasar, saya selalu mendapat peringkat 10 besar didalam
kelas,dan setelah duduk di kelas 4 sampai kelas 6 Sekolah Dasar ( SD ) saya mengalami
perubahan besar yaitu selalu masuk peringkat 5 besar didalam kelas. Memang semenjak Sekolah
Dasar saya belum pernah mendapatkan peringkat pertama atau rengking kelas, tetapi saya
mensyukuri atas kemampuan yang saya miliki karena itu hasil jerih payah yang saya lakukan.
Ketika saya sudah dikelas 6 SD, hampir tiba waktunya untuk mengikuti Ujian Negara ( UN ),saat
itu saya belajar dengan rajin supaya saya mampu mengerjakan semua soal Ujian Negara. Dan
tibalah waktu Ujian Negara, saya mengerjakan semua soal yang saya ketahui dan saya bisa.
Setelah semua ujian negara selesai, saya dan teman – teman yang lain mengadakan acara kumpul
–kumpul disuatu tempat untuk merayakan keberhasilan kami dalam mengikuti ujian negara
dengan cara mencoret – coret seragam yang kami pakai, ada juga yang merayakan dengan
mencoret baju menggunakan spidol dan spray paint ( pilok ), dan yang lebih parah adalah
mencoret muka diri sendiri menggunakan spray paint, itu semua kami lakukan semata – mata
hanya untuk meluapkan rasa senang dan bahagia kami setelah berhasil mengikuti Ujian Negara.
 Ketika sudah puas dengan bersenang - senang, kami memilih untuk pulang kerumah masing –
masing karena waktu sudah menjelang sore. Tetapi apa yang terjadi di tengah perjalanan pulang,
kami bertemu dengan salah seorang Kepala Dinas, dan kami ditanyai mengapa melakukan aksi
coret – coret, dan Kepala Dinas itu berkata bukannya lebih baik kalau seragam yang kami pakai
disumbangkan ke adik – adik kelas yang kurang mampu dan itu lebih bermanfaat. Dan akhirnya
kami ditanyai tentang nama sekolah dan alamat sekolah kami, dan kami malah memberikan
jawaban yang tidak jujur dengan memberikan nama dan alamat sekolah lain, karena kami takut
dikenakan sanksi jika memberikan jawaban yang benar.
Kepala Dinas itu tak lantas percaya dengan ucapan kami semua, sehingga dia lebih memilih
untuk mengecek sendiri apakah benar yang kami bilang itu jujur atau bohong. Kepala Dinas itu
mendatangi semua sekolah hanya ingin mengetahui sekolah mana yang melakukan aksi coret –
coret itu, tetapi kepala Dinas itu belum mendapatkan jawaban yang benar. Akhirnya tibalah di
sekolah kami dan dia menanyakan kepada Kepala Sekolah, dimana murid – murid sekolah ini,
dan Kepala sekolah menjawab bahwa semua murid – murid sekolah ini sudah pulang. Dan
akhirnya Kepala Dinas itu tahu dan yakin kalau yang dia temui itu adalah murid – murid dari
Sekolah Dasar ( SD ) 02 yaitu sekolah kami.
Keesokan harinya, ketika kami kembali kesekolah untuk mengetahui kapan libur sekolah. Ketika
berada di sekolah kami ditanyai oleh para guru, apakah benar kemarin kami melakukan aksi
coret – coret, pertama kami tidak jujur karena takut nanti akan kenakan sanksi oleh guru. Tetapi
setelah didesak oleh guru kelas kami, akhirnya kami semua mengaku kalau telah melakukan aksi
coret – coret. Untungnya kami tidak dikenakan sanksi karena kami telah mengakui kesalahan,
apa yang kami perbuat itu sebenarnya tidak bermanfaat baik itu untuk kami sendiri ataupun
untuk orang lain. Sehingga para guru menberi nasihan dan saran yang baik, lebih baik jika
seragam yang kami pakai itu di sumbangkan kepada adik – adik kelas kami dan itu lebih
bermanfaat, itulah pengalaman saya ketika masih di Sekolah Dasar ( SD ).
Pengalaman kedua saya ketika masih sekolah di SLTP AL-AZIZIYAH di Bekasi. Sekolah ini
disebut dengan Pesantren karena mengajarkan Meteri Umum dan juga Materi Diniyah. Untuk
materi umum yang mengajarkan itu adalah para guru dari sekolah umum, dan untuk materi
diniyah yang mengajarkan itu adalah para ustad.
