AKUNTANSI KAS
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kas sangat penting baik di dalam rumah tangga
konsumsi maupun rumah tangga produksi (Perusahaan). Hampir setiap kegiatan
dalam perusahaan berkaitan dengan dana kas.
Karena sifatnya, antara lain : volume fisik kecil, nilainya tetap sebesar nilai nominal)
tidak adanya identifikasi pemilikan dan sangat mudah untuk dipindah tangankan,
maka untuk mencegah terjadinya penyelewengan perlu diadakan poengawasan yang
ketat terhadap kas.
1. Pengertian Kas
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan.
Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan
dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebasar nilai nominalnya.
Yang termasuk kas antara lain :
a. Uang kertas dan logam
b. Chek dan Bilyet Giro
c. Simpanan di bank dalam bentuk Giro
d. Travelers Chek, yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan
(Turisme
Bisnis).
e. Money Order, yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan
keperluan pengguna.
f.
Chashiers Chek, yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank, untuk suatu saat
dicairkan di bank itu juga.
g. Bank Drafit, yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai
rekening di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah,
melalui penyetoran lebih dulu di bank pembuat.
Ciri-ciri khas adalah dapat digunakan segera sebesar nilai nominalnya. Sehingga yang
tidak dapat digunakan segera sebagai alat pembayaran dan tidak sesuai dengan nilai
nominalnya tidak dapat digolongkan sebagai Kas. Antara lain :
a. Cek mundur (Past Dated Chec)
b. Deoisito Berjangka (Certyificate of Deposit)
c. Wesel/Promes (Notes)
b. Diadakan Rekonsiliasi antara saldo kas menurut laporan bank untuk setiap
periode.
c. Menggunakan system voucher dalam melakukan pembayaran/pengeluaran
uang.
3. Perhitungan Uang Kas
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran pencatatan uang kas, perlu
diadakan penghitungan uang kas yang dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, yaitu saldo awal ditambah
penerimaan kas dan dikurangi pengeluaran kas.
b. Memeriksa saldo kas secara fisik, yaitu menghitung uang yang ada dalam kas dan
menghitung semua yang termasuk kas.
Untuk melakukan pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, secara umum
dibuat bagan sebagai berikut :
Saldo kas awal bulan .......................................................
Rp.
XXX
Rp.
XXX +
Rp.
XXX
Rp.
XXX
Rp.
XXX -
Rp.
XXX
Pemeriksaan saldo kas secara fisik, dilakukan dengan cara menghitung fisik uang
tunai yang ada pada brankas serta semua yang termasuk kas (cek, bilyet giro, buku
simpanan pada bank dan lain-lain)
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pemeriksa, disaksikan oleh dua orang atau lebih
dan diawasi oleh akuntan (jika perusahaan menggunakan jasa akuntan).
Perhitungan uang kas secara fisik dapat dibuat dengan bagan sebagai berikut :
I.
Uang Kertas :
lembar @ Rp. 50.000,00
= Rp.
XXX
= Rp.
XXX
= Rp.
XXX
lembar @ Rp.
5.000,00
= Rp.
XXX
lembar @ Rp.
1.000,00
= Rp.
XXX
lembar @ Rp.
500,00
= Rp.
XXX
lembar @ Rp.
100,00
= Rp.
XXX +
Rp.
XXX
500,00
= Rp.
XXX
keping @ Rp.
100,00
= Rp.
XXX
. . keping @ Rp.
50,00
= Rp.
XXX
keping @ Rp.
25,00
= Rp.
XXX +
Rp.
XXX
III. Lain-lain :
1 lembar cek BBD No.
= Rp.
XXX
= Rp.
XXX +
Rp.
XXX
Jumlah . Rp.
XXX
Saldo kas menurut buku menunjukkan jumlah yang sama dengan saldo kas
menurut perhitungan secara fisik dari brankas.
Kegiatan tersebut ditungkan dalam berita acara perhitungan uang kas.
Contoh :
Berita Acara Perhitungan Uang Kas
PT. COCA COLA JAKARTA
31 Desember 1994
Saldo buku per 1 Desember 1994..............................
