Anda di halaman 1dari 21

Penyusunan Neraca Awal

Pemerintah Desa
Kelompok 14
Febri Fadila
Lathiifa Grenada Melania
Ica Kuswoyo
Anggia Delvi Chalery
Andre Prasetyo
Penyusunan Laporan Kekayaan
Milik Desa Awal
• Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014,
salah satu lampiran dalam Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesa adalah Laporan Kekayaan Milik Desa
per 31 Desember Tahun Anggaran Berkenaan.
Laporan ini dihasilkan dari suatu siklus
penataausahaan keuangan desa, sehingga
leporan kekayaan milik desa awal wajib dibuat.
Berikut ini akan dibahas komponen dan
bagaimana menyusun laporan kekayaan milik
desa awal.
Pengertian Laporan Kekayaan Milik
Desa Awal
• Laporan Kekayaan Milik Desa Awal adalah
laporan kekayaan milik desa yang disusun
pertama kalinya oleh pemerintah desa.
Laporan ini menunjukkan jumlah aset,
kewajiban dan kekayaan bersih yang
terdapat di suatu desa pada tanggal
pelaporannya. Jika di dalam sebuah bisnis
laporan ini hampir mirip dengan laporan
neraca awal perusahaan.
Langkah-Langkah Penyusunan
Laporan Kekayaan Milik Desa
• Penyusunan dan penyajian Laporan
Kekayaan Milik Desa tentu saja harus
berpedoman dengan peraturan yang
berlaku sehingga menghasilkan format
laporan yang seragam. Untuk saat ini,
format yang digunakan dalam menyusun
Laporan Kekayaan Milik Desa
berpedoman pada Permendagri No. 113
Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
Adapun langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
• Menentukan ruang lingkup pekerjaan
• Menyiapkan formulir-formulir berikut petunjuk pengisiannya
• Memberikan penjelasan kepada tim yang akan melakukan
penyusunan Laporan Kekayaan Milik Desa Awal
• Melaksanakan kegiatan pengumpulan data serta inventarisasi aset
dan kewajiban
• Melakukan pengolahan data serta klasifikasi aset dan kewajiban
sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014
• Melakukan penilaian terhadap aset dan kewajiban
• Menyajikan akun-akun aset, kewajiban, dan kekayaan bersih
beserta jumlahnya dalam format Laporan Kekayaan Milik Desa
Komponen Laporan Kekayaan Milik
Desa
• A. Aset Lancar
• Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasi
dan/atau dimiliki oleh pemerintah desa sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh , baik oleh
emerintah desa maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum
dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya.
Adapun yang dapat digolongkan ke dalam
aset lancar adalah sebagai berikut :