Setelah saya lulus dari Sekolah Dasar (SD ) saya mekanjutkan pendidikan ke Pesantren di daerah
Bekasi. Pertama kali saya datang ke pesantren, saya merasakan suasana yang berbeda dari dunia
luar pesantern karena terbatas dengan orang lain dan juga peraturan yang ketat dari dalam
lingkungan pesantren, dan perasaan saya belum bisa menyatu dengan lingkungan baru ini dan
saya merasa tidak betah berlama – lama disini. Tetapi setelah diberi nasehat dan bujukan
akhirnya saya mau tinggal disini.
           
Belum satu hari tinggal di pesantren saya mendapat peristiwa yang sangat menyeramkan dan
aneh. Awal mulanya, saat malam datang dan saya ingin melepas lelah dengan beristirahat, belum
lama mata ini terpejam saya mendengar suara yang sangat aneh yaitu bunyi Seluring yang sangat
merdu, saya merasa aneh dan heran mengapa pada malam hari ada suara Seluring yang terdengar
padahal semua teman – teman saya sudah pada terlelap tidur, dan saya menganggap ini ada yang
aneh. Belum lama saya berfikir tentang malah bunyi tadi, tiba –tiba ada salah seorang panitia
yang menjaga kami disini masuk dengan perasaan ketakutan,dia berdiri dibelakang pintu yang
tidak tertutup rapat. Karena belum bisa tidur, saya merasa ada yang aneh dengan peristiwa itu,
kenapa panitia itu masuk dengan perasaan ketakutan.adan dengan perasaan yang takut juga saya
melihat di depan pintu itu ada sesosok perempuan dengan gaun merah yang terulai sampai
kelantai, rambutnya yang panjang, dan matanya yang begitu merah, mengisyaratkan kalau dia itu
benar – benar yang saya fikirkan selama ini bahwa itu adalah makhluk ghaib atau yang biasa kita
sebut dengan syaitan atau hantu.
Keesokan harinya, dalam hati saya mulai bertanya – Tanya apakah benar yang saya lihat
semalam itu adalah makhluk ghaib, makanya saya bertanya kepada panitia yang berjaga pada
kemarin malam. Lantas saya bertanya kepada panitia itu apakah semalam ada peristiwa yang
aneh dan menyeramkan, kemudian panitia itu memberikan jawabannya bahwa yang saya lihat
semalam itu benar adanya, karena panitia itu juga melihatnya juga dan dia juga berlari karena
ketakutan. Setelah saya mendapatkan jawaban itu, perasaan saya juga ketakutan tetapi saya tidak
boleh takut dan menyarah, karena semua itu hanya cobaan buat diri kita dan juga sebagai
pengalaman hidup kita.
Setelah menempuh pendidikan SLTP  selama 3 ( tiga )  tahun di pesantren, saya melanjutkan
pendidikan ke Madrasah Aliyah ( MA ) DAARUL FATAA di Bogor. Awalnya saya ingin
melanjutkan pendidikan ke STM atau SMK, tetapi karena saya masih berada di Aceh dalam
suasana liburan panjang sekolah saya belum menentukan ingin melanjutkan pendidikan ke
sekolah mana. Karena masih berada di Aceh saya belum bisa menentukannya, padahal saya
belum manggambil ijazah dan raport di sekolah SLTP di bekasi. Saat saya sudah pulang, saya
hanya memiliki waktu sekitar 1 ( satu ) minngu untuk mengurus ijazah SLTP dan selanjutnya
harus mendaftar ke sekolah yang baru. Karena semakin sedikit waktu bagi saya, akhirnya kakak
saya menyarankan untuk masuk ke Madrasah Aliyah ( MA ) Daarul Fataa.
Waktu itu kakak saya juga bersekolah di Daarul Fataa, tetapi dia mengambil jurusan lain yaitu
SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ). Awalnya saya menolak untuk masuk ke sekolah itu
karena keinginan saya itu masuk ke STM ( Sekolah Tekhnik Mesin ). Kemudian saya berfikir
dengan sangat matang, supaya kelak kedepannya saya tidak kecewa karena pilihan yang saya
ambil ini benar – benar bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun untuk orang lain. Oleh sebab
itu akhirnya saya menentukan pilihan saya untuk masuk ke Madrasah Aliyah ( MA ).
Setelah lulus dari Madrasah Aliyah saya langsung bekerja di Perusahaan Besar yaitu PT.
INDOMARCO PRISMATAMA. Saya bekerja di bagian operasional toko yaitu di Indomaret dan
bukan dibagian kantornya. Awal karir saya disana menjabat sebagai Pramuniaga selama 1,5
tahun ( satu tahun setengah ), setelah itu jabatan saya naik menjadi pegawai tetap dengan
menjadi MD ( merchandiser ) selama 2 ( dua ) tahun, dan setelah itu jabatan saya kembali naik
menjadi ASS Toko ( Asisten Kepala Toko ) selama 4 ( empat ) tahun lebih saya bekerja di
Indomaret. Tetapi karena keinginan saya untuk kembali melanjutkan pendidikan ke Perguruan
Tinggi ( UNIVERSITAS ) saya memilih untuk berhenti bekerja ( resain ) dari pekerjaan itu,
karena jika saya masih bekerja di Indomaret mungkin saya tidak bisa membagi waktu antara
bekerja dan belajar, makanya saya memilih untuk berhenti bekerja.
