Nama kelompok :
Pembaca materi :
Dina Krisnalezi
Windy Yanti
Yulia Antalia
Uraikan makna akuntansi dana (fund accounting) dan entitas dana , hubungannya Standar
Akuntansi, Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
dengan Entitas Dana
Akuntansi dana merupakan suatu sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang memisahkan
kelompok dana berdasarkan tujuannya. entitas dana merupakan suatu kesatuan dana yang
diklasifikasikan berdasarkan kelompok, jenis maupun type penggunaannya, namun pada
praktiknya akuntansi tidak memperlakukan sebuah entitas sebagai sebuah sistem akuntansi.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, entitas dana adalah kekayaan bersih
pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Sedangkan pada
fund accounting, entitas sudah memiliki suatu akuntansi yang menghasilkan buku kas, jurnal,
buku besar hingga laporan keuangan. Suatu entitas dana dapat lintas organisasi bahkan
beberapa suborganisasi.
Pada Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010, akuntansi dana diterapkan sebagai alat
pengendalian pada masing-masing kelompok dana selain kelompok dana umum (the general
fund). Klasifikasi dan pengungkapan ekuitas dana tergantung pada basis akuntansi yang
digunakan sesuai standar akuntansi yang digunakan. Pencatatan yang dilakukan dalam suatu
entitas yang menggunakan basis kas didasarkan pada penerimaan atau pengeluaran kas.
Berdasarkan hal tersebut yang terdapat dineraca hanya dua item yaitu kas (aset) dan ekuitas
dana (kewajiban). Ekuitas dana dalam neraca yang disusun menggambarkan nilai kas yang
dimiliki.
Sebaliknya pada standar akuntansi yang menerapkan basis akrual, dana menunjukkan nilai aset
bersih atau nilai sumber daya yang tersedia bagi entitas terkait, dana mencakup pada sumber
daya dana jangka pendek dan jangka panjang. Pada standar akuntansi pemerintahan terdapat
3 kelompok ekuitas dana :
- ekuitas dana lancar antara lain Sisa lebih perhitungan anggaran, cadangan piutang, cadangan
persediaan, Dana jangka pendek.
Bagaimanakah pemakaian basis akuntansi dan basis akrual untuk pelaporan keuangan
pemerintah desa?
Sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan
basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
negara paling lambat tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini
diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam Exposure Draft Standar Akuntansi
Pemerintahan (per 04 Februari 2004) adalah dual basis. Yang dimaksud dengan dual basis
adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran
menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam
Neraca menggunakan.
Penggunaan dual basis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan
membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi
lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama
Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas. Terlepas dari
basis akuntansi mana yang dipakai, tulisan ini akan membahas jenis-jenis basis akuntansi yang
ada dalam praktek, baik pada sektor privat maupun sektor publik termasuk pemerintahan.
Apabila sistem anggaran berbasis kas, maka kebutuhan akan akuntansi berbasis akrual makin
mendesak. Akuntansi akrual menutup sistem anggaran rabun-jauh, karena akuntansi akan
memberi masukan tentang hutang-hutang negara yang jatuh waktu dan harus dibayar tahun
anggaran tersebut, akuntansi akrual memberi tahu bahwa piutang-piutang negara harus cair
pada tahun anggaran yang akan datang tersebut.
Kondisi keuangan pemerintah yang sebenarnya tersaji lebih baik dengan accrual accounting.
Ciri utama sistem akuntansi akrual adalah munculnya secara lengkap dan penuh
(comprehensive and full) statement of financial position (neraca), statement of financial
performance (bila diterjemahkan menjadi laporan kinerja keuangan), dan penjelasan hubungan
antar dua dokumen tersebut, ditambah cash flow statement[19]. Pada umumnya berbagai
pemerintah pusat menyajikan LK Konsolidasian.
Sesi ke 2 :
2. Pertanyaan laras
Tergantung pada kebijakan dan kondisi yang ada. Kebijakan itu tentunya mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis basis akuntansi. Di Indonesia sendiri, pada level
undang-undang sebenarnya mengamanatkan penggunaan basis akrual secara penuh. Hal itu
dapat dilihat pada UU 17/2003 tentang Keuangan Negara pasal 1 dan pasal 36 ayat (1) serta UU
1/2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 12, 13 dan 70. Kedua undang-undang itu
menargetkan penerapan basis akrual penuh pada tahun 2008. Namun praktik untuk mencapai
maksud tersebut harus dilalui dengan perjalanan yang panjang.