Rp.
5.000.000,00
16.222.500,00
Uang Kertas :
100 lembar @ Rp. 50.000,00
= Rp. 5.000.000,00
= Rp. 4.000.000,00
= Rp. 5.000.000,00
5.000,00
= Rp.
500.000,00
1.000,00
= Rp.
300.000,00
500,00
= Rp.
100.000,00
50 lembar @ Rp.
100,00
= Rp.
5..000,00 +
Rp. 14.905.000,00
1.000,00
= Rp.
145.000,00
500,00
= Rp.
150.000,00
100,00
= Rp.
10.000,00
50,00
= Rp.
10.000,00
25,00
= Rp.
2.500,00 +
Rp.
317.500,00
Rp. 1.000.000,00
Rp. 16.222.500,00
Saldo buku kas per 31 Desember 1994 sama dengan uang kas yang dihitung
pada tanggal tersebut.
Jakarta, 31 Desember 1994
Akuntan
Saksi :
Petugas Pemeriksa
1. (Angga)
(Drs. Jati Prihatno)
2. (Bayu)
(Aji Laksono)
4. Selisih Kas
Dari contoh di atas menunjukkan bahwa saldo kas menurut buku sam dengan hasil
perhitungan secara fisik, namun dalam praktek sering terdapat perbedaan.
Jika ternyata terdapat perbedaan/selisih antara jumlah uang kas menurut buku
dengan jumlah yang ada secara fisik, perlu diadakan penelitian secara seksama,,
untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan tersebut :
a. Kesalahan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas ataupun jurnal
pengeluaran kas
b. Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehan (kecil), kemudian
dibulatkan ke atas/ke bawah
c. Adanya uang palsu
d. Sebab-sebab yang sama sekali tidak dapat diketahui
a. Jika selisih yang terjadi karena kesalahan pencatatan atau sebab-sebab lain yang
dapt diketahui, maka untuk memperbaikinya harus dibuat jurnal perbaikan (koreksi)
Contoh :
1. Saldo rekening kas pada tanggal 31 Januari 1994 Rp. 4.570.000,- tetapi
berdasarkan perhitungan secara fisik Rp. 4.750.000,Setelah dilakukan penelitian, ternyata pembelian peralatan kantor secara tunai
pada tanggal 20 Januari 1994 Rp. 1.570.000,- dicatat Rp. 1.750.000,-
Uraian
D
Rp. 180.000,-
Peralatan Kantor
K
Rp. 180.000,-
Penjelasan : Pada waktu membeli peralatan tanggal 20 Januari 1994 harusnya dicatat
dalam jurnal pengeluaran Kas Rp. 1.570.000,- ternyata dicatat
Rp. 1.750.000,Jadi ada kelebihan mencatat dijurnal pengeluaran kas maupun pada rekening kas
sisi kredit Rp. 180.000,- Maka untuk perbaikkannya rekening kas harus didebit
sejumlah kelebihan tersebut.
2. Saldo rekening kas tanggal 28 Pebruari 1994 Rp. 9.270.000,- tetapi berdasarkan
perhitungan secara fisik Rp. 9.770.000,- setelah dilakukan penelitian, ternyata
penerimaan tagihan dari seorang debitur pada tanggal 15 Pebruari 1994 Rp.
1.500.000,- dicatat Rp. 1.000.000,Kesalahan tersebut diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai berikut :
Peb 28 Kas
Rp. 500.000,Piutang
Rp. 500.000,-
Penjelasan : Pada waktu menerima tagihan tanggal 15 Februari 1994 harusnya dicatat
dalam Penerimaan Kas Rp. 1.500.000,- ternyata dicatat Rp. 1.000.000,berarti ada kekurangan mencatat di Jurnal Penerimaan Kas maupun pada
rekening Kas sisi Debit Rp. 500.000,Maka untuk perbaikannya rekening kas harus didebit sejumlah kekurangan
tersebut.
Kesimpulan : 1. Jika kesalahan mencatat terlalu besar, perbaikannya ditulis disisi yang
berlawanan sebesar kelebihan.