Semenjak berhenti bekerja dari Indomaret, saya  fokus untuk mencari tempat Perguruan Tinggi
( UNIVERSITAS ) yang cocok bagi saya. Setelah mendapat informasi yang jelas dari kakak
sepupu, saya disarankan untuk masuk ke UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI ( UNINDRA )
karena kakak sepupu saya juga telah tamat belajar dari UNIVERSITAS itu. Akhirnya saya
mencoba mendaftar di UNINDRA, ternyata saya diterima di UNINDRA karena lulus pada test.
Kemudian saya mengambil jurusan Teknik Informatika untuk saya tekuni, karena di era-global
ini semua nya telah mengacu pada teknologi, memang bagi saya jurusan yang saya ambil ini
tidak mudah dan sulit, tetapi saya harus yakin akan kemampuan yang saya miliki dan juga harus
giat dan tekun belajar agar saya mampu dan paham dalam pelajaran itu.
Inilah cerita dan pengalaman kehidupan saya yang singkat, yang telah saya lakukan dan jalani
selama ini, semoga saya bisa menjadi orang yang berhasil dan membanggakan bagi orang tua,
keluarga, bangsa, dan Negara ini

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA


No sweet without sweat, itulah motto hidup saya. Kata-kata itu yang selalu saya ingat
dalam diri saya untuk mencapai cita-cita saya. Karena saya tau, untuk menjadi sukses itu
tidak instan. Kita harus melewati proses yang panjang, dengan segala halangan dan rintangan
di dalamnya. Tetapi apabila kita melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh dan ikhlas,
insyaAllah kita akan mendapatkan hasil yang terbaik. Teringat janji Allah "man jadda wa
jada" ( barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil ). Itu juga yang menjadi
salah satu motivasi saya untuk mewujudkan cita-cita saya.
Saya terlahir dari keluarga yang sederhana di bidang ekonomi, ayah saya seorang
karyawan di sebuah yayasan dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Ayah yang bekerja
sebagai karyawan swasta di sebuah yayasan tidak mendapatkan upah yang setimpal dengan
pekerjaan nya, bahkan ayah di gaji jauh di bawah UMR. Gaji yang didapatkan ayah hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi jika untuk membiayai saya kuliah, gaji
tersebut tidak mencukupi. Itulah yang menjadi motivasi saya untuk mendaftar program
Beasiswa Unggulan ini.
Meskipun dalam keadaan ekonomi keluarga yang tidak mendukung, tetapi hal itu
tidak menjadi alasan saya untuk tidak melanjutkan pendidikan saya. Banyak juga celaan dari
orang-orang sekitar ketika mendengar saya kuliah di Perguran Tinggi Negeri. Mereka
beranggapan bahwa saya hanya bisa mengandalkan orang tua untuk kuliah. Karena seperti
yang mereka ketahui, bahwa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri itu tidak memungkinkan
mahasiswanya untuk bisa kuliah sambil bekerja layaknya Perguruan Tinggi Swasta. Tapi,
saya akan membuktikan kepada mereka bahwa kebenaran nya tidak seperti itu. Saya akan
berusaha semaksimal mungkin agar saya bisa kuliah tanpa terlalu menyusahkan kedua orang
tua saya dan untuk mencapai cita-cita saya untuk mengabdi kepada negara. Saya selalu
mencari peluang setiap program beasiswa yang ada dan saya juga mengisi waktu luang saya
dengan melakukan beberapa kegiatan yang bisa membantu saya untuk bekal kuliah.
Orang Tua saya selalu bepesan kepada saya dan adik-adik saya, bahwa saya dan adikadik saya
harus menjadi orang sukses, jangan sampai bekerja sebagai karyawan ataupun
buruh di pabrik. Karena mereka sudah merasakan sendiri pahitnya menjadi seorang
karyawan pabrik. Oleh karena itu, bagaimanapun keadaannya mereka selalu berusaha semampu
mereka
untuk membantu anak-anaknya dalam mewujudkan cita-citanya.
Saya merupakan salah satu siswa yang berprestasi di sekolah. Saya memiliki beberapa
prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. Mulai di tingkat sekolah, hingga
tingkat nasional.