• 1. Kas Desa
• Yang dimaksud kas desa disini adalah uang tunai dan
saldo simpanan dibank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan
desa. Setiap pemerintahan desa wajib menyajikan saldo
kasnya pada saat menyusun Laporan Kekayaan Milik
Desa.
• Saldo simpanan di bank dapat dikategorikan sebagai kas
yang setiap saat dapat ditarik dan digunakan untuk
melakukan pembayaran. Sedangkan uang tunai dapat
terdiri dari uang kertas dan uang logam.
Kas pemerintah desa yang dikuasasi dan
dibawah tanggungjawab bendahara desa
terdiri dari:
• Saldo Rekening Kas Desa, yaitu saldo
rekening pada bank yang ditentukan oleh
bupati untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran.
• Uang Tunai di Bendahara Umum Desa,
yaitu kas yang dicatat sebesar nominal,
artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.
• 2. Piutang
• Piutang adalah hak pemerintah desa
untuk menerima pembayaran dari pihak
lain atas kegiatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah desa atau atas penggunaan
aset desa. Piutang dapat dikelompokkan
berdasarkan objek yang menjadi aktivitas
contohnya piutang sewa tanah dan
piutang sewa gedung.
• 3. Persediaan
• Persediaan adalah aset dalam bentuk barang
atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh
dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah desa dan barang-
barang yang dimaksud bisa dijual atau
diserahkan dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masayarakat dalam kurun
waktu dua belas bulan dari tanggal pelaporan.
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan jika
diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya
angkut, biaya penanganan, dan biaya lainnya
yang secara langsung dibebankan pada
perolehan persediaan.
B. Penyertaan Modal
• Pemerintah
Dalam rangka Desa
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, pemerintah desa dapat membentuk Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang mengacu pada
Permendesa No. 4 Tahun 2015 tentang Badan Usaha
Milik Desa yang mana asetnya dikelola secara terpisah.
Pada saat pembentukan BUMDesa, pemerintah desa
menyetorkan modal tertentu dan hal tersebut kemudian
dinyatakan dalam akta pendirian BUMDesa. Penyertaan
modal pemerintah desa menggambarkan jumlah yang
dibayarkan oleh pemerintah desa untuk penyertaan
modal dalam BUMDesa. Nilai pnyertaan modal
pemerintah desa dapat diketahui dari peraturan desa,
akta pendirian BUMDesa beserta perubahannya, dan
bukti setoran modal yang telah dilakukan oleh
pemerintah desa.
C. Aset Tetap
• Aset tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan desa atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Adapun yang digolongkan ke dalam aset
tetap antara lain:
• 1. Tanah
• Tanah yang dikelompokkan ke dalam aset tetap
adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh
dengan maksud untuk digunakan dalam
operasional pemerintah desa dan dalam kondisi
siap digunakan. Untuk keperluan penyusunan
Laporan Kekayaan Milik Desa Awal suatu desa,
nilai tanah yang dicantumkan dalam Laporan
Kekayaan Milik Desa Awal adalah nilai wajar
pada tanggal Laporan Kekayaan Milik Desa
Awal. Yang dimaksud nilai wajar adalah harga
perolehan jika tanah tersebut dibeli setahun atau
kurang dari tanggal Laporan Kekayaan Milik
Desa Awal.
• 2. Peralatan dan Mesin
• Peralatan dan mesin mencakup alat berat, alat
angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alata
pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat
studio komunikasi dan pemancar, alat
kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium,
alat persenjataan, komputer, alat eksplorasi, alat
pemboran, alat produksi pengolahan dan
pemurnian, alat bantu eksplorasi, alat
keselamatan kerja, alat peraga, dan unit
peralatan proses produksi yang masa
manfaatnya lebih dari dua belas bulan dan
dalam kondisi siap digunakan.
• 3. Gedung dan Bangunan
• Gedung dan bangunan mencakup seluruh
gedung dan bangunan yang dibeli atau
dibangun dengan maskud untuk digunakan
dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan
bangunan di Laporan Kekayaan Milik Desa Awal
meliputi: bangunan gedung monumen;
bangunan menara; dan rambu-rambu. Untuk
keperluan menyusun Laporan Kekayaan Milik
Desa Awal nilai wajar bangunan dan gedung
adalah harga perolehan jika gedung dan
bangunan tersebut dibeli atau dibangun setahun
atau kurang dari tanggal Laporan Kekayaan
Milik Desa Awal.
• 4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
• Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan,
irigasi dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah desa serta dikuasai oleh pemerintah
dan dalam kondisi siap digunakan. Jalan, irigasi
dan jaringan di Laporan Kekayaan Milik Desa
Awal antara lain meliputi: jalan dan jembatan;
bagunan air; instalasi ; dan jaringan. Pos ini
tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk
pembangunan jalan, irigasi dan jaringan. Tanah
yang diperoleh untuk keperluan yang
dimasukkan ke dalam akun tanah.
D. Dana Cadangan
• Apabila pemerintah desa merencanakan akan
membangun suatu aset yang memerlukan dana yang
relatif besar, yang tidak memungkinkan dibiayai dengan
APBDesa satu tahun anggaran, maka pemerintah desa
dapat membentuk dana cadangan . Dana Cadangan
merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun
anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa yang
akan datang. Pembentukan maupun peruntukan dana
cadangan harus diatur dengan peraturan desa sehingga
dana cadangan tidak dapat digunakan untuk peruntukan
lain. Peruntukan dana cadangan biasanya digunakan
untuk pembangunan aset seperti pasar induk, atau
gedung olahraga.
E. Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi pemerintah desa. Kewajiban
umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas
atau tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu.
Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsukuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan
perundang-undangan. Praktik yang terjadi selama ini,
kewajiban yang dicatat dlam pembukuan pemerintah
hanya utang yang berasal dari pinjaman. Sehingga untuk
dapat menyajikan secara lengkap seluruh utang yang
dimilikinya pada saat penyusunan Laporan Kekayaan
Milik Desa Awal pemerintah desa harus melaksanakan
kegiatan inventarisasi atas seluruh utang yang ada pada
tanggal Laporan Kekayaan Milik Desa Awal tersebut.
• Utang pemerintah desa harus diungkap
secara rinci dalam bentuk daftar skedul
utang untuk memberikan informasi yang
lebih baik mengenai kewajiban
pemerintah. Dalam hal ini utang dicatat
sebesar nilai nominal. Penyajian utang
pemerintah desa di Laporan Kekayaan
Milik Desa Awal dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok, yaitu: kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
• 1. Kewajiban Jangka Pendek
• Kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban yang diharapkan akan dibayar
kembali atau jatuh tempo dalam jangka
waktu dua belas bulan seteah tanggal
Laporan Kekayaan Milik Desa Awal.
Kewajiban ini mencakup utang yang
berasal dari pinjaman (bagian lancar utang
jangka panjang dan utang kepada pihak
ketiga), utang bunga, maupun utang
pajak.
• 2. Kewajiban Jangka Panjang
• Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang diharapkan akan dibayar
kembali atau jatuh tempo dalam jangka
waktu lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal Laporan Kekayaan Milik Desa.
Contohnya adalah utang bank.

Anda mungkin juga menyukai