2. Jika kesalahan mencatat terlalu rendah, perbaikannya ditulis disisi
yang sama sebesar kekurangannya.
b. Jika selisih yang terjadi karena sebab-sebab yang belum atau tidak diketahui harus
ditampung didalam rekening selisih Kas.
Contoh :
1. Saldo rekening kas pada tanggal 31 Maret 1994 berjumlah Rp. 13.450.000,- tetapi
jumlah uang kas yang ada sebenarnya Rp. 13.464.500,- setelah diteliti tidak
ditemukan sebab-sebabnya. Maka selisihnya harus dimasukkan kerekening Selisih
Kas, melalui jurnal :
Jan
31 Kas
31/3 Rp.
Kas
13.450.000
31/3 Rp.
14.500
2. Saldo rekening kas pada tanggal 30 April 1994 Rp. 15.675.000,- ternyata uang kas
yang ada sebenarnya Rp. 15.673.400,- Setelah diteliti tidak ditemukan sebabsebabnya. Maka selisihnya harus dimasukkan kerekening Selisih Kas melalui jurnal
:
Apr
30 Selisih Kas
Rp. 1.600,-
Kas
Kas
31/3 Rp. 15.675.000 30/4 Rp. 1.600
Kesimpulan : 1. Jika jumlah uang yang ada lebih besar dari saldo rekening kas, maka
kelebihan tersebut dicatat disisi debit rekening Kas dan disisi kredit
rekening Selisi Kas.
2. Jika jumlah yang ada lebih rendah dari saldo rekening Kas, maka
kekurangannya dicatat disisi kredit rekening Kas dan disisi debit
rekening Selisih Kas.
B. Kas Kecil (Bon Cash)
Dana kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaranpengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana kas kecil ini diserahkan kepada seorang kasir kas kecil, yang akan
mempertanggung jawabkan setiap pengeluaran.
Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan berdasarkan permintaan pemegang kas
kecil jika dana kas kecil sudah menitip, atau dapat pula dilakukan secara periodic
(seminggu atau setengah bulan sekali).
Cara pencatatan dana kas kecil ada dua cara, yaitu Sistim dana tetap dan sistim dana
tidak tetap.
1. Sistim Dana Tetap (Imprest Fund System)
Dalam metode ini dana kas kecil besarnya selalu tetap, sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh manajemen, sehingga tidak setiap pengeluaran dicatat dalam kas
kecil.
Pencatatan dalam kas kecil hanya dilakukan jika ada penambahan/pengisian kembali
dana kas kecil. Dalam hal ini kasir harus mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran dan
membuat catatan intern yang akan digunakan untuk mengajukan penggantian pada
kas pusat.
Agar supaya jelas rincian tentang pengeluaran kas kecil, pemegang kas kecil harus
membuat buku kas kecil, yang kolom-kolomnya disesuaikan dengan kebutuhan.
TGL.
NO.
BKT
KETERANGAN
PENE-
PENGE-
RIMAAN
LUARAN
BIAYA
TELP.
REKENING
JUMLAH
KANTOR
1.
Pembentukan dana
2.
kas kecil
Pengeluaran dari
Kas
Tidak dijurnal
NO
TRANSAKSI
Rp. xx
Kas
Biaya perangko
Rp. xx
Rp. xx
Rp. xx
Rp.
3.
dan lain-lain)
Pengisian kembali
dana Kas Kecil
Xx
Kas Kecil
Biaya perangko
Dan materai Rp. xx
Rp. xx
Kas
Biaya listrik,
Rp.
Xx
4.
Penyetoran kembali
ke Kas, karena
Biaya ..
Rp. xx
Kas
Kas Kecil
Rp. Xx
Kas
Rp. xx
Kas Kecil
Rp. xx
Rp. xx
Kas
Rp.
Xx
dianggap terlalu
besar
Tgl.
No.
Bukti
Keterangan
Penerimaan
Pengeluaran
Biaya
Serba-serbi
Rekening
Jumlah
Rp.
-
Telegram
Rp.
-
pembelian
Rp.
-
kantor
Rp.
-
Rp. 20.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. 40.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. 40.000
Rp. 20.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. 20.000
Rp. 80.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Telegram
Rp.