Disekolah, saya selalu mendapatkan peringkat 1 dikelas, prestasi itu saya dapatkan
sejak saya duduk di kursi Sekolah Dasar. Di sekolah juga saya selalu dipercaya untuk
menjadi perwakilan siswa di sekolah untuk mengikuti berbagai kegiatan cerdas cermat dan
olimpiade sains. Dan pada tahun 2017, saya menjadi juara 4 olimpiade biologi tingkat
kabupaten untuk kemudian melanjutkannya di tingkat provinsi. Selain itu, saya juga selalu
megikuti kegiatan dan lomba-lomba di bidang non akademik. Saya mengikuti berbagai
lomba mulai dari LKBB, TTG ( Teknologi Tepat Guna ), syarhil Quran, dan yang lainnya.
Pada tahun 2017, saya di percaya oleh kecamatan untuk menjadi perwakilan untuk
mengikuti seleksi peserta Raimuna Nasional 2017 di Buperta Cibubur. Dan alhamdulillah,
saya terpilih menjadi perwakilan kabupaten dan provinsi untuk mengikuti kegiatan terbesar
pramuka penegak/pandega se-Indonesia itu.
Setelah lulus SMA, saya di terima di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ( Untirta )
melalui jalur SNMPTN. Untirta adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di
daerah saya, dan dengan di terimanya saya di Untirta ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri
untuk saya dan orang tua saya. Di Untirta, saya mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan ( FKIP ) prodi pendidikan matematika. Alasan saya mengambil ilmu pendidikan
ini, karena cita-cita saya memamg untuk menjadi seorang guru. Karena menjadi seorang guru
adalah salah satu profesi yang sangat mulia. Saya bisa berbagi ilmu yang saya miliki kepada
orang-orang, saya bisa menjadi pendidik bagi para generasi penerus bangsa. Apalagi
pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan kemajuan suatu bangsa.
Pelajaran matematika memang salah satu pelajaran yang tidak di sukai banyak orang,
mungkin karena pelajarannya yang sulit. Akan tetapi, pada kenyataannya bukan pelajarannya
yang sulit, hanya saja cara penyampaian yang diberikan oleh guru yang kurang tepat.
Mungkin hanya mengutamakan hafalan rumus dan kecepatan berhitung. Sehingga membuat
pelajaran ini sulit di fahami dan sangat di takuti. Saya memilih jurusan matematika ini,
karena saya ingin merubah image pelajaran matematika khususnya di hadapan para pelajar.
Saya ingin menujukkan bahwa sebenarnya pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang harus
di benci dan di hindari. Justru, penerapan ilmu matematika ini sangat di butuhkan dan
selalu di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Cita-cita saya untuk bisa mengabdi kepada negara akan saya wujudkan dengan profesi
sebagai guru ini. Karena saya tau, pendidikan itu sangatlah penting. Pendidikan yang baik
tentunya akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang pastinya akan sangat
berperan penting dalam menunjukkan kemajuan suatu negara. Akan tetapi, hal yang perlu di
khawatikan sekarang ini adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam diri
masyarakat. Mereka berfikir bahwa pendidikan yang tinggi itu hanya bisa di dapatkan oleh
orang-orang yang memiliki golongan menengah keatas. Sedangkan, bagi orang-orang
menengah ke bawah pendidikan itu tidak di perhatikan. Padahal, kenyataannya tidak seperti
itu. Sekarang ini pemerintah telah menyediakan berbagai fasiltas untuk menunjang
pendidikan dan memberikan berbagai keringanan kepada masyarakatnya untuk mengenyam
pendidikan. Banyak beasiswa yang di tawarkan baik dari instansi pemerintahan ataupun
instansi lainnya.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan ini tentunya akan sangat
berdampak buruk bagi kemajuan Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa yang peduli
akan penddidikan, saya akan menjadi seorang pelopor pendidikan yang akan membantu
masyarakat dalam memahami pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Selain itu, saya juga
akan berperan langsung dalam masyarakat terutama para pelajar di bidang pendidikan dan
juga bersama-sama mempersiapkan diri untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cedas
dan kompetitif. Dengan adanya kesadaran yang baik akan pendidikan ini, tentunya akan
membawa Bangsa Indonesia pada sebuah kemajuan dan kesejahteraan yang selama ini
dicitacitakan.
Dengan cita-cita dan tekad yang kuat untuk mengabdi kepada negara inilah yang
mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan saya meskipun dengan segala keterbatasan.
Saya tidak ingin cita-cita saya untuk menjadi seorang guru tehenti sampai disini karena
keterbatasan biaya. Oleh karena, itu saya akan berusaha semaksimal mungkin agar cita-cita
saya dapat tercapai. Saat ini harapan terbesar saya agar saya bisa melanjutkan kuliah saya
adalah dengan mencari setiap peluang beasiswa. Karena saya tau sangat berat bagi orang tua
saya untuk bisa membiayai kuliah saya ini. Saya yakin di setiap ada kemauan di situ ada
jalan. Dan itulah alasan saya mendaftar program Beasiswa Unggulan ini.
Saya yakin dengan adanya Beasiswa Unggulan ini bisa meningkatan motivasi saya
untuk mencapai cita-cita saya dan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan
berkualitas. Oleh karena itu, saya harap bapak/ibu dapat yakin dalam memilih saya sebagai
penerima Beasiswa Unggulan ini. Sebagaimana saya yakin bahwa saya akan menjadi
generasi penerus bangsa yang unggul, berkualitas dan menjadi salah satu orang yang
berartisipasi aktif dalam kemajuan Negara Indonesia ini.
Demikian karangan essay ini saya buat dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Atas
pehatian dan kebijaksanaan bapak/ ibu saya ucapkan terima kasih.
Esai: Sukses Terbesar dalam Hidupku
   Paragraf Pertama:
Jelaskan dua atau tiga kalimat tentang definisi “Sukses” bagi anda. Uraikan dengan cerdas.
Maksudnya bagaimana? Berfilosofi sedikit boleh, tetapi usahakan berbobot, jangan ‘ngosong’
doank. Caranya bagaimana? Bisa dengan sedikit membawa informasi tentang orang – orang
yang sudah terkenal baik didalam atau pun luar negeri, bisa dengan membawa sebuah cerita
pertemuan dengan seseorang, bisa mulai dengan sebuah pengalaman, atau langsung to the point,
misal bagi saya, sukses adalah … Ini terinspirasi atau didasarkan pada, dan lain sebagainya.
Lalu, rangkum didalam kalimat terakhir paragraf pertama tentang sukses terbesar dalam hidup
anda yang akan anda uraikan dalam esai ini.
Contoh: 
Ayah meninggal dunia disaat usia saya 3 tahun. Sejak saat itu, Ibu menjadi tulang punggu
keluarga; banting tulang bekerja siang dan malam berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari –
hari saya dan tiga orang adik saya, terutama untuk membiayai pendidikan kami. Suatu hari, Ibu
menyampaikan sebuah pesan kepada saya bahwa kelak saya harus bisa sekolah setinggi mungkin
hingga mencapai level Doktor agar dapat membantu keluarga serta orang lain yang hidup dalam
kemiskinan seperti kami. Nasehat ibu ini menjadi dasar saya dalam mengukur kesuksesan dalam
hidup, yaitu seberapa banyak hal yang sudah berhasil saya lakukan, seberapa kontribusi yang
sudah saya berikan untuk orang – orang sekitar melalui pengetahuan, skill, dan prestasi – prestasi
yang telah saya raih. Setelah beberapa tahun studi ….. bekerja di bidang ….. saya sudah mampu
berbuat dan meraih beberapa hal penting yang saya anggap sebagai sukses terbesar dalam hidup
saya sampai saat ini. Didalam esai ini, saya ingin menjelaskan tiga kesuksesan penting yang
sudah saya raih …..
Paragraf Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, dan Keenam:
Uraikan satu persatu poin yang dianggap sebagai kesuksesan dalam hidup anda.
Setiap kesuksesan, diuraikan dengan rinci dan diberikan contoh. Bantu pembaca melihat dan
merasakan bagaimana perjuangan meraih kesuksesan yang dimaksud.
Tidak usah berkecil hati kalau dirasa “ini mungkin bukan kesuksesan yang besar bagi orang
lain”, karena yang terpenting itu adalah bagaimana kita melihat itu “sebagai kesuksesan” seperti
definisi kita di paragraf pertama dan bagaimana kita menjelaskan ke pmebaca bahwa ini adalah
sebuah kesuksesan.
Contoh:
Awali setiap paragraf selanjutnya dengan menjelaskan poin yang akan dijelaskan terlebih
dahulu:
Paragraf kedua:
Sukses terbesar pertama yang telah saya raih adalah berhasil menyelesaikan kuliah sarjana
dengan IPK yang memuaskan dalam jangka wkatu kurang dari 4 tahun. (Ini kalimat pertama
dalam paragraf kedua)
Kalimat selanjutnya diparagraf kedua menguraikan tentang poin yang dijelaskan di kalimat
pertama:
Bagi sebagian orang, menyelesiakan perkuliahan sarjana mungkin bukanlah hal yang besar.
Namun, secara pribadi, saya harus mengakui bahwa perjuangan menyelesaikan perkuliahan
sarjana saya tidaklah mudah. Saat kuliah, saya harus bekerja di sebuah cafe dari jam 5 sore
sampai 10 malam setiap hari. Dengan cara ini saya bisa memiliki uang untuk makan setiap hari.