Rp. 15.000
Rp. 15.000
Rp.
Rp.
Rp.
07.
Rp.
Rp. 40.000
Rp.
Rp.
Rp.
biaya iklan
Des 15
08.
Rp.
Rp. 50.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Des 18
09.
Rp.
Rp. 25.000
Rp.
Rp. 25.000
Rp.
Rp.
Des 22
10.
Telegram
Rp.
Rp. 20.000
Rp. 20.000
Rp.
Rp.
Rp.
Des 25
11.
Pengisian kembali
Rp. 100.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Des 26
12.
Suplair kantor
Rp.
Rp. 25.000
Rp.
Rp.
Rp. 25.000
Rp.
Des 28
13.
Pengobatan karyawan
Rp.
Rp. 15.000
Rp.
Rp.
Rp.
Des 30
14.
Rp.
Rp. 380.000
Rp. 30.000
Rp. 300.000
Rp.
Rp. 35.000
Des 1
01.
Pembentukan dana
Rp. 200.000
Rp.
Des 3
02.
Rp.
Des 7
03.
Rekening listrik
Rp.
Des
04.
Rekening air
Rp.
Des 10
05.
Pengisian kembali
Des 12
06.
Des
Rp. 30.000
Rp. 55.000
Rp.
Rp. 45.000
Rp.
Rp. 40.000
Rp.
Rp. 115.000
b. Jurnal Umum :
1. Sistem Dana Tetap
Tgl.
Des
1
Uraian
Kas Kecil
D
Rp. 200.000
Kas
Des
Tgl.
Des
1
Uraian
Kas Kecil
Rp. 200.000
-
D
Rp. 200.000
Kas
Des
Suplais Kantor
Rp. 200.000
Rp.
20.000
Kas Kecil
Des
Des
Rp.
10
Suplais Kantor
Rp.
20.000
Rp.
60.000
Kas
Des
12
Des
10
Kas Kecil
Rp.
15
Kas
Des
Rp.
Kas Kecil
50.000
Des
Rp.
Rp.
60.000
Rp.
80.000
Rp.
55.000
Rp.
50.000
80.000
12
Biaya Telegram
Rp.
15.000
Biaya Iklan
Rp.
40.000
Kas
Des
20.000
80.000
Kas
Rp.
Rp.
60.000
Kas Kecil
Des
50.000
15
Kas
Rp.
Kas Kecil
50.000
Des
18
Des
18
Rp.
25.000
Kas Kecil
Des
22
Des
22
Biaya Telegram
Rp.
25
Biaya Telegram
Rp.
35.000
Biaya Iklan
Rp.
40.000
Rp.
25.000
Kas
Des
26
Des
25
Kas Kecil
28
Kas
30
20.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
-
Des
26
Suplais Kantor
Rp.
25.000
Des
28
Biaya rupa-rupa
Rp.
Des
30
Rp.
Rp. 430.000
25.000
Rp.
15.000
30.000
Kas Kecil
Rp. 430.000
Rp.
15.000
Kas Kecil
Des
Rp.
Rp. 100.000
Kas Kecil
Des
25.000
20.000
Kas Kecil
Des
Rp.
Rp. 680.000
Rp. 30.000
Rp. 680.000
31 Suplai Kantor
Rp. 25.000,-
Biaya rupa-rupa
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
Kas Kecil
Rp. 70.000,-
Pada awal tahun berikutnya (1 Januari 1995) perlu dibuat jurnal pembalik
(reversing Entries/Readjustment) agar saldo rekening kas kecil tetap seperti
semula, dan pengisian kembali kas kecil berikutnya sesuai dengan cara yang
dilakukan sebelumnya.
Jurnal pembalik/readjustment.
1994
Des
31 Kas Kecil
Rp. 70.000,-
Suplais Kantor
Rp. 25.000,-
Biaya rupa-rupa
Rp. 25.000,-
Rp. 30.000,-
Sedang tujuan dibuatnya jurnal pembalik adalah untuk mengembalikan posisi kas
kecil seperti semula, sehingga pada waktu diadakan pengisian kembali dapat
dilakukan seperti yang sudah lazim dilaksanakan dan tidak terjadi kesalahan.
b. Jika menggunakan sistim dana tidak tetap, saldo kas kecil dicatat sebesar sisa
dana kas kecil yang sebenarnya pada saat itu.