Hal yang berat sekali dilakukan ketika diwaktu yang sama saya harus menyelesiakan tugas dari
dosen, mengikuti sebuah project, dan lain – lain … Setiap akhir semester, saya harus berjuang
mencari beasiswa agar dapat membiayai uang semesteran ….. Dan seterusnya.. (ini penjelasan
rinci tentang poin yang diangap satu kesuksesan pertama yang dijelaskan di kalimat pertama)
Nah, untuk paragraf yang berikutnya (paragraf ketiga, keempat, kelimat dan keenam), ikuti pola
paragraf kedua ini cara menjelaskannya.
Ada yang menjelaskan satu kesuksesan membutuhkan dua paragraf, tidak masalah. Yang
terpenting adalah pastikan setiap kali menyampaikan satu poin sukses yang sudah diraih, lakukan
seperti yang dijelaskan di paragraf kedua ini.
Pararagraf ke tujuh (terakhir):
Simpulkan semua poin yang sudah dijelaskan.
Uraikan apalagi yang mau diraih dimasa depan nanti, dikaitkan dengan definisi sukses yang
sudah dijelaskan serta latarbelakang pendidikan dan pengalaman (kerja) yang sudah dimiliki.
Uraikan bagaimana beasiswa LPDP ini nanti akan membantu anda dalam meraih ‘sukses –
sukses’ yang berikutnya yang menjadi target anda.
Saya sarankan: jaga poin uraian dibawah tema “memberikan kontribusi untuk Indonesia,
membantu mengatasi sebuah permasalahan ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan lain – lain”,
karena sponsor beasiswa menyukai orang – orang yang punya visi untuk sebuah perubahan nanti.
Tidak harus dijelaskan dengan hal yang besar, tetapi punya konteks atau komunitas atau
semacamnya yang ingin dibantu atau mendapatkan manfaat dari kesuksesan yang akan diraih
melalui beasiswa LPDP ini.
Contoh:
Ketiga kesuksesan yang sudah saya raih ini bukanlah tanda untuk saya berhenti, melainkan
sebuah susunan anak tangga yang akan mengantarkan saya pada pencapaiaan kesuksesan
selanjutnya. Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan serta sudah memiliki
pengalaman bekerja selama 3 tahun sebagai guru, saya punya target ingin ikut membantu
mengatasi permasalahan pendidikan anak – anak sekolah di daerah terpencil. Jika terpilih
menjadi penerima beasiswa LPDP ini, saya yakin kalau akan ada banyak pengetahuan tentang
bagaimana mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil, pemanfaatan teknologi
dalam pendidikan … (dan seterusnya jelaskan). Besar harapan saya beasiswa LPDP ini menjadi
sarana saya untuk meraih kesuksesan selanjutnya dalam kehidupan saya serta memungkin saya
memberikan kontribusi yang lebih untuk bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Peranku Bagi Indonesia


“Saya adalah orang yang banyak menerima dibandingkan memberikan karena lahir dan besar di
keluarga yang sederhana. Salah satu hal yang saya terima dari negeri ini adalah pendidikan, di
mana saya dapat menempuh pendidikan hingga S1 berkat beasiswa Bidikmisi, dan hal tersebut
telah mengajarkan saya arti dari pemberian yang harus dipertanggungjawabkan bagi sesama.
Banyak menerima bantuan lantas membuat saya berfikir untuk bisa membalas dan berbagi atas
apa yang sudah saya peroleh selama ini. Salah satu langkah konkret yang bisa saya lakukan
ketika saya duduk di bangku SMA adalah dengan menjadi seorang pengajar ekstrakurikuler
Pramuka di beberapa sekolah dasar. Menganggap mengajar adalah hal yang menyenangkan
karena selalu mengasah ilmu dan komunikasi, saya melanjutkan kegiatan mengajar ketika
menjadi mahasiswa di UIN Jakarta, untuk mejadikan diri ini lebih bermanfaat sesuai dengan
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”. Sehingga saya
memutuskan untuk bergabung sebagai relawan pengajar, Mobil Kelas Berjalan (MKB) di mana
kami bergerak bersama untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung dalam hal ekonomi
dan mereka yang kehilangan kesempatan belajar karena harus bekerja sebagai pemulung, serta
membantu anak-anak yang kurang mampu dalam memenuhi biaya sekolah dengan mencarikan
donatur ke beberapa lembaga pengelola zakat. Di sisi lain, saya juga mengikuti Kuliah Kerja
Nyata di Bogor dan Jogjakarta selama sebulan.
Selepas kuliah dengan beasiswa Bidikmisi, menyadarkan saya akan tanggungjawab kepada
negara yang sudah memberikan beasiswa, sehingga saya memutuskan untuk mengabdikan diri
selama setahun di daerah tertinggal sebagai wujud rasa syukur dan terimakasih kepada republik
ini. Saya ditugaskan sebagai Pengajar Muda di Desa Muning Dalam, Kabupaten  Hulu Sungai
Selatan, Kalimantan Selatan melalui Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, di sana saya
melakukan pemberdayaan masyarakat, mengajar di sekolah dasar, serta pelibatan masyarakat
untuk merubah entitas perilaku dan sama-sama menyadari bahwa pendidikan adalah
tanggungjawab kita bersama. Tinggal bersama masyarakat di daerah terpencil yang jauh dari
akses transportasi dan komunikasi, mengharuskan saya membina hubungan positif dengan
banyak pihak dari tingkat desa,  kecamatan, hingga  kabupaten. Saya mengajak  masyarakat
untuk  terlibat aktif dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, pelatihan guru-
guru kreatif di kecamatan, pembinaan ekstrakurikuler di sekolah, dan pelatihan untuk murid
berbakat dalam bidang sains, olahraga, dan seni. Selain itu, saya bersama Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (K3S) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) melakukan inisiasi lokakarya yang
dibungkus dengan tema Kegiatan Bermain dan Belajar (KBB) untuk meningkatkan kualitas
guru-guru dalam hal pembelajaran. Materi yang disampaikan terkait pembelajaran kreatif yang
berbasis lingkungan yang dikelola oleh guru-guru pembelajar di kecamatan. Saya juga
menginisiasi diadakannya pelatihan kesenian daerah seperti tari tradisional, menyanyi  lagu
daerah,  dan  berbalas  pantun  untuk  meningkatkan  pengenalan  dan  pengamalan budaya
daerah. Selain suskses dengan menggerakan K3S dan KKG, saya juga mengajak guru serta
penggerak lokal yang berlatar belakang dari berbagai profesi untuk melaksanakan Kelas
Inspirasi, di mana kami bergerak bersama untuk mewadahi para profesional agar bisa
berkontribusi bagi pendidikan di sekolah dasar di kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Meskipun saya telah menyelesaikan pengabdian sebagai Pengajar Muda di kabupetan Hulu
Sungai Selatan, namun saat ini saya masih terlibat aktif untuk membina gerakan sosial
pendidikan di sana melalui Kelas Inspirasi. Saya mengajak berbagai pihak agar mau
berkontribusi dan turun tangan langsung ke sekolah dasar dengan mengajarkan profesi mereka
selama sehari. Beberapa pihak yang saya ajak ialah pemuda lokal, pemerintah terkait, para
profesional, dan relawan-relawan pendidikan dari berbagai provinsi.
Dari semua proses yang telah saya jalani, menjadikan saya pribadi yang lebih peka terhadap
masalah sosial di tengah masyarakat. Termasuk masyarakat di perkotaan yang masih berkutat
dengan masalah kemacetan, sehingga saya bermimpi bahwa suatu hari Indonesia mampu
menghadirkan transportasi massal yang aman, nyaman, cepat, dan terjangkau sesuai dengan
semangat nawacita ketiga, di mana membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sebagai lulusan Fisika Material, saya
ingin bekerja bagi masyarakat dan negara ini di PT. Mass Rapid Transit  (MRT) Jakarta,
divisi Reseacrh and Development, di mana saya bisa mengembangkan sistem pelapisan pada rel
kereta agar tidak terjadi oksidasi dan korosi sehingga Jakarta bisa memiliki trasnportasi massal
yang baik, namun untuk mewujudkan itu semua, saya harus belajar lebih dalam lagi mengenai
Fisika Material, khususnya sistem pelapisan di The University of Manchester guna mendukung
kemampuan akademis dan pengalaman saya.”

Essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku


“Sejak kecil hingga lulus kuliah, saya tidak pernah mengerti arti kata “sukses” karena tidak
pernah ada indikator yang pasti bagi setiap orang. Sebagian dari kita berfikir bahwa sukses
adalah sesuatu yang dapat diukur dengan materi, nilai, pendidikan, bahkan jabatan. Tidak ada
istilah benar atau salah dalam hal ini. Pun tidak ada definisi baku tentang kesuksesan. Karena
kesuksesan sejatinya dibentuk dari pengalaman-pengalaman setiap individu dan setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda tentang hal ini.