Dari contoh di atas saldo kas di neraca dicatat Rp. 80.000.
(Rp. 150.000,- - Rp. 70.000,-)
dalam sistim dana tidak tetap, saldo dana kas kecil yang sebnarnya ada, harus
sama dengan saldo menurut catatan (Buku), karena setiap terjadi penerimaan
maupun pengeluaran selalu dicatat dalam rekening kas kecil, sehingga tidak perlu
dibuat jurnal penyesuaian.
C. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)
1
umumnya
perusahaan-perusahaan
uangnya
di
Bank,
dan
melakukan
2.
Cek dalam peredaran (out standing checks), yaitu cek yang telah dikeluarkan
perusahaan, tetapi oleh pemegang belum diuangkan ke Bank, sehingga
pengeluaran tersebut belum dicatat oleh Bank. (-)
3.
4.
Adanya hasil inkaso tranfer Bank yaitu penagihan piutang atau wesel atas
nama perusahaan oleh Bank, tetapi belum dilaporkan kepada perusahaan. (+)
2.
Cek tidak cukup dana (cek kosong), yaitu cek yang diterima perusahaan
kemudian didepositokan ke Bank, akan tetapi oleh Bank dikembalikan karena
tidak cukup dana (not sufficien funds). (-)
Dalam hal ini perusahaan telah mencatat sejumlah uang sebagai setoran
tetapi Bank tidak mencatatnya atau setelah mencatat kredit kemudian
mengeluarkan kembali dengan mendebit, karena tidak cukup dana.
3.
Cek ditempat(counter check) yaitu pengambilan uang dari Bank dengan tidak
menggunakan buku cek melainkan dengan formulir khusus di Bank. (-)
4.
5.
Jasa Giro, yaitu biaya yang diberikan Bank kepada perusahaan atas saldo
rekeningnya. (+)
6.
Contoh : -
Bank.
Transfer Bank
Jasa Giro
+ Kesalahan
mencatat
pengeluaran
tinggi.
terlalu besar/tinggi.
+ Kesalahan
mencatat
terlalu rendah.
penerimaan
mencatat
pengeluaran
terlalu rendah.
mempergunakan cek,
melainkan
menggunakan formulir
tinggi.
khusus di Bank.
- Kesalahan
mencatat
pengeluaran
terlalu rendah.
- Kesalahan
mencatat
penerimaan
terlalu tinggi.
- Setoran cek yang ditolak/tidak cukup
dana.
B.
Penyusun Rekonsiliasi
Rekonsiliasi Bank dapat disusun dalam bentuk :
a. Skontro (account form)
Dalam bentuk ini saldo rekening Bank menurut catatan perusahaan dan saldo
rekening Koran Bank diperbaiki dengan bentuk sebelah menyebelah.
b. Laporan (Report form)
Dalam bentuk ini rekening Bank menurut catatan perusahaan dan saldo rekening
Koran Bank diperbaiki dengan bentuk vertical.
Contoh Soal 1 :
Saldo rekening Bank Danamon di PT. Aji Jaya pada tanggal 31
Agustus 2004 menunjukkan jumlah Rp. 2.750.0500,-. Saldo menurut
rekening Koran pada tanggal tersebut Rp. 63.500.000,-.
Setelah diadakan penelitian, perbedaan itu disebabkan hal-hal
sebagai berikut :
JAWAB :
PT. AJI JAYA
REKONSILIASI BANK
31 Agustus 1994
a.1. Bentuk Skontro
Rp. 52.750.000
Ditambah :
Rp. 63.500.000
Ditambah :
Rp. 6.000.000
Rp. 7.500.000
Rp.
500.000
Rp.
7.475.000
Rp. 13.500.000
Rp. 60.225.000
Rp. 77.000.000
Dikurangi :
Dikurangi :
Rp.24.375.000
Rp. 4.000.000
Rp. 24.375.000
Rp. 2.700.000
Rp.