Sering sekali saya bertanya kepada diri saya sendiri “sudah suksesah diriku?” namun saya selalu
gagal dalam menentukan apakah saya sudah merasakan sebuah kesuksesan atau malah belum
mendapatkannya sama sekali. Saya pernah merasa bahwa pendidikan dan prestasi yang sudah
saya peroleh adalah sebuah kesuksesan, namun ternyata sukses ini hanya dapat saya rasakan bagi
diri saya sendiri, sementara predikat sukses itu sendiri tidak bisa kita berikan kepada diri kita
sendiri karena kita perlu penilai dari luar pikiran dan tubuh kita yang juga merasakan
dampaknya.
Namun dari berbagai macam arti kesuksesan itu terdapat suatu benang merah yang bisa ditarik,
yaitu sebuah kepuasan dan kenyamanan di dalam hati setelah melakukan suatu pekerjaan dengan
perjuangan dan kerja keras. Sehingga pencapaian tersebut benar-benar memiliki makna bagi
sesama dan meresap di dalam hati sanubari.
Begitu pula dengan saya. Pengalaman-pengalaman yang telah saya lalui membentuk pemahaman
tentang makna kesuksesan itu sendiri. Pada bulan April 2016 saya memutuskan untuk menjadi
relawan Pengajar Muda, Indonesia Mengajar, selama setahun di kabupaten Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan. Keputusan yang amat sulit bagi pemuda seperti saya, karena saya selalu
dipengaruhi oleh lingkungan bahwa sukses adalah tentang materi, sementara menjadi seorang
Pengajar Muda adalah sebuah keputusan yang sangat keliru. Di saat para sarjana baru mencari
pengalaman dengan bekerja di perusahaan, namun saya malah memutuskan untuk mengabdikan
diri di daerah terpencil dan tanpa jaminan materi serta kenyamanan.
Ternyata memang berat menjadi seorang Pengajar Muda, karena saya harus melakukan
pengabdian kepada masyarakat dengan pemberdayaan, mengajar di sekolah dasar, dan pelibatan
daerah. Bayangan bahwa tugas akan berjalan mulus dan diterima dengan mudah oleh masyarakat
di sana seketika pupus setelah melihat kenyataan di lapangan. Saya mendapat penolakan di desa,
tidak memiliki tempat tinggal, bahkan bahan makanan. Hari-hari terasa amat pahit dan pedih
hanya untuk melakukan pengabdian ini dan nyaris menyerah pada keadaan.
Hari-hari di penempatan menjadi tantangan bagi saya di setiap detiknya, karena saya harus
bermanfaat di tengah masyarakat yang dengan jelas menolak saya, bahkan fitnah dan ancaman
pun sering saya terima. Sungguh ini adalah tugas terberat yang pernah saya emban dan hari pun
terasa begitu panjang dan lama. Tapi saya menyadari bahwa sukses dalam bertugas adalah
prinsip yang harus saya pegang erat, meskipun segalanya dipertaruhkan. Sehingga prinsip ini
yang terus memicu saya untuk berfikir dalam mencari jalan dan solusi di pengabdian ini.
Tiga bulan berlalu di penempatan telah mengajarkan saya bagaimana cara mengabdikan diri saya
di Hulu Sungai Selatan, saya berproses dengan masyarakat dari bawah hingga mendapat
kepercayaan di di kecamatan untuk melakukan banyak perubahan, baik dari segi pendidikan
maupun sosial. Tak berselang lama, saya memutuskan untuk melibatkan diri saya di tingkat
kabupaten. Di mana saya harus membangun jejaring positif dengan pemuda lokal yang potensial
untuk digerakkan dalam menciptakan gerakan sosial pendidikan di kabupatennya sendiri,
sehingga lahirlah beberapa gerakan sosial di kabupaten tersebut.
Tak terasa masa pengabdian pun tersisa beberapa hari lagi, di mana saya harus merefleksikan diri
saya selama setahun terakhir ini dengan melihat indikator kemajuan di daerah dan juga
kematangan pribadi saya yang sudah ditempa selama setahun. Dengan demikian saya menarik
kesimpulan, bahwa ternyata kesuksesan yang saya harapkan bukanlah semata tentang materi dan
keberhasilan saya sendiri tetapi juga tentang kemanfaatan bagi orang lain meski diri kita dalam
kondisi yang tidak ideal.
Saya meyakini bahwa setiap orang dilahirkan dengan sesuatu unik dan khas sebagai pemberi
warna dalam kehidupan. Dengan potensi dan anugerah tersebut kita diharapkan mampu menebar
kebaikan bagi sesama. Dan kembali kepada pernyataan di atas “sudah sukseskah diriku?”, bagi
saya sukses terbesar dalam hidup ini adalah ketika kita mampu memberi kemanfaatan kepada
orang lain dengan anugerah potensi yang telah diberikan kepada kita sesuai dengan “Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” dan makna sukses ini akan selalu
menjadi haluan hidup saya di setiap perjalanan yang akan saya hadapi.”

Anda mungkin juga menyukai