900.000
Rp.
7.600.000
Rp. 52.625.000
Rp. 52.625.000
Rp.
52.750.000,-
Rp.
7.475.000,-
Rp.
60.225.000,-
Rp.
7.600.000,-
Rp.
52.625.000,-
Rp.
63.500.000,-
Rp.
13.500.000,-
Rp.
77.000.000,-
Rp.
24.375.000,-
Rp.
52.625.000,-
Ditambah :
b) Penerimaan tagihan melalui Bank
Rp.
6.975.000,-
Rp.
500.000,-
Dikurangi :
d) Cek tidak cukup dana dari Debitur
Rp.
4.000.000,-
Rp.
2.700.000,-
Rp.
900.000,-
Rp.
6.000.000,-
Rp.
7.500.000,-
Dikurangi :
a) Cek yang sedang beredar
Rp.
24.375.000,-
31 Kas
Rp. 7.475.000,-
Piutang Dagang
Rp. 6.975.000,-
Pendapatan bunga
Rp.
31 Piutang Dagang
500.000,-
Rp. 4.000.000,-
Utang Dagang
Rp. 2.700.000,-
Biaya Bank
Rp.
900.000,-
Kas
Rp. 7.600.000,-
CATATAN :
Jurnal penyesuaian yang dibuat hanyalah yang mempengaruhi jumlah saldo kas
(Rekening Bank di perusahaan).
Sedang yang mempengaruhi saldo rekening Koran tidak perlu dijurnal, karena pihak Bank
yang akan memperbaiki.
Penjelasan :
a. Cek yang telah dikeluarkan oleh PT. Aji Jaya Rp. 74.375.000,- berarti sudah dicatat
sebagai pengeluaran kas, tetapi oleh pemiliknya belum diuangkan ke Bank yang
harus disesuaikan (ditulis sebagai pengurangan).
b. Setoran dari langganan melalui Bank Rp. 6.975.000,- sudah dicatat oleh Bank, tetapi
perusahaan belum mencatatnya, maka saldo kas harus disesuaikan (ditulis sebagai
penambahan).
c. Setoran Rp. 6.000.000,- sudah dicatat oleh perusahaan, sebagai penambahan tetapi
Bank belum mencatatnya, maka saldo Bank harus disesuaikan dengan mencatat
sebagai penambahan.
d. Cek sejumlah Rp. 4.000.000,- oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan,
tetapi oleh Bank dikembalikan karena tidak cukup dana, maka perusahaan harus
mencatat kembali sebgai pengurangan kas.
e. Kesalahan mencatat cek PT. Abadi Jaya ke rekening PT. Aji Jaya Rp. 7.500.000,- oleh
Bank, berarti Bank telah mencatat adanya pembayaran pengurangan atas nama PT.
Aji Jaya, padahal PT. Aji Jaya tidak melakukan pembayaran (tidak mengeluarkan cek).
Maka saldo Bank harus dibetulkan dengan mencatatnya kembali jumlah
Rp.
Kesalahan mencatat pembayaran utang sebear Rp. 2.700.000,- (Rp. 15.275.000,dicatat Rp. 12.575.000,-) oleh PT. Aji Jaya, berarti pengeluaran dicatat terlalu rendah,
Setiap kewajiban yang pada kahirnya harus diselesaikan dengan pengeluaran kas
harus dicatat dalam voucher.
Voucher adalah merupakan bukti adanya persetujuan untuk mengeluarkan uang.
Dalam voucher harus ada kolom yang dapat menunjukkan adanya persetujuan yang
berwenang.
Semua voucher yang dikeluarkan dicatat dalam voucher register, dan diarsipkan
dalam suatu file.
Voucher register adalah jumlah khusus untuk mencatat semua voucher yang
dikeluarkan.
Pada saat akan melakukan pembayaran, voucher diambil dari file, kemudian
dibuatkan cek.
Pada saat ini kolom pembayaran dalam voucher maupun dalam voucher register diisi.
Contoh Voucher :
PD. Mekar Jaya di Jakarta, pada tanggal 2 Januari 1995 membeli barang dari Fa. Melati
seharga Rp. 2.000.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.
Pada tanggal 10 Januari 1995 dilakukan pembelian atas pembelian tanggal 2 Januari
tersebut.
Jika PD. Mekar Jaya menggunakan sistim voucher, maka transaksi diatas dapat dibuat
voucher sebagai berikut :
FA. MELATI
NOMOR
JUMLAH
REKENING
Utang Dagang
Total Utang Voucher
201
Rp. 2.000.000,-
229
Rp. 2.000.000,-
KOLOM ADMINISTRASI
Voucher disetujui oleh : Hadi S.
Utang Voucher
Rp. 2.000.000,-
Potongan Pembelian
Rp.
Rp. 1.960.000,Cek No :
10 1 1995
422 K
40.000,-
Catatan :
a. Voucher ini dibuat pada waktu menerima faktur dan barang yang dibeli.
b. Kolom pembayaran baru diisi pada saat akam melakukan pembayaran.
Contoh Soal :
PD. Mekar Jaya pada tanggal 1 Januari 1994 mempunyai saldo kas sebesar Rp.
14.250.000,- Dalam pengeluaran uang, PD. Mekar Jaya menggunakan sistim voucher.
Debeli dari Fa. Melati, barang dagang Rp. 2.000.000,- syarat pembayaran 2/10,
n/30.
Jan 5
Dibeli tunai bahan habis pakai (BHP) Toko Rp. 150.000,- dari Toko Dahlia,
dengan cek no. 421 K.
Jan 10
Dibayar kepada Fa. Melati, untuk pelunasan faktur tanggal 2 Januari 1994
dengan cek no. 422 K.
Jan 13
Dibeli dari CV. Kenanga, Barang Dagang Rp. 3.000.000,- dengan syarat 2/10,
n/30.
Jan 15
Dibayar biaya angkut barang yang dibeli tanggal 13 Januari 1994, kepada CV.
Angkutan Lancar Rp. 50.000,- dengan cek no. 423 K.
Jan 18
Dibeli tunai barang dagang Rp. 1.000.000,- dari CV. Mawar, dengan cek no. 424
Jan 20
Dibayar iklan kepada Harian Pelita Rp. 75.000,- dengan cek no. 425 K.
Jan 23
Jan 25
Dibeli barang dagang Rp. 2.500.000,- dari Fa. Melati, dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30.
Jan 27
Dibayar dengan cek no. 427 K, kepada CV. Angkutan Lancar, untuk barang yang
dibeli tanggal 25 Januari 1994 Rp. 60.000,-
Jan 30
Dibeli dari Toko Dahlia, Peraltan Kantor Rp. 200.000,- syarat pembayarannya
2/10, n/30.
Diminta :
Catatlah semua transaksi diatas ke dalam :
a. Voucher Register (Voucher dimulai dengan no. 200)
b. Cek Register
c. Postinglah voucher register dan cek register ke rekening buku besar yang
bersangkutan.
er
a. Voucher Register
Dibayar Kepada
Pembayaran
Kredit
Cek
Utang
Nomor
Voucher
Tgl.
Debit
Biaya
Pembelian
Angkut
Serb
Perlengkapan
Pembelian
Toko
Rekening
Fa. Melati
10-1
422 k
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Rp.
Rp.
Toko Dahlia
5-1
421 k
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. 150.000
CV. Kenanga
23-1
426 k
Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000
Rp.
Rp.
15-1
423 k
Rp.
Rp.
Rp. 50.000
Rp.
CV. Mawar
18-1
424 k
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
Rp.
Rp.
Harian Pelita
20-1
425 k
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
biaya iklan
Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. 60.000
Rp.
Rp. 200.000
Rp. 9.035.000
Rp.
Rp. 8.500.000
(201)
(501)
(503)
Fa. Melati
CV. Angkutan Lancar
Toko Dahlia
27-1
427 k
150.000
50.000
75.000
60.000
(104)
Catatan : Kolom pembayaran (Tgl. Dan Cek Nomor) baru diisi pada saat akan melakukan
pembayaran, dengan mengeluarkan cek.
perl.kantor